Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. 1.

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 418 Rencana Rencana yg direvisi Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Rencana yg direvisi Rencana yg direvisi c. Meningkatkan Profesionalisme. d. Akan lebih bersikap terbuka apalagi jika secara kolaboratif.

D. Prosedur PTK.

Prosedur PTK pada tiap siklusnya meliputi proses Observasi dan wawancara yan bersifat reflektif, pastisipatif dan kolaboratif, sebagaimana dikemukakan oleh Hopkin 1993: 88-89 langkah-langkah sebagai berikut : Pertama; diadakan perencanaan bersama planning conference antara peneliti dan mitra peneliti Guru untuk membicarakan tentang topik-topik yang akan disampaikan, fokus yang akan diobservasi berdasarkan krateria-kriteria yang disepakati bersama serta waktu dan tempat kegiatan observasi yang akan dilaksanakan.. Kedua; Observasi kelas classroom Observation, pada kegiatan ini peneliti mengobservasi guru yang sedang mengajar dan mengumpulkan data yang obyektif tentang aspek-aspek yang telah direncanakan. Data tersebut sebagai fakta untuk bahan diskusi. Ketiga; Pertemuan balikan feedback conference, peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk saling memberi informasi tentang penggunaan penilaian non tes yang dilaksanakan sebelum, selama proses pembelajaran. Pada kegiatan ini peneliti juga memberikan berbagai masukan intervensi sekaligus merencanakan tindakan untuk kegiatan pembelajaran yang akan datang. Sedangkan prosedur PTK dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 419 Bagan Penelitian Model Spiral Kemmis Mc.Taggar Rukmana, 2009:110

E. Pelaksanaan PTK 1. Pengembangan Fokus Masalah.

Jika saat mengajar merasakan ada sesuatu yang kurang, sesuatu yang tidak seharusnya atau sesuatu yang mengganjal dalam PBMnya, maka guru sedang mengalami persoalan. Hal-hal dalam pengembangan fokus masalah adalah ; Pertama; Merasakan adanya masalah. Hopkin 1993 dalam Wiriaatmadja 2005:80 menulis pertanyaan- pertanyaan untuk menolong mencari fokus masalah sebagai berikut : a. Apa sekarang yang sedang terjadi? b. Apakan yang sedang berlangsung itu mengandung masalah? c. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya? d. Saya ingin memperbaiki .... e. Saya ingin mencobakan gagasan ......di kelas saya. f. Apa yang dapat saya lakukan dengan hal semacam itu? Jika pertanyaan di atas diperhatikan dan guru menemukan pertanyaan tentang hal yang terjadi di kelas, maka guru telah menemukan fokus permasalahan PTK, dan bersiap-siap untuk melakukan langkah- langkah selanjutnya. Masalah tersebut bisa terjadi pada aspek-aspek;

a. Suasana yang kurang mendukung kelancaran PBM. b. Metode Pembelajaran yang kurang tepat.

c. Ketiadaan media pembelajaran. d. Sistem penilaian yang kurang tepat.

Hal-hal yang penting diperhatikan dalam merumuskan fokus masalah, ditulis Wiriaatmadja 2005:81 sebagi berikut: a. Jangan dimulai dengan permasalahan yang tidak mungkin guru dapat menyelesaikannya. b. Pilihlah fokus masalah yang terbatas, yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu yang relatif singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian tindakan. c. Pilihlah fokus masalah yang penting untuk diselesaikan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran sehari-hari. d. Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat. Kedua; Identifikasi masalah. Setelah merasakan adanya masalah maka lakukan identifikasi masalah dengan menjawab peertanyaan-pertanyaan berikut: a. Apakah guru bersedia dan mampu melaksanakan PTK ini dalam peran sebagai peneliti dan mitra peneliti. b. Apakah kegiatan ini tidak merepotkan dan menyita waktu guru.