Implementasi Penggunaan APD Peralatan yang digunakan pada PDKN 150 kV – 500 kV

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 303 1 Seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan harus memahami dan mematuhi kaedah, dan peraturan keelamatan dan kesehatan kerja. 2 Semua yang terlibat dalam pelekasanaan pekerjaan harus peduli dan tanggap akan bahaya kebakaran yang mungkin timbul. 3 Penanggungjawab K3 harus menetapkan sanksi atau hukuman terhadap pelanggaran peraturan K3. 4 Orang yang berkepentingan dilarang masuk. 5 Semua yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan yang berupa perbaikan gardu induk harus peduli dan tanggap untuk menjaga kerapihan dan kebertsihan pada likasi perbaikan. 6 Pada lokasi-lokasi yang berbahaya harus dipasang tanda-tanda peringatan adanya bahaya, seperti contoh dibawah ini adalah tentang daerah zona terlarang dimana daerah tersebut merupakan daerah vital dan memiliki tingkat kecelakaan cukup tinggi maka diberlakukan izin untuk masuk kesana. Gambar 14.29. Zona Terlarang Gambar 14.30. Contoh PDKB 304 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

E. Prosedur untuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

Dalam melakukan suatu pekerjaan, kita tidak lepas dari prosedur dalam suatu pekerjaan. Prosedur ini bertujuan agar dalam melakukan suatu pekerjaan terlaksana dengan baik.

1. Pengertian Prosedur PDKB

Prosedur PDKB adalah suatu tata cara yang disusun secara sistematis untuk menerapkan kaidah - kaidah aturan - aturan keselamatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi ekstra tinggi sehingga pekerjaan tersebut berlangsung secara aman, tertib, efektif serta efisien. Berikut ini adalah syarat umum yang harus dilakukan pada setiap pekerjaan oleh bidang pemeliharaan sesuai dengan buku panduan keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan untuk meminimalisasi resiko dan bahaya yang akan terjadi.

2. Prosedur untuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan adalah :

a. Prosedur dan instruksi kerja yang telah disahkan, serta peralatan yang telah lulus uji oleh lembaga sertifikasi b. Penerimaan Surat Penunjukan Pengawasan Pekerjaan Bertegangan SP3B dan Surat Perintah melaksanakan Pekerjaan Bertegangan SP2B bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan meliputi : Prosedur, Instruksi kerja, Peralatan dan Material yang digunakan. c. Pelaksanaan PDKB TTTET adalah Pengembangan dari pekerjaan off line. d. PDKB tidak boleh dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak terencana. e. Pengawas K3 bertanggungjawab atas pelaksanaa, keselamatan, peralatan dan pelekasanaan pekerjaan. f. Keselamatan pribadi menjadi tanggung jawab masing-masing. g. Dalam melaksanakan pekerjaan tidak diperbolehkan ada dua kegiatan yang dapat saling mempengaruhi pergerakan konduktortower bila ada terjadi kegagalan peralatan atau material. h. Semua peralatan harus lulus uji setiap 6 bulan sekali. i. Semua pelaksana PDKB TTTET harus diperiksa kesehatannya General Check Up setiap 6 bulan sekali.

3. Ketentuan Kerja Pada Keadaan Bertegangan :

a. Petugas pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi yang dibutuhkan b. Memiliki surat ijin dari yang berwenang c. Dalam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau tidak dalam keadaan mabuk d. Saat bekerja harus berdiri pada tempat atau mempergunakan perkakas yang berisolasi dan andal. e. Menggunakan perlengkapan badan yang sesuai dan diperiksa setiap dipakai sesuai petunjuk yang berlaku. f. Dilarang menyentuh perlangkapan listrik yang bertegangan dengan tangan telanjang. g. Keadaan cuaca tidak mendung atau hujan. h. Dilarang bekerja di ruang dengan bahaya kebakaran ledakan, lembab dan sangat panas. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 305 F. Jenis Pekerjaan dan Kecelakaan PDKB 1. Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan PDKB Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi semua orang. Karena, tanpa adanya listrik, banyak kebutuhan perorangan, keluarga, perusahaan, pemerintah, dan sebagainya menjadi terhambat. Di Indonesia, listrik di bawah naungan PT. PLN Persero. Tugas utama PLN kepada bangsa Indonesia pada umumnya adalah memberi pelayanan yang semaksimal mungkin melalui penyediaan energi listrik untuk kebutuhan para konsumen listrik. Dalam memberi pelayanan, PLN berusaha semaksimal mungkin melayani kebutuhan masyarakat, diantaranya yaitu mengurangi adanya pemadaman listrik, agar kebutuhan konsumen tidak terhambat. Dalam hal ini, PLN memiliki regu khusus yang menangani pemeliharaan atau perbaikan instalasi, yang disebut regu PDKB Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. Tugas utama dari regu PDKB tersebut adalah melaksanakan pemelihaan dan perbaikan Instalasi listrik dalam keadaan tidak padam, yaitu listrik tetap hidup atau menyala. Dengan adanya regu PDK tersebut, diharapkan pelayanan PLN kepada masyarakat menjadi lebih baik dengan mengurangi adanya pemadaman akibat perbaikan listrik. Dalam hal ini, di PLN , regu PDKB dibagi dua, yaitu ada PDKB Tegangan Menengah PDKB TM dan PDKB Tegangan Tinggi Extra Tinggi DKB TT TET. PDKB TM tugasnya adalah melaksanakan pemelihaan dan perbaikan instalasi listrik pada tegangan 20 kilo Volt, sedangkan PDKB TT TET melaksanakan tugas pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik pada tegangan 150 kilo Volt dan 500 kilo Volt.

2. Pekerjaan yang Dilakukan pada Sistem 150 kV

Pekerjaan pemeliharaan, penggantian dan pemasangan dengan PDKB pada jaringan listrik sistem 150 kV dapat dilakukan antara lain : a. Penggantian dan Pemeliharaan Isolator b. Penggantian dan pemeliharaan knife switch c. Penggantian dan pemeliharaan fuse switch d. Pemeliharaan dan penggantian jumper dan sambungan jaringan e. Penggantian lightning arrester f. Pemotongan dahan atau pohon yang menyentuh jaringan g. Pengukuran fasa h. Perbaikan konduktor dan joint i. Penggantian traves j. Penggantian tiang k. Pengaturan tiang l. Penggantian struktur traves, Dll.

3. Contoh Pekerjaan PDKB

Salah satu contoh dari Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan adalah pemeliharaan Gardu Induk.

a. Pemeliharaan Gardu Induk

Pemeliharaan peralatanperlangkapan jaringan distribusi TRTM yang dilaksanakan dimana objeknya dalam keadaan aktif atau bertegangan: Contoh: a Pemeriksaan rutin kondisi gardu yang sedang beroperasi, b Pengukuran beban dan tegangan gardu.