AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
308
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
C. Penyelesaian Pengaduan Yang Diterima
Apabila ada perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan nasabah wajib diberitahukan secara tertulis kepada nasabah
atau perwakilan nasabah yang mengajukan pengaduan. Pemberitahuan secara tertulis mencantumkan alasan
perpanjangan jangka waktu penyelesaian pengaduan. Kantor Cabang yang menerima pengaduan nasabah
berkewajiban menyampaikan
surat pemberitahuan
perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan kepada nasabah serta berkoordinasi dengan Divisi Jaringan
dan Pengembangan Layanan karena hal tersebut akan mempengaruhi pelaporan Bank Umum ke Bank Indonesia
terkait pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan setiap triwulan.
D. Program Peningkatan Layanan Bagi Nasabah
Pada tahun 2012 Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan
telah menyelenggarakan
program-program peningkatan kualitas layanan sebagai berikut:
a. Mystery Shopper
bank bjb menyelenggarakan program Mystery Shopper
dengan jangka waktu 6 bulan per semester, program
ini dilakukan untuk menilai kualitas layanan bank bjb,
survey ini dianggap perlu, dalam rangka menilai kinerja cabang dari segi pelayanan terhadap nasabah. Penilaian
dilakukan pada aspek tangible seperti kenyamanan ruangan, peralatan banking hall, toilet, ATM, pada
aspek People seperti pelayanan satpam, teller dan customer service. Indeks kualitas layanan dari hasil
Mystery Shopping Tahun 2012 kepada seluruh Kantor Cabang.
b. Program bank bjb Service Excellence Awards
Dalam upaya melakukan percepatan Budaya Layanan, sebuah perusahaan perlu memiliki tim yang berfungsi
sebagai tim perubah dibidang layanan Service Change Agent Team. Dalam membangun Budaya Layanan,
Tim Perubah Change Agent selain menyampaikan pengetahuannya juga perlu memiliki motivasi dan sikap
yang menunjukkan perilaku role model. salah satu bentuk implementasinya yaitu dengan memberikan
motivasi kepada para frontliner dan supervisor yang memberikan impact langsung kepada perubahan
layanan melalui suatu program apresiasi Service Excellence Awards.
C. Complaint Settlement
When settlement of a complaint needs time extension, the relevant customer or representative of the customer
shall be notified in writing. The written notification shall also explain the reasons behind such time extension. The
branch office which received complaint from the customer or its representative is obliged to submit the letter of time
extension to the customer. The branch office shall also coordinate with the Service Development Network Division,
which this matter will affect the bank’s quarterly reporting to Bank Indonesia, in particular related to the customer’s
complaint quarterly publishing by the Service Development Network Division.
D. Customer Service Improvement Program
In 2011, Network and Development Services Division organized the following programs to improve service
excellence: a. Mystery Shopper
a Mystery Shopper is program run for a period of 6
months per semester to assess bank bjb’s quality of
services and evaluate branch office performances in terms of customer service. Assessments are performed
on tangible aspects such as comfort rooms, equipment, banking hall, toilets, ATMs, security guards, teller and
customer service. Service quality index summarized from Mystery Shopping Semester II in 2012 in all
Branch Offices.
b. bank bjb Service Excellence Awards Program
In efforts to accelerate a Service Culture, a company needs to have a team that serves as Service Change
Agent Team. In building a Service Culture, the Change Agent not only conveys their knowledge but also
needs to have a motivation and an attitude which demonstrate their behaviour as the role model. One
of the implementations is to give motivation to the frontliners and supervisors who will make direct impact
to the service change through an appreciation program such as Service Excellence Awards.
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
309
AnnualReport•
c. Survey Kepuasan Nasabah Dalam persaingan, kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan satu hal yang sangat penting. Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan
oleh perusahaan kepada pelanggannya. Semakin tinggi tingkat mutu yang diberikan perusahaan
kepada pelanggan, maka akan semakin tinggi tingkat terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang biasa
dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi apabila terdapat kesenjangan antara tingkat mutu yang
diberikan perusahaan dengan harapan pelanggan, maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan
yang dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan survey untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang telah
diberikan oleh bank bjb telah mampu memenuhi
harapan yang dibutuhkan oleh nasabahnya. Dalam survey kepuasan nasabah ini, dimensi yang akan dilihat
meliputi Satpam, Teller, Banking Hall, Customer Service, Infrastruktur, Proses Pelayanan, ATM, Telephone
Handling, Toilet dan Area Parkir. d. Program Penghargaan Frontliner
Program Penghargaan Frontliner ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dan motivasi para frontliner dalam memberikan layanan terbaik
kepada nasabah. 2. Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan para
frontliner terhadap standar pelayanan dan product knowledge melalui proses pembelajaran yang
berkesinambungan sesuai SOP. 3. Menciptakan rasa memiliki terhadap lembaga bank
bjb tempat mereka bekerja selama ini.
4. Menciptkan iklim persaingan yang sehat bagi
frontliner bank bjb.
5. Mendorong dan meningkatkan motivasi frontliner agar bekerja dengan lebih baik lagi.
c. Customer Satisfaction Survey In the competition, the company’s ability to meet
customer needs is one thing that is very important. The company’s ability to meet the needs of the
customer itself is strongly influenced by the level of quality provided by the company to its customers. The
higher the level of quality that the company provides to its customers, the higher the level of fulfilment of
customer requirements commonly expressed by the level of customer satisfaction. But if there is a gap
between the levels of quality provided by the company with customer expectations, then there will be issues
of customer dissatisfaction that can result in loss of customers held by the company.
Based on this, it is necessary to survey to determine the extent of services that have been provided by bank
bjb has been able to meet the expectations required
by the customers. In a customer satisfaction survey, the dimensions of which will be seen include Guard, Teller,
Banking Hall, Customer Service, Infrastructure, Process Services, ATM, Telephone Handling, Restrooms and
Parking Area. d. Frontliner Reward Program
Rewards frontliner Awards Program was held with the following objectives:
1. To improve frontliners’ competence and motivations in providing best service to customers.
2. To improve frontliners’ product knowledge and grasps on services and service implementation
through continuous process of learning in line with the banks’ SOP.
3. To stimulate their sense of belonging towards bank
bjb, where they have dedicated their services. 4. To promote healthy competition within bank bjb’s
frontliners. 5. To encourage frontliners and enhance their
motivation.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
310
Corporate Governance
AnnualReport• AnnualReport•
Proses Seleksi 1. Pemimpin Cabang melakukan penilaian terhadap
tenaga frontliner dengan Periode Penilaian Tanggal 3 s.d 28 Oktober 2011.
2. Kantor Cabang akan mengirimkan 3 kandidat terbaik dari setiap kategori.
3. Proses seleksi tingkat pusat dilakukan selama 7 hari dengan konsep sebagai berikut:
- Pendidikan dan Pelatihan
- Ujian Tertulis I
- Ujian Tertulis II
- Role Play
- Tes Lisan dan Wawancara
4. Hasil seleksi tingkat pusat tahap akhir. e. Program Penghargaan Kantor Cabang Terbaik
Program Penghargaan Antar Cabang bank bjb
bertujuan untuk memberikan apresiasi dan motivasi bagi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu
KCP dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi nasabah. Indikator penilaian Cabang
menggunakan hasil pengukuran kualitas layanan oleh konsultan independen melalui metode mystery
shopping yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Teller
- Sikap melayani nasabah
- Keterampilan
- Penampilan
- Kondisi meja kerja
2. Customer Service -
Sikap melayani nasabah -
Keterampilan -
Penampilan -
Kondisi meja kerja 3. Satpam
- Sikap melayani nasabah
- Keterampilan
- Penampilan
- Kondisi meja kerja
Selection Process 1. Head of Branch conducted assessments on
frontliners within Assessment Period of October 3 - October 28, 2011.
