Persiapan dan Pelaksanaan RUPSLB bank bjb Preparation and implementation of bank bjb EGMS

฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 273 ฀Annual฀Report฀•฀ 11. Penyusunan Revisi Ketentuan Program Pengendalian Gratifikasi 12. Diseminasi sosialisasi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung visual melalui media sosialisasi 13. Pelaksanaan pengelolaan sistem pelaporan pengaduan pelanggaran WBS 14. Pendampingan atas permasalahan hukum perusahaan

15. Persiapan dan Pelaksanaan RUPSLB bank bjb

16. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap Database Daftar Teroris 17. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa Suatu Tindak Pidana 18. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian Data Nasabah 19. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Tunai CTR 20. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Mencurigakan STR 21. Melakukan pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT KYCAML-CFT pada Correspondent Banking. Implementasi AMLKYC 1. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap Daftar Database subjek yang wajib dipantau yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. 2. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa Suatu Tindak Pidana. 3. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian Data Nasabah. 4. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Tunai CTR. 5. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Mencurigakan STR. 6. Melakukan Pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT KYCAML-CFT pada Correspondent Banking. Melakukan Sosialisasi dan Pemantauan Penerapan Program APU dan PPT di Cabang. Implementasinya tertuang dalam setiap kajian atas Kebijakan dan Ketentuan yang dikeluarkan bank bjb yang senantiasa memasukan Unsur Good Corporate Governance sebagai salah satu dasar pengkajian. Belum diatur mengenai Kebijakan Insider trading namun telah diatur ketentuan Penanaman Modal dalam suatu Pedoman Penanaman Modal. Permasalahan Hukum Per tanggal 31 Desember 2012, terdapat 2 dua Perkara Perdata yang telah selesai telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan 7 tujuh dalam proses penyelesaian. 11. The formation of Gratification Control Program work unit 12 Indirect visual disseminationsocialization through socialization media 13. Implementation of reportingWhistleblowing system WBS 14. Assistance for company’s legal problems

15. Preparation and implementation of bank bjb EGMS

16. Perform Maintenance and Monitoring of the Terrorist List Database 17. Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a Crime 18. Conduct Monitoring of Updating of Customer Data Activity 19. Conduct Monitoring of Cash Transactions CTR 20. Conduct monitoring of Suspicious Transactions STR 21. Monitoring the implementation of APUPPT KYCAML-CFT provisions on Correspondent Banking. AMLKYC Implementation 1. Perform maintenance and monitoring of the ListDatabase of subjects that must be monitored which are issued by the authorities. 2. Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a Crime 3. Conduct Monitoring of Updating of Customer Data Activity 4. Conduct Monitoring of Cash Transactions CTR 5. Conduct monitoring of Suspicious Transactions STR 6. Monitoring the implementation of APUPPT KYCAML-CFT provisions on Correspondent Banking. Socialization and Monitoring the Implementation of APU and PPT Program in Branch Office The implementation is contained in every review of the policy and provisions issued by bank bjb which always include elements of Good Corporate Governance as one of the basic assessment. Policy regarding insider trading has not been set but Capital Investment has been regulated in the Investment Guidelines. Legal Case As of December 31, 2012, there were two Civil Cases had been settled have permanent legal power and seven others had undergone legal process. ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 274 Corporate Governance ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Program Pengendalian Gratifikasi PPG Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat dan rangkaian kegiatan dan mekanisme pengendalian gratifikasi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai dari praktik gratifikasi yang dilarang. Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, pembentukan organisasi yang mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasidiseminasi tentang aturan pengendalian gratifikasi dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi pengelolaan pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK. Kegiatan sosialisasidiseminasi Program Pengendalian Gratifikasi sebagai bagian dalam penerapan GCG pada sepanjang tahun 2012 telah dilaksanakan kepada pihak internal maupun pihak eksternal atas rekomendasi KPK. Dalam kegiatan diseminasi kepada pihak internal, aturan pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan Penandatangan Kontrak Komitmen untuk tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatan oleh para stakeholder bank bjb antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan Mitra Kerja vendorsupplier. Jumlah Pelaporan Gratifikasi Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi sampai dengan Desember 2012 telah diterima sebanyak 541 laporan penerimaan gratifikasi ekuivalen Rp 327,8 juta yang mana sebanyak 59 laporan ekuivalen Rp 51,3 juta menjadi penanganan KPK dalam penetapan status gratifikasi yang diterima. Gratification Control Program PPG Gratification Control Program is a collection of devices and a range of activities and gratuities control mechanisms on an ongoing basis in order to maintain the integrity of the employees from the practice of gratification that is forbidden. Gratuities control program consists of making the rules on controlling the graft, the establishment of the organization that manages the control of gratification, socializationdissemination of the rules controlling graft and increase awareness about the gratification of individuals and organizations as well as the implementation of gratuities receipt reporting management which is in coordination with the KPK. Activities of socializationdissemination Gratification Control Program as part of the GCG implementation in the year 2011 have been implemented to 2,624 employees of bank bjb including to Directors. In the dissemination activities of gratuities control rules, the activity of Contract Signing Commitment to not accept or give any gratuity in any form related to the title or positions by the stake holders of bank bjb including Directors, Commissioners, Employees, Customers, and Partners vendorsupplier have been implemented. Total Gratuities Reporting In