AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
46
AnnualReport• AnnualReport•
Kegiatan transaksi produk tresuri di Indonesia secara umum memperlihatkan perkembangan yang positif di tahun 2012.
Di sisi funding, perolehan dana pihak ketiga DPK bank bjb
tumbuh sebesar 29,62 di tahun 2012, dari Rp 39,04 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 50,61 triliun di tahun 2012.
Pertumbuhan ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di wilayah Jawa Barat dan Banten dan juga strategi bank
bjb untuk merambah pasar ibukota melalui pembukaan cabang
yang cukup agresif di Jakarta dan sekitarnya. Strategi branding Bank juga terbukti sukses dimana Bank saat ini dipercaya untuk
mengelola dana bagi institusi-institusi besar di tanah air. Berkat pertumbuhannya ini, total aset Bank meningkat sebesar
30,11 year on year, dimana Per 31 Desember 2012 total aset
bank bjb tercatat sebesar Rp 70,84 triliun.
Demi mencapai tujuan menjadi salah satu dari 10 bank terbesar dan memiliki kinerja baik, kami melakukan ekspansi secara
berkelanjutan. Bank mencanangkan tema di tahun 2012 “Continuously Developing Fundamental for Sustainable Growth
and Profit”. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan fundamental bank serta membukukan laba yang terus membaik
dari tahun ke tahun. Per 31 Desember 2012, bank bjb berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp 1,19 triliun, atau tumbuh sebesar 23,96 dibanding perolehan laba bersih pada tahun
2011. Pencapaian pada sisi finansial telah diimbangi juga oleh
pencapaian pada sisi non finansial. Hingga akhir tahun 2012, total jaringan kantor kami telah
mencapai 1.712. Penambahan jaringan yang direalisasikan di tahun 2012 terdiri dari 56 Kantor Cabang, 228 Kantor Cabang
Pembantu, 140 Kantor Kas, 101 Payment Point, 743 ATM,
dan 7 Mobil Kas dan 437 Waroeng bjb. Sehingga keberadaan kantor bank bjb saat ini semakin menyebar dan meningkat
jangkauannya ke berbagai wilayah. masyarakat dan nasabah
yang dapat menggunakan jasa perbankan bank bjb pun
bertambah banyak. Sesuai dengan target untuk memperbesar penyediaan fasilitas
bagi pengusaha di segmen usaha kecil dan menengah, dan lebih
khusus lagi pada segmen mikro, bank bjb terus memperbanyak keberadaan Waroeng bjb di berbagai titik potensial. Sampai
dengan akhir tahun 2012, telah ada sekitar 437 waroeng bank
bjb. Keberadaan gerai semacam ini turut meningkatkan minat
pengusaha-pengusaha kecil untuk mulai dan terus bekerja sama dengan Bank dalam pemenuhan permodalan usahanya.
Transaction activities of treasury products in Indonesia generally showed positive development in 2012.
In terms of bank bjb funding, funding obtain from third parties
grew by 29.62 in 2012, from Rp 39.04 trillion in 2011 to Rp 50.61 trillion in 2012 in line with the economic growth in
West Java and Banten provinces and also bank bjb’s strategy
to penetrate the market in neighboring Jakarta by aggressively opening branch offices in the capital city and surrounding areas.
The Banks’ branding strategy proved to be successful as the Bank is currently trusted to manage funds of large institutions
in Indonesia. Thanks to the growth, the Bank’s total assets increased by 25
and by December 31, 2012 reached Rp 70.84 trillion. To achieve its target to be one of the 10 largest performing
banks in the country, we are continuously expanding. The Bank launched a theme in 2012, namely “Continuously Developing
Future Growth Profit”. We are committed to sustainably developing the Banks’ fundamentals as well as recording
increased earnings from year to year. As of December 31,
2012, bjb successfully posted a net profit of Rp 1.9 trillion, or
an increase of 23.96 compared to the figure in 2011.
Financial achievements are also balanced by non-financial ones.
By the end 2012, the total number of offices in the network reached 1,712. The network in 2012 consisted of 56 branch
offices, 228 sub-branch offices, 140 cash offices, 101 payment points, 743 ATMs, and 7 cash cars. Therefore, the presence of
bank bjb offices are currently spread out and increasingly reach
out to various areas with increasing numbers of communities
and customers who can use bank bjb banking services.
