Metode Pembelajaran Simulasi Kesalahan

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 249 Gambar 12.4. Pelatihan K3 Pekerja Proyek Pekerja baru harus mendapat diklat sebelum melaksanakan tugasnya. Materi Diklat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing pekerja. Dalam pelaksanaan diklat diperlukan tolak ukur sebagai umpan balik dari penyampaian materi dengan membuat evaluasi hasil penguasaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Diklat tidak hanya dilakukan kepada pekerja baru, tetapi pekerja lama juga harus diberi penyegaran. Pihak manajemen perusahaan harus membuat agenda program tahunan pelaksanaan diklat dengan materi baru maupun materi lama sebagai penyegaran. Diklat yang diberikan meliputi pengetahuan, keahlian untuk meningkatkan kompetensi dasar, serta kompetensi K3. Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimum yang harus dimiliki pekerja untuk menjalankan tugas pokok yang dibebankan, sedangkan kompetensi K3 merupakan kompetensi pendukung dalam melakukan pekerjaan secara aman, sehat dan nyaman. Secara garis besar, diklat K3 yang diperlukan meliputi National Safety Council , 1985: a. Diklat untuk karyawan baru, meliputi: peraturan umum perusahaan, profil perusahaan, peraturan K3 secara umum, kebijakan K3, program pencegahan kecelakaan, instruksi kerja yang dibutuhkan, bahaya tempat kerja, alat pelindung diri. b. Job Safety Analysis JSA, meliputi: pemahaman terhadap JSA, proses JSA. c. Job Instruction Training JIT, merupakan training yang spesifik untuk menjelaskan standar prosedur kerja di area kerja masing-masing, misalnya: prosedur kalibrasi, prosedur pembuatan produk, prosedur pembersihan. 250 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Gambar 12.5. Safety Training d. Other method instruction , merupakan training untuk trainer, yaitu menjelaskan bagaimana mempersiapkan dan melakukan program training secara baik. Bahaya akibat listrik dan mekanikal sangat mungkin terjadi dimanapun dan kapanpun. Pekerja sebaiknya diberikan bekal pengetahuan yang cukup sehingga dapat mencegah dan terhindar dari kerugian-kerugian besar dan kejadian fatal. Standar OHSAS mengenai bahaya listrik dan mekanikal mewajibkan perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai “ electrical and mechanichal safety ”. Materi yang disampaikan harus disesuaikan dengan kebutuhan area kerja, tanggung jawab, tingkatan serta jabatan pekerja. Sebagai contoh isi meteri diklat di bidang elektrikal dan mekanikal meliputi: konsep dasar K3, identifikasi bahaya hazard , bahaya elektrik dan mekanik, LOTO Lock Out Tag Out , klasifikasi area berbahaya, grounding , bounding and lightning , peralatan-peralatan yang aman, penilaian resiko bahaya, program-program K3, studi kasus mengenai kecelakaan kerja dan penanggulangannya. Gambar 12.6. Simulasi Penanganan Kebakaran I. Pendekatan Teori Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Menurut Robert L. Craig manusia memiliki pengetahuan pada awal jaman prasejarah. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 251 “ It is generally trought that human began amassing knowledge at the beginning of the stone age. As they invented tools, weapons, clothing, shelter, and language, the need for training became an essential ingredient in the march of civilization. ” Manusia mulai memiliki pengetahuan pada awal jaman batu ketika mereka menemukan perkakas, senjata, pakaian, tempat perlindungan dan bahasa. Kebutuhan akan pelatihan menjadi suatu ramuan penting di dalam gerakan peradaban. Pada jaman itu ilmu pengetahuan mulai berkembang. Perkembangan tersebut turun menurun kepada generasi selanjutnya hingga saat ini. Bagaimana cara menggunakan perkakas, senjata, bagaiamana cara berpakaian, cara melidungi diri serta cara berkomunikasi dengan sesama. Ilmu pengetahuan selalu berkembang dari jaman kejaman. “ History tells us that the fastest from of long-distance transportation in the year 6000 B.C was yhe camel caravan, whice traveled at an average speed of about 8 mils per hours. It was not until the chariot was inented about 1600 B.C. that the average speed of long-distance transportation was increased to about 20 mil per hour Robert L Craig. 1987. ” Hal tersebut membuktikan adanya perkembangan ilmu pengetahuan berdasarkan pelatihan yang ada, sebelumnya kendaraan tercepat adalah unta dengan waktu tempuh 8 mil perjam, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ditemukan kereta perang dengan kecepatan 20 mil perjam. Berkembangnya pelatihan tidak semata didapatkan secara cepat, namun diperoleh melalui tahapan-tahapan pembelajaran sesuai dengan teori Robert W Lucas 2003. “ F or learning to truly occur, a phased prosess is often helpful. The process that follows moves through five stages or phases. In it, participants are alerted to the learning experience in which they are about t o take part. They are then led along a preplanned path for transferring knowledge, skill, or attitude back to the workplace or other venue . ” Belajar dengan sungguh-sungguh sangat menolong dalam kegiatan pembelajaran. Proses yang harus dilalui terdiri dari lima tahapan sehingga ilmu dapat berpindah atau di kirim. Baik pengetahuan, kemampuan maupun sikap. Kelima tahapan tersebut terdiri dari persiapan untuk belajar, pembelajaran dengan simulasi, pengembanganperluasan, penghafalan, serta implementasi dari pembelajaran. Pelatihan dan pengembangan perlu memperhatikan kemampuan yang dimiliki seseorang, karena kemampuan yang dimiliki orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Multiple intelligence yang dimiliki oleh seseorang terdiri dari naturalist, lingustic, logical-mathematical, musical, interpersonal, intrapersonal Robert W Lucas. 2003 a. Organisasi dan manajemen fungsi latihan Banyak pepatah mengatakan bahwa orang adalah kunci sukses operasi bisnis. Namun ini adalah perkataan semata, tidak ada perusahaan milik seseorang yang dapat sukses tanpa kemampuan yang lebih baik dan pengetahuan sumber daya manusia. Semua organisasi baik formal maupun non formal, harus melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap semua anggotanya secara terus menerus. Dilakukan dengan tujuan menghidari keusangan dan kegagalan dikemudian hari. Menurut Robert L. Craig 1987 pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki seorang pemimpin antara lain sebagai berikut.