Pengendalian Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

128 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

g. Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan. Gambar 7.1. Elemen Proses Manajemen Resiko Manajemen risiko dapat diterapkan di setiap level organisasi. Manajemen risiko dapat diterapkan di level strategis dan level operasional. Manajemen risiko juga dapat diterapkan pada proyek yang spesifik, untuk membantu proses pengambilan keputusan ataupun untuk pengelolaan daerah dengan risiko yang spesifik. Beberapa istilah penting dalam manajemen risiko, antara lain:

1. Konsekuensi

Merupakan akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif, berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan atau menguntungkan. Bisa juga berupa rentangan akibat-akibat yang mungkin terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian.

2. Biaya

Merupakan suatu kegiatan, baik langsung dan tidak langsung, meliputi berbagai dampak negatif, termasuk uang, waktu, tenaga kerja, gangguan, nama baik, politik dan kerugian-kerugian lain yang tidak dinyatakan secara jelas.

3. Kejadian

Merupakan suatu peristiwa insiden atau situasi, yang terjadi pada tempat tertentu selama interval waktu tertentu.

4. Analisis Urutan Kejadian

Merupakan suatu teknik yang menggambarkan rentangan kemungkinan dan rangkaian akibat yang bisa timbul dari proses suatu kejadian. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 129 5. Analisis Urutan Kesalahan Merupakan suatu metode sistem teknik untuk menunjukkan kombinasi-kombinasi yang logis dari berbagai keadaan sistem dan penyebab-penyebab yang mungkin bisa berkontribusi terhadap kejadian tertentu disebut kejadian puncak.

6. Frekuensi

Merupakan ukuran angka dari peristiwa suatu kejadian yang dinyatakan sebagai jumlah peristiwa suatu kejadian dalam waktu tertentu. Terlihat juga seperti kemungkinan dan peluang.

7. Bahaya

hazard Merupakan faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu dan mempunyai potensi untuk menimbulkan kerugian. 8. Monitoring Pemantauan Merupakan pengecekan, Pengawasan, Pengamatan secara kritis, atau Pencatatan kemajuan dari suatu kegiatan, tindakan, atau sistem untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.

9. Probabilitas

Digunakan sebagai gambaran kualitatif dari peluang atau frekuensi. Kemungkinan dari kejadian atau hasil yang spesifik, diukur dengan rasio dari kejadian atau hasil yang spesifik terhadap jumlah kemungkinan kejadian atau hasil. Probabilitas dilambangkan dengan angka dari 0 dan 1, dengan 0 menandakan kejadian atau hasil yang tidak mungkin dan 1 menandakan kejadian atau hasil yang pasti.

10. Resiko Ikutan

Tingkat resiko yang masih ada setelah manajemen resiko dilakukan.

11. Resiko

Peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap sasaran. Ini diukur dengan hukum sebab akibat. Variabel yang diukur biasanya probabilitas, konsekuensi dan juga pemajanan.

12. Penerimaan Resiko

acceptable risk Keputusan untuk menerima konsekuensi dan kemungkinan resiko tertentu

13. Analisis Resiko

Sebuah sistematika yang menggunakan informasi yang didapat untuk menentukan seberapa sering kejadian tertentu dapat terjadi dan besarnya konsekuensi tersebut.

14. Penilaian Resiko

Proses analisis resiko dan evalusi resiko secara keseluruhan.

15. Penghindaran Resiko

Keputusan yang diberitahulan agar tidak terlibat dalam situasi resiko.

16. Pengendalian Resiko

Bagian dari manajemen resiko yang melibatkan penerapan kebijakan, standar, prosedur perubahan fisik untuk menghilangkan atau mengurangi resiko yang kurang baik. 130 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

17. Evaluasi Resiko

Proses yang biasa digunakan untuk menentukan manajemen resiko dengan membandingkan tingkat resiko terhadap standar yang telah ditentukan, target tingkat risiko dan kriteria lainnya.

18. Identifikasi Risiko

Proses menganalisis untuk menentukan apa yang akan terjadi, mengapa, bagaimana.

19. Pengurangan Risiko

Penggunaan penerapan prinsip-prinsip manajemen dan teknik-teknik yang tepat secara selektif, dalam rangka mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau konsekuensinya, atau keduanya.

20. Pemindahan Risiko

risk transfer Mendelegasikan atau memindahkan suatu beban kerugian ke suatu kelompok bagian lain melalui jalur hukum, perjanjian kontrak, asuransi, dll. Pemindahan risiko mengacu pada pemindahan risiko fisik dan bagiannya ke tempat lain. D. Observation Opportunity Occupational Observation Opportunity Occupational , mengamati tingkat resiko bahaya, yang berdampak terhadap lingkungan, mesin peralatan maupun manusia pekerja dengan menggunakan analisa 5W + 1H what , where , when , who , why , how . E. Solution Solution , mencari alternatif solusi SMART specifics, measruable, action, realistic, time yang akan dilakukan setelah melakukan observasi.

1. Adaptasi aklimasi, merupakan penyesuaian diri pada hal-hal yang bisa

memungkinkan menimbulkan kecelakaan, misalnya semula bekerja di ruang panas kemudian berpindah ke ruangan yang dingin membutuhkan penyesuaian.

2. Administrasi, merupakan kelengkapan data manajemen yang digunakan untuk

meningkatkan jaminan mutu terhadap K3, misalnya administrasi pegawai, data- data APD, data-data kecelakaan,dll.

3. Antisipasi, merupakan upaya berjaga-jaga agar kecelakaan tidak terjadi.

4. Asuransi, merupakan jaminan terhadap kesehatan pekerja dan peralatan di

lingkungan kerja. 5. Dilusi, merupakan pengenceran bahan berbahaya beracun B3 yang ditimbulkan akibat proses produksi, misalnya pengenceran limbah sebelum dibuang.

6. Dokumentasi, hampir sama dengan administrasi yaitu kelengkapan manajemen

berupa data, yang dilengkapi dengan foto-foto pendukung kejadian. 7. Edukasi, merupakan usaha memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya-bahaya serta cara mencegah kecelakaan kerja, materi pengetahuan harus sesuai dengan jenis pekerjaan.

8. Eliminasi, merupakan usaha menghilangkan sumber bahaya kecelakaan kerja.

9. Emergency, merupakan pemberian tanda bahaya agar pekerja lebih berhati-hati.

10. Evakuasi, merupakan pembuatan jalur pemindahan untuk mengurangi adanya

kecelakaan kerja. 11. Evaluasi, merupakan kegiatan penilaian terhadap kegiatan dan sarana penunjang proses kerja.