With a target to increase the provision of facilities for entrepreneurs in the small and medium business segment,
and micro segment in particular, bank bjb continued to add Waroeng bjb outlets in various promising locations. By the end
of 2012, the number of Waroeng bjb was around 437. The
presence of such outlets has helped to increase the interest of small-scale entrepreneurs to start and continue to cooperate
with the Bank in fulfilling capital needs for their businesses.
Report of the Board of Directors
AnnualReport• AnnualReport•
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
47
AnnualReport•
Performance Good Corporate
Bank juga memperkuat kualitas dan kuantitas sumber daya manusia SDM yang dimiliki. Di tahun 2012, jumlah SDM bank
bjb tercatat sebanyak 4.881 orang. Jumlah ini lebih tinggi
129,6 dibanding komposisi karyawan pada tahun 2011. Penguatan ini mendukung ekspansi dan berbagai inisiatif yang
dilakukan Bank serta menunjukkan peran bank bjb sebagai
salah satu sumber lapangan pekerjaan bagi perekonomian daerah dan nasional.
Strategidaninisiatif
Pengembangan usaha untuk pembiayaan segmen mikro menjadi
salah satu fokus kegiatan bank bjb di tahun 2012. Wilayah
Jawa Barat dan Banten yang terdiri dari 30 Kota dan Kabupaten ini memiliki banyak pengusaha mikro yang potensial. Daerah ini
berfungsi sebagai daerah support bagi kegiatan di daerah ibu kota Jakarta baik dari sisi manufaktur, perdagangan, pertanian,
maupun wisata. Selain itu, kami juga menggiatkan bisnis Kredit Pemilikan Rumah
KPR untuk masyarakat luas. Peluncuran produk ini tidak lepas dari usaha Bank untuk melakukan diversifikasi usaha dan juga
perkuatan struktur pendanaan dimana KPR adalah produk yang efektif sebagai sarana untuk melakukan cross selling produk
tabungan. Selain itu, penambahan jumlah produk juga baik
bagi nasabah eksisting bank bjb yang sebagian besar adalah
pegawai pemerintahan sehingga memiliki lebih banyak pilihan produk.
Untuk mendukung pengembangan bisnis mikro dan KPR,
dilakukan penguatan infrastruktur yang dimiliki bank bjb.
Kapabilitas teknologi informasi TI ditingkatkan sehingga dapat mengelola semakin banyak informasi tanpa mengganggu
kualitas layanan dan mempercepat proses analisa kredit, Kemampuan SDM juga dikembangkan untuk dapat memberikan
layanan dan konsultasi perbankan secara cepat dan tepat. Disamping itu kami juga secara terus-menerus memperkuat
sistem pengendalian internal. Sistem ini meliputi kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan Manajemen dalam rangka
memastikan bahwa kepentingan Bank, masyarakat penyimpan dana dan pengguna jasa dapat terpelihara dengan baik dan
terlaksana dengan efektif dan efisien oleh Bank. The Bank also strengthens the quality and quantity of its human
resources. In 2012, for instance, the total number of staff at bank
bjb reached 4,881 people, increasing by 129.6 compared to
the employee composition of 2011. The increase supported expansion and various initiatives conducted by the Bank and
also showed the role of bank bjb as a source of employment for
both the local and national economies.
Strategyandinitiative
Business development in financing the micro segment was
one of focused activities of bank bjb in 2012. West Java and
Banten provinces, which consist of 30 regencies, have a lot of potential in micro entrepreneurs. These two provinces also serve
as supporting areas for activities in the capital city of Jakarta, for the manufacturing, trade, agriculture and tourism sectors.
In addition, we also intensified the Housing Loan business for a wider community. The launching of a new product cannot be
separated from the Bank’s efforts to diversify its business and to strengthen the financial structure, since providing housing loans
is an effective means to do cross selling with savings products. Also, the addition of products is also good for existing customers
who are mainly government officials so they have more product options.
In order to support micro business and housing loan
development, bjb strengthened its infrastructure. The Bank
improved the capability of its Information Technology so it could manage more information without disturbing the service quality
and speed up the credit analysis process. The competency of human resources was also upgraded in providing service and
banking consultation quickly and accurately. Furthermore, we are also constantly reinforcing the internal
control system. This system covers policies and rules set by management to ensure that the interest of the Bank, the
depositors and service users is well maintained and carried out effectively and efficiently by the Bank.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
48
AnnualReport• AnnualReport•
tantangan
Tantangan yang terus dihadapi bank bjb adalah semakin
banyaknya bank yang beroperasi di wilayah yang sama sehingga meningkatkan tingkat persaingan antar bank. Besarnya potensi
bisnis yang ada di wilayah Jawa Barat dan Banten juga menjadi faktor yang menimbulkan ketertarikan bank-bank pesaing, baik
bank dengan sistem konvensional maupun syariah. Kondisi ini mendorong kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan
dan produk sehingga dapat meningkatkan market share bukan hanya di daerah kami sendiri, namun juga di tingkat nasional.
