AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
249
AnnualReport•
8 Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan satuan
kerja penyelenggara. Komite dapat memfasilitasi hubungan antara kedua satuan kerja tersebut.
9 Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank. Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank
akan menggunakan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan TI maka Komite harus memastikan Bank telah memiliki
kebijakan dan prosedur terkait. Persyaratan Penyelenggaraan Rapat Komite Pengarah Teknologi
Informasi, dalam setiap penyelenggaraan rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi. Rapat dinyatakan sah bila dihadiri minimal
oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Permanen atau pejabat setingkat Pemimpin Bagian yang mewakilinya.
Jadwal Kegiatan rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi minimal satu kali dalam 3 tiga bulan atau dalam keadaan
tertentu rapat dapat diadakan sewaktu-waktu. Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi harus dilengkapi dengan berita
acara atau notulen rapat yang dilampiri daftar hadir peserta rapat dan dilaporkan kepada Direksi dan seluruh anggota
Komite.
ALCO Asset Liability Committee
bank bjb telah membentuk ALCO berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Nomor 790SKDIR-TRIS2005 tanggal 20 Oktober 2005 tentang Pembentukan Tim ALCO dan SSG-ALCO PT Bank Jabar,
dan Surat Keputusan Direksi Nomor 580SKDIR-MR2011 tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan Anggota
Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC bank bjb.
Anggota ALCO bank bjb berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut diatas adalah sebagai
berikut:
• PenanggungJawab:Direksi • Ketua:
1. Direktur Treasury Internasional 2. Direktur Komersial
3. Direktur Konsumer
• Sekretaris:
1. Pemimpin Divisi Treasury 2. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• AnggotaPermanen:
1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 4. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
5. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 8 In resolving various IT related issues that can not be
resolved by the user work units and provider work units. The Committee may facilitate the relationship between the
work units. 9 Adequacy and allocation of resources held by the Bank.
If the resources is inadequate and the Bank will use the services of other parties in the implementation of IT, then
the IT Steering Committee should ensure that the Bank has related policies and procedures.
implementation of requirements for Information Technology Steering Committee Meeting, in any organization of Information
Technology Steering Committee meeting. Meeting declared valid if attended by at least the Chairman, Vice Chairman,
Secretary and Member of Permanent or Section Leader level officials who represent him.
Schedule of Information Technology Steering Committee meeting at least once in 3 three months or in certain
circumstances the meeting may be held at any time. Information Technology Steering Committee meetings shall be provided
with the minutes or the minutes of the meeting are attached list of participants attended the meeting and reported to the Board
of Directors and all members of the Committee.
ALCO Asset Liability Committee
Bank bjb has established ALCO pursuant to the Directors
Decree No. 790SKDIR-TRIS2005 dated October 20, 2005 on the Establishment of ALCO and SSG-ALCO PT Bank Jabar, and
the Directors Decree No. 580SKDIR-MR2011 dated October
13, 2011 on the Formation of Structure Members of bank bjb’s
ALCO, CPC, and RMC team.
bank bjb ALCO members based on the Directors Decree of the above are as follows:
• ResponsibleMembers:Directors • Chairman:
1. Treasury International Director 2. Commercial Director
3. Consumers Director
• Secretary:
1. Head of Treasury Division 2. Head of Risk Management Division
• PermanentMember:
1. Head of Corporate Commercial Division 2. Head of Consumers Division
3. Head of Micro Retail Division 4. Head of Strategic Planning Division
5. Head of Card Center Electronic Banking Division
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
250
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
6. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi 7. Divisi Internasional
8. Pemimpin Divisi Institutional Banking 9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
10. Pemimpin Divisi Jaringan Pengembangan Layanan
• AnggotaNonPermanen:
1. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 2. Pemimpin Divisi Umum
3. Pemimpin Divisi Kepatuhan Hukum 4. Pemimpin Divisi Corporate Secretary
5. Pemimpin Divisi SDM 6. Pemimpin Divisi Layanan Operasional
7. Pemimpin Divisi pendidikan Pelatihan 8. Pemimpin Change Management Office
9. Pemimpin Divisi Audit Internal 10. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
11. Pemimpin Kantor Wilayah
Susunan Tim Staf Suppoting Group SSG – ALCO
• KetuaSSGALCO:Pemimpin Divisi Treasury • WakilKetua:
1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• Sekretaris
1. Pemimpin Grup Manajemen Likuiditas ALM 2. Pemimpin Grup Risiko Likuiditas Pasar
3. Pemimpin Grup Komersial
• Anggota:
1. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 2. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking
3. Pemimpin Divisi Internasional 4. Pemimpin Divisi Institusional Banking
5. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer 6. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi
7. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 8. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
9. Pemimpin Grup Korporasi 10. Pemimpin Grup Supervisi Mikro Ritel
11. Pemimpin Grup Treasury Trading 12. Pemimpin Grup Trade Finance Services
13. Pemimpin Grup Operational TI 14. Pemimpin Grup Likuiditas
15. Pemimpin Grup Akutansi Manajemen 16. Pemimpin Grup Risiko Kredit
17. Pemimpin Grup Risiko Operasional 18. Pemimpin Grup Busines Legal
19. Pemimpin Grup Hubungan Investor 20. Pemimpin Grup KPR Business Process
21. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Mikro Ritel
6. Head of Accounting Finance Division 7. International Division
8. Head of Institutional Banking Division 9. Head of Credit Risk Reviewer Division
10. Head of Networking Services Development Division
• NonPermanentMember:
1. Head of Information Technology Division 2. Head of General Division
3. Head of Legal and Compliance Division 4. Head of Corporate Secretary Division
5. Head of HR Division 6. Head of Operations Services Division
7. Head of Learning Training Division 8. Head of Change Management Office Division
9. Head of Internal Audit Division 10. Head of Subsidiary Management Division
11. Head of Regional Offices
Composition of Staff Supporting Group SSG – ALCO
• ChairmanSSGALCO:Head of Treasury Division • ViceChairman:
1. Head of Corporation Commercial Division 2. Head of Consumers Division
3. Head of Risk Management Division
• Secretary:
1. Head of Liquidity Management ALM Group 2. Head of Liquidity Market Risk Group
3. Head of Commercial Group
• Member:
1. Head of Micro Retail Division 2. Head of Card Center Electronic Banking Division
3. Head of International Division 4. Head of Institutional Banking Division
5. Head of Credit Risk Reviewer Division 6. Head of Accounting Finance Division
7. Head of Strategic Planning Division 8. Head of Strategic Planning Group
9. Head of Corporation Group 10. Head of Micro Retail Supervision Group
11. Head of Treasury Trading Group 12. Head of Trade Finance Services Group
13. Head of IT Operational Group 14. Head of Liquidity Group
15. Head of Management Accounting Group 16. Head of Credit Risk Group
17. Head of Operations Risk Group 18. Head of Legal Business Group
19. Head of Investor Relation Group 20. Head of Mortgage Business Process Group
21. Head of Product Development Group, Micro Retail Division
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
251
AnnualReport•
22. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Korporasi Komersial
23. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Konsumer
Tugas pokok ALCO Asset Liability Committee
adalah:
1. Bertanggung jawab atas pencapaian rentabilitas Bank sesuai dengan target keuntungan laba, pertumbuhan neraca dan
beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran.
2. Melakukan rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk menilai, merencanakan, dan mengambil langkah
berupa kebijaksanaan dan action plan untuk mengejar target rencana kerja dan anggaran dengan realisasi yang
terjadi serta usulan kemungkinan perubahan anggaran. 3. Merumuskan dan memutuskan pricing strategy yang
meliputi: a. Loan Pricing Based Lending Rate, Time Deposit, Deposit
On Call, dan lain-lain. b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposit, Deposit
On Call, dan lain-lain. c. Pricing Produk dan Jasa Bank Lainnya.
4. Melakukan rapat secara berkala untuk menilai, mengevaluasi performance Bank yang berkaitan dengan posisi gap
management, batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK dan Posisi Devisa Netto PDN.
5. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga Bank dan strategi Bank untuk memastikan bahwa hasil risk taking position
Bank telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko suku bunga.
6. Me-review secara periodik posisi likuiditas Bank dan merumuskan besarnya persentase likuiditas yang akan
dipertahankan oleh Bank. 7. Me-review secara periodik posisi alokasi penempatan dana
Bank pada aktiva yang menghasilkan earning assets dan merumuskan pada alokasi dana pada earning assets yang
optimal. 8. Me-review secara periodik posisi sumber dana Bank dan
merumuskan komposisi jenis-jenis sumber dana yang menghasilkan cost of funds yang optimal.
9. Me-review secara periodik posisi dan eksposure penempatan dana di pasar uang antarbank dengan menetapkan limit
global besarnya aset Bank pada penempatan dana di pasar uang.
10. Me-review dan merencanakan secara periodik posisi kualitas portofolio perkreditan, juga menetapkan besarnya
posisi Loan to Deposit Ratio LDR yang akan diambil Bank. 11. Melakukan pembahasan mengenai posisi permodalan Bank
dalam upaya mencapai posisi Capital Adequacy Ratio yang ditentukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan
capital planning yang cermat. 22. Head of Products Procedures Development, Corporate
Commercial Division 23. Head of Products Procedure Development, Consumers
Division
The principal tasks of ALCO Asset Liability Committee are:
1. Responsible for the achievement of the profitability of the Bank in accordance with the target profit balance sheet
growth and some measure of profitability that has been established in the budget.
