Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 85 kelak dapat dikatakan sebagai guru yang profesional. Untuk mendukung hal itu, calon guru SD-lah yang harus dipersiapkan oleh lembaga penyelenggara PGSD agar dapat melaksanakan pembelajaran tersebut, termasuk di PGSD UPI kampus Purwakarta.

2. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, area dan fokus penelitian ini adalah masalah peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis CA yang dilakukan melalui SMT. Kemampuan menulis CA pada mahasiswa hanya dapat ditunjukkan melalui wujud fisik CA yang dihasilkan. Untuk itu, mahasiswa perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang unsur-unsur pembangun CA, karakteristik CA, karakteristik jiwa anak, masalah yang akan ditulis, dan masalah caranya menulis. Melalui bimbingan yang intensif, terus-menerus, dan dilakukan setahap demi setahap yang dilakukan dosen, mahasiswa akan memiliki kemampuan menulis CA.

3. Perumusan Masalah

a. Bagaimanakah proses pembelajaran peningkatan kemampuan mahasiswa PGSDUPI kampus Purwakarta dalam menulis CA melalui SMT dilaksanakan? b. Bagaimanakah hasil peningkatan kemampuan mahasiswa PGSDUPI kampus Purwakarta dalam menulis C A m e l a l u i S M T y a n g t e l a h dilaksanakan?

