Proses pembelajaran metode BCCT dalam mengembangkan

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 68  Contoh permainan  Proses Permainan Engkle kegiatan  Permainan dalam sentra - Papan bonus

4. KESIMPULAN

Pembelajaran dengan memanfaatkan permainan tradisional melalui metode BCCT adalah pembelajaran yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu 1 tahapan pre-learning; 2 penataan lingkungan main; dan 3 kegitan inti pembelajaran. Proses pembelajaran dengan memanfaatkan permainan tradisional melalui metode BCCT ini dapat menjadi alternatif untuk mengenalkan budaya bangsa khususnya permainan tradisional dan juga dapat meningkatkan kemandirian dan kreativitas siswa. Dari sikap tanggungjawab siswa saat melakukan permainan dan produk yang dihasilkan siswa pada saat pembelajaran.

5. DAFTAR PUSTAKA

Munandar, U. 1999. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah. Petunjuk bagi guru dan orang tua . Jakarta: PT Gramedia. Sutrisna, A.G. Permainan Tradisional, Warisan Sejarah yang Hampir Punah . [Online] Tersedia: http:www.sorgemagz.com?p=2921 [24 Juli 2014]. Thoha, C. 1993. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kemandirian Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Universitas PendidikanIndonesia. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press. Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 69 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRED STORYTELLING Didi Wahyu, Ifa Zulfatul Mahmudah, Ira Nurfatonah, Putri Farah Quraesin Email: putrifarahqgmail.com Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Abstrak Keterampilan berbahasa lisan merupakan hal yang penting untuk dikuasai siswa. Dewasa ini tingkat keberanian yang dimiliki siswa masih sangat rendah. Banyak siswa yang masih malu-malu jika diintruksikan gurunya untuk berbicara di depan kelas. Padahal keterampilan berbahasa lisan memiliki banyak manfaat untuk perkembangan siswa ke depannya. Guna melatih keterampilan berbahasa lisan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan bercerita siswa. Metode paired storytelling dapat menjadi alternatif dalam pelaksanaan kegiatan bercerita. Paired Storytelling adalah suatu metode pembelajaran yang mengasah keterampilan berbahasa lisan dengan waktu yang efektif. Keterampilan berbahasa lisan dilatih agar memudahkan siswa dalam berkomunikasi dan mengungkapkan ide atau gagasannya kepada orang lain. Kata Kunci: Keterampilan berbahasa lisan, Kemampuan Bercerita, Metode Paired Storytelling.

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa lisan merupakan suatu alat komunikasi untuk bersosialisasi guna menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain. Salah satu permasalahan yang dihadapi siswa dalam perkembangannya baik itu di dalam proses belajar maupun di lingkungan sosial adalah rendahnya tingkat keberanian dan percaya diri dalam keterampilan berbahasa lisan Padahal keterampilan berbahasa lisan sangat perlu untuk dikuasai agar mempermudah siswa dalam bersosialisasi. T eori “ Contructive” oleh Piaget, Vigotsky, dan Gardner, menyatakan bahwa perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain. Siswa memiliki perkembangan kognisi yang terbatas pada Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 70 usia-usia tertentu, tetapi melalui interaksi sosial siswa akan mengalami peningkatan kemampuan berpikir. Pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa adalah siswa akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan. Dalam kegiatan itu, siswa perlu didorong untuk sering berkomunikasi. Adapun pendapat menurut Djago Taringan dkk 1998:34 menjelaskan bahwa bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Serta pendapat lain yang mendukung adalah Nuraeni 2002, “Berbicara adalah proses penyampaian informasi dari pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya. Akan tetapi berdasarkan hasil nyata di lapangan masih banyak hal yang menghambat kemampuan berbicara siswa. Kebanyakan siswa masih malu-malu jika diintruksikan gurunya untuk bercerita di depan kelas. Masih banyak siswa yang terbata-bata dalam menyampaikan ide atau gagasannya ketika bercerita sehingga isi pembicaraan tidak tersampaikan dengan jelas. Dari beberapa masalah tersebut dapat menghambat siswa untuk berpikir aktif dan kritis. Siswa kurang berkembang dalam mengolah kemandiriannya untuk berkomunikasi. Mengingat pentingnya keterampilan berbahasa lisan siswa, maka kemampuan bercerita siswa perlu untuk ditingkatkan. Hal tersebut sebagai upaya untuk melatih keterampilan berbahasa lisan siswa. Namun dalam kegiatan bercerita itu sendiri terdapat kendala waktu yang sangat terbatas. Diperlukan waktu yang lama dalam melaksanakan kegiatan bercerita. Padahal melalui kegiatan bercerita dapat membangun cara berpikir siswa. Metode paired srorytelling dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi masalah tersebut. Metode paired srorytelling adalah penjabaran dari model pembelajaran cooperative leraning. Metode ini melatih kemampuan bercerita siswa dalam waktu yang efektif guna meningkatkan keterampilan berbahasa lisan. Siswa akan lebih termotivasi dalam menyampaikan ide atau gagasannya ketika bercerita. Memberi stimulus kepada siswa dalam berpikir dan berimajinasi. Metode ini mengajak siswa berperan aktif dalam membangun pengetahuan. Menurut hasil dari berbagai penelitian yang telah dilakukan metode ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan bercerita siswa. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kemampuan bercerita siswa sekolah dasar? 2. Bagaimana efektivitas penggunaan metode paired storytelling dapat meningkatkan kemampuan bercerita siswa sekolah dasar?