Tantangan lainnya adalah dalam pemenuhan jumlah dan kualitas SDM guna mengimbangi kecepatan pengembangan
bisnis bank bjb. Untuk mengimbangi kecepatan perkembangan bisnis yang luar biasa, bank bjb melakukan 2 dua mekanisme
perekrutan yaitu melakukan rekrutmen terhadap lulusan- lulusan baru fresh graduate maupun experienced hired. Secara
strategis, rekrutmen experienced hired akan mempercepat proses pematangan organisasi dan peningkatan kualitas SDM
Bank.
PraktiktataKelola
Dalam menjalankan setiap kegiatannya, bank bjb terus
berupaya mengedepankan prinsip transparansi dan integritas serta Good Corporate Governance GCG. Sejalan dengan upaya
tersebut, bank bjb juga terus melakukan sosialisasi tentang
pengaturan gratifikasi secara berkelanjutan yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan terpuji.
Berkaitan dengan upaya pencegahan perilaku yang tidak diinginkan, Bank terus berupaya meningkatkan peran aktif para
pelapor untuk mengungkapkan atau mengadukan tindakan pelanggaran yang ditemukan pada organisasi.
Bank telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb
yang bersifat independen dan rahasia. Sistem ini adalah sistem pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan
melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai prinsip etikatidak bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan Bank dengan
ruang lingkup meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan,
pelanggaran pedoman etika perusahaan, dan perbuatan lain yang menimbulkan kerugian bagi Bank.
Challenges
Challenges that bank bjb faces are the increasing number of
banks which operate in the same area; thus, competition among banks is also increasing. Business potential within West Java and
Banten provinces attracts competitors, both conventional and sharia banks, to operate in the regions. This condition prompted
us to increasingly improve the quality of services and products in order to increase market share in our own regions and also
at the national level. Another challenge is in fulfilling the quantity and quality of
human resources to cope with the pace of bank bjb’s business
development. To keep up with the outstanding business
development, bank bjb is carrying out two kinds of recruitment
mechanisms: first, by hiring fresh graduates; and second, hiring experienced staff. Strategically, to hire experienced workers will
speed up the organization’s maturation process and rapidly improve the quality of human resources.
GoodCorporateGovernance
In carrying out every activity, bank bjb is trying to promote
principles of transparency, integrity and good corporate
governance. In line with these efforts, bank bjb continues to
socialize the issue on gratification management, sustainably aiming at creating a clean and commendable working
environment. Related to the efforts in preventing unexpected wrongdoings,
the Bank continues to increase the active role of whistleblowers in disclosing or reporting any violation found in the
organisation. The Bank has established a violation reporting system which
is independent and confidential. This system manages reports about violations, criminal actions, any conduct that against
the ethics or moral, or other conduct which harms the Bank. These wrongdoings include corruption, bribery, gratification
considered as conflict of interest, theft, fraud, violation against the corporate ethics and other actions that cause loss to the
Bank.
Report of the Board of Directors
AnnualReport• AnnualReport•
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
49
AnnualReport•
Performance Good Corporate
Praktik tata kelola perusahaan yang baik juga dilakukan melalui penyelenggaraan rapat-rapat rutin baik oleh Dewan Komisaris
maupun Direksi. Berbagai keputusan, baik yang bersifat operasional maupun strategis, ditetapkan di level yang sesuai
dengan peraturan Perusahaan. Fungsi komite-komite yang berada di bawah Direksi juga semakin dioptimalkan, sehingga
kegiatan pengembangan bisnis bank bjb semakin terukur.
Berbagai usaha tersebut terbukti mendapatkan apresiasi dari
berbagai pihak dimana pada tahun 2012 bank bjb berhasil
mendapatkan beberapa award di bidang Good Corporate Governance, antara lain:
- Indonesia Trusted Company dari The Indonesian Institute
for Corporate Governance -
Penghargaan Pelaporan Gratifikasi sebagai BUMN yang Melaporkan Gratifikasi yang Menjadi Milik Negara Dengan
Jumlah Laporan Terbanyak pada tahun 2012 dari KPK – RI Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
- Penghargaan kepada Individu Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara yang Melaporkan Gratifikasi berdasarkan Nilai Gratifikasi yang Dilaporkan dari KPK – RI
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia -
Best Corporate Governance for Newly Listed Company dari Indonesian Institute for Corporate Directorship IICD
pada The 4th IICD Corporate Governance Conference and Award.