2. Each branch office will be represented by their best three candidates from each category.
3. Further assessment at central level involves a 7-day selection process for 7 covering aspects of:
- Education and Training - Written Exam I
- Written Exam II - Role Play
- Verbal Tests and Interviews 4. Selection results of the final stage of the selection
center. e. Best Branch Award Program
Bank bjb 2011 Branch reward Program is aimed for
giving appreciation and motivation to Branch Office and Sub-Branch Office KCP in their efforts to improve
service to customers. Branch assessment indicators use findings from quality service assessment performed by
an independent consultant through mystery shopping methods, which emphasize on:
1. Teller - Approach to customer
- Skills - Appearance
- Desk tidiness 2. Customer Service
- Attitude towards customer - Skills
- Appearance - Desk tidiness
3. Security guard - Attitude towards customer
- Skill - Appearance
- Desk tidiness
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
311
AnnualReport•
4. Handling Telephone -
Kemudahan dihubungi -
Greeting -
Sikap menangani telepon -
Cara mentransfer telepon 5. Aspek Physical
- Kenyamanan dan kelengkapan ruangan
Banking Hall -
Kenyamanan dan kelengkapan ruangan ATM -
Kenyamanan dan kelengkapan toilet 4. Telephone Handling
- Accessibility - Greeting
- Attitudes to handle telephone - How to transfer phone
5 Physical Aspects - Comforts and Banking Hall facilities
- Comforts and ATM booth convenience - Comforts and rest room supplies
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
312
AnnualReport• AnnualReport•
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social Responsibility
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
313
AnnualReport•
Lorem Ipsum
Rp Miliar
Earning Assets - Net
Rp Billion
2009 2008
2006 25,3
10,0 31,2
6,9 2007
29,2
15,1 2,4
31,9
+86
Lorem Ipsum
Rp Miliar
Earning Assets - Net
Rp Billion
2009 2008
2006 25,3
10,0 31,2
6,9 2007
29,2
15,1 2,4
31,9
+86
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
314
AnnualReport• AnnualReport•
bank bjb terus berkembang untuk mencapai visinya menjadi
10 bank nasional berkinerja baik. Perkembangan tersebut diimbangi pula dengan penyaluran dana CSR yang terus
meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2012, penyaluran dana CSR meningkat sebesar 59 dari tahun 2011. Dana
CSR yang sudah disalurkan di tahun 2012 mencapai Rp 51,95 miliar.
Berbeda dengan penyaluran tahun 2011 yang lebih banyak terserap di sektor lingkungan hidup, di tahun 2012 penyaluran
dana CSR di sektor pendidikan meningkat hingga 355 dibandingkan tahun 2011, sedangkan untuk dua sektor lainnya
mengalami penurunan, untuk sektor kesehatan mengalami penurunan sebesar 7 dan disektor lingkungan menurun
sebesar 18. Dana CSR yang sudah disalurkan di tahun 2012 mencapai
Rp 51,95 miliar. Sudah selayaknya, kemajuan yang berhasil
dicapai bank bjb dapat pula dinikmati oleh masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan. bank bjb pun berkeinginan
agar kesejahteraan masyarakat dapat berkembang bersama
dengan berkembangnya bisnis bank bjb. Karena itulah, bank bjb memiliki komitmen agar keterlibatan dalam peningkatan
kualitas hidup masyarakat dan lingkungan dapat dilakukan
bank bjb is evolving in order to achieve its vision to be one
of 10 largest performing banks in Indonesia. This development was followed by and increase in funding its Corporate Social
Responsibility CSR programs. In 2012, bank bjb disbursed at
least Rp 51.95 billion for its CSR programs, an increase of 59 compared to 2011’s position.
Unlike in 2011 when CSR’s fund was allocated mainly to
environmental programs, in 2012, bank bjb was focusing more
on educational programs. There was a significant increase regarding to allocation for educational programs, which was
355 compared to allocation in 2011. On the other hand, the budget allocated for two other programs, environment and
health, decreased by respectively 18 and 7. Given the figure of its CSR fund in 2012 amounting Rp 51.95
billion, more people in community are appropriately getting
the benefit from it and at the same time it proved bjb’s social responsibility. In addition, bank bjb was also eager to see public
welfare is increasing together with the development of the
bank’s business. Hence, bank bjb has a strong commitment to
involve in the efforts to improve the quality of life of the people and their environment in a more systematic way and be an
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
58
Bidang Pendidikan
Education Sector
Rp 51,95 M
Penyaluran Dana CSR
CSR Fund Distribution
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
315
AnnualReport•
Perkembangan Penyaluran Dana
Distribution Fund Development
Rp miliar Rp billion
2012
51,95
2009
14,9
2010
29,04
2011
32,7
Sektor Pendidikan
Education Sector
Rp miliar Rp billion
2012
29,97
2009
5,85
2010
11,98
2011
6,58
Sektor Kesehatan
Health Sector
Rp miliar Rp billion
2012
4,09
2009
5,83
2010
6,45
2011
4,42
Sektor Lingkungan Hidup
Environment Sector
Rp miliar Rp billion
2012
17,89
2009
3,22
2010
10,6
2011
21,7
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
316
AnnualReport• AnnualReport•
secara lebih sistematis dan menjadi bagian integral dari bisnis Bank melalui kegiatan Corporate Social Responsibility. Program
ini dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya hubungan serasi antara Bank dengan masyarakat dan demi tercapainya
keseimbangan antara kepentingan internal dengan kepentingan eksternal.
Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu wujud
kepedulian dan peran serta bank bjb terhadap masyarakat
dan lingkungan sekitarnya dalam upaya peningkatan kualitas hidup di berbagai sektor meliputi pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan hidup yang dapat diselaraskan dengan program- program Pemerintah.
bank bjb mengalokasikan maksimal 5 dari laba Perseroan sebagai dana CSR, sebagaimana keputusan RUPSLB bank bjb
dengan akta nomor 21 tanggal 16 Januari 2008 yang mengatur
bahwa laba bank bjb antara lain digunakan untuk dana CSR
maksimal 5 lima persen. Dana CSR tersebut disalurkan ke berbagai sektor yaitu
pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Banten dengan
daerah penerima dana di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten dan KabupatenKota se Jawa Barat Banten. Penyalurannya
disesuaikan dengan kebutuhan serta prioritas daerah masing- masing.
Grup Pelaksana Program CSR
Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial senantiasa dilakukan secara tepat kelola agar bantuan yang diberikan
dapat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat jumlah. Karena itu, ditunjuk Pemimpin Divisi Corporate Secretary serta
Pemimpin Unit Corporate Social Responsibility CSR sebagai Pengelola Dana CSR sesuai Surat Keputusan Direksi PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 701SK DIR-CS2009 tanggal 23 Juli 2009. Pada pelaksanaan tahun
2011, dibentuk Grup CSR berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor
015SKDIR-CS2011 tanggal 7 Januari 2011. Berdasarkan SK tersebut, Grup CSR berada di bawah Divisi
Corporate Secretary dan bertanggung jawab kepada Direksi dalam
melaksanakan perencanaan,
penyaluran dana,
pemantauan, dan pelaporan kegiatan CSR bank bjb yang
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Kantor Cabang serta berkoordinasi dengan Grup-Grup organisasi internal dan pihak
eksternal Bank. integrated part of its business activities through CSR programs.
bank bjb’s CSR programs aim at supporting relation between
the bank and the community surrounding. Also, it is to maintain the balance between the banks’ internal and external interests.
Through its Corporate Social Responsibility activities bank bjb
shows its awareness and participation to the development of surrounding community especially in efforts to improve the
quality of life of the people particularly in relating to their
education, health and environment. bank bjb’s CSR programs
are in line with the government’s programs concerned.
Under its policy, bank bjb allocates a maximum of 5 from
its corporate profit as CSR fund. The policy is based on the
decision taken during bjb’s Extraordinary General Meeting of
Shareholders held in January 2008 which stipulates among others the fund allocation for CSR program.
CSR fund is distributed to activities related to education, health and environment in many areas in West Java and Banten
provinces. The allocation is adjusted with the needs and priorities in each area.
Executive Group for CSR Program
The implementation of Corporate Social Responsibility activities must be properly managed so that the assistance given to the
community is also right on target, efficient and in accurate
amount. Therefore, bjb has appointed two divisions in the bank,
namely Corporate Secretary and Corporate Social Responsibility Unit as the executive group which responsible to manage
CSR fund. The appointment is based on decree of bank bjbs’
Directors made on July 23, 2009. In its implementation in 2011, the executive group is based on the Directors’ decree made on
January 7, 2011. Under the decree, the CSR Group is part of the Corporate
Secretary Division and is responsible to the Board of Directors. In its implementation, including the planning, disbursement
of funds, monitoring and reporting of CSR activities, the CSR group is assisted by branch offices and also other internal
organizations within the bank as well as outside the Bank.
