Rekomendasi KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 413 PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK SEBUAH KOMPETENSI WAJIB DALAM MENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Anin Rukmana Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Abstrak Pembangunan Pendidikan di Indonesia menuntut peningkatan profesionalisme guru sebagai pelaku utama dalam proses belajar-mengajar. Pada praktiknya konsep teori pengetahuan dihasilkan oleh para ahliilmuwan di perguruan tinggi, sementara para guru tinggal melaksanakan konsep pengetahuan itu, yang sering kali teori yang dihasilkan itu tidak membumi di lapangan.Konsep teori yang harus dibangun salahsatunya melalui proses penelitian yang ada kaitannya dengan tugas guru yaitu mengajar, maka yang dianjurkan untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Resesarch. PTK sangat strategis dilakukan oleh guru sebagai karya tulis yang berfungsi amat berguna dan aplikatif. Dengan kegiatan ini guru dapat memperoleh teori yang dibangunnya sendiri, bukan yang diberikan oleh pihak lain, dengan ini guru menjadi ‘the theorizing practitioner’ Tim Pelatih Proyek PGSM,1999. Tujuan PTK adalah untuk meningkatkan kualitas dan perbaikan proses pembelajaran yang seharusnya dilakukan guru sebagai tenaga profesional. Atau meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan budaya akademik. Prosedur PTK terdiri dari beberapa siklus yang meliputi proses Observasi dan wawancara yang bersifat reflektif, pastisipatif dan kolaboratif dengan langkah-langkah; 1. perencanaan bersama planning conference, 2. observasi kelas classroom Observation, 3. Pertemuan balikan feedback conference. Kata Kunci: PTK, guru, kualitas dan perbaikan proses pembelajaran. Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 414

A. PENDAHULUAN 1.

Mengapa Guru Harus Meneliti?. Pembangunan Pendidikan di Indonesia menuntut peningkatan profesionalisme guru sebagai pelaku utama dalam proses belajar- mengajar. Untuk hal itu guru diisyaratkan untuk memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan bidang keahlian ditingkat satuan pendidikan tempat mengajarnya. Selama ini pengetahuan dihasilkan oleh para ahliilmuwan dan para profesor di perguruan tinggi melalui pusparagam kajian dan penelitian, sementara para guru tinggal melaksanakan konsep pengetahuan itu, yang pada pelaksanaannnya sering kali teori yang dihasilkan itu tidak maching dengan kebutuhan di lapangan atau para guru tidak mampu menjabarkan dan menerapkannya. Kebiasaan para guru melakukan penelitian akan mengubah budaya sekolah yang cenderung dalam kondisi dengan citra rendah, merasa sebagai pekerja berat dan standar performance yang rendah akan menjadi budaya yang lebih ilmiah, kreatif, inovatif dan meningkatkan performance yang lebih tinggi. Referensi karya guru selama ini masih belum banyak, belum tumbuh budaya menulis, budaya meneliti, budaya pembaharuan dengan inovasi pengembangan iptek yang berstandar imtak, sehingga hasil karya guru dalam hal penelitian ini masih belum banyak dilirik oleh khalayak Kualitas kompetensi profesi seseorang sangat tergantung kepada tingkat penguasaan kompetensi kinerja ferformance competence dan tingkat kemantapan penguasaan kompetensi kepribadian values and attitude competence . Implikasinya adalah bahwa dalam upaya mengembangkan profesi dan pilaku guru itu adalah aspek konerja dan prilaku yang harus terpadu secara proforsiaonal. Namun demikian pada realitasnya semangat dan kesadaran untuk menumbuhkembangkan diri kepribadian dan keprofesian itu tidak selalu terjadi dengan sendirinya, seringkali harus diciptakan suasana yang memaksa mendorongnya dari lingkungan. Bagi guru yang mampu mengembangkan profesinya dari dalam dirinya sendiri itu bukan permasalahan, ia tinggal mengembangkan dirinya sesuai minat yang ada.