ProgramCSR
Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan CSR yang
dijalankan bank bjb di sepanjang tahun 2012 tetap fokus pada
bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Ketiga bidang ini diutamakan demi
meningkatkan kehidupan masyarakat di sekitar wilayah operasional Bank.
Program CSR bank bjb yang difokuskan pada tiga bidang utama
tersebut menjadi pilar utama dalam mendukung kemajuan
bangsa Indonesia dalam menyongsong globalisasi. Bank bjb
percaya bahwa melakukan hal yang baik bagi masyarakat sekitar adalah bagian dari investasi untuk menciptakan korporasi yang
lebih kuat dan sehat serta berkelanjutan. Good Corporate Governance is implemented by holding routine
meetings by the Boards of Commissioners and Directors. Any decision either operational or strategic is taken at an appropriate
level in accordance with Company regulation. The function of committees under the Board of Directors is also optimized,
so that bank bjb‘s business development activities are more
measured. These efforts proved to get appreciation from various parties.
In 2012, bank bjb successfully gained several awards related to
Good Corporate Governance, including: - Indonesia Trusted Company from the Institute for Corporate
Governance - Gratification Reporting Award as a state-owned company
involved in the state gratification reporting program by submitting the most reports in 2012, from the Corruption
Eradication Commission of the Republic of Indonesia or KPK – RI.
- Award for Individual civil servant or state officials who reports gratification by value to the Corruption Eradication
Commission of the Republic of Indonesia or KPK – RI. - The Best Corporate Governance for Newly Listed Company
from the Indonesian Institute for Corporate Directorship IICD in its 4th IICD Corporate Governance Conference and
Award.
CSRProgram
The Corporate Social Responsibility activities of bank bjb in
2012 focused on education, environment and health. These three issues are priorities to improve community life around the
operational areas of the Bank.
Bank bjb’s CSR program focusing on these three major issues
has become a main pillar in supporting the nation’s progress to
face globalization. Bank bjb believes by doing good things for
the surrounding communities is part of the investment to create a stronger, healthier and sustainable corporation.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
50
AnnualReport• AnnualReport•
Perubahandireksi
Sesuai dengan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB yang diselenggarakan pada 27
September 2012, komposisi Direksi bank bjb mengalami
perubahan. Rapat memutuskan untuk mengangkat saudara Acu Kusnandar dan saudara Djamal Muslim sebagai Direktur.
Sementara itu, Rapat juga memutuskan memberhentikan dengan hormat saudara Bambang Mulyo Atmodjo dan saudara
Shahyohan Johnny Azis sebagai Direktur di bank bjb.
Prospekusaha
Perekonomian nasional di tahun 2013 diperkirakan tetap tumbuh secara positif didukung tingkat konsumsi dan investasi
domestik sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Fundamental ekonomi yang baik, kondisi keamanan yang relatif
terjaga, serta masyarakat yang semakin dewasa memungkinkan Indonesia untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut.
Disamping itu, Bank Indonesia juga mengeluarkan berbagai peraturan untuk terus mendukung perkuatan fundamental
sektor perbankan yang menjadi tulang punggung perekonomian suatu negara.
Bank bjb memandang dan menyambut segala perubahan dan
tantangan sebagai bekal untuk terus melanjutkan usaha untuk terus bertumbuh. Ekspansi jaringan akan terus dilakukan untuk
mendukung program bank sentral dalam meningkatkan financial inclusion serta memperbesar jumlah masyarakat yang dapat
dilayani oleh jasa perbankan unggulan. Perbankan elektronik e-banking juga terus dikembangkan sehingga menjadi salah
satu daya tarik yang kuat dalam meningkatkan loyalitas nasabah terutama bagi nasabah dengan tingkat aktivitas yang tinggi.
ChangeofCompositionintheBoardofdirectors
Based on decision reached in the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on September 27, 2012, the composition
in the Board of Directors of bank bjb changed. The meeting
decided to appointed Mr. Acu Kusnandar and Mr. Djamal Muslims as Directors replacing Mr. Bambang Mulyo Atmodjo
and Mr. Shahyohan Johnny Aziz.