Corporate Social Responsibility
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
317
AnnualReport•
Fokus Program CSR
Program CSR ditujukan pada pemberian dukungan terhadap berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan manusia.
Sasaran program akan disesuaikan pada upaya-upaya pemerintah dan masyarakat dalam perbaikan kualitas hidup
masyarakat yang meliputi aspek harapan hidup, pendidikan, dan daya beli masyarakat.
Program CSR bank bjb pada dasarnya meliputi penyediaan
dan rehabilitasi
sarana, penguatan
akses layanan
masyarakat, peningkatan produktivitas masyarakat serta pemulihan kondisi masyarakat korban bencana. Dalam
pelaksanaan CSR, bank bjb bekerja sama dengan
pemerintah daerah maupun mitra-mitra seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi. Seluruh
kegiatan CSR yang dilaksanakan bank bjb, harus memberikan
nilai tambah bagi penerima manfaat serta tersebar ke berbagai sektor dan wilayah. Untuk itu, diperlukan komunikasi serta kerja
sama yang baik dari berbagai pihak baik pemerintah daerah maupun mitra.
Kegiatan tanggung jawab sosial ini pun dilaksanakan secara berkesinambungan, sebagai bagian yang terintegrasi dengan
bisnis bank bjb. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial
yang tepat kelola juga mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance. Melalui keterlibatan
aktif bank bjb atas kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan
dapat meningkatkan corporate image yang pada akhirnya dapat memenuhi kepentingan penciptaan nilai bagi para stakeholder
dan shareholders.
Sepanjang tahun 2012, bank bjb telah menyalurkan dana
CSR sebesar Rp 51,95 miliar. Persentase terbesar ditujukan untuk sektor Pendidikan, yaitu sebanyak 58 atau sekitar
Rp 29,97 miliar. Sebanyak 34 atau Rp 17,89 miliar terserap di sektor pendidikan, dan 8 lainya atau sebesar Rp 4,09
miliar terserap di sektor kesehatan.
Presentase Penyaluran Dana CSR per Sektor
CSR Fund Distribution per Sector
58
Pendidikan Education
Lingkungan Hidup Environment
34
Kesehatan Health
8
Focus of CSR Program
Basically, CSR programs aim at supporting efforts to improve the human development index. The targets of the CSR programs
are usually in line with those belong to the government as well as the community themselves in terms of improving the quality
of life of the community. The programs cover some aspects such as life expectancy, education and purchasing power of the
community.
bank bjb’s CSR programs cover the infrastructure rehabilitation
and construction, public service access, public productivity,
recovery for disaster victims. In its implementation bank bjb is
working together with the local government and other related institutions as partners like foundations, non-governmental
organizations, universities. All bank bjb’s CSR activities are
intended to provide added value to the beneficiaries and spread proportionally to various sectors and regions. Therefore, it is
important to build a communication as well as cooperation with other parties both from local governments and other related
institutions. These Corporate Social Responsibility activities are carried
out continuously as an integrated part of bank bjb’s business
activities. A well done implementation of CSR actually reflects the bank’s Good Corporate Governance GCG implementation.
Consequently, bank bjb is actively involving in these CSR
programs to enhance its corporate image as well as to give added value to its stakeholders and shareholders simultaneously.
In 2012, bank bjb has allocated at least Rp 51.95 billion for its
CSR programs. Most of the allocation is for educational program amounting Rp 29.97 billion or 58, followed by environmental
sector reached Rp17.89 billion or 34, health sector to Rp 4.09 billion or 8.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
318
AnnualReport• AnnualReport•
Penyaluran Dana untuk Sektor Pendidikan
Pendidikan merupakan hal penting yang harus menjadi prioritas mengingat pendidikan sangat berperan dalam penyediaan
sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan hal
tersebut, bank bjb pun memberikan perhatian lebih bagi
sektor pendidikan. Hal tersebut terlihat pada penyaluran dana CSR tahun 2012 untuk sektor pendidikan memperoleh porsi
terbesar.
Selama tahun 2012, dana program CSR bank bjb yang disalurkan
sebesar Rp 29,97 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunanpengadaan prasarana dan sarana pendidikan dan
budaya. Bantuan pendidikan diberikan dari mulai pendidikan untuk usia dini hingga perguruan tinggi, sekolah kejuruan serta
lembaga pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus. Namun porsi terbesar diberikan bagi sekolah dasar, mengingat tingkat
ini merupakan pembekalan pengetahuan, kepribadian, akhlak, dan keterampilan awal mulai diletakkan. Pendidikan dasar
juga merupakan jenjang pendidikan paling dasar yang harus ditempuh dalam pendidikan formal.
Pentingnya pendidikan perlu ditunjang dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai meliputi sarana dan
prasarana pendidikan. Karena itu, agar kegiatan belajar-
mengajar dapat berjalan maksimal, bank bjb telah melakukan
beberapa kegiatan di bidang penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di tahun 2012, seperti:
- Pembangunan ruang kelas baru sebanyak 291 lokal yang
tersebar di 141 sekolah dan perbaikan ruang kelas. -
Perbaikan toilet dan sanitasi sekolah, -
Pembangunan dan perbaikan ruang guru, MCK sekolah, kegiatan belajar-mengajar,
- Pengadaan buku paket maupun perlengkapan sekolah,
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke-51, bank
bjb secara serentak mengadakan kegiatan pengecatan sekolah,
pengadaan sarana pendidikan dan bantuan sekolah lainnya yang serentak diadakan di semua Kantor Cabang yang tersebar
di seluruh Indonesia. Untuk kegiatan ini total dana disalurkan sebesar Rp 2.652.451.190,-.
Fund Allocation for Educational Sector
Education is very important issue as it is related to the quality of human resources, and therefore, it should be one of priority
programs. As well as bank bjb is paying more attention to
educational sector. It shows from the fund allocation of its CSR fund for educational programs that obtained the largest
portion.
In 2012, bank bjb’s CSR fund allocated for educational sector
reached to Rp 29.97 billion which is used to build infrastructure and facilities of education and culture. Educational assistance
is given to from early age education to the university levels. Also, it is to support vocational schools and education for
children with special need. The biggest portion goes to the elementary school, given in this stage of education the values
of knowledge, personality, moral and skill are initially laid and taught. Moreover, elementary school is a basic education which
is compulsory in the formal education in Indonesia. The education significantly needs to be supported by sufficient
educational facilities including the improvement of educational
infrastructure, therefore, bank bjb CSR programs in 2012
include several related projects. The projects are covering: - Construction of new classrooms as much as 291 that spread
to 141 schools and also classroom improvements. -
Improvements of school toilets and sanitations, - Construction and improvement of the teachers’ rooms,
sanitations and learning activities. - Procurement of textbooks and other school supplies.
In its 51
th
anniversary, bank bjb made an educational program
held simultaneously by all branches offices in all over the country. The programs include school painting, construction
and improvement of school facilities and other assistances. The programs cost approximately Rp 2,652,491,190.
Corporate Social Responsibility
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
319
AnnualReport•
bank bjb juga menyadari bahwa tidak semua orang memiliki
kesempatan dan akses yang sama dalam mengeyam
pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, bank bjb ikut
mendorong generasi penerus bangsa untuk dapat mewujudkan mimpi mereka dengan memberikan beasiswa bagi pelajar dan
mahasiswa yang berprestasi. Beberapa bentuk kegiatan beasiswa antara lain:
- Program orang tua asuh dan donasi kepada 4 empat
orang mahasiswa School Business of Management Institut Teknologi Bandung SBM ITB.
- Beasiswa kepada 5 lima orang mahasiswa Institut Koperasi
Indonesia IKOPIN berupa pembebasan biaya kuliah mulai dari semester I sampai dengan semester IX sembilan
semester. Selain penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta
beasiswa, pada sektor ini bank bjb juga memberikan
pelatihan-pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan dan pelatihan keterampilan lainnya. Salah satu kegiatannya adalah
Studepreuner, yakni program pendidikan dan pengembangan kewirausahaan kepada mahasiswa. Program ini terlaksana
melalui kerja sama dengan STIE Ekuitas Kota Bandung.
