Dasar Hukum Alat Pelindung Diri Pemilihan Alat Pelindung Diri

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 143 Gambar 8.3. Hair Cap Penutup Rambut c. Safety helmet , digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya kejatuhan benda- benda keras. Gambar 8.4. Safety Helmet Helm Pengaman OSHA Occupational Safety and Health Administration merekomendasikan helm pengaman harus mempunyai persyaratan kerja dan telah memenuhi standar ANSI Z89.1. Standar klasifikasi dibedakan menjadi 2 yaitu impact types dan electrical classes . Impact types dibedakan menjadi tipe I dan tipe II, sedangkan electrical classes dibedakan menjadi kelas AG, kelas BE, dan kelas C. Semua helm pengaman yang digunakan harus mempunyai label ANSI di bagian dalam shell helm. Label ini untuk mengidentifikasi jenis dan standar kelas, apabila label ini hilang atau tidak dapat dibaca sebaiknya diganti dengan helm yang baru dan sesuai standar. 1 Impact Types a Tipe I, dirancang untuk mengurangi kekuatan dampak yang ditimbulkan akibat pukulan hanya di bagian atas kepala. b Tipe II, dirancang untuk mengurangi kekuatan dampak yang ditimbulkan akibat pukulan yang diterima dari pusat ke bagian atas kepala. 2 Electrical Classes a Kelas AG General , dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan bahaya paparan kontak arus listrik terhadap konduktor tegangan rendah, sampel uji sampai 2.200 Volt fase ke tanah. b Kelas BE Electrical , dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan bahaya pajanan terhadap konduktor tegangan tinggi, sampel uji sampai 20.000 Volt fase ke tanah. c Kelas C Conductive , dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif. 144 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Pelindung kepala sesuai dengan persyaratan kinerja yang diterbitkan oleh ANSI American National Standards Institute , yaitu: Tabel 8.1. Persyaratan Kinerja Pelindung Kepala Menurut ANSI Ketentuan pembuatan helm harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus: 1 Syarat Umum a Bagian luar harus kuat dan tahan terhadap benturan atau tusukan benda tajam, dilakukan pengujian dengan cara dijatuhi benda seberat 3 kg dari ketinggian 1 m, helm tidak boleh pecah atau benda tidak boleh menyentuh kepala. b Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4 - 5 cm. c Tidak menyerap air, dilakukan pengujian dengan merendam helm selama 24 jam, air yang diserap kurang dari 5 berat helm. d Tahan terhadap api, dilakukan pengujian dengan cara dibakar selama 10 detik dengan pembakar bunsen atau propan, dengan nyala api bergaris tengah 1 cm, api harus padam setelah 10 detik. 2 Syarat Khusus a Tahan terhadap listrik tegangan tinggi, dilakukan pengujian dengan mengalirkan arus bolak-balik 20.000 Volt 60 Hz, selama 3 menit, kebocoran yang terjadi harus kecil kurang dari 9 mA. b Tahan terhadap listrik tegangan rendah, dilakukan pengujian dengan mengalirkan arus bolak-balik 2.200 Volt 60 Hz, selama 1 menit, kebocoran yang terjadi harus kecil kurang dari 9 mA. c Tidak boleh terdapat lubang. d Tidak menggunakan bagian-bagian dari logam. Pertimbangan dalam memilih helm adalah ukuran dan kemudahan perawatan. Ukuran helm yang terlalu besar atau kecil tidak akan memberikan kenyamanan ketika digunakan dan perlindungan yang maksimal terhadap kepala. Helm pengaman harus sesuai dengan ukuran kepala pemakai, biasanya helm terdapat beberapa ukuran yang dilengkapi sistem perubah sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran kepala. Beberapa jenis helm dilengkapi dengan aksesoris seperti slot untuk tutup telinga, kacamata pengaman, pelindung wajah, lampu senter.