BusinessProspects
The national economy in 2013 is predicted to grow positively, supported by domestic consumption and investment as main
supports of the economic growth. Good economic fundamentals, a strong security condition, and increasingly matured society
enable Indonesia to maintain its growth momentum. Moreover, Bank Indonesia also issued regulations to support strengthening
fundamentals of the banking sector as the country’s economic backbone.
Bank bjb looks forward and welcomes all changes and
challenges as a preparation to continue business growth. Network expansion will be continuously done to support the
program of Bank Indonesia in increasing financial inclusion and the number of people who are able to be served with primary
banking services. We also continue to develope e-banking to serve as one of the attractions in increasing the loyalty of
customers, especially those with high activity levels.
Report of the Board of Directors
AnnualReport• AnnualReport•
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
51
AnnualReport•
Performance Good Corporate
Appreciation
We convey our highest appreciation to customers, shareholders, employees for their dedication and integrity to the Bank and
also recognize the contributions of other stakeholders. The role of the Board of Commissioners was also very significant
in overseeing the Bank’s operations, so that bank bjb not
only optimized its growth amidst the economically conducive condition, but also carried out business in ethical and sustainable
ways. In the future, along with the targets and vision of bank
bjb to be one of 10 largest performing banks in the country, we
hope all stakeholders give their continuous support and help us to realize our big dreams to contribute in the economic growth
in the regional as well as national levels. .
Apresiasi
kami memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada nasabah, pemegang saham, pegawai atas dedikasi dan
integritasnya kepada Bank serta stakeholders lainnya. Peran Dewan Komisaris juga begitu besar dalam melakukan
pengawasan terhadap operasional Bank sehingga bank bjb
bukan hanya dapat mengoptimalkan pertumbuhan ditengah kondusifnya kondisi perekonomian namun juga melakukannya
dengan cara-cara yang etis dan berkelanjutan. Kedepan, seiring
dengan cita-cita menjadikan bank bjb sebagai bagian dari
10 bank terbesar dan berkinerja baik, kami berharap seluruh stakeholders dapat terus memberikan dukungan dan membantu
kami mewujudkan cita-cita besar untuk menjadi penyumbang pertumbuhan perekonomian daerah dan juga nasional.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb., Atas nama Direksi
On Behalf of the Board of Directors,
BienSubiantoro
Direktur Utama President Director
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
52
AnnualReport• AnnualReport•
Setelah lebih kurang 48 tahun berdiri, bank bjb telah
memberikan warna dalam mendukung perkembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi Indonesia umumnya serta wilayah
Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta khususnya. Hal tersebut diharapkan dapat menguatkan persepsi bahwa Bank Jabar
Banten bukan lagi pilihan alternatif bank bagi masyarakat, namun sudah menjadi pilihan utama dalam menggerakkan
roda bisnisnya.
Bank bjb sebagai salah satu bank yang sangat memahami
budaya, tradisi, serta perkembangan bisnis di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta dalam perjalanan kinerjanya dihadapkan
pada suatu kondisi persaingan yang semakin ketat. Bank-bank terbesar yang saat ini ada, hampir di setiap kota mempunyai
kantor cabang. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan dapat dimulai dari hal penentuan lokasi, belum lagi persaingan strategi
pemasaran, produk, strategi SDM, ataupun yang lain.
Kondisi tersebut membuat bank bjb harus segara membuat
perencanaan bisnis perusahaan secara tepat dan terstruktur. Perencanaan bisnis yang tepat akan bermanfaat dalam
memberikan arah kejelasan strategi ke depan Bank bjb serta
mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang dimiliki.
Atas dasar tersebut, maka disusunlah Corporate Plan bank bjb.
Corporate Plan merupakan suatu rencana strategis ke depan, yang bertujuan memberikan arah strategis yang harus diambil
After nearly 48 years of existence, bank bjb has given
substantive support to business development and economic growth in Indonesia in general and to the regions of West Java,
Banten, and Jakarta in particular. This participation is expected to reinforce a perception of Bank Jabar Banten as the primary
choice to fuel business growth and no longer as the preferred alternative.
Bank bjb’s is one bank that understands the culture, traditions,
and business development in West Java, Banten, and Jakarta: key benefits when facing increasing competition. Most of the largest
banks currently have a branch in almost every town, suggesting that a competitive stance can be started from determining the
location, to other starting points such as marketing strategy, product strategy, and HR strategy.