2. Jenis Penelitian yang Tepat Dilakukan Guru.

Dari berbagai macam penelitian yang ada dan kaitannya dengan tugas guru adalah mengajar, maka yang dianjurkan untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Resesarch . Hal ini dikarenakan melalui pendekatan penelitian ini permasalahan-permasalahan yang dirasakan dan ditemukan guru dan Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 415 siswa langsung dicairkan terapi dan solusinya. Jadi tidak seperti penelitian-penelitian konvensional lainnya dimana hasil penelitian konvensional itu sangat langka diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di kelas, bahkan tidak jarang hasil penelitian tersebut tidak dikomunikasikan kepada pihak sekolah, tetapi setelah selesai kemudian hanya dipajang di perpustakaan saja. Penelitian Tindakan Kelas PTK sangat strategis dilakukan oleh guru sebagai karya tulis yang berfungsi amat berguna dan aplikatif. Masalahnya berkaitan dengan tugas keseharian guru di sekolah, bahkan dianggap terapi untuk mengatasi masalah dan diuji ketepatan pemecahan masalah itu secara berkali-kali. Dengan kegiatan ini guru dapat memperoleh teori yang dibangunnya sendiri, bukan yang diberikan oleh pihak lain, dengan ini guru menjadi ‘the theorizing practitioner’ Tim Pelatih Proyek PGSM,1999. PTK sebagi suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan sosial termasuk pendidikan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki konsidi praktik pembelajaran. Keunggulan PTK dilakukan oleh guru adalah: Pertama; penelitian ini bisa dilakukan dalam kegiatan keseharian, yakni pada saat guru melakukan pembelajaran. Kedua; Langsung berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan PBM. Ketiga; Penelitian dilakukan di kelas dimana guru melakukan pekerjaannya sehai-hari. Keempat; Prestasi akademisnya sangat tinggi, dengan biaya ekonomis. Kelima; angka kreditnya cukup besar. Dari uraian dia atas sangat sesuai dengan pernyataan Tim Pelatih PGSM 1999:2 yang menyatakan “ Pengetahuan yang paling berpengaruh langsung dalam memicu perubahan prilaku termasuk tindakan guru atau dosen dalam mengelola pembelajaran adalah pengetahuan yang dibangun sendiri oleh pelaku tindakan self constructed knowledge theorizing by practioners yang menghasilkan personal theori atau theory-in-use. 3. Mengapa PTK sangat diperlukan? PTK mutlak harus menjadi pekerjaan guru selain mengajar, karena pada saat mengajar para guru akan menemukan berbagai permasalahan, kegiatan PTK ini akan menjadi solusi dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah PBM. Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 416 Pada akhir pembelajaran seringkali para guru tidak memikirkan kemengapaan tentang hasil belajar siswa, terutama pada saat siswa memperoleh hasil belajar yang kurang baik. Apalagi kemengapaan yang ditujukan kepada dirinya sendiri bermuhasabah, melakukan instrospeksi melakukan refleksi sebagai pengajar yang mengkondisikan siswa dalam belajar. Kekurangan dan kesalahan siswa saat belajar adalah mutlak kesalahan dan kekurangan guru dalam mengajar, dengan proses reflekftif teaching maka semua kekurangan-kekurangan guru itu akan diketahui dan diupayakan solusinya.

B. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. 1.

Definisi PTK Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan metodologis tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal, yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Kesimpulan : - PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelasruangan, dengan tujuan memperbaikimeningkatkan mutu praktik pembelajaran, atau - Suatu kajian yang bersifat replektif dan sistimatis yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. 2. Persyaratan PTK. a. PTK harus tertuju atau mempersoalkan hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran sehari-hari. b. PTK menuntut dilakukannya pencermatan secara terus menerus, obyektif dan sistematis. c. PTK harus dilaksanakan sekurang-kurangnya dua siklus belajar secara berurutan. d. PTK harus dilaksanakan secara alamiah, wajar tidak mengubah aturan yang telah ditentukan, artinya tidak mengubah jadwal yang berlaku, siswa diliwbatkan seluruhnya dan suasana lingkungan belajar apa adanya. e. PTK harus disadari betul-betul baik oleh pemberi tindakan maupun oleh sasaran tindakan.