2. Conduct regular meetings once a month in minimum to assess, plan, and take the form of policy and action plan to
pursue a work plan and budget targets with the realization that occur as well as possible changes in the proposed
budget. 3. Formulate and decide on pricing strategy which includes:
a. Credit Pricing Based Lending Rate, Time Deposits, Deposit On Call, etc.
b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposits, Deposit On Call, etc.
c. Pricing for other Bank Products and Services. 4. Conduct periodic meetings to assess, evaluate Bank
performance associated with the gap position of management, Legal Lending limit LLL and Net Open
Position NOP. 5. Evaluating the Bank’s interest rate risk position and strategies
of the Bank to ensure that the Bank’s risk-taking position has been consistent with the purpose of risk management
of interest rate. 6. Periodically review the Bank’s liquidity position and formulate
the percentage of liquidity to be maintained by the Bank. 7. Periodically review the allocation of the position of the
placement of Bank funds in assets that generate earning assets and formulate the allocation of funds to earning
assets which is optimal. 8. Periodically review the Bank’s funding position and
formulate the composition of the types of funding sources that produce the optimal cost of funds.
9. Periodically review the position and exposure of placement of funds in the interbank money market by setting a global
limit on the amount of bank assets in money market placements.
10. Periodically review and plan the position of the credit quality portfolio, also set the size of the position of Loan to Deposit
Ratio LDR to be taken by the Bank. 11. Conduct a discussion about the Bank’s capital position in an
effort to reach the Capital Adequacy Ratio as determined by Bank Indonesia by implementing a thorough capital
planning.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
252
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
12. Me-review pembahasan mengenai posisialokasi dana pada penyertaan dan investasi Bank pada surat-surat berharga,
serta pada jumlah yang optimal atas harta tetap dan inventaris kantor.
13. Me-review deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Bank.
14. Menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang
mempengaruhi strategi dan kebijakan Bank. 15. Melaksanakan rapat-rapat lainnya yang diisyaratkan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar ataupun perubahan-perubahan dari segi regulasi pemerintahan
yang terjadi secara tiba-tiba.
Terdapat beberapa ketentuan bagi Tim ALCO sebagai berikut:
1. Anggota ALCO terdiri dari anggota permanen dan non permanen.
2. Setiap anggota permanen mempunyai satu hak suara dalam proses pengambilan keputusan melalui voting, sedangkan
anggota non permanen tidak mempunyai hak suara. 3. Hasil akhir proses voting merupakan suatu usulan Tim ALCO
yang nantinya keputusan akhir ada dalam Rapat Direksi.
Tim Peneliti
dan Pertimbangan
Masalah Kepegawaian TPPMK
bank bjb telah membentuk Tim Peneliti dan Pertimbangan
Masalah Kepegawaian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 106SKDIR-SDM2008 tanggal 11 Februari 2008 tentang
Pembentukan Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian Bank Jabar Banten.
Anggota TPPMK terdiri dari:
Posisi Position
Ketua Pemimpin Divisi SDM
Head of HR Division Chairman
Wakil Ketua Pemimpin Divisi Audit Intern
Head of the Internal Audit Division Vice Chairman
Sekretaris Pemimpin Bagian Administrasi SDM
Head of HR Administration Secretary
Anggota:
1. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 2. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum
3. Pemimpin Divisi dari Unit Bisnis terkait narasumber
TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab
1 Berdasarkan instruksi Direksi melaksanakan penelitian terhadap hasil temuan pengawasanaudit baik intern
maupun ekstern yang memerlukan tindak lanjut dalam penetapan hukuman disiplin.
12. To review the discussion of the positionallocation of funds to the Bank’s investment in securities, as well as the optimal
amount for fixed assets and inventory of office. 13. To review the deviation between actual results with budget
projections and business plans of the Bank. 14. Convey information to the Directors concerning any related
rules and regulations developments that affect the Bank’s strategy and policy.
15. Implement other meetings suggested by the changes that occur in the market or changes in terms of government
regulation that occurs suddenly.
There are some provisions for ALCO Team as follows:
1. ALCO members consist of permanent and non permanent members.
2. Each permanent member has one vote in the decision making process through voting, while the non-permanent
members have no voting rights. 3. The final result of the voting process is a proposal of ALCO
Team that will have its final decision in the Board of Directors Meeting.
Personal Issues and Considerations Research Team TPPMK
bank bjb has established a Research and Consideration of Personnel Issues Team based on bank bjb Directors Decree
No. 106SKDIR-SDM2008 dated February 11, 2008 on the Establishment of the Research Team and Consideration of
Personnel Issues of Bank Jabar Banten.
Member of TPPMK consists of:
Member:
1. Head of Risk Management Division 2. Head of Legal and Compliance Division
3. Head of related Business Units sources
Duties and Responsible of TPPMK
1 Based on the instruction of Directors to conduct research on the findings and monitoringauditing both internally and
externally that requires follow-up in terms of determining disciplinary action.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
253
AnnualReport•
2 Memberikan saranpertimbangan kepada Direksi mengenai tindak lanjut penetapan hukuman disiplin kepada pegawai
yang terbukti lalai dan atau melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Remunerasi dan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh
RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan. Dewan
Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang
ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak
lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi. Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi yang telah ditetapkan dan yang berlaku sampai saat ini adalah yang telah di tetapkan oleh RUPS.
Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi
untuk menyusun
rancangan usulan
remunerasi. b. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak
independen untuk menyusun rancangan remunerasi. c. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada
Dewan Komisaris mengenai remunerasi. d. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. e. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration of the Board of Commissioners
No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris
Board Commissioners Orang
Jutaan Rupiah
1 Remunerasi
Remunerasi a. Imbalan Kerja Gaji Tahun 2012
a. Imbalan Kerja Gaji Tahun 2012 •Januari-September
5 2.457
•Januari-September •Oktober–Desember
6 975
•Oktober–Desember Jumlah
3.432 Jumlah
b. THR 5
546 b. THR
2 Providing advice consideration to the Board on follow-up to the determination of disciplinary punishment to employees
who have been proven negligent and or violating rules enforced.
Remuneration and Procedure of Remuneration Stipulation for the Board of Commissioners and
Directors
Remuneration for members of the Board is calculated based on a formula set by the GMS. Each member of the Board of
Commissioners and Board of Directors is entitled to receive some compensation which is given on a monthly basis. Board of
Commissioners and Directors are entitled to a bonus based on performance and achievement of the company by the amount
specified in the GMS. Board of Commissioners and Directors are also entitled to benefits when they have no longer serve as a
Board of Commissioners or Board of Directors. The standard procedure of remuneration determination for
the Board of Commissioners and Directors that have been established and applied have been set by the GMS.
Determination of the remuneration standard procedures the for the Board of Commissioners and Directors shall be as follows:
a. Board of Commissioners request the Nomination and Remuneration Committee to structure the proposed
remuneration. b. Nomination and Remuneration Committee request an
independent party to structure the remuneration. c. Nomination and Remuneration Committee proposes to the
Board of Commissioners regarding the remuneration. d. Board of Commissioners propose remuneration for the
members of the Board of Commissioners and Directors to the GMS.
e. GMS set the remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
254
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris
Board Commissioners Orang
Jutaan Rupiah
c. IPK 6
819 c. IPK
d. Tantiem 5
11.564 d. Tantiem
Dihitung dari laba yang diperoleh Dihitung dari laba yang diperoleh
Total 16.361
Total
Remunerasi Direksi
Remuneration of the Board of Directors
No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Number of Received in 1 Year
Type of remuneration and other benefits Direksi
Board of Directors Orang
Million of Rupiah
1 a. Imbalan Kerja Gaji Tahun 2012
a. Salary Year 2012 • Januari-Februari
6 1.008
January-February• • Maret-Mei
5 1.930
March-May• • Juni–September
4 1.768
June-September• • Oktober-Desember
6 1.950
October-December• Jumlah
6.656 Total
b. THR 6
1.126 b. Allowances
c. IPK 8
1.568 c. KPI
d. Tantiem Dihitung dari laba yang diperoleh
6 15.911
d. Tantiem Accounted from the profit taking
Total
25.261
Total
2 Fasilitas lain dalam bentuk natural
Other facilities in natural form a. Perumahan
6 660
a. Housing b. Lainnya Bekal Cuti
5 546
b. Others On leave benefits c. Kendaraan Tidak Dimiliki
c. Auto Not have Direktur Utama – plafon maksimal
1 1.000
President Director – maximum level Direktur
5 4.000
Directors
Total 31.467
Total
Keterangan note: dinilai dalam ekuivalen rupiah in rupiah equivalent
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam
kisaran tingkat penghasilan, sebagai berikut: satuan orang.
