Alat Pelindung Kepala Jenis-jenis Alat Pelindung Diri APD dan Kegunaanya

144 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Pelindung kepala sesuai dengan persyaratan kinerja yang diterbitkan oleh ANSI American National Standards Institute , yaitu: Tabel 8.1. Persyaratan Kinerja Pelindung Kepala Menurut ANSI Ketentuan pembuatan helm harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus: 1 Syarat Umum a Bagian luar harus kuat dan tahan terhadap benturan atau tusukan benda tajam, dilakukan pengujian dengan cara dijatuhi benda seberat 3 kg dari ketinggian 1 m, helm tidak boleh pecah atau benda tidak boleh menyentuh kepala. b Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4 - 5 cm. c Tidak menyerap air, dilakukan pengujian dengan merendam helm selama 24 jam, air yang diserap kurang dari 5 berat helm. d Tahan terhadap api, dilakukan pengujian dengan cara dibakar selama 10 detik dengan pembakar bunsen atau propan, dengan nyala api bergaris tengah 1 cm, api harus padam setelah 10 detik. 2 Syarat Khusus a Tahan terhadap listrik tegangan tinggi, dilakukan pengujian dengan mengalirkan arus bolak-balik 20.000 Volt 60 Hz, selama 3 menit, kebocoran yang terjadi harus kecil kurang dari 9 mA. b Tahan terhadap listrik tegangan rendah, dilakukan pengujian dengan mengalirkan arus bolak-balik 2.200 Volt 60 Hz, selama 1 menit, kebocoran yang terjadi harus kecil kurang dari 9 mA. c Tidak boleh terdapat lubang. d Tidak menggunakan bagian-bagian dari logam. Pertimbangan dalam memilih helm adalah ukuran dan kemudahan perawatan. Ukuran helm yang terlalu besar atau kecil tidak akan memberikan kenyamanan ketika digunakan dan perlindungan yang maksimal terhadap kepala. Helm pengaman harus sesuai dengan ukuran kepala pemakai, biasanya helm terdapat beberapa ukuran yang dilengkapi sistem perubah sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran kepala. Beberapa jenis helm dilengkapi dengan aksesoris seperti slot untuk tutup telinga, kacamata pengaman, pelindung wajah, lampu senter. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 145 Gambar 8.5. Helm dengan Aksesori Perawatan helm pengaman harus dilakukan secara berkala agar tetap terjaga dan tahan lama. Perawatan yang dilakukan seperti melakukan pengecekan terhadap tali pengikat, sistem suspensi, dan bagian topi untuk memastikan tidak ada keretakan atau lubang maupun kerusakan lainnya yang dapat merugikan pemakai.

2. Pelindung Mata dan Wajah

Pelindung mata dan wajah berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan- bahan korosif, kemasukan debu atau partikel kecil yang melayang di udara, pemaparan gas uap yang menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang eletromagnetik, serta benturan atau pukulan benda keras. Pemilihan jenis alat pelindung mata dan wajah harus disesuaikan kebutuhan dan kondisi pekerja dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: a. Kemampuan alat utuk melindungi dari bahaya di tempat kerja yang spesifik. b. Kesesuaian dan kanyamanan untuk digunakan. c. Memberikan pandangan yang jelas dan keleluasaan bergerak tidak dibatasi. d. Tahan lama dan mudah dibersihkan. e. Dapat digunakan secara bersamaan dengan APD lainnya. Ketentuan pembuatan pelindung mata dan wajah harus memenuhi syarat berikut meliputi: a. Ketahanan terhadap api sama dengan helm. 146 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety b. Ketahanan terhadap lemparan benda-benda, dilakukan pengujian dengan cara bola 1 inchi dijatuhkan bebas dengan ketinggian 125 cm, tepat mengenai lensa di titik pusat geometris lensa, dan lensa tidak boleh pecah dan bergeser dari frame. c. Syarat optik tertentu: lensa tidak boleh mempunyai efek distorsi efek prisma 116 prisma dioptri, artinya perbedaan refraksi harus 116 dioptri. d. Alat pelindung mata terhadap radiasi, kacamata tahan terhadap panjang gelombang tertentu, standard amerika terdapat 16 jenis kaca dengan sifat tertentu. Beberapa jenis alat pelindung mata dan wajah sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh OSHA adalah standar ANSI Z87.1, meliputi:

a. Kacamata Safety, terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi

mata dengan lensa yang tahan terhadap benturan dan frame dari plastik atau logam. Beberapa model didesain memiliki perisai samping. Gambar 8.6. Kacamata Safety b. Goggles , merupakan kacamata pelindung yang menutupi semua area di sekitar mata. Goggles berfungsi melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia cair. Model goggles didesain lebih besar sehingga dapat digunakan secara bersamaan dengan kacamata optik positip atau negatip. Gambar 8.7. Goggles

c. Perisai Pengelasan

Welding , umumnya terbuat dari fiberglass dan dilengkapi dengan lensa saring, sehingga dapat melindungi mata dari luka bakar akibat radiasi sinar inframerah yang berasal dari pengelasan. Perisai juga dapat melindungi wajah dari percikan api dan logam panas dari pengelasan. OSHA mensyaratkan lensa filter memiliki nomor peneduh shade number yang bisa diatur sesuai dengan radiasi sinar ketika pengelasan. Gambar 8.8. Perisai Pengelasan Welding Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 147 d. Kacamata Pengaman Laser, digunakan khusus untuk melindungi mata dari sinar laser. Pemilihan jenis kacamata ini tergantung dengan peralatan dan kondisi di tempat kerja. Gambar 8.9. Kacamata Pengaman Laser e. Perisai Wajah, terbuat dari lembaran plastik transparan yang dapat menutupi semua wajah, sehingga dapat melindungi semua wajah dari percikan atau semprotan cairan atau debu berbahaya. Perisai wajah tidak dapat melindungi dari bahaya benturan, sehingga harus digunakan bersamaan dengan kacamata safety untuk perlindungan terhadap benturan. Gambar 8.10. Perisai Wajah Setiap jenis pelindung mata dan wajah telah dirancang untuk melindungi dari bahaya-bahaya secara spesifik, sehingga perlu dilakukan identifikasi bahaya sebelum menentukan jenis pelindung yang akan digunakan. Banyak kejadian kecelakaan yang melukai mata atau wajah akibat pekerja tidak menggunakan alat pelindung atau menggunakan dengan cara yang tidak benar. Salah satu yang sering menjadi masalah adalah pekerja yang mempunyai kelainan mata dan menggunakan kacamata positip atau negatip kacamata optik. Banyak perusahaan yang memperbolehkan pekerja hanya menggunakan kacamata optik saja tanpa ditambah dengan kacamata safety , tetapi ada juga perusahaan yang mewajibkan pekerja menggunakan kacamata safety dan memaksa melepas kacamata optik sehingga mengganggu penglihatan pekerja. Kedua cara tersebut tidak dibenarkan, menggunakan kacamata optik tanpa kacamata safety adalah berbahaya karena kacamata optik bukan kacamata pelindung, demikian juga ketika melepas kacamata optik dan hanya menggunakan kacamata safety juga berbahaya karena dapat mengganggu penglihatan. Hal ini menjadi tanggungjawab manajemen perusahaan untuk menyediakan kacamata safety yang dapat digunakan secara bersamaan dengan kacamata optik. 148 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

3. Pelindung Telinga

Metode untuk melindungi pendengaran dari kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan dari sumbernya dengan metode rakayasa. Kondisi lingkungan tertentu, sangat sedikit atau sama sekali tidak bisa dilakukan usaha untuk mengurangi kebisingan, sehingga pekerja diharuskan menggunakan pelindung telinga hearing protection untuk mengurangi jumlah suara mencapai telinga. Hearing protection wajib digunakan apabila kebisingan melebihi 85 dB. Hearing protection berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan dari suara gemuruh mesin, penahan bising dari letupan-letupan, dan resiko gangguan pendengaran. Penggunaan hearing protection harus mengembangkan program konservasi pendengaran yang lengkap, meliputi penilaian kebisingan, pemilihan alat pelindung pendengaran, pelatihan pekerja, pengujian audiometri , inspeksi, pemeliharaan, pencatatan dan evaluasi program. Efektivitas penggunaan pelindung pendengaran dipengaruhi oleh kondisi alat yang tidak bagus, pemasangan yang tidak tepat ketika digunakan, atau apabila hanya digunakan sebagian waktu selama periode paparan kebisingan.