Penyaluran Dana untuk Sektor Lingkungan Hidup
Program CSR sektor lingkungan hidup disalurkan pada upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup. Kegiatan yang telah dilakukan berupa kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni, penghijauan, pelestarian lingkungan
hidup, pengelolaan sampah, maupun perbaikan infrastruktur. Kegiatan yang sudah dilakukan antara lain:
- Penanggulangan sampah dengan metode daur ulang di
Kabupaten Tasikmalaya, -
Penataan taman Adipura di Kabupaten Subang dan Kota Cirebon,
- Perbaikan rumah tidak layak huni bekerja sama dengan
Karang Taruna Provinsi Banten, dah perbaikan di Kota Kabupaten lain seperti Kota Bogor, Kabupaten Majalengka,
bank bjb is also aware that not everyone has the same
opportunities and access to get education. Hence, as part of
its awareness on the issue, bank bjb provides scholarships to
help the children especially from the need families to achieve their goals. The scholarships are given to the excellent students
in particular. Some scholarships given for university students are among
others: - Foster parent program and donations to 4 four students of
Business School of Management of the Bandung Technology Institute ITB.
- Scholarships to 5 five students of Institute of Cooperatives Indonesia IKOPIN in terms of tuition fee waiver from first
to ninth semesters. Besides, giving scholarships and educational infrastructure
and facilities, bank bjb also provides trainings such as
entrepreneurship and other skill trainings. One of trainings, named Studepreneur, an educational program and training for
students in developing their entrepreneurship. The program which is currently provided for university level student, held
under the cooperation with STIE Ekuitas Kota Bandung.
Fund Allocation for Environmental Sector
bank bjb’s CSR program for environmental sector aim at
improving and enhancing the quality of environment in the community. Activities include in this programs are among
others improvement of unlivable homes, green program, waste management, and other infrastructure improvements. The
activities that bjb has implemented include:
- Waste management with recycling methods in Tasikmalaya
regency. - City park arrangement in Subang regency and Cirebon
mayoralty. - Improvement of unlivable homes. In Banten province, bank
bjb is working together with local youth organization
Karang Taruna The same program is also conducted in other
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
320
AnnualReport• AnnualReport•
Kota Banjar, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, dan program bedah desa di Kabupaten Subang,
- Program gerakan penghijauan dan perbaikan kualitas
lingkungan di Jawa Barat bekerja sama dengan Buah Batu Corps BBC.
- Menanam, memelihara sumber mata air dalam rangka
gerakan penyelamatan sumber-sumber mata air di Jawa Barat dengan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia
FK3I, -
Pengadaan bibit pohon Jepun di Denpasar, -
Penanaman 10.000 pohon yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa Banten FKPMB dan
Komunitas Ciliwung Condet, Pada tahun ini dilaksanakan program penghijauan berbasis
ekonomi rakyat tahap IV dan V. Program yang diusung sejak tahun 2011 ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan
organisasi sosial Barisan Kebangkitan Nasional Barkin. Penghijauan dilakukan melalui penanaman bibit kopi dan
tanaman penyangga pohon bambu, rumput gajah, dan pinus di Gunung Wayang, Desa Cihauk, Kecamatan Kertasari,
Kabupaten Bandung yang merupakan hulu sungai Citarum. Program ini selain bertujuan untuk penghijauan juga untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui alih komoditas tanaman holtikutura menjadi tanaman kopi yang
dapat memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka waktu yang lebih lama.
Penyaluran dana CSR di sektor ini juga digunakan untuk program
pemberdayaan masyarakat. bank bjb pun merasa berkewajiban
melakukan pemberdayaan kondisi maupun sosial masyarakat, terutama masyarakat di sekitar melalui:
- Kemitraan terpadu sejak tahun 2011 berupa usaha ternak
domba serta komoditas jagung yang bekerja sama dengan Yayasan Rumah Zakat dan Pengembangan Bisnis Budidaya
Rumput Laut Gracillaria sp. secara terpadu bekerja sama dengan Yayasan Albahri Nusantara.
- Bantuan permodalan usaha kelompok usaha bersama
KUBE di Kota Tasikmalaya.
Selain itu, bank bjb juga memberikan bantuan berupa
pengadaan-pengadaan berupa: -
Pengadaan 10 sepuluh mesin pemipil jagung kepada petani di Kabupaten Garut.
- Pengadaan 5 lima unit traktor, 2 dua pompa air dan 2
dua unit jaringan irigasi tingkat usaha tani JITUT kepada kelompok tani Makmur Kabupaten Subang, kelompok tani
Melati Kabupaten Indramayu dan kelompok tani Harapan Kabupaten Indramayu.
- Bantuan alat mesin pertanian untuk kelompok tani
Panggang Belut Kabupaten Majalengka, kelompok tani Pakunagara Kabupaten Tasikmalaya, dan kelompok tani
Sinar Mukti Kabupaten Tasikmalaya. kelompok tani Mukti Tani Kabupaten Garut.
- Pengadaan mesin pemecah kopi kepada Asosiasi
Penganggur Indonesia. cities in West Java province like Bogor, Majalengka, Banjar,
Depok and Cimahi. A village improvement is conducted in Subang regency.
- Green campaign program and improvement of the environment quality is conducted in West Java where bank
bjb is cooperating with the Buah Batu Corps BBC.
- Planting and preserving water resources in order to
rescue water resources in West Java, bank bjb joins with
the Communication Forum of Indonesian Conservation Generation.
- Procurement Jepun tree seedlings in Denpasar, Bali. - Planting of 10,000 trees conducted by young organization,
Banten Youth and Student Communication Forum Banten, and the Community of Ciliwung Condet.
This year bank bjb is conducting a economic basis green program
at fourth and fifth stages. The program has been started since 2011 through a collaboration with a social organization named
Barisan Kebangkitan Nasional. The greening programs include planting coffee and other buffering plants bamboo, elephant
grass, and pine in Mount Wayang in Cihauk Village of Kertasari district of Bandung regency. The area is the headwaters Citarum
river. In addition to the greening program, it is also intended to improve the economy of surrounding community through
diversion of planting from horticulture crops over coffee plantation which provides a greater benefits in the longer
term.
The allocation of bank bjb’s CSR fund in this sector is also for community empowerment programs. bank bjb is also
responsible to empower the social conditions of the people through the following programs:
- Integrated Partnership that built since 2011 with the Yayasan Rumah Zakat in breeding sheep and corn business,
and with the Yayasan Albahri Nusantara in business development of seaweed cultivation.
- Capital assistance for a joint venture group in Tasikmalaya.
In addition, bank bjb also gives assistance include:
- Procurement of 10 ten corn sheller machine to farmers in Garut,
- Procurement of 5 five tractors, two 2 water pumps and 2 two units of irrigation farm to farmer groups in Subang
Kelompok Tani Makmur and Indramayu Kelompok Tani Harapan.
- Procurement of agricultural machinery to farmers groups in Majalengka Kelompok Tani Panggang Belut, Tasikmalaya
Kelompok Tani Pakunagara and Kelompok Tani Sinar Mukti, and Garut Kelompok Tani Mukti Tani.
- Procurement coffee breaking machine to the Association of Unemployed Indonesia.
Corporate Social Responsibility
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
321
AnnualReport•
Penyaluran Dana untuk Sektor Kesehatan
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak ternilai karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap orang
akan sulit untuk hidup produktif baik secara sosial maupu
ekonomis. Karena itulah bank bjb melalui CSR memberikan
perhatian pada sektor ini dengan mengadakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta melakukan
usaha penanggulangan dan pencegahan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Total dana sebesar Rp 4,09 miliar telah disalurkan pada kegiatan penyediaan, perbaikan sarana dan prasarana kesehatan
maupun layanan kesehatan, seperti pembangunan puskesmas, posyandu, MCK, sarana air bersih, pengadaan mobil, kegiatan
donor darah dan pengobatan gratis. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain:
- Pengadaan mobil ambulan untuk RSUD Cibabat Cimahi, PMI Kota Bandung, PMI Kabupaten Bandung, RSUD Al-
Ihsan Kabupaten Bandung, -
Operasi celah dan langit-langit bibir di Kabupaten Bandung Barat dan Operasi Katarak di Kota Bandung.