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun
Jumlah Direksi Total Directors
Jumlah Komisaris Total Commissioner
Total Remuneration each person in year ended
Di atas Rp 2 miliar 5
5 above Rp 2 billion
Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar 1
- above Rp 1 bilion - Rp 2 billion
Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar 4
- above Rp 500 milion - Rp billion
Rp 500 juta ke bawah 2
2 less than Rp 500 million
dinilai dalam ekuivalen rupiah in rupiah equivalent
Members of the Board of Commissioners and Directors who receive remuneration packages that are grouped in a single year
in the range of income levels, as follows: unit of person.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
255
AnnualReport•
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan sebagai berikut:
No. Keterangan
Tertinggi Highest
Terendah Lower
Rasio Ratio Description
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
1 Rasio Gaji Pegawai yang
Tertinggi dan Terendah 50.000
2.800 17,857
1,00 Employee Salary Ratio
Highest and Lowest 2
Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah
130.000 104.000
1,25 1,00
Salary ratio of Highest and Lowest Directors
3 Rasio Gaji Komisaris yang
Tertinggi dan Terendah 65.000
52.000 1,23
1,00 Salary Ratio of
Highest and Lowest Commissioners
4 Rasio Gaji Direksi
Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
100.000 50.000
3,01 1,00
Ratio Highest Directors and Employees
Sekretaris Perusahaan
bank bjb telah memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan Corporate
Secretary, sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan IX.I.4 perihal pembentukan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi bank bjb No. 695DIR-SDM2012 tanggal
26 November 2010 tentang Mutasi diputuskan bahwa Ibu Sofi Suryasnia yang dahulu menjabat sebagai Pemimpin Kanwil I
dimutasikan sebagai Pemimpin Divisi Corporate Secretary
Riwayat hidup Sekretaris Perusahaan bank bjb adalah sebagai
berikut: Nama
: Sofi Suryasnia. Jabatan
: Pemimpin Divisi Corporate Secretary
Karir di bank bjb : Bekerja di bank bjb sejak 1990
GRUP KOMUNIKASI PERUSAHAAN HUBUNGAN
MASYARAKAT CORPORATE COMMUNICATION
PUBLIC RELATION
Boy Pandji S
PEMIMPIN GRUP GROUP HEAD
• MANAGeR • StAff
• SeCRetARY • OffiCeR
• StAff • OffiCeR
• StAff • OffiCeR
• StAff • OffiCeR
• StAff • OffiCeR
• StAff
GRUP KESEKRETARIATAN DIREKSI
BOD SECRETARY
Devi Fajar Nugraha
PEMIMPIN GRUP GROUP HEAD GROUP
KOMUNIKASI PEMASARAN MARKETING COMMUNICATION
Susie Permatasari
PEMIMPIN GRUP GROUP HEAD GROUP
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR
Saiful Rizal
PEMIMPIN GRUP GROUP HEAD GROUP KESEKRETARIATAN
EXECUTIVE DEWAN KOMISARIS BOC EXECUTIVE SECRETARY
Mulyana
PEMIMPIN GRUP GROUP HEAD GRUP
HUBUNGAN INVESTOR INVESTOR RELATION
Hanel Topada
PEMIMPIN GRUP GROUP HEAD
DIREKTUR UTAMA
President Director
Bien Subiantoro
DIVISI SEKRETARIS PERUSAHAAN
PEMIMPIN DIVISI
Division of Corporate Secretary Head Divison
Sofi Suryasnia
Highest and Lowest Salary Ratio
The ratio of the highest and lowest salaries, in comparison scale, as follows:
Corporate Secretary
bank bjb’s has had a division of Corporate Secretary, as required
in the Regulation IX.I.4 concerning the establishment of the
Corporate Secretary pursuant to bank bjb Directors Decree
No. 695DIR-SDM2012 dated November 26, 2010 regarding Mutation, it was decided that the Ms. Sofi Suryasnia who
formerly served as Head of Kanwil I was transferred as Division Head of Corporate Secretary.
bank bjb Corporate Secretary resume is as follows:
Name : Sofi Suryasnia
Title : Corporate Secretary Division Chief
Career in bank bjb : Work at bank bjb since 1990
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
256
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap komunikasi tentang informasi material Bank secara tepat waktu dan
akurat kepada seluruh pemangku kepentingan. Pengumuman mengenai kondisi dan kinerja Perseroan telah sesuai dengan
peraturan dan ketentuan serta Anggaran Dasar Perseroan. Sejalan dengan prinsip keterbukaan dan ketentuan Bank
Indonesia mengenai kewajiban pengungkapan informasi Bank, Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab atas komunikasi
dan penyampaian informasi yang penting mengenai Bank kepada Otoritas Perbankan, Moneter dan Pasar Modal,
Pemegang Saham serta masyarakat umum sepanjang tahun 2012.
Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi terkait dengan akuntabilitas dan tanggung jawab Direksi atas permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan Corporate Governance yang baik serta kegiatan sosial.
Bidang tugas Sekretaris Perusahaan antara lain adalah: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang
dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Bank. 3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam- LK dan masyarakat.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Sepanjang tahun 2012, Sekretaris Perusahaan bank bjb telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
mencatat hasil rapat dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan rapat.
3. Menjaga hubungan baik dengan otoritas Pasar Modal dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan
keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan kepemilikan saham dan tindakan korporasi.
5. Mengkoordinasikan kegiatan public relations dan marketing
communications untuk bank bjb.
6. Mengelola dan melakukan kegiatan promosi produk dan jasa bank, termasuk pembuatan Buku Laporan Tahunan.
Corporate Secretary is responsible for the communication of information material about Bank in a timely and accurate manner
to all stakeholders. The announcement about the condition and performance of the Company is in accordance with the rules
and regulations as well as the Articles of Associations of the Company.
In line with principles of openness and Bank Indonesia provisions concerning Bank disclosure obligations, Corporate Secretary
also responsible for communication and delivery of important information regarding the Bank to the Banking Authority,
Monetary and Capital Markets, shareholders and the general public throughout the year 2011.
Corporate Secretary assists the Board of Directors in relations to the accountability and responsibilities of the Board of Directors
on issues relating to good corporate governance and social activities.
The field of Corporate Secretary duties include: 1. Follow the development of capital market, especially the
rules that apply in the capital market. 2. Provide services for any information needed by investors
relating to the Bank. 3. Advise the Board of Directors to comply with the provisions
of Law No. 8 of 1995 concerning Capital Market and its implementing regulations.
4. As a liaison between the Company and Bapepam-LK and the community.
Corporate Secretary Task Implementation
Throughout 2011, Corporate Secretary of bank bjb has
implemented the following activities: 1. Preparing for the Board of Commissioners and Directors
meeting, noting the results of the meeting and distribute it to the parties concerned.
2. Send notices and prepare for everything that is related to the implementation of the General Meeting of Shareholders
and publish the results of the meeting’s decision. 3. Maintaining good relations with the Capital Market
authority and prepare reports on the Company’s information disclosure in accordance with applicable regulations.
4. Coordination and administration of registration of ownership of shares and corporate actions.
5. Coordinate public relations activities and marketing
communications for bank bjb.
6. Manage and conduct promotional activities of products and services of banks, including the making of the Annual
Reports Books.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
257
AnnualReport•
7. Mengelola hubungan kelembagaan counter party. 8. Mengkoordinasikan dan memantau tindak lanjut atas
pengaduan nasabah. 9. Melaksanakan
pembinaan cabang
dalam bidang
kehumasan, pengaduan nasabah, dan kesekretariatan. 10. Melaksanakan program CSR Corporate Social Responsibility
sebagai wujud kepedulian dan kontribusi bank bjb terhadap
peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 11. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatutan terhadap
peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan, serta peraturan intern bank lainnya yang berlaku.
12. Melaksanakan program
edukasi perbankan
untuk masyarakat umum.
7. Managing institutional relations counter party. 8. Coordinate and monitor the follow-up on customer
complaints. 9. Carry out the branch development in the field of public
relations, customer complaints, and secretarial. 10. Implement CSR Corporate Social Responsibility as a form
of awareness and contribute to the improvement in the
bank bjb community quality of life.
11. Implement the principle of prudence and propriety of the Bank Indonesia regulations, laws and regulations, as well as
other bank’s internal regulations in force. 12. Implement educational programs on banking for the
general public.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
258
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku wajib dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai dalam organisasi Bank. Kepatuhan harus dilihat sebagai fungsi yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko
kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya.
Fungsi Kepatuhan
1 Sistem atau proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa Bank telah mematuhi Peraturan Bank Indonesia,
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta perjanjian atau komitmen dengan Bank Indonesia.
2 Mekanisme untuk melindungi Bank dari kewajiban yang ditimbulkan sehubungan adanya perjanjiankerja sama
dengan nasabah atau pihak lain yang dapat merugikan Bank.
Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab kepatuhan,
penilaian risiko
kepatuhan, pengawasan,
pemantauan, dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan Bank kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. Dalam melaksanakan
fungsi kepatuhan tersebut, bank bjb telah membentuk unit
khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan Hukum yang berada dibawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko,
dimana Divisi Kepatuhan dan Hukum membawahi pula Bagian Kepatuhan yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan
atas setiap rancangan kebijakankeputusan, sistem dan prosedur, serta melakukan uji kepatuhan atas compliance sheet.
Pemeriksaan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Audit Intern untuk memastikan bahwa uji kepatuhan yang dilakukan oleh
unit bersangkutan tersebut telah dilaksanakan dengan benar.
Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2012
Penerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama yang
menjadi corporate value bank bjb.
Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-
praktik GCG maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam
bentuk code of conduct etika usaha dana tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh
pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai
visi, misi dan tujuan perusahaan. Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct
yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima
gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan, dan sebagaimana diketahui salah satu cakupan dalam
pelaksanaan GCG yaitu penanganan benturan kepentingan. Compliance with Bank Indonesia regulations and other laws
and regulations that apply must be carried out by the Board of Commissioners, Directors, and all employees in the organization
of the Bank. Compliance should be viewed as a function that is an inseparable part of the Bank’s business activity, for every
failure of compliance can lead to compliance risk, reputation risk, and other risks.
Compliance Functions
1 System or process that aims to ensure that the Bank has complied with Bank Indonesia Regulation, other applicable
laws and regulations, and agreements or commitments with Bank Indonesia.
2 Mechanisms to protect the Bank from liability incurred in connection to the agreementpartnership with clients or
other parties that may harm the Bank. Compliance functions include the identification of responsibility
for compliance, risk assessment, supervision, monitoring, and reporting the implementation of compliance to Bank Indonesia
and other interested parties. In carrying out the compliance
function, bank bjb has established a special unit, which is the
Legal and Compliance Division under the coordination of the Compliance and Risk Management Director, where the Legal and
Compliance Division oversees the Compliance Section which has the duty of testing the compliance of any draft policydecision,
systems and procedures, as well as testing compliance with the compliance sheet. The next examination will be conducted by
Internal Audit to ensure that the compliance test conducted by the unit concerned has been carried out correctly.
2012 GCG Activities and Socialization
GCG Implementation begins with the application of corporate culture in which there are values or principal values of which
becomes the corporate value of bank bjb.
In realizing the commitment to implement GCG practices, bank
bjb corporate value is set out in the form of code of conduct
ethics code of conduct of business funds to be a reference
to the behaviour of directors and all employees of bank bjb in
managing the company to achieve the vision, mission and goals of the company.
