Keefektifan Pendekatan Respon Siswa terhadap Penerapan Problem Based Learning PBL

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 147

E. DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. 2010.Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Grup. Kamaludin, J. 2010. Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dalam meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar . Tesis UPI: tidak dipublikasikan. Pitadjeng 2006.Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen pendidikan nasional. Sanjaya, W. 2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Bandung: Kencana Prenada Media Group. Sukayati 2004.Pembelajaran Tematikdi SD merupakan Terapan dari Pembelajaran Terpadu . [online] Tersedia:http:www.google.co.idurl?sa=trct=jq=pembelajaran20t ematiksource=webcd=4cad=rjaved=0CD8QFjADurl=http3A 2F2Fstaff.uny.ac.id2Fsystem2Ffiles2Fpenelitian2FSungkon o2C2520M.Pd.2FPembelajaran2520Tematik2520SD.docei= 25K- UITVIsyOrge7wIGgAQusg=AFQjCNHcfI3X3jJDUZUhcmED5tmUc SKnIQ. [5 Maret 2012]. Trianto 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana. Wassahua, S. 2009.Pembelajaran matematika melalui pendekatan open- ended untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematika siswa sekolah dasar . Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan. Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 148 PENERAPAN METODE JEJAK PETUALANG JP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DAN MENANAMKAN KESADARAN LINGKUNGAN Mochamad Septian, Dadang Kurnia Dede Tatang Sunarya Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Abstrak Berdasarkan observasi, wawancara, yang dilakukan pada siswa kelas IV di SDN Cimalaka I, pada materi pembelajaran pemanfaatanya sumber daya alam di dapatkan pembelajaran belum berjalan optimal. Hal ini terlihat dari proses dan hasil belajar siswa selama pengamatan. Kesulitan yang dialami siswa diantaranya siswa merasa kesulitan dalam memahami dan menguasai materi, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Salah satu penyebabnya karena guru hanya menggunakan metode ceramah. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya ialah dengan menerapkan metode Jejak Petualangan JP. Rancangan penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang meliputi empat langkah yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian memperlihatkan, perencanaan pembelajara pada siklus I pada pertemuan pertama mencapai 79,1 sedangkan pertemuan kedua 90.4, pada siklus II pada perencanaan pertemuan pertama dan kedua mencapai 100.Kinerja guru bahwa pada siklus I pada pertemuan pertama mencapai 77,7 pada pertemuan kedua mencapai 73,3 dan pada siklus II menjadi 100 baik pada pertemuan pertama maupun kedua. Selanjutnya untuk aktivitas siswa dari 21 mengenai aktivitas berpikir kritis pada siklus I terdapat 9 orang siswa 42, kemudian pada aktivitas menanamkan kesadaran lingkungan pada siklus I terdapat 12 57. Pada siklus II bertambah menjadi 19 orang siswa 90 pada aktivitas berpikir kritis dan pada aktivitas menanamkan kesadaran lingkungan menjadi 19 orang 90. Dan untuk hasil belajar dalam materi pemanfaatan sumber daya alam data awal diperoleh fakta dari 21 siswa, hanya 5 siswa 23 yang mencapai KKM 70. Setelah siklus I dilaksanakan, siswa yang mencapai nilai 70 menjadi 13 siswa 61. Setelah siklus II menjadi 20 siswa 95, . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Jejak Petualangan