Bank bjb is therefore driven to design the Company’s business
plan in a timely and structured manner. Proper business planning is central in providing strategic momentum at the forefront
of Bank efforts to clarify and optimize all available potential resources. On this basis was the Bank’s Corporate Plan drafted.
The Corporate Plan is a strategic plan forward, aiming the organization in a strategic direction. As a plan, the Corporate
Tinjauan Rencana dan Strategi
Plan and Strategy Review
AnnualReport• AnnualReport•
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
53
AnnualReport•
Performance Good Corporate
suatu organisasi. Sebagai sebuah rencana, Corporate Plan tidak akan banyak memberi manfaat jika tidak mendapat
dukungan serta komitmen manajemen dan seluruh SDM dalam implementasinya. Yang harus dipahami bersama adalah
kesatuan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi bank bjb
melalui pemahaman bersama akan pentingnya implementasi Corporate Plan tersebut.
Bank bjb menentukan arahan strategis tahun 2018 yang
akan dicapai, dimulai dengan analisis lingkungan eksternal dan internal SWOT Analysis. Analisis Eksternal meliputi
analisis perkembangan ekonomi, moneter dan perbankan internasional, nasional dan daerah. Analisis Internal meliputi
analisis dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank bjb
secara komprehensif. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk mengetahui segala potensi kekuatan sumber daya
maupun kelemahan sumber daya yang dimiliki bank bjb serta
menganalisis kondisi peta persaingan perbankan yang sedang
dan akan selalu dihadapi oleh bank bjb.
PerkembanganPerbankanNasional
JumlahBank
Jumlah bank di Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan sejumlah 11 bank, dari 133 bank pada akhir tahun
2004, menjadi 122 bank pada periode akhir Juli 2010. Namun, jumlah kantor bank mengalami kenaikan sebanyak 5.492
kantor, dari 7.826 kantor pada akhir tahun 2004, menjadi 13.318 kantor pada akhir tahun Juli 2010.
Penurunan jumlah bank tersebut antara lain sebagai akibat bisnis perbankan dimana bank-bank tidak dapat mempertahankan diri
ketika badai krisis menerpa bisnis kepercayaan ini. Akibatnya, beberapa bank harus melakukan konsolidasi melalui merger
atau diambil alih oleh Pemerintah, bahkan sebagian diantaranya harus dibekukan dan dilikuidasi, karena dinilai tidak memiliki
prospek usaha di masa mendatang.
Volumeusaha
Rata-rata pertumbuhan total aset perbankan di Indonesia selama 5 tahun terakhir 2004 – 2010 mencapai 14,63 per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Campuran yaitu sebesar 23,47 per tahun.
Pertumbuhan rata-rata Dana Pihak Ketiga DPK selama 5 tahun terakhir 2004 – 2010 mencapai 14,87 per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BPD yaitu sebesar 17,00 per tahun. Dengan rata-rata komposisi DPK 25,14
untuk Giro, 27,63 untuk Tabungan, dan 47,23 untuk Deposito.
Plan will not be much benefit if the support and commitment of all staff and management for its implementation is not strong.
This should be understood as calling for unity to provide the
best for bank bjb through a common understanding of the
importance of the implementation of the Corporate Plan.
Bank bjb determined the strategic direction forward to
2018, starting with an analysis of the external and internal environments SWOT Analysis. External analyses included
analysis of economic developments, of international monetary and banking development, affecting national and regional levels.
Internal analyses included the comprehensive strengths and
weaknesses of bank bjb, to determine any potential resource strengths and weaknesses within bank bjb‘s competitive
landscape, now and going forward.
NationalBankingindustrydevelopment
theNumberofBanks
The number of banks in Indonesia over the last 5 years has decreased some 11 banks, from 133 banks at the end of 2004,
to 122 banks at the end of July 2010. However, the number of bank branches increased by 5,492, from 7,826 offices at the
end of 2004 to 13,318 offices at the end of July 2010. The decrease in the number of banks, among other reasons,
was a result of the banking industry itself where banks could not defend themselves when a crisis hit business confidence. As
a result, some banks needed to consolidate through mergers or were taken over by the Government, even some of them had to
be frozen and liquidated, because of a lack of future business prospects.
BusinessVolume
The average growth of total banking assets in Indonesia for the past 5 years 2004-2010 reached 14.63 per year, with an
average growth rate achieved by mixed banks of 23.47 per year.