- Pembangunan puskemas Cikadu, Kabupaten Cianjur dan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensy Dasar PONED di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka,
- Pengobatan gratis di Kabupaten Bandung, tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
Prosentase Penyaluran Dana CSR per Pemegang Saham
CSR Fund Distribution per Shareholder
48
Pemprov Jabar West Java
Provincial Government KotaKab. Jabar
CityMunicipal West Java
20
KotaKab. Banten CityMunicipal Banten
6
Pemprov Banten Banten Provincial Government
3
Publik Public
23
Fund Allocation for Health Sector
Health is something very precious and invaluable for human being because without a good health, it would be difficult for
someone to be productive either in hisher economic as well as
social life. For this reason, bank bjb through its CSR programs
pays a big attention to this sector. Most of activities related to this sector are focusing on maintaining and improving health
of the people and also prevention efforts in order to achieve an optimal health for the surrounding community.
bjb has allocated at least Rp 4.09 billion to finance health activities such as improvement of the health facilities and
infrastructure as well as public service such as the construction of health community centers, integrated health center for infants
and children, public toilets, clean water facilities, procurement of ambulance, blood donation, and free medical service.
Some activities are including: - Procurement of ambulances to local hospital of Cibabat
Cimahi, Red Cross in Bandung, and Al-Ihsan Hospital in Bandung.
- Free surgery of cleft lip and palate in West Bandung regency and Cataract Surgery in Bandung city.
- Construction of integrated health center in Cikadu district of Cianjur regency and Obstetrics and Neonatal Basic
Emergency in Jatiwangi hospital of Majalengka regency, - Free health service in Bandung regency.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
322
AnnualReport• AnnualReport•
No Pemegang Saham
SektorSector Shareholder
Pendidikan EDUCATION
Kesehatan Health Lingkungan Hidup
Environment Jumlah
Total Rp
Rp Rp
1 Provinsi Jawa Barat
20.156.061.300 845.599.000
4.352.416.070 25.354.076.370
West Java Province 2
KotaKab. Se-Jawa Barat 2.182.702.582
956.425.748 7.104.848.548
10.243.976.878 CityMunicipal
At West Java Region 3
Provinsi Banten -
- 1.489.455.800
1.489.455.800 Banten Province
4 KotaKab. Se-Banten
329.246.861 1.086.644.000
1.701.239.335 3.117.130.196
CityMunicipal At Banten Region
5 Publik
7.305.959.657 1.203.708.000
3.237.866.146 11.747.533.803
Public
Jumlah 29.973.970.400
4.092.376.748 17.885.825.899
51.952.173.047 Total
Rekap Penyaluran Dana CSR per Pemegang Saham
CSR Fund Recap Distribution Per Shareholder
Periode: 1 Januari 2012 sd 31 Desember 2012 Period: January 1, 2012 until December 31, 2012
Keterangan 2012
2011 2010
2009 Description
Pendidikan 29.973.970.400
6.585.865.726 11.980.253.749
5.857.815.184 Education
Kesehatan 4.092.376.748
4.417.763.636 6.452.183.490
5.829.402.631 Health
Lingkungan Hidup 17.885.825.899
21.700.779.904 10.603.352.328
3.216.010.834 Environment
Jumlah 51.952.173.047
32.704.409.266 29.035.789.567
14.903.228.649 Total
Rekap Penyaluran Dana CSR per Sektor per Tahun
CSR Fund Recap Distribution Per Sector Year Ended
Periode: 01 Januari 2012 sd 31 Desember 2012 Period: January 1, 2012 Until December 31, 2012
Kebijakan, kegiatan yang dilakukan, dan dampak keuangan dari kegiatan berkaitan
dengan
corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada
konsumen.
Program Corporate Social Responsibility CSR bank bjb
merupakan bagian integral dari upaya sungguh-sungguh menyelenggarakan triple bottom lines, yakni bahwa bisnis harus
memiliki dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi profit, pelestarian lingkungan planet, dan keadilan sosial people
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Program CSR bank bjb diarahkan pada pemberian dukungan
terhadap berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas
di daerah masing-masing, dengan tujuan untuk mendukung terjalinnya hubungan serasi dan seimbang antara perusahaan
dengan masyarakat, sesuai dengan nilai, norma dan budaya masyarakat setempat, salah satu kegiatan yang telah dilakukan
antara lain: • Kemitraanterpadusejaktahun2011berupausahaternak
domba serta komoditas jagung yang bekerja sama dengan Yayasan Rumah Zakat Indonesia,
Policies, activities, and financial impact of the activities related to corporate
social responsibility and to consumers responsibility.
Corporate Social Responsibility CSR of bank bjb is an integral
part of the earnest effort which the Bank put in holding the triple bottom lines, namely that businesses should have a
positive impact on economic welfare profit, environmental planet and social justice people in order to achieve sustainable
development goals.
bank bjb’s CSR program is aimed to support various efforts in
the improvement of human development index which is tailored to the needs and priorities in each area, in order to support
the establishment of harmonious and balanced relationship between the Bank and public, in accordance with the values,
norms and local culture. The CSR activities among others are:
• IntegratedPartnershipsince2011intheformofbreeding sheep and maize in collaboration with Yayasan Rumah
Zakat Indonesia,
Corporate Social Responsibility
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
323
AnnualReport•
• Pengembangan Bisnis Budidaya Rumput Laut Gracillaria sp. secara terpadu bekerja sama dengan Yayasan Albahri
Nusantara. • Bantuan permodalan usaha kelompok usaha bersama
KUBE di Kota Tasikmalaya. • ProgrampenghijauanberbasisekonomirakyattahapIVdan
V melalui kerja sama dengan Barisan Kebangkitan Nasional Barkin, Kabupaten Bandung. Program ini selain bertujuan
untuk penghijauan juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui alih komoditas tanaman
holtikutura menjadi tanaman kopi. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakatmitra binaan
dapat memahami dan memanfaatkan potensi yang dimiliki yang pada akhirnya dapat mendorong kemandirian.
Selain itu dalam mewujudkan komitmen terhadap perlindungan konsumen, maka perusahaan selalu mengadakan program
edukasi bagi pelanggan melalui program “Mobil Edukasi” serta pengenalan produk perbankan baik melalui media massa,
telepon hotline bebas pulsa maupun melalui kantor-kantor
cabang bank bjb. Dimana dalam program tersebut konsumen
serta pemangku kepentingan lainnya dapat mengakses informasi
dan data perusahaan. Selain itu bank bjb juga mengedepankan
program layanan online melalui telepon yang disebut dengan
“Mitra Call” bank bjb 14049.
• Gracillariasp.seaweedcultivationandintegratedbusiness development in collaboration with the Albahri Nusantara
Foundation, • ProvidingcapitalaidforKelompokUsahaBersamaKUBE
in Tasikmalaya, • The green environment program based on people’s
economy stage IV and V in collaboration with the Barisan Kebangkitan Nasional Barkin, Bandung regency. In
addition to environment preservation, this program is also aimed to enhance the economy situation of the surrounding
community through horticulture crops over a coffee plant that can provide greater benefits in a longer term.