One of the ethical behaviour contained in the code of conduct is the ethical standards to avoid conflicts of interest and abuse of
office and the ethics to not accept gratuities of any kind relating to the office, and as known, one of the GCG implementation
coverage is in the handling of conflicts of interest.
Kepatuhan
Compliance
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
259
AnnualReport•
Maka dalam rangka implementasi standar etika pada code of conduct dan penanganan benturan kepentingan sebagai salah
satu wujud penerapan Good Corporate Governance, bank bjb
menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi sebagaimana kesepekatan kerja sama dengan pihak Komisi Pemberantasan
Korupsi.
A. Fungsi Direktur
yang membawahkan
fungsi Kepatuhan
a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
b. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank. c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah, dan d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia danatau otoritas pengawas lain yang berwenang.
B. Tugas Direktur
yang Membawahkan
Fungsi Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, paling kurang mencakup:
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal Bank; d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan
Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku; g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas
tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi
Therefore, in order to implement ethical standards in the code of conduct and handling of conflicts of interest as one form
of implementation of Good Corporate Governance, bank
bjb applies Gratification Control Program as a cooperative
agreement with the Corruption Eradication Commission.
A. Functions of Director who heads the Compliance Function
a. Realize the implementation of the Compliance Culture at all levels of the organization and activities of the
Bank’s business. b. Managing Compliance Risks faced by the Bank.
c. Ensure that policies, rules, systems and procedures as well as business activities are conducted by the Bank in
accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Principles for
Sharia Banking and Sharia Business Units, and d. Ensure Banks compliance towards the commitments
made by Bank to Bank Indonesia andor other regulatory authority.
B. Duties of Director who heads the Compliance Function
Duties and responsibilities of the Director who heads the Compliance function, at least include:
a. Formulate strategies to encourage the establishment of Bank Compliance Culture;
b. Proposed compliance policy or adherence to the principles which will be set by the Board of Directors;
c. Establish compliance systems and procedures that will be used to develop the Bank’s internal rules and
guidelines; d. Ensure that all policies, rules, systems and procedures,
as well as business activities by the Bank is in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation
in force, including Sharia Banking and Sharia Business Units;
e. Minimize the Bank’s Compliance Risk; f. Take action to prevent the policy andor decisions taken
by the Bank Directors or the management of Bank Branch Offices of Foreign Bank does not deviate from
the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force;
g. Perform other tasks related to the Compliance Function.
Duties and responsibilities referred to above does not eliminate the rights and obligations of the charge of Director who
heads the Compliance Functions as a member of the Board of
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
260
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, apabila untuk perbuatan-perbuatan
tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi Bank.
C. Peran Direktur Kepatuhan dalam Pelaksanaan Penerapan Good Corporate Governance
Direktur yang
membawahkan Fungsi
Kepatuhan berkewajiban memastikan penerapan Good Corporate
Governance serta memantau pelaksanaannya.
Peran dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan paling kurang mencakup:
a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan,
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; d. Melakukan review danatau merekomendasikan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip
Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;
e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; dan f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan.
Tanggung Jawab Utama Divisi Kepatuhan
1. Terkait ke Strategi Perusahaan a. Melakukan koordinasi dengan Divisi lain dalam
menyusun dan merumuskan Rencana Bisnis Divisi. b. Mengelola penerapan manajemen risiko bidang
Kepatuhan. c. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan Buku
Pedoman Perusahaan BPP dan Kebijakan Fungsi Kepatuhan.
d. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan arah, kebijakan, dan Standar Operasional Prosedur SOP
serta dokumentasi Fungsi Kepatuhan. Directors of the Bank as stipulated in the Law on Limited Liability
Company, if for certain actions are required for the decision of all members of the Board of Directors of the Bank.
C. The Role of Compliance Director in the Implementation of Good Corporate Governance
Director who heads the Compliance Function is obliged to ensure the implementation of Good Corporate Governance
as well as monitor their implementation.
Roles and Responsibilities of the Compliance Division
Duties and responsibilities of the Compliance Division at least include:
a. Create steps in order to support the establishment of the Compliance Culture in all activities of the Bank at
every level of organization; b. Conduct identification, measurement, monitoring, and
control of the Risk Compliance with reference to the Bank Indonesia regulation concerning Application of
Risk Management for Banks; c. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy,
and appropriateness of policies, rules, systems and procedures of the Bank with the legislation in force;
d. To review andor recommend updates and improvements of policies, rules, systems and procedures of the Bank
to comply with Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Banking and Sharia Business
Units; e. Make efforts to ensure that policies, regulations,
systems and procedures, as well as the Bank’s business activities are in accordance with the provisions of Bank
Indonesia and the legislation in force; and f. Perform other tasks related to the Compliance
Function.
Main Responsibility
1. Related to Company’s Strategy a. Coordinate with other divisions in drafting and
formulating a Division Business Plan. b. Managing the implementation of risk management in
the compliance field. c. Prepare, formulate and develop the Company Manual
BPP and Compliance Function Policy d. Prepare, formulate and develop the direction, policy,
and the Standard Operating Procedure SOP and the documentation of the Compliance Function.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
261
AnnualReport•
2. Anggaran a. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol
anggaran Satuan Kerja KepatuhanDivisi Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.
b. Memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan seefektif mungkin, memastikan agar program dan
sistem berjalan secara cost effective efektif dari segi biaya.
3. Terkait ke Kepatuhan a. Memastikan pelaksanaan Pedoman Kepatuhan yang
berisi kerangka kerja, kebijakan dan proses yang tepat untuk memastikan terpenuhinya peraturan Bank
Indonesia, Peraturan Bapepam LK dan perundang- undangan lainnya yang berlaku. Mengembangkan
suatu program kepatuhan bagi Bank dan bekerja sama dengan divisi lain untuk memperjelas tanggung jawab
masing-masing pihak. b. Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap
satuan kerja, dengan menginformasikan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
disesuaikan ke dalam pedoman intern bank oleh Divisi terkait.
c. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank dengan memberikan pandangan
kepada pihak manajemen mengenai masalah hukum yang ditemukan.
d. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank terhadap penerapan kebijakan,
prosedur dan panduan mengenai anti tindak pencucian uang dan tindak pidana terorisme.
e. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan secara internal laporan transaksi
yang mencurigakan dari staf, dan juga pihak yang dapat dihubungi untuk Unit Anti-Money Laundring oleh
instansi pemerintah yang berkepentingan terhadap tindak pencucian uang ini.
f. Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum selaras dengan peraturan perundangan yang berlaku.
g. Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah Kepatuhan dan potensi dampak,
tren serta perkembangan peraturan yang ada. h. Melaksanakan penyelidikan mandiri atas setiap
transaksi yang mencurigakan, yang dilaporkan baik oleh staf Bank sendiri ataupun oleh nasabah Bank.
i. Memastikan bahwa Bank selalu memenuhi persyaratan
regulasi dalam waktu yang tepat. j.
Mengkaji aspek kepatuhan atas usulan produk baru dan pengembangan bisnis baru.
k. Mengkaji aspek kepatuhan atas dokumentasi publik mengenai Bank, termasuk data yang ditampilkan di
website Bank. 2. Budget
a. Prepare, coordinate, and control the budget of Compliance UnitDivision of Compliance, in accordance
with the work plan that has been prepared. b. Utilizing the existing budget as efficiently and effectively
as possible, ensure that the program and system run cost effectively cost effective.
3. Related to Compliance a. Ensure the implementation of the Compliance Manual
which contains the framework, policies and processes to ensure the accordance with the regulation of
Bank Indonesia, Bapepam-LK, and other laws and regulations. Develop a compliance program for the
Bank and in collaborate with other divisions to clarify the responsibilities of each party.
b. Develop compliance procedures in each unit, to inform changes in laws and regulations applicable to
be adjusted to the bank’s internal guidelines by the relevant Division.
c. Develop, implement and maintain bank compliance by giving the management the views on legal issues
found. d. Develop, implement and maintain bank compliance to
implement policies, procedures and guidelines on anti money laundering and criminal acts of terrorism.
e. Act as the party reached at the Bank in internal handling of suspicious transactions reports from staff,
and also those who may be contacted for Anti-Money Laundering Unit by the government agencies interested
in the money laundering act. f. Conduct a review on bank policies that are not
consistent with existing regulations. g. Provide feedback to management on compliance
issues and potential impacts, trends and regulatory developments that exist.
h. Carry out independent investigations of any suspicious transactions, which are reported either Bank staff or
Bank customers. i.
Ensure that the Bank always meets regulatory requirements in a timely manner.
j. Assess the compliance aspects of the proposed new
products and new business development. k. Assess the compliance aspects of the public
documentation about the Bank, including the data displayed on the website of the Bank.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
262
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
l. Menanggapi dokumen konsultatif ataupun diskusi
terkait aspek hukum dan kepatuhan yang diterbitkan oleh badan regulasi perbankan atau keuangan.
m. Meningkatkan kesadaran akan kepatuhan di antara para staf dengan cara memberikan informasi, publikasi
dan pelatihan mengenai Kepatuhan secara reguler. n. Melaksanakan pemantauan Kepatuhan.
o. Memastikan Bank selalu mematuhi peraturan yang berlaku.
4. Kajian a. Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan
prinsip kehati-hatian terhadap peraturan internal Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan
bentuk surat lainnya sesuai tata naskah dinas Bank yang berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya
baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan. b. Mempertahankan operasional bisnis berjalan sesuai
ketentuan. 5. Manajemen Divisi
Mempekerjakan, mengawasi
pekerjaan, melatih,
mendampingi, mengembangkan
ketrampilan, serta
mengevaluasi para staf Kepatuhan guna mencapai tingkat efektivitas kinerja di Divisi ini.
6. Terkait Manajemen Krisis Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis Bussiness
Continuity PlanBCP sesuai dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku Manual
Panduan Manajemen Krisis. 7. Kerja sama Internal
Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor
WilayahKantor Cabang, dalam hal konsultasi dan pendapat serta pendampingan hukum. Tujuannya adalah
untuk memastikan semua risiko kepatuhan telah tertangani dengan baik.