The average growth of Third Party Funds TPF for 5 years 2004- 2010 reached 14.87 per year, with an average growth rate
achieved by regional development banks in the amount of 17.00 per year. With an average composition of 25.14 for
Demand Deposits, Savings at 27.63, and 47.23 for Time Deposits.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
54
AnnualReport• AnnualReport•
Total Kredit Yang Diberikan KYD perbankan rata-rata pertumbuhannya selama 5 tahun terakhir 2004 – 2010
mencapai 20,45 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Pembangunan Daerah yaitu sebesar
26,95 per tahun. Dalam periode tersebut, pertumbuhan Kredit Sektor Produktif
mencapai 41,40 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Persero yaitu sebesar 53,75 per
tahun. Sementara pertumbuhan Kredit Sektor Konsumtif mencapai 32,54 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh BPD yaitu sebesar 48,62 per tahun.
Modaldisetor
Rata-rata pertumbuhan Modal Disetor perbankan selama 5 tahun terakhir 2004 – 2010 mencapai 11,15 per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BUSN Non Devisa yaitu sebesar 18,82 per tahun.
LabaSetelahPajak
Pertumbuhan rata-rata Laba Setelah Pajak perbankan di Indonesia selama 5 tahun terakhir 2004 – 2010 mencapai
9,02 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BUSN Devisa yaitu sebesar 39,28 per tahun.
Perkembangan ekonomi dan Perbankan daerahJawaBarat
PerkembanganekonomiJawaBarat
Total PDRB Pendapatan Domestik Regional Bruto Jawa Barat menurut harga konstan mengalami pertumbuhan berturut-turut
5,16 tahun 2004, 5,47 tahun 2005, 4,78 tahun 2006, 7,3 tahun 2007, dan 4,5 tahun 2008. Ini menunjukkan
bahwa perekonomian regional Jawa Barat tumbuh moderat namun belum memadai untuk merangsang kegiatan ekonomi
yang ekspansif. Dari sisi sektoral, PDRB Jawa Barat sangat ditopang oleh
sektor industri pengolahan yang mencapai kisaran 43,76 - 46,10 dari PDRB. Sementara itu, sektor lain yang cukup besar
kontribusinya terhadap PDRB Jawa Barat adalah perdagangan, hotel dan restoran 17,50 - 20,00, dan sektor pertanian
12,58 - 13,64.
PerkembanganPerbankanJawaBarat
Rata-rata pertumbuhan Jumlah Bank di Jawa Barat selama 5 tahun terakhir 2004 – 2010 mencapai minus 0,14 per tahun.
Diiringi penurunan rata-rata pertumbuhan jumlah kantor Bank mencapai minus 0,56 per tahun.
Average growth of total loans by banks over the last 5 years 2004-2010 reached 20.45 per year, with an average growth
rate achieved by regional development banks of 26.95 per year.
In this period, the growth of credit for the productive sector reached 41.40 per year, with an average growth rate achieved
by government banks of 53.75 per year. Meanwhile, the growth of credit for the consumption sector reached 32.54
per year, with an average growth rate achieved by regional development banks of 48.62 per year.
Paid-inCapital
The average growth of paid-in capital of banks for 5 years 2004- 2010 reached 11.15 per year, with an average growth rate
achieved by private banks non-foreign exchange of18.82 per year.
Net Profit
Average growth in Profit After Tax of banks in Indonesia for the last 5 years 2004-2010 reached 9.02 per year, with
an average growth rate achieved by private banks foreign exchange of 39.28 per year.
economic development and Regional BankingWestJava
economicdevelopmentofWestJava
GRDP Gross Regional Domestic Product in West Java in constant prices grew 5.16 respectively in 2004, 5.47 in 2005, 4.78
in 2006, 7.3 in 2007, and 4.5 in 2008. This shows that the West Java regional economy grew moderately, but not enough
to excessively stimulate economic activity.
By sectors, the GDP of West Java is primarily driven by the manufacturing sector in the range of 43.76 - 46.10 of
GRDP. Meanwhile, other sectors with sizable contribution to GRDP of West Java are trade, hotels and restaurants 17.50 -
20.00, and agriculture 12.58 - 13.64.
BankingdevelopmentinWestJava
The average growth of number of banks in West Java for the past 5 years 2004-2010 was minus 0.14 per year. This
reflects weaker growth in the average number of bank offices at minus 0.56 per year.
