Sarung Tangan Sarung Tangan Karet, berguna untuk melindungi saat bekerja disekitar arus Sarung Tangan

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 157 b. Special flame-resistant and heat resistant synthetic fabrics , berguna untuk memadamkan api atau untuk pekerjaan-pekerjaan disekeliling api yang terbuka. Gambar 8.25. Special F lame-Resistant And Heat Resistant Synthetic F abrics c. Rubber, neoprene, vinyl or other protective material , untuk pekerjaan-pekerjaan yang basah atau menanggulangi asam, korosi dan zat-zat kimia. Gambar 8.26. Rubber, Neoprene, Vinyl Or Other Protective Material

8. Tali Dan Sabuk Pengaman

Tali dan sabuk pengaman berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh. Penggunaan tali dan sabuk pengaman biasanya untuk pekerja di bidang konstruksi dan memanjat tempat tinggi. Alat ini terdiri dari tali pengaman dan harus dapat menahan beban seberat minimal 80 kg. Gambar 8.27. F ull Body Harness 158 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

E. Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD

Menggunakan APD merupakan salah satu unsur dari program K3 yang dapat diterapkan untuk memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat. Bahaya dapat terjadi di setiap tempat kerja sehingga diperlukan strategi untuk melindungi pekerja. Banyak metode yang dapat dilakukan tetapi harus disesuaikan dengan situasi tempat kerja. Pengendalian sumber bahaya menjadi pilihan pertama, karena akan menghilangkan sumber bahaya dari pekerja. Pengendalian ini memerlukan penggantian bahan dengan yang non hazardous , penambahan fitur keamanan di peralatan, desain ulang proses kerja, atau pembelian peralatan baru. Apabila sumber bahaya tidak dapat dihilangkan atau dikontrol secara memadai, maka APD dapat digunakan sebagai pelindung ketika melakukan pekerjaan di area berbahaya. Prinsip-prinsip yang menjadi dasar untuk memulai dan memperluas program perlindungan penggunaan APD harus memperhatikan beberapa unsur berikut, seperti: perlindungan pekerja, kebutuhan terhadap hukumperaturan dan standar internasional yang berlaku di perusahaan, serta kelayakan teknis. Sebuah strategi komprehensif yang baik akan mempertimbangkan adanya bahaya, mengevaluasi semua metode pengendalian, mengintegrasikan berbagai pendekatan, meninjau kembali strategi untuk memastikan operasi kerja yang aman. Waktu yang tepat untuk menggunakan APD adalah setelah identifikasi bahaya, karena dapat mempertimbangkan prinsip umum pengendalian yang terbagi menjadi 2 kategori dasar, yaitu: Pra Kontak dan Point of Kontak. 1. Pra Kontak Pengendalian Pra-kontak adalah metode pertama dan paling penting karena mencegah bahaya mencapai pekerja. Metode pengendalian Pra-kontak meliputi pengantian bahan atau proses yang kurang berbahaya, mengisolasi proses berbahaya, perbaikan atau peningkatan peralatan yang ada, atau memperoleh peralatan yang lebih aman. Pengendalian Pra-kontak juga dapat dicapai dengan memberikan perlindungan kepada pekerja dengan ventilasi pembuangan lokal, merawat mesin, lingkungan kerja yang lebih baik, dan praktek kerja yang aman. Sementara ada bahaya yang dapat diantisipasi dan dihindari secara efektif melalui pengendalian rekayasa pada tahap pra-kontak, namun masih ada bahaya lain yang tidak dapat diketahui sebelum terjadi kecelakaan. Sebuah upaya menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya sangat penting sehingga bahaya dapat dikurangi atau dihilangkan pada sumbernya. Bilamana pengendalian pra-kontak tidak praktis, tidak layak, atau benar-benar tidak efektif maka pengendalian point-of-kontak harus digunakan. 2. Point-of-kontak Pengendalian point-of-kontak adalah penting akan tetapi bersifat sekunder karena tidak dapat menghilangkan bahaya tersebut. Pengendalian ini hanya mengelola bahaya pada titik kontak dengan pekerja. Bentuk pengendalian terutama dilakukan melalui alat pelindung diri. APD digunakan saat pengendalian pra-kontak tidak sepenuhnya efektif.