Pemeliharaan Gardu Induk Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

308 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

c. Ketentuan bekerja didekat instalasi bertegangan

1 Saat bekerja harus berada pada jarak minimum aman kerja Tabel 14.3. Jarak Aman Kerja Dalam Keadaan Bertegangan Tegangan antara fasa dan bumi kV Jarak minimum aman kerja Cm 1 50 12 60 20 75 70 100 150 125 220 160 500 300 2 Bila bekerja didekat instalasi yang lebih tinggi dari pada tegangan perlengkapan yang dikerjakan, harus dipastikan bahwa perlengkapan tersebut bebas dari kebocoran isolasi atau yang membahayakan dan sebaiknya dibumikan. 3 Dilarang menggunakan pengukur panjang, tali logam atau tali dengan anyaman benang logam. 4 Didekat bagian bertegangan , dilarang menggunakan tangga kayu atau bamboo yang diperkuat dengan batang logam yang memanjang searah dengan arus listrik 5 Jika jarak aman tidak dapat dipenuhi, petugas harus menggunakan pengaman dari bahan isolasi

d. Pelaporan pada pekerjaan pemeliharaan

Setiap kegiatan dan kejadian dalam pemeliharaan jaringan selalu dibuatkan laporannya.Fungsi laporan diharapkan dapat membantu manajemen dalam: 1 Menilai unjuk kerja jaringan, ranting rayon dst. 2 Mengetahui kondisi jaringangardu. 3 Menentukan tindakan untuk memperbaiki kualitas dan keandalan jaringan 4 Memperkirakan kebutuhan material dan biaya pemeliharaan.

G. Risiko Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

Risiko pekerjaan dalam keadaan bertegangan atau pekerjaan pada tegangan tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding pekerjaan yang lainnya. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan utamanya yaitu pemeliharaan transmisi pada instalasi listrik tegangan tinggi tegangan ekstra tinggi TE TET. Risiko pekerjaan yang tinggi dapat digambarkan melalui kondisi pekerjaan yang kurang aman dan hal tersebut dapat terlihat dari bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan oleh tegangan listrik terhadap manusia atau karyawan seperti yang tercantum dalam buku panduan umum pemeliharaan transmisi TTTET dengan Metode PDKB 2008: 8, yaitu: a Tegangan listrik : tegangan sentuh, tegangan langkah dan tegangan pindah; b Arus yang melewati tubuh manusia: arus mulai terasa, arus mempengaruhi otot, arus yang mengakibatkan pingsan, meninggal dunia arus fibrasi dan arus reaksi ; c Sengatan listrik ; d Perbedaan potensial. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 309 Untuk lebih jelasnya bahwa pekerjaan dalam keadaan bertegangan mempunyai risiko pekerjaan yang tinggi, tabel dibawah ini menggambarkan bahaya yang ditimbulkan tergantung pada besarnya tegangan listrik, yang arusnya melewati tubuh manusia seperti efek yang akan ditimbulkan pada manusia adalah : Tabel 14.4. Efek Yang Mengalir Pada 50 Hz Arus mA Waktu Kontak ms Hasil 1 Ambang sensasi 10 10 – 10,000 Sensasi rasa sakit 50 10 – 200 Selalu tidak ada bahaya 50 200 – 400 Kelumpuhan otot sementara 50 4000 + Kemungkinan berhentinya jantung 100 10 – 100 Selalu tidak ada bahaya 100 100 – 600 Kelumpuhan otot sementara 100 600 – 10,000 Kemungkinan berhentinya jantung 100 10,000 Kemungkinan berhentinya jantung 500 10 – 40 Selalu tidak ada bahaya 500 40 – 500 Kemungkinan berhentinya jantung Sumber: Panduan umum pemeliharaan transmisi TTTET dengan Metode PDKB 2008: 101 Gambar 14.32. Contoh Kecelakaan Akibat Tegangan Tinggi Pada Bagian Kepala Gambar 14.33. Contoh Kecelakaan Akibat Tegangan Tinggi Pada Bagian Badan 310 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety a. Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control HIRARC 1 Hazard Identification, proses pemeriksaan tiap –tiap area kerja dengan tujuan untuk mengidentifikasi semua bahaya yang melekat pada suatu pekerjaan. Area kerja termasuk juga meliputi mesin peralatan kerja, laboratorium, area perkantoran gudang dan angkutan. 2 Risk Assesment, suatu proses penilaian resiko terhada padanya bahaya ditempat kerja. 3 Risk Control, suatu proses yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan semua kemungkinan bahaya ditempat kerja serta melakukan peninjauan ulang seara terus menerus untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka telah aman.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan pada manusia, antara lain:

1 Tegangan Pada sistem tegangan tinggi sering terjadi kecelakaan terhadap manusia, dalam hal terjadi tegangan kontak langsung atau dalam hal manusia berada di dalam suatu daerah yang mempunyai gradien tegangan yang tinggi. Akan tetapi sebenarnya yang menyebabkan bahaya tersebut adalah besarnya arus yang mengalir dalam tubuh manusia. Khususnya pada gardu-gardu induk kemungkinan terjadinya bahaya terutama disebabkan oleh timbulnya gangguan yang menyebabkan arus mengalir ke tanah. Arus gangguan ini akan mengalir pada bagian-bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir dalam tanah di sekitar gardu induk. Arus gangguan tersebut menimbulkan gradien tegangan diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan juga gradien tegangan pada permukaan tanah itu sendiri. Untuk menganalisis lebih lanjut akan ditinjau beberapa kemungkinan terjadinya tegangan dan kondisi orang yang sedang berada di dalam dan di sekitar gardu induk tersebut. Macam tegangan sulit untuk menentukan secara tepat mengenai perhitungan tegangan yang mungkin timbul akibat kesalahan ke tanah terhadap orang yang sedang berada di dalam atau di sekitar gardu induk, karenanya banyaknya faktor yang mempengaruhi dan tidak diketahui. Untuk menganalisis keadaan ini maka diambil beberapa pendekatan sesuai dengan kondisi orang yang sedang berada di dalam atau di sekitar gardu induk tersebut pada saat terjadi kesalahan ke tanah. Pada hakekatnya perbedaan tegangan selama mengalir nya arus gangguan tanah dapat digambarkan sebagai berikut Tegangan sentuh, Tegangan langkah, Tegangan pindah, antara lain : a Tegangan Sentuh Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek yang disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa obyek yang disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan yang berada dibawahnya. Besar arus gangguan dibatasi oleh tahanan orang dan tahanan kontak ke tanah dari kaki orang tersebut, seperti pada table dibawah ini.