the implementation of gratuities reporting management up to December 2012, as many as 541 report of accepting gratuities valued at equivalent 327.8 million have been received, of which a total of 59 reports worth equivalent Rp 51.3 million was handled by KPK in determining the status of the gratuity received. Mekanisme Penanganan Pelaporan dan Pengendalian Gratifikasi Whistleblowing Mechanism and Gratuity Control Pelapor Whistleblower Review oleh Unit Pengendalian Gratifikasi UPG Review by UPG HadiahFasilitas GratuityFacility Analisa Penetapan Status Status Determination Data Base KPK Rekapitulasi laporan Gratifikasi Recap of Gratuity Reports Milik Negara Own by State Milik Pelapor Own by Whistleblower Analisa oleh KPK Analyzed by KPK Analisa oleh UPG Analyzed by UPG Penetapan Kepemilikan Ownership Determination Milik Instansi Own by Instance Milik Pelapor Own by Whistleblower Terkait Jabatan Position Related Terkait Kedinasan Official Related ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 275 ฀Annual฀Report฀•฀ Jumlah Pelaporan Gratifikasi Total Gratuities Reporting 284 Terkait Kedinasan Related to Duty 246 11 Terkait Jabatan Related to Position Lainnya Others Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dengan KPK diketahui bahwa dalam menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan bank BUMND, pihak KPK akan melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan menjadikan bank bjb sebagai contoh penerapan PPG di sektor perbankan, serta selama tahun 2012 KPK telah memberikan penghargaan kepada bank bjb, diantaranya kategori penghargaan untuk laporan penetapan milik negara dari BUMN sebanyak 36 laporan dan penghargaan dengan pelaporan gratifikasi terkecil. Whistle Blowing System Dalam upaya meningkatkan peran aktif para pelapor whistleblower mengungkapkanmengadukan tindakan pelanggaran yang dilakukan para Direksi, Dewan Komisaris, dan pegawai, maka bank bjb telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing systemWBS bank bjb. Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb adalah sistem pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai prinsip etika tidak bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan Bank yang bersifat independen dan rahasia. Dalam aturan sistem pengaduan pelanggaran bank bjb, pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas pelapor dirahasiakan melalui media whistleblowing system, serta pelapor diberikan perlindungan. Lingkup pengaduan pelanggaran pada whistleblowing system bank bjb meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran pedoman etika perusahaan, dan perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi Bank. Based on the result of the monitoring and evaluation with KPK Corruption Eradication Commission it is found out that in applying the Gratification of Controlling Program on state banks, KPK will coordinate with Bank Indonesia, the central bank, and to make bank bjb as an example in implementing PPG in banking sector, also during the year of 2012, the KPK had given an award to bank bjb, among them the award for the report of determination of state ownership from state enterprises, 36 reports, and award for report with having the lowest gratification. Whistle Blowing System In the effort to increase the active participation of the informer whistle blower in disclosingreport violations committed by the Board of Directors, Commissioners, and Employees, bank bjb has established bank bjb‘s Violation Complaint System known as Whistleblowing System WBS. Whistleblowing System of bank bjb is a complaint management system for violation or unlawful act, an act not in conformity with ethical immoral, or other acts detrimental to the Bank, which are independent and confidential. In the rules of WBS of bank bjb, the disclosure and reporting of violations and the reporting identity through the WBS is kept secret, the informer is also given protection. The scope of the whistle blowing reporting of bank bjb include corruption, bribery, gratuity which is considered bribery, conflict of interest, theft, fraud, breach of corporate ethics guidelines, and actions that lead to Bank losses. ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 276 Corporate Governance ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Prosedur dan Tata Cara Pengelolaan WBS Dalam Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb juga telah diatur bagaimana prosedur dan tata cara dalam mengelola sistem ini. Pelapor yang membuat pengaduanpenyingkapan dapat mengirimkannya kepada Pengelola WBS melalui saran sebagai berikut: - TeleponFaksimili : 022 4211 161 - SMS : 0811 2255 909 - Email : pengaduan_upgbankbjb.co.id - Surat : Unit Pengendalian Gratifikasi, PO BOX 1355Bandung 40111 Pengelola WBSUnit Pengendalian Gratifikasi yang menerima pengaduanpenyingkapan, selanjutnya melakukan penelahaan awalklarifikasi terhadap pengaduanpenyingkapan tersebut. Selanjutnya, Tim Investigasi melakukan investigasi dan memaparkan hasilnya kepada Unit Pengendalian Gratifikasi di Divisi Kepatuhan dan Hukum. Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan rangkaian proses yang dilakukan oleh Dewan Direksi, Manajemen dan personil bank bjb secara berkesinambungan on going basis dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan. Tujuan pengendalian internal bank bjb adalah: 1. Effectiveness and efficiency of operation, yaitu efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan, seperti aktiva tetap, personil, modal, reputasi, kemampuan berproduksi dan pengamanan sumber daya. 2. Realibility of financial reporting, yaitu penyajian laporan yang akurat dan tepat waktu baik untuk internal maupun eksternal publik. 3. Compliance with applicable laws and regulations, yaitu bahwa perusahaan telah mematuhi semua peraturan yang berlaku, antara lain Undang – Undang , Peraturan Pemerintah, Peraturan Bank Indonesia, perpajakan dan Bapepam-LK. Pengendalian internal tersebut telah diterapkan sejak bank bjb berdiri. Seiring dengan perkembangan dan kompleksitas bisnis bank, maka bank bjb terus mengembangkan sistem pengendalian internal. Berdasarkan sifatnya, ada 2 dua klasifikasi pengendalian internal, yaitu pengendalian: 1. Preventif preventif control, yaitu untuk mencegah terjadinya kesalahan atau penyimpanganketidakberesan dan membangun budaya kepatuhan dan kesadaran terhadap risiko. Pengendalian ini mencakup: Procedures and Mechanism of Whistleblowing System bjb’s Whistleblowing system has set up a procedure and mechanism in managing the information including to provide various means of reporting. Under the system whistleblowers could report the violations via the following means: - PhoneFax : 022 4211161 - SMS : 0811 2255 909 - Email : pengaduan_upgbankbjb.co.id - Mail : Gratification Control Unit PO.BOX 1355 Bandung 40111 Then, the management of WBSGratification Control Unit receiving the complaint can carry out an initial clarificationstudy on the complaint. Furthermore, Investigation Team conduct an investigation and present its result to the Gratification Control Unit at the Division of Obedience and Law. Internal Control System The internal controlling system is a series of process done continuously by Board of Directors, Management and personal of bank bjb ongoing basis as an effort to build confidence in achieving the goal. The goal of the internal control of the bank bjb as follow: 1. Effectiveness and efficiency of operation, it is namely the effectiveness and efficiency in using the company resources, such as fixed assets, personal, capital, reputation, production capacity and security of resources. 