8. Pelaporan a. Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan
kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, meliputi:
1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam rencana bisnis Bank;
2. Laporan kepatuhan; dan 3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan
atau keputusan Direksi yang menurut Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia danatau peraturan perundang-undangan yang
berlaku. l.
Responding to the consultative document or discussion related to legal aspects and compliance issued by a
banking or financial regulatory bodies. m. Raise awareness of compliance among staff by providing
information, publications and training on Compliance on a regular basis.
n. Carry out compliance monitoring. o. Ensure the Bank always complies with applicable
regulations. 4. Study
a. Reviewing aspects of compliance and implementation of the precautionary principle to the Bank’s internal
regulations which include Decree, Circular Letter, and other appropriate form of governance prevailing Bank
official texts and agreements or other legal documents that have either operational or proposed.
b. Maintain business operations to run according to the provisions.
5. Division Management Hiring, supervising the work, train, assist, develop skills,
and to evaluate its compliance staff to achieve higher effectiveness in the performance of this Division.
6. Related to Crisis Management Play an active role in the Crisis Management Team
Business Continuity PlanBCP in accordance with the roles and responsibilities as stated in the Manual BookCrisis
Management Guide. 7. Internal Cooperation
Develop, maintain the line of work, and facilitate communication with other Division, Regional Branch
Office, in consultation and giving opinions as well as legal assistance. The aim is to ensure all compliance risks have
been properly handled. 8. Reporting
a. Enforce submission of reports to Bank Indonesia on the implementation of the Director in charge of Compliance
Functions may include: 1. Compliance work plan contained in the Bank’s
business plan; 2. Compliance report; and
3. Special report on the policy andor the Board’s decision that the Director who heads the Compliance
Function has deviated from the provisions of Bank Indonesia andor applicable regulations.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
263
AnnualReport•
b. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b, wajib ditandatangani oleh Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan, dan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dan diterima
Bank Indonesia paling lambat 1 satu bulan setelah periode pelaporan berakhir dengan tembusan kepada
Dewan Komisaris dan Direktur Utama. c. Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan
kepatuhan apabila laporan diterima Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tetapi belum melampaui 1 satu bulan setelah batas akhir waktu
penyampaian laporan. d. Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan
apabila laporan tersebut belum diterima Bank Indonesia hingga akhir batas waktu keterlambatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 3. e. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf
c disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak diketahui oleh Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan mengenai adanya penyimpangan.
9. Terkait Program Pengendalian Gratifikasi PPG a. Membawahi Unit Pengendalian Gratifikasi yang
berada di bawah Grup Kepatuhan dalam Mengelola pelaksanaan
Program Pengendalian
Gratifikasi, Perluasan LHKPN dan Sistem Pelaporan Pelanggaran.
b. Senantiasa bekerja sama dengan KPK dalam pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi.
10. Lain-lain a. Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi.
b. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan lainnya, serta Peraturan Internal Bank yang berlaku.
c. Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan. d. Mengelola
Buku Pedoman
Perusahaan Divisi
Kepatuhan e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan.
Kewenangan
Divisi Kepatuhan memiliki kewenangan untuk: a. Menandatangani surat-surat, memorandum dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan tugas Divisi Kepatuhan, sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. b. Melakukan kajian serta memberikan rekomendasi aspek
hukum terhadap peraturan internal bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk surat lainnya
b. The report referred to in Article 16 letter b, shall be signed by the Director in charge of the Compliance
Function, and submitted to Bank Indonesia every semester and received by Bank Indonesia no later than
1 one month after the reporting period ends with a copy to the Board of Commissioners and President
Director, and Managing Director. c. Bank is considered late to submit a report of compliance
if the reports received by Bank Indonesia is beyond the deadline of submission of the report referred to in
paragraph 1, but not exceed 1 one month after the reporting deadline.
d. Bank is considered not submitting compliance report if the report has not been received by Bank Indonesia until
the end of the delay time limit referred to in paragraph 3.
e. The report referred to in Article 16 letter C is submitted to Bank Indonesia no later than 7 seven working days
after the deviation was made known to the Director in charge of Compliance Functions.
9. Related to Gratification Control Program PPG a. Gratification Control Unit is supervised under the
Compliance Group in the implementation management of Gratification Control Program, Extended LHKPN and
Abuse Reporting System. b. Always cooperate with KPK in the implementation of
Gratification Control Program. 10. Others
a. Managing the implementation of Risk Management in all Divisions.
b. Implement the prudence principle and compliance to Bank Indonesia regulations and other legislation, as
well as applicable Internal Regulation of Bank policies. c. Conduct follow-up of examination findings.
d. Managing the Company Manual in the Compliance Division.
e. Carry out other tasks given by the Director in charge of the Compliance function.
Authority
Compliance Division has the authority to: a. Signed letters, memoranda and documents relating to
the duties of Compliance Division, within the limits of the authority granted by the Director who heads the Compliance
Function. b. Conduct studies and make recommendations to the legal
aspects of the bank’s internal regulations which include Decree, Circular Letter, and other suitable form of Code of
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
264
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
sesuai Tata Naskah Dinas yang berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun
yang diajukan. c. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan Lembaga
terkait lainnya dalam rangka pengelolaan tugas Divisi Kepatuhan .
d. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada pejabatpegawai yang menjadi tanggung jawab
penyeliaannya. e. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan
Pegawai bawahannya. f. Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada
seluruh unit kerja, untuk membangun Budaya Hukum. g. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat
dan Pegawai Divisi Kepatuhan. h. Melakukan PersetujuanKeputusan lainnya sesuai dengan
BPP Kewenangan danatau Keputusan Kebijakan Direksi.
Perkembangan Kepatuhan 2012
Pada Tahun 2011 telah disahkan Peraturan Bank Indonesia No. 132PBI2011 tanggal 12 Januari 2011 Tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum yang mana ketentuan PBI ini merevisi ketentuan mengenai Direktur Kepatuhan yang diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia No.16 PBI1999 tanggal 20 September 1999.
Peraturan yang mempunyai dampak signifikan terhadap Bank tahun 2012
Terdapat beberapa Peraturan yang mempunyai dampak signifikan yaitu sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana
b. Undang-undang nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang c. Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas
Jasa Keuangan d. 17 Peraturan Bank Indonesia dan 19 Surat Edaran Bank
Indonesia yang diantaranya adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tanggal 5-01-2011 Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia nomor 132PBI2011 Tentang Fungsi Kepatuhan Bank
Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 137PBI2011 tanggal 28-01-2011 Tentang Perubahan Kedua Peraturan
Bank Indonesia Nomor 71PBI2005 Tentang Pinjaman Luar Negeri Bank; Peraturan Bank Indonesia Nomor 138
PBI2011 tanggal 4-02-2011 Tentang Laporan Harian Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 1310PBI2011
tanggal 9-02-2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1219PBI2010 tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing; Peraturan Bank Indonesia nomor 1319
Manuscript Department policies and agreements or other legal documents that have either operational or proposed.
c. Coordinate with Bank Indonesia and other relevant institutions in order to manage the task of the Compliance
Division. d. Establish the division of duties and the enforcement of
discipline to the officeremployee of the responsibility it supervise
e. Provide Performance Assessment of officials and the subordinates.
f. Coaching visits and socialization to all work units, building a Culture of Law.
g. Make recommendations for the development of Officials and Employees of the Division of Compliance.
h. Perform the Agreementother Decision in accordance with the BPP Authority andor DecisionPolicy of the Board of
Directors.
2012 Compliance Development
In the Year 2011, Bank Indonesia Regulation No. 132PBI2011 on Implementation of the Compliance Function of which the
provisions of this regulation revises the provisions regarding the Director of Compliance stipulated in Bank Indonesia Regulation
16PBI1999 dated 20 September 1999 was approved.
Regulations have a significant impact on the Bank in 2012
At least there are some Regulations that have a significant impact:
a. Law No. 3 Year 2011 on Transfer of Funds b. Law No. 7 Year 2011 on Currencies
c. Law No. 21 Year 2011 on the Financial Services Institution d. There are at least 17 Regulation of Bank Indonesia and
19 Circular Letter of Bank Indonesia, which include Bank Indonesia Regulation No. 131PBI2011 dated 5-01-
2011 on Rating for Commercial Banks: Bank Indonesia Regulation number 132PBI2011 on Commercial Bank
Compliance Function: Regulation of Bank Indonesia Number 137PBI2011 dated 28-01-2011 on the Second
Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 71 PBI2005 on Bank Foreign Loan; Bank Indonesia Regulation
Number 138PBI2011 dated 4-02-2011 on Commercial Bank Daily Report: Bank Indonesia Regulation Number
1310PBI2011 dated 9-02-2011 on Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 1219PBI2010 on Statutory
Reserves of Commercial Banks at Bank Indonesia in Rupiahs and Foreign Currency: Bank Indonesia Regulation number
1319PBI2011 dated 22 September 2011 on Amendment
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
265
AnnualReport•
PBI2011 tanggal 22 September 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 812Pbi2006
Tentang Laporan Berkala Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia nomor 1321PBI2011 tanggal 30 September
2011 Tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank; Peraturan Bank Indonesia nomor 1325PBI2011
Tentang Prinsip kehati-hatian Bagi Bank Umum Yang Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
Pada Pihak Lain, dll
Perubahan Peraturan Perundangan dan Dampaknya
Di tahun 2012, terdapat beberapa ketentuan perundang- undangan yang mengalami perubahan dan berdampak kepada
operasional Bank, termasuk diantara ketentuan perundang- undangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Undang-Undang ini menggantikan UU Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian. Dengan diberlakukannya ketentuan ini, perbankan perlu untuk melakukan
penyesuaian terhadap ketentuan internal mengingat di dalam menjalankan kegiatan usaha bank banyak berkaitan
dengan badan hukum Koperasi. Undang-Undang ini secara umum mengatur mengenai:
1. Organisasi a. Jenis koperasi hanya 4 empat, yaitu: produsen,
konsumen, KSP, dan jasa lainnya Pasal 83. b. Pencantuman jenis koperasi dalam Anggaran Dasar
Koperasi Pasal 82. c. Koperasi wajib mempunyai tujuan dan kegiatan
usaha yang sesuai dengan jenisnya Pasal 18. d. Pendirian koperasi dengan akta notaris Pasal 9.
e. Koperasi dilarang memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh koperasi lain dalam satu
kabupaten atau kota. f. Nama untuk koperasi sekunder harus di akhiri
dengan sebutan Skd Pasal 17. g. Akan dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan KSP
Pasal 94. h. Akan dibentuk Lembaga Pengawasan Koperasi
Simpan Pinjam Pasal 100. i.