Through these activities, the community fostered partners are expected to understand and to utilize its potential, which in turn
can promote their independence. In addition to its commitment to consumer protection, the
Bank also holds customers education programs through “Mobil Edukasi” and banking product introduction through mass media,
toll-free hotlines and through the Bank’s branch offices. Where the costumers and other stakeholders can access information
and corporate data. bank bjb also emphasizes online services called “Mitra Call” bank bjb 14049.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
324
AnnualReport• AnnualReport•
Proyeksi Pertumbuhan 2013-2015 Dan Strategi bank bjb
1. Indikator pertumbuhan PDB riil 2012 diproyeksi cenderung memburuk pada beberapa negara utama dunia tetapi
cenderung membaik pada 2013. IMF 2012 memerkirakan PDB riil AS pada akhir 2012 mencapai 2,2 sedangkan
UE masih berkontraksi hingga -0,4. Survei keyakinan konsumen AS sempat membaik dari 68,4 Oktober
menjadi 72,2 per November sejalan dengan pesta demokrasi yang memenangkan incumbent. Ekonomi Jepang pada
2012 diprognosa naik 2,2 dengan tingkat pengangguran 4,5. Perbaikan kinerja ekonomi Jepang sejalan dengan
pemulihan pascagempa pada beberapa provinsi utama di Jepang seperti Kanto Region di sekitar Tokyo. Provinsi ini
menyumbang 40 terhadap PDB Jepang. 2. Kawasan Uni EropaUE berkutat pada pemburukan
sovereign debt crisis risiko yang menunjukkan persepsi pelaku pasar terhadap perekonomian domestik terutama
di Spanyol dan Italia. Masalah tersebut bermuara pada kinerja sektor keuangan di UE secara menyeluruh melalui
ketersediaan likuiditas dan ketidakmampuan membayar
bank bjb Projected Growth and Strategy for 2013 – 2015
1. Indicators of real GDP growth in 2012 is predicted to tend worsen in several major countries in the world but tend to
getting better in 2013. IMF 2012 predicted that US real GDP at the end of 2012 reach 2.2, while UE still contracted
until -0.4. US consumer confident survey had improved from 68.4 in October to 72.2 in November in line with
the incumbents won the election. Japan economic in 2012 diagnosed to rise 2.2 with the unemployment rate of
4.5. Japan improvement in economic performance in line with post-earthquake restoration in several main provinces
in Japan like Kanto region near Tokyo. This province contributed for 40 of Japan GDP.
2. UE region struggling in deterioration of sovereign debt crisis the risk that shows perception of market players to
the domestic economy especially in Spain and Italy. The problem was derived from the performance in finance
sector in UE thoroughly through the availability of liquidity and inability to pay debts insolvency. The effort to lift UE
Prospek Usaha
Business prospects
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
325
AnnualReport•
utang insolvency. Upaya mengangkat UE dari kubangan krisis telah banyak dilakukan oleh pemimpin di negara
pengguna Euro tersebut. Pada pertemuan European Council di Brussels per 29 Juni 2012 dirumuskan berbagai langkah
untuk mengatasi krisis dan meningkatkan tata kelola di UE.
3. Defisit fiskal dunia negara maju diproyeksi sekitar 5,9 dari Produk Domestik BrutoPDB hingga akhir 2012 sedangkan
pada 2013 sekitar 4,9. Proyeksi fiskal negara-negara maju pada 2012 adalah sebagai berikut: Amerika Serikat -8,7;
Uni Eropa -3,3; Perancis -4,7; Jerman -0,4 ; Mesir -7,5; Irlandia -8,3; Portugal -5,0; Jepang -10;
Inggris -8,2 dan Kanada -3. Sementara kondisi fiskal emerging market relatif lebih aman. Defisit fiskal emerging
market diperkirakan 1,9; Asia 2,9; China 1,3; dan India lebih buruk pada level 9,5 International Monetary
FundIMF, 2012. 4. Selama tahun 2012, negara-negara pasar berkembang
emerging market yang selama ini menjadi penopang pemulihan ekonomi global turut tertarik dalam perlambatan
pertumbuhan ekonomi. Tekanan tersebut terutama muncul dari perlambatan ekspor dan impor serta kecenderungan
penurunan aliran dana asing. Pertumbuhan ekonomi yang rendah dan ketidakpastian negara-negara maju berpengaruh
signifikan terhadap kinerja ekonomi negara emerging market dan negara berkembang melalui jalur perdagangan
dan keuangan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan belum pulih sepenuhnya hingga tahun 2015
dan kondisi ini sejalan dengan ekonomi di negara-negara maju. Adapun negara berkembang pertumbuhannya akan
lebih cepat dibandingkan ekonomi di negara maju yang diperkirakan pada tahun 2014 terjadi pemulihan.
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Dunia
Negara Pertumbuhan Ekonomi
Coountry 2007
2008 2009
2010 2011
2012 a 2013 a
2014 b 2015 b
Dunia 5,4
2,8 -0,6
5,3 3,9
2,3 2,6
2,9 3,2
Dunia Negara Maju
2,8 -3,6
3,2 1,6
1,2 1,4
1,6 1,8
Negara Maju Negara Berkembang
8,7 6
2,8 7,5
6,2 5,1
5,6 6,1
6,6 Negara Berkembang
Indonesia 6,3
6 4,6
6,2 6,5
6,1 6,3
6,5 6,7
Indonesia
Keterangan : a
Proyeksi World Bank Oktober 2012 b Proyeksi Tim Oktober 2012
Sumber: IMF, BPS, dan World Bank 2012
5. Penguatan peranan perekonomian internal menjadi salah satu upaya negara-negara emerging market untuk
menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dari empat negara dengan jumlah penduduk tersebar, tiga
diantaranya merupakan negara emerging market sehingga memungkinkan untuk memacu sektor konsumsi domestik.
Cina berpenduduk 1,354 miliar; India 1,214 miliar; Amerika Serikat 317,6 juta dan Indonesia 233 juta World Economic
Forum, 2012. Sayangnya, upaya tersebut tidak sepenuhnya from crisis has already done by the head of state of Euro
users. In Euro Council meeting in Brussels per June 29, 2012, various measures were formulated to overcome the
crisis and and improve governance in the UE. 3. The fiscal deficit in the developed world was projected
around 5.9 from GDP until end of 2012, while in 2013 around 4.9. Fiscal projections in developed country in
2012 are as follows: United States of America -8.7; European Union -3.3; France -4.7; Germany
-0.4; Egypt -7.5; Ireland -8.3; Portugal -5.0; Japan -10; England -8.2; and Canada -3. Fiscal
deficit for emerging market was predicted around 1.9; Asia 2.9; China 1,3; and India worsen in level 9.5
International Monetary FundIMF, 2012. 4. Within 2012, emerging market countries which have
been a pillar of global economic recovery also suffering in slowing economic growth. The pressure especially
comes from slowdown in exports and imports and the tendency of decreasing in the flow of foreign funds. Low
economic growth and uncertainty at developed countries has significant effects on the economic performance of
emerging markets and developing countries through trade and financial. Projection of world economic growth is
expected to have fully recovered by 2015 and was in line with economic conditions in developed countries. As for
the developing countries, the growth will be faster than in developed countries that in 2014 it is estimated to recover.
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Dunia
Notes : a
World Bank Projection October 2012 b Team Projections October 2012
Source: IMF, BPS, and World Bank 2012
5. Strengthening the role of internal economic is one of the efforts from emerging market countries to withstand the
slowdown of economic growth. From four country with the largest population, three of it is emerging market countries
making it possible to boost domestic consumption sector. China has a population of 1,354 billion; India 1,214 billion,
United States of America 317,6 million; and Indonesia 233 million World Economic Forum, 2012. Unfortunately,
these efforts were not entirely success due to the large
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
326
AnnualReport• AnnualReport•
berhasil karena besarnya integrasi ekspor dalam struktur PDB negara-negara emerging market kecuali Indonesia.
6. Sejak krisis keuangan global, yang diikuti dengan krisis utang di Eropa permintaan ekspor dari negara-negara emerging
market menurun signifikan. Kinerja ekspor tertekan semakin dalam karena penurunan harga komoditas internasional.
Jika dirangkum dalam satu kalimat singkat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 5 lima tahun ke depan merupakan
“representasi kontribusi konsumsi domestik dan sektor non- tradeable”. Tanpa menihilkan kontribusi sektor-sektor lain dalam
perekonomian, wajah pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ini sangat dicirikan oleh kedua sektor tersebut.
Jika sisi penggunaan yang dilihat, maka yang tampak adalah dominasi kontribusi sektor konsumsi dalam perekonomian.
Sementara jika sisi lapangan usaha yang diamati, yang terlihat adalah pertumbuhan sektor non-tradeable yang begitu
menonjol atas sektor tradeable. Pada 2013 diperkirakan kinerja perekonomian Indonesia tidak
banyak mengalami peningkatan dari tahun 2012. Pada 2013 diduga terjadi guncangan pada sektor riil akibat kebijakan
pemerintah meningkatkan harga TDL. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap PDB. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013
diproyeksikan berada pada kisaran 6,2 – 6,4. Angka ini hampir sama jika dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan
hingga akhir tahun ini yang kemungkinan mencapai 6,3. Dilihat dari distribusi PDB penggunaan pada beberapa tahun
ke depan relatif akan sama seperti beberapa tahun sebelumnya dimana perekonomian akan ditopang oleh besarnya porsi
konsumsi rumah tangga. Setidaknya dalam empat tahun terakhir sektor konsumsi rumah tangga telah menyumbang PDB lebih
dari 55, yaitu sebesar 63,5 2007, 60,6 2008, 58,7 2009, 56,7 2010, dan 54,8 pada triwulan III 2012.
