Penerapan dan Operasi Pengendalian Operasional Penerapan dan Operasi Kesiapan dan Respon terhadap Emergensi

192 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Gambar 10.12. Dasar Hukum K3 Gambar 10.13. Dasar Hukum K3 Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terutama di Indonesia adalah Undang-Undang No.11970 tentang Keselamatan Kerja, sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan adalah UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja. Pengaturan hukum K3 dalam konteks diatas adalah sesuai dengan sektorbidang usaha. Misalnya, UU No.13 Tahun 1992 tentang Perkerataapian, UU No.14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan LLAJ, UU No.15 Tahun 1992 tentang Penerbangan beserta peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Setiap tempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3. Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan tanah, dalam air, di udara maupun di ruang angkasa. Konradus, 2003.

E. Process Safety Management OSHA 3132

Mungkin kita sudah sering mendengar Proses Safety Management atau PSM. Salah satu guideline untuk pelaksanaan PSM adalah OSHA 3132 dan 3133. Penerapan PSM lebih tepat dilakukan bagi industri manufaktur seperti industri kimia dan industri logam, namun juga dapat diaplikasikan pada industri-industri lain seperti industri oil and gas, listrik, dan sanitary services. Laporan bertahun – tahun menyebutkan cairan beracun, reaktif, atau mudah terbakar yang melibatkan bahan kimia adalah sangat berbahaya Insiden terus terjadi di berbagai industri yang menggunakan bahan kimia yang sangat berbahaya yang mungkin beracun, reaktif, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 193 mudah terbakar, atau bahan peledak, atau mungkin menunjukkan kombinasi dari berbagai bahan tersebut. Hal ini, pada gilirannya, menciptakan kemungkinan bencana. Meskipun penerapan PSM di Indonesia masih bersifat sukarela Voluntary namun banyak perusahaan sudah menerapkan secara wajib bagi semua grup perusahaan mereka, karena mereka melihat benefit dari penerapan sistem ini untuk mencegah kecelakaan bahan kimia yang bersifat katastropik seperti kejadian pada tahun1984 di Bhopal, India, kecelakaan yang menewaskan 2.000 orang; the October 1989 Phillips Petroleum Company, Pasadena, TX, menewaskan 23 orang dan melukai 132 orang. Proses Manajemen Keselamatan terhadap bahan kimia ini diterbitkan dalam Daftar Federal 55 FR29150. Isi dari Proses Manajemen Keselamatan terhadap bahan kimia ini adalah persyaratan untuk pengelolaan bahaya yang terkait dengan proses menggunakan bahan kimia sangat berbahaya untuk membantu menjamin tempat kerja yang aman dan sehat. Standar yang diusulkan OSHA ini menekankan pengelolaan bahaya yang terkait dengan bahan kimia yang sangat berbahaya dan didirikan program yang komprehensif manajemen yang terpadu teknologi, prosedur, dan praktik manajemen. OSHA setelah sekitar empat bulan publikasi Standar yang diusulkan untuk proses manajemen keselamatan yang sangat bahaya-ous kimia adalah Clea n Air Act Amendments CAAA. CAAA mensyaratkan bahwa daftar standar yang termasuk bahan kimia sangat berbahaya beracun yang meliputi, mudah terbakar, sangat reaktif, dan zat eksplosif. Berikut akan dijelaskan secara ringkas elemen-elemen yang terdapat dalam proses safety management PSM sesuai dengan OSHA 3132. Didalam PSM ini terdapat 14 elemen penting yang harus diterapkan, yaitu:

1. Process Safety Information

Perusahaan harus membuat dan memelihara informasi keselamatan secara tertulis untuk mengidentifikasi bahaya bahan kimia dan proses ditempat kerja, peralatan dan teknologi yang digunakan dalam proses Informasi minimal bahaya bahan kimia yang harus disediakan adalah sebagai berikut: a. Toksisitas bahan kimia. b. Batas paparan yang diijinkan NAB. c. Data-data fisik bahan kimia. d. Data reaktifitas bahan kimia. e. Data korosivitas bahan kimia. f. Data stabilitas termal dan kimia, efek bahaya dari campuran bahan kimia berbeda. Kemudian informasi proses yang harus disediakan, minimal adalah: a. Diagram alur proses yang disederhanakan. b. Proses reaksi kimia yang terjadi. c. Maksimum inventory stock. d. Batas atas dan bawah dari suhu, tekanan, aliran atau komposisi spec maks dan min. e. Hasil evalusai jika terjadi penyimpangan dan efeknya terhadap Keselamatan dan Kesehatan pekerja.