Koperasi dapat menjalankan usaha atas dasar prinsip ekonomi syari’ah Pasal 87, Ayat 3.
j. KSP dilarang berinvestasi pada usaha sektor riil
Pasal 93, Ayat 5. k. KSP harus memperoleh izin usaha dari menteri
Pasal 88. to Bank Indonesia Regulation number 812PBI2006 on
Banks Periodic Report; Bank Indonesia Regulation number 1321PBI2011 dated September 30, 2011 on Monitoring of
Bank Foreign Exchange Activity: Bank Indonesia Regulation number 1325PBI2011 on the Prudence Principle for
Commercial Banks Conducting Transfer of Implementation of Work to Other Parties, etc.
Amendments to the Legislations and its Impact
In the period of 2012, there were some provisions to the regulations which was changed and have impacts to Bank’s
Operations, which include regulations as follow: 1. Law Number 17, 2012 on system of Cooperative
This law replaces the Law number 25, 1992 on Cooperative. With the imposition of this rule, banking sector needs to
conduct the adjustment on internal regulation because in running its business, banks have frequently linked with
Cooperative laws. In general, this law rules about:
1. Organization a. Cooperative has four types, including producer,
consumer, KSP and other services Article 83. b. The stipulation of type of cooperative in the Statute
of Cooperative Article 82. c. Cooperative is obligated to have goal and a business
activity in accordance with its type. Article 18. d. Establishment of a Cooperative with a notarial
instrument Article 9 e. Cooperative is barred from using the name already
and legally used by another cooperative operating in one district or city.
f. Name for secondary cooperative should be ended with word Skd Article 17.
g. It will be established Deposits Insurance Institution KSP Article 94
h. It is will be set up Supervision Body for Saving and Loan Cooperative Article 100
i. Cooperative can run business under Sharia Islamic principles Article 87, item 3.
j. KSP is prohibited to invest at real sector Article 93, item 5.
k. KSP must have a business license from minister Article 88.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
266
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
2. Kelembagaan Rapat Anggota
a. Rapat Anggota
untuk mengesahkan
pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan paling lambat 5 lima bulan setelah tahun buku
Koperasi ditutup Pasal 36, Ayat 2 Poin 1. b. Undangan kepada anggota untuk menghadiri Rapat
Anggota dikirim oleh pengurus paling lambat 14 hari sebelum rapat anggota di selenggarakan Pasal
34, Ayat 4. c. Undangan juga meliputi pemberitahuan bahwa
bahan yang akan dibahas dalam rapat anggota tersedia di koperasi Pasal 34, Ayat 5.
Pengawas a. Pengawas, pengurus, dan pengelola harus memiliki
standar kompetensi Pasal 92. b. Pengawas mengusulkan dan memberhentikan
sementara pengurus Pasal 50. c. Pengawas mengusulkan calon pengurus Pasal 50,
Ayat 1 Poin a. d. Pengawas memberhentikan pengurus untuk
sementara waktu dengan menyebutkan alasannya Pasal 50, Ayat 2 Poin e.
Pengurus a. Pengawas, pengurus, dan pengelola harus memiliki
standar kompetensi Pasal 92. b. Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik
anggota maupun non anggota Pasal 55. c. Pengurus dipilih dan diangkat pada rapat anggota
atas usul pengawas Pasal 56, Ayat 1. d. Gaji dan tunjangan setiap pengurus ditetapkan
oleh Rapat Anggota atas usul pengawas Pasal 57.
3. Keanggotaan dan Permodalan Keanggotaan
a. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka Pasal 26, Ayat 3.
b. Keanggotaan koperasi tidak bisa dipindahtangankan Padal 28, Ayat 2.
c. KSP wajib mendaftarkan non-anggota menjadi anggota koperasi paling lambat 3 tiga bulan sejak
berlakunya Undang-Undang ini Pasal 123. Permodalan
a. Modal awal terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi Pasal 66, Ayai 1.
2. Institutional Member Meeting
a. Member Meeting to pass the responsibility of Committee is carried out at no later than five
months after Cooperative fiscal year is closed Article 36, item 2, point 1.
b. The Invitation to members to present at Member Meeting is sent by committee no later than 14 days
before the member meeting is conducted Article 34, item 4.
c. Invitation also informs that the materials to be discussed are available at cooperative Article 34,
item 4. Supervisor
a. Supervisor, committee and management should have standard of conpetence.
b. Supervisor promotes and fire temporarily member of committee Article 50.
c. Supervisor promotes candidates of committee article 50, item 1, point a.
d. Supervisor fires members of committee temporarily by presenting the reasons.
Committee a. Supervisor, committee, must comply with standard
of competence Article 92. b. Committee is elected from individual, including a
member or non-member Article 55. c. Committee is elected and installed at member
meeting based on the proposal of supervision Article 56, item 1.
d. Salary and supporting fee for every committee members is determined at Member Meeting based
on the suggestion of supervisor Article 57. 3. Membership and Capitalization
Membership a. Membership of cooperative is open Article 26,
item 3. b. Membership of cooperative can not be replaced
article 28, item 2. c. KSP is obligated to register non-member to become
cooperative member by no later than 3 months since this law takes effect Article 123.
Capitalization a. Initial capital comprises of basic deposit and a
certificate of cooperative capital Article 66,item
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
267
AnnualReport•
b. Selain modal awal: i hibah; ii modal penyertaan; iii modal pinjaman yang berasal dari anggota;
koperasi lainnya; bank dan lembaga keuangan lainnya; penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya; pemerintah dan pemerinrah daerah Pasal 66, Ayat 2.
c. Setoran pokok tidak dapat dikembalikan Pasal 67.
d. Setiap anggota koperasi harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlah minimumnya
ditetapkan dalam Anggaran Dasar Pasal 68, Ayat 1.
e. Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal Koperasi dengan nilai nominal per lembar
maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok Pasal 68, Ayat 2.
f. Pembelian Sertifikat Modal Koperasi dalam jumlah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat 1
merupakan tanda bukti penyertaan modal Anggota di Koperasi Pasal 68, Ayat 3.
g. Sertifikat Modal Koperasi tidak memiliki hak suara Pasal 69, Ayat 1.
h. Sertifikat Modal Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikeluarkan atas nama Pasal 69, Ayat
2. i.
Nilai nominal Sertifikat Modal Koperasi harus dicantumkan dalam mata uang Republik Indonesia
Pasal 69, Ayat 3. j.
Penyetoran atas Sertifikat Modal Koperasi dapat dilakukan dalam bentuk uang danatau dalam
bentuk lainnya yang dapat dinilai dengan uang Pasal 69, Ayat 4.
k. Dalam hal penyetoran atas Sertifikat Modal Koperasi dalam bentuk lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 dilakukan penilaian untuk memperoleh nilai pasar wajar Pasal 69, ayat 5.
l. Koperasi dapat menerima Modal Penyertaan dari:
i Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; danatau ii masyarakat
berdasarkan perjanjian
penempatan Modal
Penyertaan Pasal 75, Ayat 1. m. Pemerintah danatau masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 berhak mendapat bagian keuntungan yang diperoleh dari usaha yang
dibiayai dengan Modal Penyertaan Pasal 75, Ayat 4.
n. Perjanjian penempatan Modal Penyertaan dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat 1 huruf b sekurang-kurangnya memuat: i besarnya Modal Penyertaan; ii risiko dan tanggung
jawab terhadap kerugian usaha; iii pengelolaan usaha; dan iv hasil usaha Pasal 76.
1. b. In addition to the initial capital : i grant, ii
participation capital; iii loan capital from members; other cooperatives; bank and other financial
institution; bond issuance and other debt papers; of central and provincial administrations Article
66, item 2. c. Basic deposit can not be withdrawn Article 67.
d. Every members of cooperative must buy Certificate of Cooperative Capital with minimum number
stipulated at Cooperative Statue Article 68, item 1.
e. Cooperative must issue a Certificate of Cooperative Capital with nominal value per piece is maximally
equal to Basic Deposit Article 68, item 2. f. Purchase of a Certificate of Cooperative Capital in
minimum number as stipulated by item 1 is an evidence of payment for participation capital of
members at the cooperative Article 68, Item 3. g. Certificate of Cooperative Capital does not have
right to vote Article 69, item 1. h. Certificate of Cooperative Capital stipulated at item
1 is issued on behalf of a member Article 69, item 2.
i. The Nominal value Certificate of Cooperative Capital must be stipulated in currency of Republic
of Indonesia Article 69, item 3. j. Payment for Certificate of Cooperative Capital can
be done in the form of cash and or in the other ways which can be equalized with cash Article 69,
item 4 k. On the payment for Certificate of Cooperative
Capital with other ways as it is stipulated on item 4 is conducted valuation to obtain number equals
to market value Article 69, item 5. l. Cooperative can receive participation capital from:
i Government in accordance with laws; andor ii community based on agreement on the placement
of Participation Capital article 75, item 1. m. The Government andor the community as it is
stipulated on item 1 have a right to get part of profit from the business funded by the Participation
Capital Article 75, item 4. n. Agreement on the placement of Participation
Capital from community as stipulated at Article 75 item 1 point b, at least comprises of: i the amount
of Participation Capital ; ii risks and responsibility on business shortage ; iii business management;
and iv business profit article 76.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
268
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
4. SHU a. Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan
keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan
dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk: i Anggota sebanding dengan transaksi
usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi; ii Anggota sebanding
dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki; iii pembayaran bonus kepada Pengawas,
Pengurus, dan karyawan Koperasi; iv pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi
dan kewajiban lainnya; danatau v penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Pasal
78, Ayat 1. b. Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota
Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi dengan non-Anggota Pasal 78, Ayat 2.
c. Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat
digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota
Pasal 78, Ayat 3. 5. Mulai Berlaku
a. Disahkan di Jakarta, 29 Oktober 2012, ditanda tangani oleh Presiden RI.
b. Diundangkan di Jakarta, 30 Oktober 2012, oleh Kemenhumkan RI.
c. UU No. 17 Tahun 2012 ini berlaku sejak di undang- undangkan.
d. Peraturan perundang-undangan
sebagai pelaksanaan Undang-Undang ditetapkan paling
lambat 2 dua tahun sejak diundang-undangkan. 6. Penyesuaian
a. Pemisahan dari KSU menjadi koperasi sesuai jenis yang diatur oleh UU No. 17 tahun 2012.
b. Konversi permodalan koperasi dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela menjadi
setoran pokok dan sertifikat modal koperasi. c. Kompetensi pengurus, pengawas, dan pengelola.