Pada Tabel 1 menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi lima tahun ke depan. Proyeksi pertumbuhan ini merujuk pada
perhitungan data historis nilai rata-rata dan koefisien variasi, kapasitas pertumbuhan maksimum, dan estimasi data terakhir
2012 masih menggunakan estimasi sangat sementara. PDB yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan adalah PDB
Harga Konstan, disebabkan dunia usaha masih mendasarkan proyeksi pendapatan berdasarkan pertumbuhan ekonomi
PDB Harga Konstan yang dipublikasikan pemerintah. Selain itu proyeksi pertumbuhan ini juga bedasarkan pada beberapa
asumsi dasar terkait dengan perekonomian makro Indonesia. Pada tahun 2013-2014 kinerja perekonomian domestik
diperkirakan masih akan terganggu oleh instabilitas eksternal dan internal diantaranya krisis AS dan UE yang belum pulih serta
kondisi internal seperti dampak peningkatan TDL dan gejolak politik menjelang pemilu 2014. Kinerja perekonomian domestik
diperkirakan mulai stabil dan tumbuh pesat pada 2014, karena diasumsikan telah terjadi pemulihan krisis Uni Eropa dan AS.
export integration in the GDP structure of emerging market countries except Indonesia.
6. Since the global financial crisis, followed by debt crisis in Europe, export demand from emerging market countries
dropped significantly. Export performance in the increasingly depressed due to a decline in international commodity
prices. If summed up in one short sentence, Indonesia’s economic growth
in 5 five years is “representation of contribution of domestic consumption and non-tradeable sector”. Without nullified of
other sectors in economic, Indonesia’s economic growth in the last few years is characterized by those two sectors. If seen from
usage sides, then what appears is domination of contribution in consumption sector in economic. Meanwhile, if field of business
side observed, what was seen in the growth of non-tradeable sector rise above tradeable sector.
In 2013, it is predicted that Indonesia economic performance does not undergo much increase from 2012. In 2013, it’s
suspected to have impact in real sector due to government policy to increase price of TDL. This of course will affect the
GDP. Economic growth in 2013 projected to be in the range of 6.2 – 6.4. This number is almost the same compared with
the estimated growth until the end of this year that likely will reach 6.3.
Viewed from distribution of GDP usage in the next few years will be relatively the same as previous years where the economy will
be supported by a large portion of household consumption. At least in the last four years in household consumption sector has
accounted for over 55 of GDP, amounting to 63.5 2007, 60.6 2008, 58.7 2009, 56.7 2010 and 54.8 in the
third quarter of 2012. Table 1 shows the projected economic growth next five years.
Projected growth refers to the calculation of historical data average value and coefficient of variation, the maximum
growth capacity, and recent data estimates 2012 estimates are still using very temporary. GDP growth is used to calculate
constant price GDP, because the business is still basing revenue projections based on economic growth GDP Constant Price
published by the government. Besides these growth projections are also based on some basic assumptions associated with
Indonesia’s macro economy. In the year 2013-2014 the performance of the domestic economy
is expected to still be plagued by internal instability and external crises such as the U.S. and the EU are not recovered as well as
internal conditions such as the impact of increased electricity and political upheaval ahead of the 2014 elections. The performance
of the domestic economy is stabilizing and is expected to grow rapidly in 2014, as it is assumed there has been a recovery of the
Business prospects
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
327
AnnualReport•
Sebenernya tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia telah sudah mulai terlihat sejak 2012. Pemulihan ini terutama disebabkan
oleh intervensi pemerintah di berbagai negara yang telah i mendorong sisi permintaan dan ii mengurangi ketidakpastian
dan terjadinya resiko sistemik pada pasar keuangan. Oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi nergara berkembang seperti
Indonesia tidak menurun tanpa kendali. Meskipun pemulihan telah terjadi, perekonomian global masih
menghadapi tantangan dalam lima tahun ke depan, yaitu: i utang negara maju yang meningkat sejalan dengan upaya
peningkatan stimulus fiskal; ii tingkat pengangguran yang tinggi di Negara-negara maju; iii ketidakpastian harga minyak
di pasar dunia.
Proyeksi Indikator Ekonomi Makro 5 Lima Tahun Ke depan persen
Proyeksi Indikator Ekonomi Makro 2012-2015
Projection of Macro Economic Indicator 2012-2015
Indikator Ekonomi 2012
2013 2014
2015 Economic Indicator
PertumbuhanEkonomi 6,3
6,2-6,4 6,5-6,7
6,7-6,9 Economic Growth
Inflasi 4,4
4,4-4,8 4,3-4,6
4,2-4,5 Inflation
NilaiTukar RpUSD 9.200
9.300-9.500 9.200-9.400
9.300-9.500 Exchange Rate RpUSD
Proyeksi Tim Peneliti 2012
Gubernur Bank Indonesia pada acara tahun perbankan 2012, optimis perekonomian nasional di tahun 2013 akan tumbuh
6,3 - 6,7. Kuatnya permintaan domestik yang tercermin dari dominannya porsi konsumsi rumah tangga dalam struktur
PDB Indonesia membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus membaik hingga tahun-tahun mendatang. Namun
sebenarnya jika meletakkan pertumbuhan ekonomi pada sektor konsumsi jelas bukan pilihan yang bijak dalam jangka panjang,
terutama jika tujuannya adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Hakikatnya,
untuk bisa mengkonsumsi maka suatu perekonomian harus berproduksi terlebih dahulu. Jika sektor konsumsi yang terus
meningkat tanpa diiringi oleh produksi yang meningkat secara proporsional, maka yang terjadi adalah gelembung. Ekonomi
tumbuh namun keropos di dalamnya. Idealnya selama 5 tahun ke depan pertumbuhan konsumsi domestik harus diiringi
dengan peningkatan produksi barang dan jasa, terutama dari sektor manufaktur.
Sementara itu, jika dilihat dari struktur lapangan usahanya, pada 2013-2017 pertumbuhan tetap akan ditopang oleh sektor non-
tradeable, dengan pertumbuhan tertinggi kemungkinan besar tetap pada sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor industri manufaktur juga diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang semakin
tinggi namun belum dapat menjadi leading sektor. EU crisis and the U.S. Actual signs of global economic recovery
have been seen since 2012. This recovery is mainly caused by government intervention in the various countries that have i
encourage the demand side and ii reduce the uncertainty and potential systemic risks in the financial markets. Therefore, the
economic growth of developing countries such as Indonesia does not decrease without control.
Although recovery has occurred, the global economy still faces challenges in the next five years, namely: i debt that developed
countries increased in line with efforts to increase fiscal stimulus, ii high levels of unemployment in developed countries, iii
uncertainty oil prices in the world market.
Projections Macroeconomic Indicators 5 Five Years In the future percent
Projection of the Research Team 2012
Governor of Bank Indonesia at the bank in 2012 is optimistic the national economy in 2013 will grow 6.3 - 6.7. Robust
domestic demand reflected in dominant share of household consumption in GDP structure makes Indonesia Indonesia’s
economic growth will continue to improve in the coming years. But actually if you put economic growth in the consumption
sector is definitely not a wise choice in the long run, especially if the goal is to create quality economic growth and sustainable.
Essentially, to be able to consume the economy must produce a first. If the consumer sector continues to increase without being
accompanied by a proportional increase production, then there is a bubble. The economy is growing but loss in it. Ideally for
the past 5 years of domestic consumption growth should be accompanied by increased production of goods and services,
especially from the manufacturing sector.
In the meantime, if seen from the structure of the field of business, the steady growth in 2013-2017 will be supported
by nontradeable sector, with the highest growth likely to remain in the transport and communications sector as well as
trade, hotels and restaurants. The manufacturing sector is also projected to experience higher growth but has not been able to
be the leading sector.
AnnualReport• Laporan Tahunan 2012
AnnualReport•
bank bjb
328
AnnualReport• AnnualReport•
Sektor pengangkutan dan komunikasi selama 2007 hingga triwulan III 2012 selalu mengalami pertumbuhan tertinggi,
yaitu sebesar 14,0 2007, 16,6 2008, 15,5 2009, 13,5 2010, 10,7 2011 dan 10,4 Tw III 2012.