2. Reliability of financial reporting, it is namely the presentation of report accurately and timely to both internal and external public. 3. Compliance with applicable laws and regulations, it means that the firm has complied with all regulation, such as Law, Government Regulations, regulations of Bank Indonesia, central bank, regulation, taxation and rules of Bapepam- LK Financial Institution Supervisory Agency. The internal control has been applied since the establishment of bank bjb. Along with development and complexity of banking business, so the bank bjb keeps developing internal control system. Based on its characteristic, there are two classification of internal control, they are: 1. Preventive preventive control, it is aimed at preventing mistake or violation from happening and building a culture of obedience and alert on risks. This control include: ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 277 ฀Annual฀Report฀•฀ •฀ Kebijakan฀dan฀Prosedur฀Standar •฀ Pemisahan฀ tugas,฀ wewenang฀ dan฀ tanggung฀ jawab฀ yang jelas •฀ Tingkatan฀kewenangan฀dan฀Limit 2. Detektif detective control, yang dirancang untuk mengidentifikasi kesalahan atau penyimpangan ketidakberesan, setelah kesalahan atau penyimpangan ketidakberesan itu terjadi. Pengendalian yang bersifat detektif mencakup: •฀ Laporan฀kesalahanpenyimpangan฀exception report •฀ Melakukan฀rekonsiliasi฀dan฀audit฀secara฀berkala Unsur – unsur pengendalian internal bank bjb meliputi: 1. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan. Pemisahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas merupakan kendali dimana setiap pekerjaantransaksi tidak dilakukan oleh satu pihak unit saja dengan kata lain setiap aktivitas dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang ditetapkan. 2. Kebijakan. Kebijakan yang dikeluarkan berupa peraturan atau ketentuan merupakan suatu alat kendali untuk mencapai tujuan bank yang memiliki sifat mengharuskan, membimbing atau membatasi tindakan. 3. Prosedur. Serangkaian cara yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk yang dituangkan dalam sistem komputerisasi. 4. Personalia. Personalia yang memiliki integritas dan kompetensi sesuai dengan wewenang, didukung dengan penempatan assessment yang sesuai dengan kemampuan personalia dan pembinaan personalia yang berkesinambungan merupakan unsur yang sangat penting dalam pengendalian internal. 5. Perencanaan. Perencanaan merupakan hal dasar dalam mencapai tujuan objective yang telah ditetapkan, sehingga dalam setiap kegiatan perlu perencanaan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan sarana lainnya, untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk dana anggaran. 6. Akuntansi. Akuntansi merupakan metode pengendalian operasional dan finansial yang penting untuk berbagai kegiatan, sumber dana dan daya, sehingga harus diatur dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan standar akuntansi yang berlaku. 7. Pelaporan. Laporan diperlukan untuk menyajikan informasi yang mutakhir tentang perkembangan peristiwa, kemajuan, prestasi atau pencapaian tujuan. •฀ Policy฀and฀Standard฀Procedure •฀฀ Clear฀Description฀of฀task,฀authority฀and฀responsibility •฀฀ Level฀of฀authority฀and฀Limit 2. Detective detective control, it is designed to identify a mistake or violation after the mistake or violation happen. The detective control comprises of: •฀ Report฀of฀mistakes฀exception฀report •฀ Carrying฀out฀reconciliation฀and฀audit฀periodically The elements of internal control in bank bjb include: 1. Structure of Organization and Description of Position. The clear description of authority and responsibility is a control where every tasktransaction is not done by one person unit only or every activity but is done in steps in accordance with the level of responsibility and authority. 2. Policy. Policy issued in the form of a regulation or a rule is a control means to achieve bank goal, with characteristic of a must, guiding or limiting action. 3. Procedure, It is namely a series of ways used to realize the activity in accordance with the policies already issued, including those already included on computerization system. 4. Personal. Personal with integrity and competence in line with authority, supported by placement in line with the competence of the personal and continued guidance on the personal, are important elements in internal control. 5. Planning. Planning is an important thing in achieving target already made, so that in every activities, it is needed a planning to determine the needs for human resources and other supportive resources, then it is outlined at budgetary fund. 6. Accounting. Accounting is a method for internally control operation and financing which is important for every activity, finance and resources, that it should be arranged timely in line with the need and accounting standard. 7. Reporting. Reporting is required to present updated information about the progress event, achievement, or effort in achieving goals. ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 278 Corporate Governance ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Divisi Audit Internal Divisi Audit Internal DAI merupakan bagian dari struktur pengendalian internal dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tindakan manajemen Bank. Ketua dan Struktur Internal Audit Fungsi audit internal bank bjb dilaksanakan oleh Divisi Audit Intern DAI yang diketuai oleh Acu Kusnandar biografi Pemimpin DAI dapat dilihat di halaman Data Perusahaan. Struktur Organisasi Divisi Audit Intern Piagam Audit Intern Piagam Audit Intern bank bjb ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 657SKDIR-DAI2009 tertanggal 30 Juni 2009 tentang Piagam Internal Audit Charter PT Bank Jabar Banten. Pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif wajib memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern serta kualitas kinerja bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha bank. Fungsi DAI adalah membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasanpengendalian intern serta berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugasnya yaitu: Audit Internal Division Internal Audit Division DAI is part of internal control structure and also part of all activity linked with audit and reporting of the result of the audit about the realization of the control structure in an good coordination at every Bank management acts. Head and Structure of Internal Audit Internal audit functions of bank bjb is carried out by Internal Audit Division DAI, chaired by Acu Kusnandar biography of DAI chairman can be viewed on the Company Data page. The DAI organization structure is as follows: Internal Audit Division Organization Structure Internal Audit Charter Internal Audit Charter of bank bjb is established under Directors Decree No. 657SKDIR-DAI2009 dated June 30, 2009 on the Internal Audit Charter PT Bank Jabar Banten. Implementation of the effectiveness of the bank’s internal audit function shall ensure the audit and evaluate the adequacy and effectiveness of internal control structure and the quality of bank performance in order to safeguard and secure the bank’s business activities. The function of Internal Audit Division DAI is to assist the President Director and the Board of Commissioners in monitoringinternal control and act as internal consultants for the parties in need., particularly those involving the scope of its duties, namely: Audit Group Kantor Pusat Kantor Wilayah Head Office Regional Office Wawan Hermawan Dhea Ekadita P Asisten Auditor Reza Ginanjar R Junior Asisten Dwi Setio Utari Auditor Bambang Sulistyo A Auditor Sieska Pratiwi Asisten Auditor Anggi Anggraeni S Auditor Risha Rizkiya R Asisten Auditor Ahmad Muhari C. Junior Asisten

M. Bhakti Wahana

Junior Asisten Firman Aprianto Junior Asisten Arif Satya Nugaraha Junior Asisten Ferry Hardiyanto Junior Asisten Novianti Asri D Asisten Auditor Hadi Purwanto Asisten Auditor Residen Audit 15 orang Residen Audit 17 orang Residen Audit 14 orang Residen Audit 12 orang Anita Natalia Staf Administrasi Indra Permana Auditor Bay Aprian Asisten Auditor Taufik Irfan M. Auditor Engkris Trisyami Auditor Hamdan Astadipura Auditor Donny Rachmawan S Auditor Fannurachman Auditor Umar Peruk Auditor Audit Group Teknologi Informasi Information Technology Aldy Edwin D Audit Group Kantor Cabang Wilayah I Branch Office Regional I Firman A. Hidayat Audit Group Kantor Cabang Wilayah II Branch Office Regional II Ade Supriatna Audit Group Kantor Cabang Wilayah III Branch Office Regional III Budiman Effendi Audit Group Kantor Cabang Wilayah IV Branch Office Regional IV Bustamy Audit Group SD QA Subadri Antifraud Group Dikdik A. Sadikin Pemimpin Divisi Audit Internal Head of Internal Audit Division ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 279 ฀Annual฀Report฀•฀ •฀ Mengkaji฀eisiensi฀dan฀efektivitas฀sistem฀pengendalian฀intern฀ dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit intern berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati- hatian. •฀ Menciptakan฀dan฀mengembangkan฀sistem฀audit฀intern฀bank฀ bjb serta menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan audit intern yang sesuai dengan perkembangan usaha bank berdasarkan GCG dan prinsip kehati-hatian. •฀ Mengkaji฀ketaatan฀pelaksanaan฀sistem฀pengendalian฀intern฀ dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit intern. •฀ Merencanakan,฀ melaksanakan,฀ dan฀ melaporkan฀ hasil฀ pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta memantau perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit. •฀ Bekerja฀sama฀di฀bidang฀pengawasan฀dengan฀unit฀organisasi฀ intern dan ekstern. •฀ Pemeriksaan฀ dan฀ penilaian฀ terhadap฀ keandalan฀ sistem฀ pengendalian intern pada Teknologi Sistem Informasi TSI yang berjalan maupun yang sedang dikembangkan. •฀ Mengkaji฀setiap฀usulan฀atau฀proposal,฀kebijakan฀atau฀sistem฀ dan prosedur dan memberi tanggapan atas kecukupan sistem pengendalian intern dan risiko dalam kebijakan atau sistem prosedur tersebut berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian. Pelaksanaan Tugas Pada tahun 2012, pelaksanaan audit yang dilakukan meliputi: a. Audit Umum Audit umum merupakan pelaksanaan audit berkala yang dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional, baik di cabang maupun di kantor pusat. Selama tahun 2012, telah dilaksanakan audit umum pada 6 enam divisi di kantor pusat, 1 Kantor Wilayah dan 29 dua puluh kantor cabang. b. Audit Teknologi Informasi TI Audit TI merupakan audit yang dilakukan atas sistem teknologi informasi perbankan. Selama tahun 2012, telah dilaksanakan audit 6 Proses Bisnis TI meliputi RTGS, ITGC + Core Banking, MPN, Data Center, Unit E-Bank dan Kantor Wilayah. c. Audit Khusus Audit khusus merupakan audit yang sebelumnya tidak termasuk dalam perencanaan tahunan, namun dilakukan karena adanya pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya ataupun karena adanya permintaan dari stakeholder. Audit khusus ini merupakan cikal bakal dari terbentuknya Grup Audit Anti Fraud di Divisi Audit Internal. Akuntan Independen Berdasarkan hasil keputusan RUPS bank bjb pada tanggal 26 Maret 2012, ditetapkan akuntan publik yang melakukan audit Laporan keuangan bank bjb periode 31 Desember 2012 adalah: •฀ Assessing฀the฀eficiency฀and฀effectiveness฀of฀internal฀control฀ systems and risk management that apply through the internal audit activity based on the implementation of GCG and the precautionary principles Prudential Banking. •฀ Creating฀ and฀ developing฀ bank฀ bjb’s internal audit system and establish policies and procedures for internal audit in accordance with the Bank’s business development based on the GCG and the precautionary principles Prudential Banking. •฀ Assessing฀ adherence฀ to฀ the฀ implementation฀ of฀ internal฀ control systems and risk management that apply through the internal audit activity. •฀ Plan,฀ execute,฀ and฀ report฀ the฀ inspection฀ results฀ to฀ the฀ President Director and the Board of Commissioners and to monitor the planning and implementation of follow-up on the results of the audit. •฀ Cooperating฀ in฀ the฀ ield฀ of฀ supervision฀ with฀ internal฀ and฀ external organization units. •฀ Examination฀ and฀ assessment฀ of฀ the฀ reliability฀ of฀ the฀ TSI’s฀ internal control system that runs well under development. •฀ Examine฀ any฀ recommendations฀ or฀ proposals,฀ policies฀ or systems and procedures and