4. SHU a. Based on the rules at the Statue and the decision
of Member Meeting, surplus of business result are set aside first as Reserve Fund and all or part
of the left fund is used for: i Members equal with business transaction done by each Member
with the Cooperative ; ii Members equal with Certificate of Cooperative Capital owned; iii
payment of bonus to Supervisor, Committee, and staffs of Cooperative; iv payment of obligation
as Cooperative Development Funds and other obligations; and or v other development
stipulated at the Statue Article 78, item 1. b. Cooperative is banned from dividing Surplus of
Business Profit obtained from the transaction with non-member to members Article 78, item 2.
c. Surplus of Business Profit coming from the transaction with non-member as stipulated at item
2 can be used to develop business of Cooperative and boost services to Member article 78, item 3..
5. Start of implementation a. Legalized in Jakarta, October 29, 2012, signed by
President of Republic of Indonesia. b. Endorsed into law in Jakarta, October 30, 2012,
by Legal and Human Rights Minister of Republic of Indonesia
c. This Law number 17 2022 takes effect since the endorsement.
d. Regulation as the implementation of Laws is approved by no later than 2 years since the
endorsement.. 6. Adjustment
a. The separation from KSU to become a cooperative is in accordance with the type ruled by law number
17, 2012. b. Conversion of Cooperative capitals from basic
deposit, obligated payment, voluntary payment, to become basic deposit and certificate of cooperative
capital. c. Competence of committee, supervisor and
management.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
269
AnnualReport•
2. PBI No. 1414PBI2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
Peraturan Bank Indonesia PBI ini mengubah PBI Nomor 322PBI2001 tentang Transparasi dan Kondisi Keuangan
Bank. Dalam PBI ini, terdapat ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan pelaporan yang harus disesuaikan.
Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini meliputi:
1. Tujuan pengaturan PBI ini adalah agar sejalan dengan implementasi Basel II sesuai perkembangan standar
internasional dan standar akuntansi, memayungi beberapa kewajiban penyampaian laporan, serta
meningkatkan transparansi Bank secara umum. 2. Laporan Keuangan yang wajib disusun dan disampaikan
Bank adalah sebagai berikut: a. Laporan Tahunan.
b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan. c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan.
d. Laporan Keuangan Konsolidasi. e. Laporan Publikasi Lain.
3. Cakupan Laporan Tahunan yang perlu disesuaikan antara lain:
a. Pada Informasi umum mengenai perkembangan usaha bank dan kelompok bank, strategi dan
kebijakan manajemen, dan laporan manajemen yang dulu hanya mencakup Bank Konvensional
sekarang ditambahkan Unit Usaha Syariah UUS. b. Menambahkan Laporan Pelaksanaan Fungsi Sosial
dan Laporan Distribusi Bagi Hasil bagi Bank Umum Syariah BUS dan UUS.
c. Khusus untuk Bank Umum Konvensional BUK ditambahkan kewajiban penyajian informasi
mengenai: 1 Penyajian informasi secara kualitatif maupun
kuantitatif terhadap potensi kerugian risk exposures atas beberapa jenis risiko tertentu
sesuai Pilar 3 Basel 2. 2 Informasi permodalan secara kualitatif dan
kuantitatif khusus BUK, yang terdiri dari kecukupan modal dan struktur permodalan.
4. Penyesuaian yang dilakukan terhadap Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan, antara
lain sebagai berikut: a. Pengelompokkan informasi yang harus disampaikan
dalam LKP Triwulanan dan Bulanan. b. Mekanisme penyampaian LKP melalui Laporan
Kantor Pusat Bank Umum LKPBU. c. Jangka waktu penyampaian LKP melalui LKPBU.
5. Apabila Bank merupakan bagian dari kelompok usaha atau Bank memiliki Perusahaan Anak, selain Laporan
Tahunan Bank juga wajib menyampaikan: 2. PBI Number 1414PBI2012 on the Transparency and
Publication of Bank Report The Indonesian central bank rule PBI is changed from
PBI Number 322PBI2001 on Transparency and Financial Condition of Banks. In this PBI, there are rules on the
implementation of reports that must be adjusted. Main materials stipulated in this regulations include:
1. The goal of PBI is in order to be in line with the implementation Basel II in accordance with the
development of international accounting, as a legal umbrella for some obligation of report delivery
obligation, and generally boost Bank transparency. 2. Financial Reports obligated to be made and informed
by Bank are as follows: a. Annual Report
b. Publication of Quarterly Financial Report c. Publication of Monthly Financial Report
d. Consolidated Financial Report e. Other Publication Reports.
3. The Scope of Annual Report that needs to be adjusted such as:
a. On the general Information about the development of business of bank and group of banks, strategy
and management policy, and management
report, which previously was applied on
Conventional Bank, now the application is extended to Sharia Business Unit UUS.
b. To add Report of Implementation of Social Function and Report of Distribution of Profit at Sharia Bank
BUS and UUS. c. On Conventional Bank BUK it is included an
obligation to present information about: 1 Presentation the information in qualitative
or quantitative about potential loss risk exposures on several types of risks in line with
Pilar 3 Basel 2. 2 Information of capitalization in quantitative and
qualitative Special BUK, which comprise of capital adequacy and capitalization structure.
4. Adjustment on the Quarterly and Monthly Publication Financial Reports, comprise of as follow:
a. Grouping of information that must be presented in quarterly and monthly publication of LKP
b. Mechanism of delivery of LKP through the Report of Headquarters of Conventional Bank LKPBU.
c. The period of delivery LPK through LKPBU. 5. If a Bank is part of business group or the Bank has a
subsidiary, the bank is obligated to deliver Annual Reports and other reports, including:
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
270
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
a. Laporan Tahunan
Perusahaan Induk
atau Perusahaan Induk di bidang Keuangan.
b. Laporan Tahunan pemegang saham langsung yang memiliki saham mayoritas atau perusahaan yang
melakukan Pengendalian langsung kepada Bank; dan
c. Laporan Tahunan Perusahaan Anak. 6. Bank wajib mengumumkan Laporan Publikasi Lain
secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. Yang dimaksud dengan Laporan Publikasi Lain antara
lain adalah Laporan Suku Bunga Dasar Kredit dan Laporan Lainnya.
7. Dalam rangka meningkatkan transparansi kondisi keuangan Bank, perlu diatur kewajiban Bank untuk
mengumumkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan melalui website.
8. Dalam hal Bank belum memiliki website, Bank wajib memiliki website paling lambat akhir Desember 2012.
9. PBI ini hanya mengatur mengenai Laporan yang wajib disampaikan dan disajikan oleh Bank. Pengaturan
mengenai Kantor Akuntan Publik tetap mengacu pada PBI sebelumnya, yaitu PBI No.322PBI2001.
10. Pada saat PBI ini mulai berlaku maka Pasal 1 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 24 sampai dengan Pasal 38
serta Pasal 40 sampai dengan Pasal 41 PBI No.322 PBI2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Bank dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Namun, ketentuan pelaksanaan dari PBI No.322PBI2001
tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
PBI ini. 3. SE BI Nomor 1410DPNP tanggal 15 Maret 2012
Surat Edaran Bank Indonesia ini tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian
Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor. Dengan berlakunya SE tersebut, maka Bank dalam
menyalurkan KPR harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan.
Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini meliputi:
1. Pengaturan Loan to Value LTV pada KPR LTV paling tinggi 70 untuk kredit kepemilikan rumah
dengan kriteria tipe bangunan diatas 70 m2. Pengaturan mengenai LTV dikecualikan terhadap KPR dalam rangka
pelaksanaan program perumahan pemerintah. 2. Pengaturan uang muka kredit atau Down Payment DP
pada Kredit Kendaraan Bermotor a. DP paling kurang 25 untuk pembelian kendaraan
bermotor roda dua. a. Annual Report of Holding Company or Holding
Company at Financial sector. b. Annual Report of shareholders who own majority
shares or firms which directly control over Bank; and
c. Annual Report of Subsidiary. 6. Bank is required to announce its Publication of Other
Reports periodically or incidentally when needed. Publication of Other Reports includes Report of Credit
Basic Interest and Other Reports. 7. As parts of efforts to boost transparency on Bank
financial condition, it is needed to rule the Bank obligation to announce Annual Report and Quarterly
Publication Financial Report at website. 8. For Bank having no website, the bank is required to
have the website by no later than the end of December 2012.
9. The PBI is only managing Reports obligated to be presented and delivered by Bank. Ruling over Public
Accounting Office remain rely on the Regulation previous PBI, PBI Number 322PBI2001.
