Bank bjb is a regional development bank with the largest Bank bjb’s ability to mobilize public funds in the capital An favorable image of bank bjb by the people of West Java, Availability of fixed assets owned by bank bjb with a higher

฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 56 ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Kredit Perbankan rata-rata tumbuh sebesar 15,87 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kredit Konsumsi sebesar 20,58 per tahun. Kredit Mikro Kecil dan Menengah rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,53 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kredit Kecil yaitu sebesar 25,43 per tahun. Kredit Sektor Konsumtif rata-rata tumbuh sebesar 20,80 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing Campuran yaitu sebesar 37,28 per tahun. Kredit Sektor Produktif rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,27 per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Perkreditan Rakyat yaitu sebesar 41,19 per tahun. Analisis฀SWOt Analisis SWOT digunakan untuk memformulasikan secara sistematis kelebihan dan kelemahan bank bjb dalam mengantisipasi kondisi persaingan. Analisis฀Kekuatan

1. Bank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah yang

memiliki aset terbesar serta BPD pertama yang telah go public. 2. Letak geografis bank yang berdekatan dan berbatasan dengan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. 3. Berada di Provinsi Jawa Barat dan Banten yang mempunyai sumber daya alam yang luas, sumber daya manusia, dan kegiatan perekonomian yang terus berkembang. 4. Memiliki jaringan Kantor Cabang yang relatif menyebar di seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten serta sudah mempunyai Cabang di Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia. 5. Sebagai institusi pengelola keuangan pegawai Negeri Sipil Daerah Jawa Barat Banten. 6. Adanya core-business yang terkait dengan kegiatan perkreditan PNS, Proyek SK Pemda, dan kegiatan yang terkait dengan Kasda, APBD, dan program-program lainnya.

7. Kemampuan bank bjb untuk menggali dana masyarakat

melalui pengerahan dana obligasi di Pasar Modal.

8. Image bank bjb yang telah dikenal luas oleh masyarakat

Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta bahkan di seluruh Indonesia serta institusi yang besar di bidang perbankan dan keuangan.

9. Tersedianya harta tetap yang dimiliki bank bjb dengan

nilai pasar yang makin tinggi, memperkuat posisi dan kepercayaan masyarakat. 10. Memiliki basis nasabah tradisional yang loyal dalam jumlah besar yaitu PNS, Para Pensiunan, dan masyarakat setempat. 11. Mengenal dengan lebih baik potensi ekonomi dan bisnis di daerahnya setempat. Bank Loans grew by an average of 15.87 per year, with an average growth rate achieved by Consumer Loans at 20.58 per year. Average Micro Small and Medium Enterprises Loans growth was 20.53 per year, with an average growth rate achieved by Small Loans in the amount of 25.43 per year. Average credit growth for the consumption sector was 20.80 per year, with an average growth rate achieved by the foreign and joint venture banks of 37.28 per year. Average credit growth for the productive sector was 20.27 per year, with an average growth rate achieved by rural banks of 41.19 per year. SWOt฀Analysis A SWOT analysis is used to formulate bank bjb’s systematic strengths and weaknesses in anticipation of competitive conditions. Strength฀Analysis

1. Bank bjb is a regional development bank with the largest

asset base and the first regional development bank to go public. 2. Geographically located adjacent to Jakarta, the capital of the Republic of Indonesia. 3. Located in the province of West Java and Banten having vast natural resources, human resources, and economic activity, all continuing to grow. 4. Having a network of Branch Offices relatively spread throughout the region of West Java and Banten, and with branches in Jakarta, the center of Indonesia’s economic life. 5. A financial institutions overseen by Regional Civil Affairs officials in West Java and Banten. 6. Core-business related lending activities to civil servants, local government projects and related Kasda and budeted activities, and other programs.

7. Bank bjb’s ability to mobilize public funds in the capital

market through bonds issuances.

8. An favorable image of bank bjb by the people of West Java,

Banten, and Jakarta, Indonesia, and across major banking and finance institutions.

9. Availability of fixed assets owned by bank bjb with a higher

market value, strengthening public trust. 10. Having a loyal customer base, traditionally large numbers of civil servants, pensioners, and local communities. 11. Better understanding the potential of the local economies and businesses. Plan and Strategy Review ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 57 ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Analisis฀Kelemahan 1. Wilayah kerja operasional yang terbatas belum mencakup semua wilayah di Indonesia. 2. Laba usaha bank masih mengandalkan lebih dari 90 atas hasil bunga kredit dan belum secara optimal menggali usaha dari jasa-jasa perbankan lainnya yang bersifat fee based income. 3. Teknologi informasi, sistem, dan prosedur serta pedoman operasional masih dalam proses penyempurnaan. 4. Masih belum memadainya tenaga-tenaga yang terampil dan profesional untuk aktivitas Bank Devisa dan kurang optimalnya operasional sebagai bank devisa. 5. Jiwa wira usaha kurang dikembangkan. 6. Belum memiliki fasilitas m-banking dan e-banking. Analisis฀Kesempatan 1. Tingkat pertumbuhan Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta yang cukup tinggi dan perkembangan laju sektor industri manufacturing serta pariwisata amat menunjang potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan. 2. Ibukota Jakarta dimanfaatkan sebagai sasaran pasar kredit sektor produktif. 3. Dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah akan meningkatkan peran dan fungsi bank selaku pemegang penyalur keuangan daerah. 4. Pertumbuhan permintaan kredit konsumtif atau kredit berpenghasilan tetap cukup tinggi. 5. Adanya peluang untuk menggunakan dan meningkatkan fungsi BKPDLPKBPR Pemda sebagai sarana dalam perpanjangan tangan bank bjb di daerah dari segi perkreditan maupun funding serta telah terbukanya peluang untuk melaksanakan linkage program. 6. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, memungkinkan bank bjb untuk lebih berkembang.

7. Peluang peningkatan image bank bjb dengan turut serta