Komponen Pokok Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 257 5. Diskusi kelompok 6. Latihan dan praktek di luar kelas 7. Pelatihan langsung di tempat kerja, Ridley: 2008. Ketentuan-ketentuan yang wajib dilaksanakan dalam penerapan SMK3 sesuai dengan PerMenaKer No 5 Tahun 1996 meliputi: 1. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan SMK3. 2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3. 3. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. 4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3. Unsur-unsur manajemen diklat K3 terbagi menjadi 5 tahap, yaitu: analisis, perencanaan, implementasi, kegiatan dan evaluasi.

1. Analisis

Manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan- kegiatan orang lain. Manajemen merupakan suatu proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif melalui pengarahan, penggerakan dan pengendalian kegiatan yang dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu bentuk kerja sama. Sistem manajemen K3 SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko untuk mencapai kondisi lingkungan yang aman, efisien dan produktif. Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan tidak terlepas dari pembahasan manajemen secara keseluruhan. Manajemen merupakan suatu proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, melalui pengarahan, penggerakan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam suatu bentuk kerja. Sedangkan sistem manajemen merupakan rangkaian proses kegiatan menajemen yang teratur dan terintegrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah Keselamatan dan Kesehatan kerja akhir-akhir ini terus berkembang seiring dengan kemajuan sains dan teknologi dalam bidang industri atau pelayanan publik. Keadaan ini merubah pandangan masyarakat industri terhadap pentingnya penerapan K3 secara sungguh-sungguh dalam kegiatannya. Sebagai contoh Keselamatan dan Kesehatan kerja di laboratorium teknik gigi merupakan upaya untuk memberikan jaminan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pegawai, mahasiswa dan dosen dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. 258 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Menurut Maimum 2004, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 23 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja secara optimal, meliputi pelayanan kesehatan pencegahan penyakit akibat kerja. Pelaksanaan produktivitas kerja maksimum dibutuhkan faktor pendukung antara lain kesehatan pekerja. Adapun tujuan dari diselenggarakannya upaya kesehatan kerja dalam suatu industri antara lain: a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas. b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. c. Memelihara dan mempergunakan sumber produksi secara aman dan efisien Sama‟mur, 1992. Umumnya ada lima tahapan di dalam suatu kecelakaan yang dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar 12.9. Tahapan Dalam Suatu Kecelakaan Gambar 12.10. Efek Domino “Bahaya” merupakan faktor utama dalam tahapan kecelakaan, dengan menghilangkan faktor utama tersebut maka peristiwa sebelumnya menjadi tidak efektif. Gambar 12.11. Menghilangkan Faktor Bahaya