RISIKO SUKU BUNGA lanjutan INTEREST RATE RISK continued

Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 525 Performance Good Corporate The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 185 48. RISIKO SUKU BUNGA lanjutan 48. INTEREST RATE RISK continued i. Risiko tingkat suku bunga i. Interest rate risk Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel dibawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2012. Analisis sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2012. Jumlah sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif konsolidasian didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan. Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate trading and non-trading financial assets and liabilities held by the Bank and subsidiaries as of December 31, 2012. The sensitivity of the consolidated statement of comprehensive income is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31, 2012 for the effects of the assumed changes in interest rates. The total sensitivity of the consolidated statement of comprehensive income is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve. Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Bank dan entitas anak terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2012: The table below demonstrates the sensitivity of the Bank’s and subsidiaries’ consolidated statement of income and statement of comprehensive income to reasonably possible changes in interest rates for fixed rate financial assets and liabilities as of December 31, 2012: 31 Desember 2012December 31, 2012 Dampak ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Impact to the consolidated Perubahan basis statement poinChange of comprehensive in basis point income Rupiah +1,25 44.159 Rupiah +0,50 17.664 -0,50 17.664 -1,25 44.519 Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀• bank bjb 526 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 186 49. RISIKO OPERASIONAL 49. OPERATIONAL RISK Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank dan entitas anak. Operational risk is a direct or indirect losses risk incurred by insufficient or malfunction of internal processes, human error, system failure, or external problems that affect the operations of the Bank and subsidiaries. Sebagai wujud pelaksanaan proses pengawasan terhadap risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank dan entitas anak telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri, menggunakan tools Risk Control Self Assessment RCSA yang dilakukan oleh masing-masing risk taking unit, melakukan penilaian terhadap terhadap indikator-indikator utama Key Risk Indicator Bank yang digunakan sebagai early warning system serta wajib melaporkan timbulnya kerugianpotensi kerugian yang timbul akibat risiko operasional dalam tools Lost Event Database LED. Keseluruhan proses dimaksud merupakan upaya guna meningkatkan budaya risk awareness terhadap potensi-potensi risiko yang dihadapi oleh Bank dan sebagai pedoman bagi manajemen guna melakukan pengendalian dan mitigasi terhadap dampak risiko yang timbul. As a form of implementation of the monitoring process to the operational risks that may occur, Bank and subsidiaries have developed a system using its own measurement methodology, using tools Risk Control Self Assessment RCSA conducted by each risk taking unit. Besides it, every month each risk-taking unit take an assessment of the Bank’s key indicators Key Risk Indicators which are used as an early warning system and also requirement report potential losses arising from operational risks in Lost Event Database LED tools. The entire process is an attempt to intensify a risk awareness culture to potential risks encountered by the Bank and as a guideline for management in order to control and mitigate the impact of arising risks. Disamping melakukan proses manajemen risiko terhadap risiko yang melekat dalam aktivitas existing, Bank dan entitas anak juga menerapkan manajemen risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai dengan jenis risiko yang telah ditetapkan dalam PBI No. 58PBI2003 beserta perubahannya melalui PBI No. 1125PBI2009 tentang penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI No. 1135DPNP tanggal 31 Desember 2009 perihal Pelaporan Produk dan Aktivitas Baru. In addition of conducting risk management process for inherent risk in the existing activity, the Bank and subsidiaries also implement a comprehensive risk management for issuance of new products and activities plan and in accordance with the type of risk that has been established in PBI No. 58PBI2003 and its amandement through PBI No. 1125PBI2009 on the Implementation of Risk Management for Bank and Bank Indonesia Circular Letter No. 1135DPBP dated December 31, 2009, regarding New Products and Activities Report. Sejak tahun 2010, Bank dan entitas anak telah mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional berdasarkan Basel Committee on Banking Supevision dan SE BI No. 1113DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar PID. Bank dan entitas anak menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengembangan terhadap perhitungan penyisihan modal dengan metode Standardized Approach serta pengumpulan data risiko yang digunakan dalam perhitungan beban modal Risiko Operasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks Advanced Measurement Approach. Since 2010, the Bank and subsidiaries have been allocating operational risk capital requirements under Basel Committee on Banking Supervision and Bank Indonesia Circular Letter No. 1113DPNP dated Januari 27, 2009 regarding the calculation of Risk Weighted Assets RWA Operational risk by Using the Basic indicator Approach BIA. The Bank and subsidiaries using Basic Indicator approach and methodology, are currently doing a development of the capital allowance calculation by using Standardize Approach method and the collection of risk data which are used in calculating operational in capital charges risks using a more complex approach Advanced Measurement Approach.