B. Deskripsi Konseptual

Menulis diperlukan latihan berulang-ulang, setahap demi setahap dan terus-menerus. Masalah tersebut baru disadari penulis setelah ia mengalami proses menulis yang sebenamya, dan ternyata kegiatan menulis memiliki banyak keuntungan. Untuk itu, bimbingan dan orang-orang di sekitarnya diperlukan agar mereka memiliki kemampuan menulis dan menjadi penulis yang mandiri. Secara konseptual, pembelajaran melalui pembimbingan ini mementingkan dialog atau tanya jawab. Seperti halnya dikatakan Vigotsky dalam Berk dan Wisner, 1995:108 bahwa dalam model pembelajaran lebih memperhatikan model penernuan terbimbing assisted discovery yang berkembang melalui latihan terbimbing, pengajaran responsive, performansi terbimbing, dan dialog Sokrates di antara peserta didik.Bentuk bimbingan tersebut merupakan solusi dari sebuah permasalahan selama proses menulis. Dengan demikian, strategi menulis terbimbing SMT merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan melalui cars yang ditempuh oleh dosen kepada mahasiswa dalam bentuk pemberian bimbingan baik secara individual maupun secara berkelompok Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 86 melalui tanya jawab. Melalui strategi itu, diharapkan lahirlah sebuah tulisan termasuk tulisan yang berupa cerita anak CA. Cerita anak adalah cerita yang diperuntukkan bagi anak. Walaupun yang diceritakan tidak selalu tentang kehidupan anak, namun dalam pemaparannya menggunakan kaca mata anakalam pikiran anak. Untuk itu, seorang penulis CA hendaklah memahami banyak hal tentang kehidupan anak.Guna memahamkankepada mahasiswa sebagai calon penulis CA, agar dapat menulis CA mereka perlu tahu tentang konsep dasar dalam menulis CA. Apa yang akan ditulis, untuk siapa cerita itu ditulis, dan bagaimana caranya menulis. Untuk itu, perlunya dipilih contoh cerita anak karya orang lain, CAKOL yang sudah baik sebagai bahan pembelajaran. Tompkins 1994:218 mengemukakan pendapatnya, bahwa ada lima kegiatan yang merupakan langkah-langkah dalam pembelajaran menulis CA yaitu: a membaca cerita, b membicarakan mendiskusikan cerita, c mengisahkan kembali cerita, d mengkaji struktur cerita, dan e menulis cerita.Flower dan Hayes dalam Marzano, 1992: 57 menyatakan bahwa proses menulis bukanlah sebuah proses linier,namun menulis merupakan proses interakfif dan berulang-ulang the writing process is far from linier, rather, it is interactive and recursive. Interaktif tersebut antara siswa mahasiswa dengan gurudosen serta dilakukan secara berulang-ulang. Dengan demikian, untuk menghasilkan tulisan yang baik diperlukan suatu proses yang panjang dan bimbingan yang tidak hanya sekali saja. Hal yang perlu dipahami bahwa antara kegiatan membaca dan menulis, adalah suatu kegiatan yang memerlukan proses berpikir. Moore 1996: 10-14 mengungkapkan Sembilan esensi proses berpikir yang berhubungan dengan membaca dan menulis. Kesembilan proses berpikir tersebut adalah: 1 memanggil kembali, 2 menghubungkan, 3 memprediksi, 4 mengorganisasikan, 5 menggambarkan, 6 memonitor, 7 mengkaji ulang, 8 mengevaluasi, dan 9 menerapkan. Berdasarkan sejumlah hal di atas, dalam proses, menulis terjadi proses berpikir, terjadi proses pengenalan konsep baru, terjadi proses penyesuaian dengan konsep lama. Untuk itu, dasar teori belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: teori belajar Vigotsky, teori kognitif Piaget, dan teori Ausubel tentang belajar bermakna. Untuk kepentingan dalam penelitian ini, mahasiswa sebelum melakukan kegiatan menulis melakukan kegiatan membaca terlebih dahulu, seperti halnya pembelajaran menulis yang dikemukakan Tompkins. Pada akhirnya, setelah melakukan proses berpikir melalui membaca dan diskusi, mereka memahami unsur-unsur yang membentuk sebuah cerita. Mereka jugs memahami pola hubungan dan unsur-unsur tersebut dalam cerita yang telah dibaca. Untuk itu, agar tidak terjadi salah konsep, perlu bimbingan gurudosen. Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 87 Bimbingan yang diberikan dosen kepada mahasiswa dalam pembelajaran menulis CA ini, pada dasamya merupakan pembuka jalan untuk mencapai tingkat kemampuan menulis mahasiswa secara mandiri. Apabila dosen telah menganggap bahwa mahasiswanya telah mampu menulis, secara berangsur-angsur dosen akan melepaskan mahasiswanya untuk tidak memberikan bimbingan secara intensif lagi. Hal tersebut sesuai apa yang clikatakan Vygotsky dalam Gunning 1992: 400 tentang teori scaffoldingnya. Menurut Vygotsky bimbingan yang diberikan guru dosenkepada siswamahasiswa hanya ber fu ng si se bag a i t a ngg a u nt u k memperkuat potensi siswamahasiswa untuk mencapai tingkat kemampuan maksimal. Bila tangga tersebut telah kuat, siswa siap menjadi penulis yang mandiri. Teori Kemampuan Menulis Kemampuan dianalogikan dengan kata kesanggupan, kecakapan. Menurut Robbins kemampuan merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, ataumerupakan hasil latihan atau praktik. Jadi, kemampuan ability adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam me ngua sa i suat u keahlian ya ng merupakan bawaan sejak lahir, hasil latihan atau prakbk clan cligunakan untuk mengerjakan sesuatu yang ditunjukkan melalui tindakannya Anonymous, 2014. Sehubungan pengertian menulis yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang dimaksud dengan kemampuan menulis adalah kesanggupan seseorang dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, penghayatan, pengetahuan, dan pengalaman yang digagas dengan menggunakan bahasa tulis, dilakukan melalui proses yang berulang-ulang dan ditujukan kepada orang lain agar dipahami sesuai dengan maksud penulisnya. Oleh karena itu, masalah penting yang harus diperhatikan dalam proses menulis adalah bagaimana penulis mampu menata pikirannya secara baik, karena kemampuan menata pikiran yang baik akan menghasilkan tulisan yang baik pula. Jadi, sebelum proses menulis d ilakukan, seorang penulis perlu menentukan siapa pembacanya, apa tujuan menulis, gambaran umum masalah yang akan ditulis, dan apa tujuan menulis, agar hasilnya dapat dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. Sabarti Akhadiah, dkk. 19921993: 104 mengatakan bahwa,Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang sekaligus. Untukmenulis sebuah karangan yang sederhana pun secara teknis sudah dituntut untuk memenuhi persyaratan dasar seperti kalau kita menulis sebuah karangan yang rumit. Kita dituntut mencari topik yang terbatas, mengembangkannya dengan kalimat dan paragraf yang tersusun dengan logis, serta dapat pula memiliki kata yang tepat dan menuliskannya dengan ejaan yang berlaku .”