provide feedback on the adequacy of internal control systems and risk in policy or system procedure based on the implementation of GCG and the precautionary principle Prudential Banking. Task Implementation During 2012, audit implementation include: a. General Audit General Audit is the audit conducted on all business activities and operations, both in branches and at headquarter. During the year 2012, has been implemented on a general audit of 6 six divisions at headquarters, Regional Office 1 and 29 twenty branches. b. Information Technology IT Audit IT Audit is an audit conducted on banking information technology systems. During the year 2012, has implemented Business Process IT Audit 6 include RTGS, ITGC+Core Banking, MPN, Data Center, Unit E-Bank and Regional Offices. c. Special Audit Special Audit is an audit that were not included in the annual plan, but done because of certain considerations based on the level of urgency or because of requests from stakeholders. Independent Accountant Based on the bank bjb GMS’s decision on March 28, 2011, the public accountant appointed to audit bank bjb’s financial report the period December 31, 2011 are: ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 280 Corporate Governance ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ KAP Purwantono, Suherman Surja The Indonesian member firm of Ernst Young Global Limited Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2 Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Telp. 021 5289 5000 Fax. 021 5289 4545 - Yang menjadi tugas pokok yaitu melakukan audit laporan keuangan bank bjb pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggungjawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti- bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan - KAP Purwantono, Suherman Surja tersebut telah mengaudit laporan keuangan bank bjb untuk tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2012. - Fee audit yang dibayarkan oleh bank bjb terhadap KAP dimaksud adalah sebagai berikut: •฀ Untuk฀laporan฀keuangan฀periode฀31฀Desember฀2010:฀ Rp 1.500.000.000.000,- •฀ Untuk฀laporan฀keuangan฀periode฀31฀Desember฀2011:฀ Rp 900.000.000.000,- •฀ Untuk฀laporan฀keuangan฀periode฀31฀Desember฀2012:฀ Rp 1.550.000.000.000,- Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi Hingga 31 Desember 2012, terdapat 9 sembilan kasus hukum. Secara umum, proses hukum tersebut mayoritas berkaitan dengan kepemilikan tanah dan bangunan, dan seluruh proses hukum tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan usaha dan kondisi keuangan bank bjb. KAP Purwantono, Suherman Surja The Indonesian member firm of Ernst Young Global Limited Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Phone. 021 5289 5000 Fax. 021 5289 4545 - The main task is to audit bank bjb’s financial statements bank bjb on the date and for the year ended December 31, 2011, in accordance with the auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards requires Public Accountants to plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that whether the financial statements are free of material misstatement. Public Accountant is responsible for the feedback given to the audited financial statements. Public Accountant duties include examination on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements - KAP Purwantono, Suherman Surja have audited bank bjb financial statements to date and for the year ended July 31, 2010, December 31, 2010 and December 31, 2011. - Audit fees paid by bank bjb to the KAP are as follows: •฀ For฀ inancial฀ report฀ periods฀ December฀ 31,฀ 2010:฀ Rp 1,500,000,000,000,- •฀ For฀ inancial฀ report฀ periods฀ December฀ 31,฀ 2011:฀ Rp 900,000,000,000,- •฀ For฀ inancial฀ report฀ periods฀ December฀ 31,฀ 2012:฀ Rp 1,550,000,000,000,- Important Issues That Are Faced by The Company As of December 31, 2012, there are 9 nine the legal proceedings, the majority of legal proceedings are related to the ownership of land and buildings, and the whole legal process has no impact on business operations and financial condition bank bjb. ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 281 ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak TerkaitLawan Counter Party PokokNilai Gugatan Cause of Action Status Perkara Case Status 1. No. 141PdtBant2006 PN.Bdg, tanggal 5 Oktober 2006 jo. No. 17Pdt2007PTBdg, tanggal 9 Maret 2007 jo. No. 2032KPdt2007, tanggal 29 Desember 2009. No. 141PdtBant2006 PN.Bdg, dated 5 October 2006 jo. No. 17Pdt2007 PT.Bdg, dated 9 March 2007 jo. No. 2032K Pdt2007, dated 29 December 2009. Terbantah I Refute 1 Drs. Syinar Budhiartha sebagai Pembantah Drs. Syinar Budhiartha as Contender Menyatakan Pembantah adalah pemegang yang sah atas SIM Surat Idzin Menghuni dari Kantor Urusan Perumahan Bandung No. 022581, tanggal 30 Juli 1957; Declaring that Contender is the legitimate holder of the license Inhabiting License of the Office of Housing Bandung No.022581, dated July 30, 1957; Membatalkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kls IA Bandung No. 11PDTEKS PUT2006PN.BDG jo. No. 115PDT.G2002PN.BDG jo. No. 127PDT2003PTBDG jo. No. 675KPDT2004, tanggal 29 Maret 2006. Annulling the Verdict of Chairman of the District Court Class 1A Bandung No. 1PDT EKSPUT2006PN.BDG jo. No. 115PDT.G2002PN.BDG jo. No.127PDT2003PT.BDG jo. No.675KPDT2004, dated March 29, 2006. PN Bandung: Menyatakan bantahan Pembantah tidak dapat diterima. District Court of Bandung: Declaring that Contender’s rebuttal is unacceptable. PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung. Appeal Court of Bandung: Affirmed the verdict of the District Court of Bandung MARI: Menolak permohonan kasasi Pembantah. Perkara tersebut telah diputus pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung dan bank bjb dimenangkan. Supreme Court of Indonesia:: Overruled Contender’s appeal The case has been concluded at the appeal level in the Supreme Court of Indonesia in favor of bank bjb Catatan: Penggugat mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Note: Plaintiff appealed for judicial review. Update terakhir: Berdasarkan informasi dari Konsultan Hukum Dindin S. Maolani, PK ditolak bank bjb dimenangkan, turunan putusan belum diterima oleh Konsultan Hukum. last update: Based on information provided by Legal Counsel Dindin S. Maolani, the Judicial Review is overruled in favor of bank bjb, but has not yet received copy of verdict. 