Seiring dengan pertumbuhannya yang dominan, sektor ini juga semakin meningkat dalam kontribusinya terhadap
perekonomian. Sayangnya, pertumbuhan sektor non-tradeable tidak akan banyak berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja.
Padahal tingkat pengangguran saat ini masih cukup tinggi dan memerlukan pertumbuhan ekonomi yang adaptif terhadap
penyerapan tenaga kerja. Dengan bertumpunya perekonomian pada sektor konsumsi -dari
sisi penggunaan- dan sektor non-tradeable-dari sisi lapangan usaha- membuat harapan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang lebih berkualitas akan sulit direalisasikan. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada beberapa tahun ke
depan tetap akan menyisakan persoalan pengangguran dan kemiskinan yang tidak ringan. Terlebih jika badai krisis global
tidak cukup mampu dibendung oleh strategi pemerintah dalam menanggulangi krisis, baik melalui penyusunan Crisis
Management protocol CMP, penyediaan Bond Stabilization Framework BSF, pengalokasian dana mitigasi krisis di APBN,
maupun berbagai kebijakan lain. Oleh karena itu, tantangan terberat pertumbuhan ekonomi ke depan adalah menggeser
proporsi kontribusi sektor konsumsi dengan investasi, serta mengimbangi pertumbuhan sektor non-tradeable dengan
tradeable.
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman bank bjb
Kekuatan Strength KelemahanWeakness
1. Kinerja bank bjb yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir 2. Peringkat bank bjb di tingkat nasional yang berada pada
peringkat 12 dengan nilai aset mencapai Rp 65,11 T
1. Performance bank bjb continues to increase over the last 5 years 2. bank bjb ranked at the national level which is ranked 12th by
assets reached Rp 65.11 T 1. Struktur kredit masih terkonsentrasi pada sektor konsumtif
70 sisanya kredit modal kerja 24 dan kredit investasi 4 2. Pertumbuhan DPK Tabungan lambat 4 dibandingkan dengan
Giro 43 dan Deposito 43. 1. The structure of credit is concentrated in the consumer sector
70 the remaining 24 working capital loans and investment loans 4
2. Savings Deposits slow growth 4 compared to the Giro 43 and deposits 43.
Transport and communications sector during the third quarter of 2007 through 2012 are always experiencing highest growth
of 14.0 per cent 2007, 16.6 2008, 15.5 2009, 13.5 2010, 10.7 2011 and 10.4 Tw III 2012. Along with
the growth of the dominant sector is also growing in its contribution to the economy. Unfortunately, the non-tradeable
sector growth will not be a lot of implications for employment. Though the unemployment rate is still quite high and requires
adaptive growth on employment.
With the economy in the consumption sector bertumpunya- of-use of the non-tradeable sector-from the field of business-
making hopes to achieve a higher quality of economic growth will be difficult to realize. The economic growth achieved in the
next few years will still leave the problem of unemployment and poverty is not light. Especially if the storm of the global
crisis is not enough dammed by the strategy of the government in tackling the crisis, both through the development of Crisis
Management Protocol CMP, the provision Bond Stabilization Framework BSF, the allocation of funds in the state budget
crisis mitigation, as well as other policies. Therefore, the greatest challenge to the future economic growth is shifting
the proportion of the contribution of the consumption to investment, as well as offset the growth of non-tradeable to
tradeable.
Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats bank bjb
Business prospects
AnnualReport• AnnualReport•
Performance Good Corporate
Laporan Tahunan 2012 AnnualReport•
bank bjb
329
AnnualReport• Peluang Opportunity
AncamanThreat 1. Eksposur terhadap risiko global secara langsung diperkirakan
hanya bersifat moderat atau bahkan kecil. 2. Inflasi di Indonesia cenderung moderat
3. Baru sekitar 17 penduduk Indonesia yang mengakses perbankan untuk memperoleh pinjaman dari bank.
4. Pertumbuhan kelas menengah yang meningkat tajam dan mencapai lebih dari 45 juta orang.
5. Program MP3EI yang dicanangkan pemerintah yang akan banyak menfokuskan pada pembangunan infrastruktur.
1. Exposure to global risks are directly estimated only be moderate or even small.
2. Inflation in Indonesia tends to be moderate. 3. Only about 17 of Indonesia’s population to gain access to bank
loans from banks. 4. The growth of the middle class increased sharply and reached
more than 45 million people. 5. MP3EI program launched by the government to be a lot of focus
on infrastructure development. 1. Neraca perdagangan yang terus mengalami defisit.
2. Pelemahan permintaan luar negeri dan harga komoditas, 3. Utang luar negeri swasta yang meningkat.
4. Kualitaskreditpadasektorriiltersebutakanm engalamipenurunanakibat krisis global
5. Perkembanganneracapembayaran Indonesia selama 5 tahun terakhir menunjukkan pergerakan yang fluktuatif dengan
penyebab yang berbeda-beda. 6. Postur APBN sebagian besar tersandera oleh anggaran-
anggaran rutin sehingga ruang gerak fiskal yang notabene sebagai stimulus fiskal menjadi hampir tidak ada.
1. Balance of trade deficit continues 2. Weakening external demand and commodity prices
3. Private sector debt increased 4. Credit quality in the real sector will decrease due to global
crisis 5. Indonesia’s balance of payments developments during the last
5 years show that fluctuating movement with different causes 6. Budget posture largely hostage by regular budgets so that in
fact the fiscal space as a fiscal stimulus to almost nothing
1. Memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang belum
terlayani bank bjb dengan memperhatikan sektor-sektor
produktif yang potensial di setiap kabupatenkota Strategi SO.
2. Menjaga pelayanan bagi nasabah lama dengan meningkatkan daya tarik produk, seperti prosedur kredit
sederhana, suku bunga terjangkau, kecepatan pelayanan, dan produk yang adaptif dengan kebutuhan nasabah
Strategi SO. 3. Memperkuat ketahanan, efisiensi, daya saing dan
peranannya dalam intermediasi dengan perluasan akses masyarakat ke layanan jasa perbankan yang selama ini
kurang terlayani dan lebih terjangkau melalui ‘Program Financial Inclusionkeuangan inklusif’ Strategi WO.
4. Meningkatkan kredit produktif bagi UMKM minimal 20 sesuai anjuran Bank Indonesia, untuk mendapatkan insentif
dalam pembukaan jaringan kantor bank Strategi WO. 5. Berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan selalu memantau
perkembangan kredit yang telah disalurkan pada sektor- sektor yang diperkirakan rentan terhadap krisis ekonomi
global, sektor-sektor komoditas ekspor dan sektor yang bubble yaitu properti dan otomotif Strategi ST.
6. Mencermati neraca keuangan dunia usaha secara lebih hati-hati untuk memitigasi risiko NPL tinggi Strategi WT.
7. Mengembangkan kebijakan dalam menetapkan suku bunga yang lebih fleksible, sehingga mampu menghadapi
persaingan penetapan suku bunga bank lain dan meningkatkan fee-based income Strategi WT.
1. Expanding the network to areas unserved bank bjb with
respect to productive sectors of potential in each districtcity Strategy SO.
2. Maintaining customer service for a long time to increase the attractiveness of the product, such as credit procedures
are simple, affordable interest rates, speed of service, and products that are adaptive to the needs of customers
Strategy SO. 3. Strengthening the resilience, efficiency, competitiveness and
expanding role in the intermediation with public access to banking services for this underserved and more affordable
through the ‘Financial Inclusion Program inclusive finance’ Strategy WO.
4. Increase earning credit for SMEs at least 20 as recommended by Bank Indonesia, to get incentives in
opening bank office network WO strategy. 5. Be cautious in lending and always monitor credit
developments that have been channeled to the sectors that are vulnerable to predicted global economic crisis, the
export commodity sectors and the property sector bubble and automotive Strategy ST.
6. Looking at the balance sheet of the business world are more prudent to mitigate the risk of higher NPLs Strategy WT.
7. Developing policy in setting interest rates more flexible, so as to face competition with other banks interest rate setting
and increase fee-based income Strategy WT.