10. When this PBI take effect, from Article 1 to 15 and from Article 24 to 38 and from Article 40 to 41 of PBI
Number 522PBI2001 on Transparency of Banking Financial Condition are lifted and become invalid. But,
the regulation over the implementation of PBI number 322PBI2001 on Transparency of Banking Financial
Condition still takes effect on condition that it does not oppose against this PBI.
3. SE BI Number 1410DPNP on March 15, 2012 This Circular Letter of Bank Indonesia, Indonesian central
bank on Implementation of Risk Management on Bank providing credit of purchasing houses and purchasing of
motorcycles. With the application of the Circular Letter, so in disbursement of KPR is required to meet the rules already
made. Main material stipulated at the regulations include:
1. Regulation on Loan to Value LTV on KPR LTV is no more than 70 percent for house purchase
credit and the criteria of building is more than 70 m2. The regulation on the LTV is excluded for KPR provided
in the governmental house program. 2. Regulation on Down Payment DP of Credit of
vehicles a. DP is at least 25 percent for the purchase of
motorcycles.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
271
AnnualReport•
b. DP paling kurang 30 untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat untuk keperluan non
produktif. c. DP paling kurang 20 untuk pembelian kendaraan
bermotor roda empat atau lebih untuk keperluan produktif, yaitu bila memenuhi salah satu syarat:
1 Merupakan kendaraan angkutan orang atau barang yang memiliki izin yang dikeluarkan
oleh pihak berwenang untuk melakukan kegiatan usaha, atau
2 Diajukan oleh perorangan atau badan hukum yang memiliki izin usaha tertentu
yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dan digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional usaha yang dimiliki. 3. Rasio LTV untuk KPR dan besaran DP untuk KKB
sebagaimana terdapat dalam angka 1 dan angka 2 diatas dapat disesuaikan dari waktu ke waktu sesuai
dengan kondisi perekonomian Indonesia. 4. Besaran LTV untuk KPR dan DP untuk KKB sesuai Surat
Edaran ini mulai diberlakukan 3 tiga bulan sejak berlakunya Surat Edaran sejalan dengan pengaturan
oleh Bapepam LK. 5. Besaran LTV untuk KPR dan DP untuk KKB tidak berlaku
untuk kredit yang sudah mendapat persetujuan Bank sebelum berlakunya sesuai Surat Edaran ini.
6. Sanksi pelanggaran atas: a. Pemberian KPR dan KKB dikenakan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 PBI Nomor 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
Nomor 1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009, antara lain berupa:
1 Teguran tertulis; 2 Penurunan tingkat kesehatan Bank;
3 Pembekuan kegiatan usaha tertentu; danatau 4 Pencantuman anggota pengurus, pegawai
Bank, danatau pemegang saham dalam daftar pihak-pihak yang mendapat predikat
tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan atau dalam catatan administrasi
Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
b. Pelanggaran atas
kewajiban penyampaian
penyesuaian kebijakan dan prosedur dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 PBI
Nomor 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009.
b. DP is at least 30 percent for the purchase of cars for non-production purpose.
c. Down Payment is at least 20 percent for the purchase of four wheels or more vehicles for
productive purpose, on condition that it meet one of the requirements :
1 The vehicle carry passengers or goods and has licence from the authorities to conduct
business activities, or. 2 The purchase of vehicle is submitted by
individual or legal institution having business licence from the authorities and the vehicle
is used to support business operational of the business.
3. LTV ratio for KPR and the amount of DP for KKB as stipulated on item 1 and 2 above can be adjusted from
time to time in line with the condition of Indonesian economy.
4. The amount of LTV for KPR and DP for KKB in accordance with this Directive Letter will take affect three months
after the Directive Letter take effect in line with the regulation issued by Bapepam-LK.
5. The amount of LTV for KPR and DP for KKB are not valid for credit already approved by Bank before this
Directive Letter take effect. 6. Sanction of violation of:
a. The issuance of KPR and KKB facilities is imposed an administrative sanction as stipulated on Article
34 PBI Number 58PBI2003 on May 19, 2003 on the Implementation of Risk Management for
Conventional Bank as it has been replaced by PBI Number 1125PBI2009 on July 1, 2009, such as in
the form of : 1 Written warning ;
2 Reducing level of health of Bank 3 Freezing certain business activities; and or
4 Inclusion of member of committee, Bank officials, and or shareholders into the list of
those having status of failure on evaluation of competence and capability in the note of Bank
Indonesia as it is ruled by the Bank Indonesia regulation.
b. Violation on the obligation of delivery of policy adjustment and procedure is sanctioned as
stipulated on Article 33 PPBI Number 58PBI2008 on May 19, 2003 about the Application of Risk
Management on Conventional Bank as it has been replaced by PBI Number 1125PBI2009 on July 1,
2009.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
272
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
7. SE ini mulai berlaku pada tanggal 15 Maret 2012, sedangkan ketentuan mengenai besaran LTV untuk
KPR dan DP untuk KKB mulai berlaku pada tanggal 15 Juni 2012.
Indikator Kepatuhan
Dalam Pemantauan Indikator Kepatuhan telah disahkan
beberapa Compliance Sheet terkait operasional di bank bjb
dan terus dikembangkan sesuai dengan amanat PBI nomor 132PBI2011 untuk membangun dan menciptakan Budaya
Kepatuhan, diantaranya disahkan melalui; Surat Edaran Direksi nomor 044SEDIR-KH2009 Perihal Penerapan Compliance
Sheet pada Bidang PerkreditanPembiayaan; Surat Edaran Direksi nomor 019SEDIR-KH2011 tanggal 22 Maret 2011
perihal Penerapan Compliance Sheet Bidang Tresury; Surat Edaran Direksi nomor 32SEDIR-KH2011 tanggal 23 Mei
2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Counterparty Bank dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution; Surat Edaran
Direksi nomor 041SEDIR-KH2011 tanggal 27 Juni 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Pelaporan Divisi; Surat Edaran
DIreksi nomor 082SEDIR-KH2011 tanggal 11 November 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Bridging BCFOAF Divisi
Internasional; Surat Edaran Direksi nomor 083SEDIR-KH2011 tanggal 18 November 2011 perihal Penerapan Compliance
Sheet Credit Line Counterparty Bank dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution; Surat Edaran Direksi Nomor 124
DIR-KH2012 tanggal 10 Desember 2012 tentang Compliance Sheet Foreign Exchange Line Forex Line Untuk Korporasi.
Kegiatan Kepatuhan 2012
Kegiatan yang dilakukan Divisi Kepatuhan pada Tahun 2012 diantaranya namun tidak terbatas pada:
1. Penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang operasional dan non operasional secara bertahap
2. Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2012 3. Melakukan revisi Pedoman Kepatuhan disesuaikan dengan
perkembangan bisnis dan ketentuan yang berlaku 4. Melakukakan review terhadap ketentuan- ketentuan terkait
jadwal pelaporan 5. Melakukan pengkajian terhadap seluruh produk dan jasa
Bank 6. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan
Kantor Cabang 7. Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia
8. Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal kepada unit terkait
9. Menyusun Aplikasi Kodifikasi Ketentuan Internal yang berlaku
10. Pengembangan SDM Bagian Kepatuhan 7. This SE Directive Letter begin to be in force on March
15, 2012, while the regulations on the amount of LTV for KPR and DP for KKB starts to take effect on June 15,
2012.
Compliance Indicators
In Monitoring Compliance Indicators, several Compliance Sheet
was approved related to operations at the bank bjb and continues
to be developed in accordance with the mandate of PBI No. 132 PBI2011 to build and create a Compliance Culture, of which
passed through; Circular of the Board of Directors no. 044SEDIR- KH2009 on Compliance Application Sheet for the Loan Finance
Field, Circular of Directors no. 019SEDIR-KH2011 dated March 22, 2011 concerning the Application of Compliance Sheet for the
Treasury Field; Directors Circular Letter no. 32SEDIR-KH2011 dated May 23, 2011 on the Application of Compliance Sheet
for Counter party Bank and its Subsidiaries, Financial Institution Group; Directors Circular Letter no. 041SEDIR-KH2011 dated
June 27, 2011 on the Application of Compliance Sheet Reporting for Division; Circular of Directors no. 082SEDIR -KH2011 dated
11 November 2011 on the Implementation of Compliance Sheet Bridging BCFOAF International Division; Directors Circular Letter
no. 083SEDIR-KH2011 dated 18 November 2011 on the Application of Compliance Sheet for Bank Credit Line Counter
party and its Subsidiaries, Financial Institution Group, Board of Directors Decree No. 124DIR-KH2012 dated 10 December 2012
regarding Compliance Sheet Foreign Exchange Line Forex Line Untuk Coperation.
2012 Compliance Activities
Activities of Compliance Division carried out in year 2012 including but not limited to:
1. Gradual improvement of Compliance Sheet for the operational and non operational areas
2. Activities and socialization of GCG in 2012 3. Monitoring of compliance in the Compliance Manual to the
development of business and applicable provisions 4. Reviews the relevant provisions related to the reporting
schedule 5. Conduct a review of all Bank products and services in the
fields of Funding and Loans 6. Monitoring the reporting obligations of Divisions and
Branch Offices 7. Monitor the implementation of the results of the examination
by Bank Indonesia 8. Inform every internal or external provisions to the relevant
units 9. Arrange the application of Coding for applicable internal
regulation. 10. Development of Human Resource in the Compliance
Section
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
273
AnnualReport•
11. Penyusunan Revisi Ketentuan Program Pengendalian Gratifikasi
12. Diseminasi sosialisasi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung visual melalui media sosialisasi
13. Pelaksanaan pengelolaan sistem pelaporan pengaduan pelanggaran WBS
14. Pendampingan atas permasalahan hukum perusahaan
15. Persiapan dan Pelaksanaan RUPSLB bank bjb