2. No. 4Pdt.Plw2011 PN.IM, tanggal 25 Februari 2011 No. 4Pdt. Plw2011 PN.IM, dated 25 February 2011 Cabang Indramayu Terlawan II Indramayu Branch Defendant II Farikhah Bt H. Muhammad Satibi selaku Pelawan Farikhah Bt H. Muhammad Satibi Plaintiff Membatalkan risalah lelang tanggal 6 September 1995 nomor 1591995-96 dan tanggal 18 Oktober nomor 1901995-96. Annulling the minutes of the auction dated September 6,1995 No. 1591995-96 and dated October 18 No. 1901995-96. Mengembalikan SHM yang telah dilakukan lelang tersebut kepada Pelawan. Restoring the auctioned SHM to the Plaintiff Pada putusan tingkat pertama di PN Indramayu, gugatan pihak Pelawan ditolak. Selanjutnya, pihak Pelawan mengajukan banding pada PN Indramayu. The first-instance verdict from PN Indramayu overruled Plaintiff’s motion. Then the Plaintiff appealed to the PN Indramayu. 3. No. 447Pdt.G2011 PN.JKT.SEL, tanggal 17 Agustus 2011 No. 447Pdt.G2011 PN.JKT.SEL, dated 17 August 2011 Cabang Tangerang Terlawan II Cabang Tangerang Defendant II Ny. Siva Umar selaku Pelawan Ny. Siva Umar as Plaintiff Menyatakan Sertifikat Hak Tanggungan No. 58502008 tanggal 1 Desember 2008 jo. APHT No. 4662008 tanggal 27 Oktober Cacat Hukum dan Batal Demi Hukum nilai Hak Tanggungan Rp 3.500.000.000,-. Declaring Mortgage Certificate No. 58502008 dated December 1, 2008 jo. APHT No. 4662008 dated October 27 as a defective verdict and null and void. Declaring the status of the collateral on land and buildings SHM 404 dated May 22,1996 to be removed or disqualified, and removed from the list of credit guarantees of bank bjb. Pada putusan tingkat pertama di PN Jakarta Selatan, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Pelawan. Selanjutnya, pihak bank bjb telah mengajukan banding terhadap putusan tersebut, putusan banding belum turun dari PT DKI Jakarta. The first-instance verdict from PN Jakarta Selatan, the Plaintiff motions was sustained by the judges. Then bank bjb appeal the verdict, but the appeal verdict has not been rendered. Update terakhir: Terjadi kesepakatan perdamaian antara Para Pihak. Last Update: All parties agreed to settle out of court. 4. No. 75Pdt.G2012 PN.Jkt.Sel No. 75Pdt.G2012 PN.Jkt.Sel Tergugat II Defendant II PT Nincec Multi Dimensi selaku Penggugat PT Nincec Multi Dimensi as Plaintiff PT PLN Persero selaku Tergugat I PT PLN Persero as Defendant I PT Askrindo selaku Turut Tergugat I PT Askrindo as Co-De-fendant I Guangdong Power Engineering Corporation GPEC selaku Turut Tergugat II Guangdong Power Engineering Corporation GPEC As Co-Defendant II Masih dalam proses mediasi di PN Jakarta Selatan. Still in process of mediation in PN Jakarta Selatan. 30 Agustus 2012, telah dilakukan mediasi, namun pihak PLN dan GPEC tidak hadir. Mediasi diundur menjadi 6 September 2012, masih menunggu agenda mediasi lanjutan dari para pihak yang berperkara. On 30 August 2012, mediation was held but PLN and GPEC were failed to attend. Mediation was postponed to 6 September 2012, waiting for the next agenda of mediation from the litigants. Update terakhir: Masih dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan. Last Update: Still in process in PN Jakarta Selatan 5. No. 01Pdt.Plw2012 PN.Kng tanggal 9 Januari 2012 No. 01Pdt. Plw2012 PN.Kng dated 9 January 2012 Terlawan I Defendant I Edi Suwito selaku Pelawan I Edi Suwito as Plaintiff I Erlin Hanif Kusrini selaku Pelawan II Erlin Hanif Kusrini as Plaintiff II KPKNL Cirebon selaku Terlawan II KPKNL Cirebon as Defendant II Mengabulkan perlawanan Para Pelawan untuk seluruhnya. Granted the Plaintiff’s entire lawsuit. Menyatakan bahwa Perjanjian Kredit pada tanggal 10 Februari 2009, dibawah Nomor 19, yang ditandatangani di hadapan Zainul Rochman, SH Notaris, adalah sah menurut hokum. Declaring that the Loan Agreement dated 10 February 2009, under No. 19, signed before Notary Zainul Rochman, SH is legal. Menyatakan Para Pelawan adalah pelawan yang beritikad baik. Declaring that the Plaintiffs are acting in good faith. Menyatakan perbuatan Terlawan I dan Terlawan II melakukan lelang eksekusi adalah perbuatan yang bertentangan dengan hukum. Declaring that the act of Defendant I and Defendant II to auction execution is an act contrary to the law. Menghukum Terlawan I dan Terlawan II untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Punishing Defendant I and Defendant II to pay for court feed arising from this litigation. Pada putusan tingkat pertama di PN Kuningan, bank bjb dimenangkan. Selanjutnya, Para Pelawan mengajukan banding atas putusan tersebut. The first-instance verdict by PN Kuningan was in favor for bank bjb. Then, the Plaintiffs appeal the verdict. Pemohon banding telah menandatangani Akta Pernyataan Banding pada 7 Juli 2012 di Kepaniteraan PN Kuningan. Guna melengkapi permohonan banding aquo, Pembanding telah mengajukan Memori Banding atas putusan PN Kuningan No. 01 Pdt.Plw2012PN.KNG. The Appellants have signed the Deed of Appeals on 7 July 2012 at the Registrar of PN Kuningan. To complete the appeal a quo, the Appellants have filed Memory Brief on the Verdict of PN Kuningan No. 01Pdt.Plw2012PN.KNG. Update terakhir: Berdasarkan Relaas Pemberitahuan Banding dari PT Bandung, pihak Pengadilan Tinggi kembali menguatkan putusan sebelumnya tingkat PN, bank bjb kembali dimenangkan. Last Update: Based on Appeal Court Summons from PT Bandung, the Court of Appeal affirmed the first-instance verdict in favor to bank bjb. 6. No. 84Pdt.G2012 PN.Bgr. No. 84Pdt.G2012 PN.Bgr. Pincab BogorTergugat Head of Bogor Branch Defendant Moh. Kisman Pangeran sebagai Penggugat Moh. Kisman Pangeran As Plaintiff Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya. Granted the Plaintiff’s entire lawsuit. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu tentang laporan transaksi kredit Penggugat dengan Tergugat dalam SID BI antara September 2011 hingga April 2012 merupakan perbuatan melawan hukum. Declared that the Defendant action making or causing a false record of credit transaction between the Plaintiff and Defendant in SID BI during September 2011 to April 2012 is an act contrary to the law. Menghukum Tergugat membayar kerugian immaterial kepada Penggugat sejumlah Rp 420.000.000,- empat ratus dua puluh juta rupiah. Requiring the Defendant to pay Plaintiff for the immaterial losses of Rp 420,000,000,- four hundred twenty million rupiah. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu Uit Voerbaar Bi Voorrard walaupun ada bantahan, banding, dan kasasi. Declaring that this decision can be executed notwithstanding the losing party filing an objection, appeal or cassation. Masih menjalani proses persidangan di PN Bogor. Still in process in PN Bogor ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 282 Corporate Governance ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak TerkaitLawan Counter Party PokokNilai Gugatan Cause of Action Status Perkara Case Status 7. No. 317PdtG2012 PN.Bdg No. 317PdtG2012 PN.Bdg Tergugat Defendant Rochman Winata selaku Penggugat Rochman Winata as Plaintiff Meningkatkan status AJB yang hilang menjadi SHM. Improving the status of the missing AJB to SHM Membayar uang ganti rugi Rp 1.000.000.000,- Paying compensation Rp 1.000.000.000, - Masih dilakukan mediasi. Still in mediation Pada 29 Agustus 2012, dilakukan mediasi, namun pihak Tergugat tidak hadir, diundur menjadi 5 September 2012. Masih menunggu proses persidangan lanjutan dari PN Kelas I A Bandung. On 29 August 2012, mediation was held, but the Defendant was failed to attend, then the mediation is postponed 5 September 2012. Still waiting for the next process in PN Class I A Bandung. Update terakhir: Perkara telah dicabut. Telah terjadi kesepakatan perdamaian antara Para Pihak Last Update: Case was revoked. Litigants agreed to settle out of the court. 8. No. 14Pdt.G2012 PN.SMI No. 14Pdt.G2012 PN.SMI Tergugat Defendant Rudley Sumbayak selaku Penggugat Rudley Sumbayak as Plaintiff Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; menyatakan bahwa Para Penggugat adalah pemilik sah atas SHM nomor 599 dan 600. Grant the Plaintiff’s entire lawsuit. Declared that the Plaintiffs are the rightful owners of SHM No. 599 and 600. Agar SHM nomor 599 dan 600 sebagai tersebut diatas dikembalikan kepada Para Penggugat sebagai hak milik Para Penggugat. To restore the said SHM No. 599 and 600 to the Plaintiff as the rightful owner. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan segala akibat hukumnya terhadap Hak Milik Para Penggugat. Declared that the Defendant has acted contrary to the law, with all its legal consequences, on Plaintiffs’ rights. Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan beruba SHM nomor 599 dan 600 tersebut diatas. Stating the legitimate and valuable form of sequestration SHM numbers 599 and 600 mentioned above. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar ganti rugi materiil sebesar Rp 405.011.690,- empat ratus lima juta sebelas ribu enam ratus sembilan puluh rupiah dan ganti rugi immaterial sebesar Rp 810.023.080,- delapan ratus sepuluh juta dua puluh tiga ribu delapan puluh rupiah. Punishing the Defendant to jointly pay for material loss of Rp 405.011.690,- four hundred five million eleven thousand six hundred ninety and immaterial compensation of Rp 810.023.080,- eight hundred ten million twenty three thousand eighty. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada perlawanan, banding, dan kasasi. Stating this decision can be implemented first despite opposition, appeal, and cassation. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara. Punishing dependent to pay court fees. Masih dalam proses persidangan di PN Bogor. Still in process in PN Bogor. 9. No. 286Pdt.G2012 PN.Jkt.Tim Cabang Bekasi No. 286Pdt.G2012 PN.Jkt.Tim Cabang Bekasi Tergugat IV Defendant IV H. Ahmad Jauhari, M.Si selaku Penggugat H. Ahmad Jauhari, M.Si as Plaintiff Mengabulkan gugatan Penggugat. Granted Plaintiff’s lawsuit. Membatalkan persetujuan-persetujuan yang dibuat oleh Tergugat IDrs. Ading Sutarno dengan Wolly Jonathan dan Wolly Jonathan dengan Tergugat IIIUmar Ali Yanto, SH serta antara Tergugat III dengan Tergugat IVBank Jabar Bekasi dikarenakan ada unsur penipuan Pasal 1321 KUH Perdata. Annulling the agreements made by Defendant IDrs. Ading Sutarno with Wolly Jonathan and Wolly Jonathan with the Defendant IIIUmar Ali Yanto, SH, as well as made by Defendant III with Defendant IVBank Jabar Bekasi because it is an element of fraud Article 1321 Civil Law. Menyatakan sertifikat yang berada di Bank Jabar Bekasi – Banten adalah milik Penggugat. Declared that the certificate kept in Bank Jabar Bekasi – Banten is belong to the Plaintiff. Menghukum Tergugat VBadan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor sekarang Kota Depok, Jawa Barat, untuk mengganti nama yang tercantum dalam Sertifikat Nomor: 01196Kukusan ke atas nama PenggugatDrs. H. Ahmad Jauhari, M.Si, dalam tempo secepatnya. Required the Defendant VBPN Bogor now Depok, West Java, to amend the name in the Certificate No.: 01196Kukusan to PlaintiffDrs. H. Ahmad Jauhari, M.Si, and to be implemented as soon as possibe. Menghukum Para Tergugat untuk mematuhi putusan ini. Require the Defendant to abide this decision. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, membayar secara tanggung renteng biaya perkara. Require the Defendant I, Defendant II, Defendant III, Defendant IV, Defendant V, to jointly pay the court fee. Masih dilakukan mediasi di PN Jakarta Timur. Still in mediation in PN Jakarta Timur. Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud during 1 year Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of case committed by Pengurus Management Pegawai Tetap Permanent Employee Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employee Tahun Sebelumnya Previous Year Tahun Berjalan Current Year Tahun Sebelumnya Previous Year Tahun Berjalan Current Year Tahun Sebelumnya Previous Year Tahun Berjalan Current Year Total Fraud - - - 3 - 1 Telah Diselesaikan Settled - - 3 1 Dalam proses penyelesaian di internal Bank in the process of settlement in the Bank’s internal - - - - - - Belum diupayakan Penyelesaian Settlement has not been pursued - - - - - - Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum has been followed up through legal process - - - ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 283 ฀Annual฀Report฀•฀ Penyediaan Dana Kepada Pihak TerkaitTransaksi kepada Pihak yang Terafiliasi Penyediaan dana kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposure, posisi pada akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut: No. Penyediaan Dana JumlahTotal Provision of Fund Debitur Debtor Nominal JutaanMillion Rupiah 1. Kepada pihak terkait 25 45.607 To related parties 2. Kepada debitur Inti Core to the debtor a. Individu 46 3.560.545 a. Personal b. Grup 4 414.750 b. Group Pernyataan Kepatuhan Laporan Keuangan terhadap IFRS Laporan keuangan konsoqlidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP.06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 dan surat keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP 5541322010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE- 02BL2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”. Laporan keuangan entitas anak disajikan sesuai dengan PSAK No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 103, “Akuntansi Salam”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, dan PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, menggantikan PSAK No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap topiktopik tersebut dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia “PAPSI” yang diterbitkan atas kerja sama IAI dengan Bank Indonesia. Provision of Fund to Related Party Transaction with Affiliated Party Provision of funds to related party and the provision of large funds large exposure, the position at the end of 2012 are as follows: Statement of Compliance on Financial Statements to IFRS The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010 were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards SFAS issued by the Indonesian Institute of Accountants. The consolidated financial statements have been also prepared in accordance with Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency Bapepam and LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decision of the Chairman of Bapepam and LK No KEP.06PM2000 dated March 13, 2000, The Decision Letter of Chairman of Bapepam and LK No. KEP 5541322010 dated December 30, 2010 and Circular Letter No. SE-02BL2008 dated January 31, 2008 regarding “Guidelines on Financial Statements Presentations and Disclosures for issuers or Public Companies in General Mining, Oil and Gas, and Banking Industry”. The financial statements of the subsidiary have been prepared in conformity with PSAK No. 101, “Sharia Financial Statements Presentation”, PSAK No. 102, “Accounting for Murabahah”, PSAK No. 103, “Accounting for Salam”, PSAK No. 104, “Accounting for Istishna”, PSAK No. 105, “Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106, “Accounting for Musyarakah” and PSAK No. 107, “Accounting for Ijarah” which superseded PSAK No. 59, “Accounting for Sharia Banks”, in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure for the above-mentioned topics and the Accounting Guidelines for Indonesian Syariah Banks “PAPSI” issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI. ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 284 Corporate Governance ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Transparency of Finance and Non Finance Condition of The Bank Transparency of financial and non-financial conditions of the bank was presented to the public through print media, electronic media, and other media. While for the management of customer complaints has been managed by providing a means of complaints through bjb Call 14049, and Counter. Corporate Governance Assessment Based on Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 912DPNP dated May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bank shall make an assessment self assessment for the implementation of Good Corporate Governance. In this regard, bank bjb has done the self-assessment of GCG, with the following conclusion: a. Composite Value and Composite Predicate Based on the assessment of 11 eleven factors of Assessment Implementation of Good Corporate Governance, Final Composite Score obtained for Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance for the year 2011 is 1.667 with the Composite Predicate “Good”. b. Rating for Each Factor From the results of self assessment carried out against criteriaindicators per assessment factor in accordance with work paper, obtained ratings per assessment factor is as follows: Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank telah disampaikan kepada publik melalui media cetak, media elektronik, dan media lainnya. Sementara untuk pengelolaan pengaduan nasabah telah dikelola dengan menyediakan sarana pengaduan melalui bjb Call 14049, dan Counter. Corporate Governance Assessment Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank wajib melakukan penilaian self assessment atas pelaksanaan Good Corporate Governance. Sehubungan dengan hal tersebut, bank bjb telah melakukan self assessment GCG, dengan kesimpulan sebagai berikut: a. Nilai Komposit dan Predikat Komposit Berdasarkan hasil penilaian terhadap 11 sebelas faktor Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance, diperoleh Nilai Komposit Hasil Akhir Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk periode tahun 2011 adalah sebesar 1,667 dengan Predikat Komposit “Baik”. b. Peringkat masing-masing faktor Dari hasil self assessment yang dilakukan terhadap kriteria indikator per faktor penilaian sesuai kertas kerja, diperoleh peringkat per faktor penilaian sebagai berikut: No. Faktor Peringkat Rating Factor 1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1,47 Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners 2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1,30 Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Directors 3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 1,50 Completeness and Implementation of Committee’s Roles 4 Penanganan Benturan Kepentingan 2,00 Conflict of Interest Handling 5 Penerapan Fungsi Kepatuhan 1,91 Implementation of Compliance Function 6 Penerapan Fungsi Audit Intern 1,86 Implementation of Internal Audit Function 7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1,00 Implementation of External Audit Function 8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern 2,00 Risk Management Function including Internal Control System 9 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Related Party dan Penyediaan Dana Besar Large Exposure 1,25 Credit Allocation to Related Party s and Key Debtors Large Exposure 10 Transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal 2,25 Transparency of Financial and Non Financial Conditions, GCG Implementation Reports and Internal Reporting 11 Rencana Strategis Bank 2,00 Company’s Strategic Planning ฀Annual฀Report฀•฀ ฀Annual฀Report฀•฀ Performance Good Corporate Laporan Tahunan 2012 ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 285 ฀Annual฀Report฀•฀ Corporate Governance Perception Index CGPI Program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index CGPI yang diselenggarakan sejak tahun 2001 hingga sekarang merupakan upaya kontribusi Indonesia Institute For Corporate Governance IICG dalam mendorong praktik GCG di Indonesia. Melalui program riset ini, IICG mengajak seluruh pemangku dalam dunia usaha untuk menegakkan praktik-praktik GCG guna mendorong kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan. Tujuan program riset dan pemeringkatan CGPI antara lain: 1. Memotivasi dunia bisnis dalam menerapkan GCG 2. Menumbuhkan partisipasi masyarakat luas agar secara bersama-sama aktif dalam mengembangkan dan menrapkan GCG 3. Menjadi sarana yang strategis dalam menyusun database, melakukan pemetaan kondisi GCG di Indonesia 4. Menjadi benchmark GCG bagi perusahan-perusahaan di Indonesia. bank bjb sebagai salah satu bank nasional telah mengikuti survey CGPI tersebut sejak tahun 2011. adapun pada tahun

2012, bank bjb mendapat rating “Trusted Company” dengan