Plan and Strategy Review
AnnualReport• AnnualReport•
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
55
AnnualReport•
Performance Good Corporate
Aset Perbankan Jawa Barat rata-rata tumbuh sebesar 15,14 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 16,90 per tahun. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Perbankan Jawa Barat rata-rata
mencapai 14,47 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar
29,44 per tahun. Giro rata-rata tumbuh sebesar 13,51 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 16,67 per tahun. Tabungan rata-rata tumbuh sebesar 10,22 per tahun, dengan rata-
rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 56,26 per tahun. Sedangkan rata-
rata pertumbuhan Simpanan Berjangka mencapai 14,88 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 35,13 per tahun. Rata-rata pertumbuhan Kredit perbankan di Jawa Barat selama
5 tahun terakhir 2004 – 2010 mencapai 15,63 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank
Pemerintah yaitu sebesar 20,20 per tahun. Kredit Sektor Produktif pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 17,89
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Pemerintah yaitu sebesar 24,55 per tahun. Kredit
Sektor Konsumtif rata-rata pertumbuhannya mencapai 21,84 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 47,01 per tahun.
PerkembanganPerbankanPropinsiBanten
Rata-rata pertumbuhan Jumlah Bank di Banten selama 5 tahun terakhir 2004-2010 mencapai 26,39 per tahun, diiringi
rata-rata pertumbuhan jumlah kantor Bank mencapai 7,52 per tahun.
Aset perbankan di Banten rata-rata tumbuh sebesar 28,74 pertahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 54,50 per tahun. Pertumbuhan DPK rata-rata mencapai 19 pertahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 73,20 pertahun. Rata-rata
pertumbuhan Giro mencapai 18,06 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan
Campuran yaitu sebesar 61,97 per tahun. Pertumbuhan Tabungan rata-rata mencapai 20,72 per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan campuran yaitu sebesar 162,99 per tahun. Sementara
Simpanan Berjangka rata-rata pertumbuhannya mencapai 17,21 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh Bank asing dan campuran yaitu sebesar 72,25 per tahun.
Banking assets in West Java on average grew by 15.14 per year, with an average growth rate achieved by state banks of
16.90 per year. Growth of Third Party Funds of West Java averaged 14.47 per
year, with an average growth rate achieved by foreign and joint venture banks of 29.44 per year. Demand deposits grew by
an average of 13.51 per year, with an average growth rate achieved by state banks of 16.67 per year. Average savings
growth was 10.22 per year, with an average growth rate achieved by the foreign and joint venture banks of 56.26
per year. While the average growth of Term Deposits reached 14.88 per year, with an average growth rate achieved by
foreign and joint venture banks of 35.13 per year.
Average bank lending growth in West Java for the past 5 years 2004-2010 reached 15.63 per year, with an average growth
rate achieved by state banks of 20.20 per year. Average credit growth in the productive sector reached 17.89 per year, with
an average growth rate achieved by state banks of 24.55 per year. Average credit growth in the consumption sector was
21.84 per year, with an average growth rate achieved by foreign and joint venture banks of 47.01 per year.
BankingdevelopmentinBantenProvince
The average growth of number of banks in Banten for the last 5 years 2004-2010 reached 26.39 per year, accompanied
by average growth in the number of bank offices of 7.52 per year.
Banking assets in Banten on average grew by 28.74 per year, with the highest average growth rate achieved by state banks
of 54.50 per year. Deposit growth averaged 19 per year, with an average growth
rate achieved by foreign and joint venture banks of 73.20 per year. Average Demand Deposit growth reached 18.06 per
year, with an average growth rate achieved by foreign and joint venture banks of 61.97 per year. Savings growth averaged
20.72 per year, with an average growth rate achieved by foreign and joint venture banks of 162.99 per year. While
average Time Deposits growth was 17.21 per year, with an average growth rate achieved by foreign and joint venture
banks of 72.25 per year.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
56
AnnualReport• AnnualReport•
Kredit Perbankan rata-rata tumbuh sebesar 15,87 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kredit
Konsumsi sebesar 20,58 per tahun. Kredit Mikro Kecil dan Menengah rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,53 per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kredit Kecil yaitu sebesar 25,43 per tahun. Kredit Sektor
Konsumtif rata-rata tumbuh sebesar 20,80 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank
Asing Campuran yaitu sebesar 37,28 per tahun. Kredit Sektor Produktif rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,27
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Perkreditan Rakyat yaitu sebesar 41,19 per tahun.
AnalisisSWOt
Analisis SWOT digunakan untuk memformulasikan secara
sistematis kelebihan dan kelemahan bank bjb dalam
mengantisipasi kondisi persaingan.
AnalisisKekuatan
1. Bank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah yang