Simpulan Simpulan dan Saran

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 25 MEMPERKAYA MATERI PELAJARAN KURIKULUM 2013 DENGAN MEDIA GAMBAR DAN ANIMASI Prana Dwija Iswara Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Abstract Some problem in implementing Curriculum 2013 in Indonesia, especially in elementary school is lack of method and material enrichment. Despite, the Curriculum contains some very important topics such as character building, knowledge and skill. In this situation, teacher plays important role to enrich their teaching material. Furthermore, teacher often find students gains their competency and some competencies are very easy. This resarch uses research and development study to collect pictures and animations. There are 153 pictures and animations collected in this research. These pictures and animations will help students and teacher enrich their study. All of the pictures and animations relatively relevant with Curriculum 2013. However, text about these pictures and animations should be added. These pictures and animations have many potencies to be developed quantitatively and qualitatively. Keywords: media pictures, media animations, Curriculum 2013, projector. Pendahuluan Kurikulum 2013 baru bergulir dan mulai digunakan di setiap jenjang pendidikan. Guru-guru pun mempersiapkan diri untuk menggunakan Kurikulum 2013 di dalam pembelajarannya. Pada saat ini, guru-guru memerlukan media untuk menerapkan Kurikulum 2013 di lapangan. Salah satu media yang dapat dibuat adalah media gambar dan animasi. Media gambar dapat dicetak di atas kertas dan ditampilkan di depan kelas atau dibagikan kepada sekelompok siswa. Media gambar dan media animasi dapat pula dibuat dalam bentuk berkas komputer soft copy sehingga dapat ditayangkan melalui proyektor. Penelitian ini berfokus pada pengembangan sejumlah media gambar dan animasi untuk ditayangkan melalui proyektor. Media yang dibuat akan disimpan di internet agar dapat digunakan oleh guru-guru dan calon-calon guru. Diharapkan media ini dapat dikembangkan dari sisi kualitas dan Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 26 kuantitasnya. Rumusan Masalah Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimana tingkat relevansi gambar dan animasi yang dibuat dengan Kurikulum 2013? Penelitian ini bersifat pengembangan research and development untuk mengembangkan pustaka media bagi pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian dan pengembangan Sugiyono, 2011. Penelitian ini mengembangkan media gambar dan animasi baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Pengembangan media berarti membuat atau memperbaiki media gambar dan animasi. Pengembangan secara kuantitas artinya penelitian ini membuat sebanyak mungkin gambar dan animasi. Pengembangan secara kualitas artinya penelitian ini memperbaiki dan memperbagus media gambar dan media animasi yang telah ada. Beberapa Materi Penting pada Kurikulum 2013 Beberapa materi penting yang ada pada Kurikulum 2013 Kemendikbud, 2014 di antaranya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan IPS adalah pembahasan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh, teknologi produksi, komunikasi dan transportasi; ekspor impor, pemahaman tentang sejarah pra-Islam Hindu, Budha dan sejarah Islam. Materi itu sangat menarik dan strategis untuk dibahas di tingkat sekolah dasar. Materi itu menjadi dasar untuk pendalaman materi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Metode dan Media Pembelajaran Sejumlah metode dan media pembelajaran dapat digunakan pada Kurikulum 2013 Rusman, 2010; Iskandarwassid-Sunendar, 2008. Pada pembelajaran membaca permulaan, guru dapat memilih satu atau beberapa metode membaca permulaan. Salah satu metode pembelajaran membaca permulaan adalah strategi dia tampan Iswara dalam Kasmahidayat, 2011; Iswara, 2011a; Iswara, 2011b. Salah satu metode pembelajaran membaca lanjut adalah teknik membuka-buka buku Iswara, 2014. Demikian pula dengan metode pembelajaran mendengarkan, berbicara, membaca lanjut dan menulis lanjut. Selain memperkaya metode pembelajaran, guru pun dapat memperkaya media pembelajaran. Sejumlah gambar yang ada pada buku siswa mungkin bisa diperkaya. Sejumlah media pun telah dibuat dengan