Pendahuluan ANALISIS BUKU TEKS TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV SDN KEBONSARI 02 KOTA MALANG PADA KURIKULUM 2013 - Repository UNIKAMA

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 4 6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi organizing elements kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; Dalam Kurikulum 2013, kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat reinforced dan memperkaya enriched antarmatapelajaran. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan. Sedangkan untuk kompetensi dasar menurut Salinan Lampiran Permendikbud No 67 Tahun 2013 kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut: 1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Adapun tujuan kurikulum 2013 menurut permendikbud no. 67 tahun 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Dengan kata lain hasil yang diharapkan dari penerapan kurikulum 2013 ialah terbentuknya para individu yang bermoral dan beragama serta aktif dan produktif dalam menghasilkan karya karya yang kreatif dan inovatif yang berdaya saing tinggi serta mempu meberikan manfaat bagi kehidupan lingkungan sekitarnya. Merujuk pada paparan mengenai kurikulum 2013 di atas maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran memegang peran penting dalam pencapaian proses dan hasil pembelajaran yang maksimal. Untuk membentuk Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 5 pribadi siswa yang produktif, kreatif, dan inovatif diperlukan media pembelajaran yang efektif, efisien, dan mampu menstimulir potensi diri siswa semaksimal mungkin. Hal yang sama juga berlaku bagi pendidikan jasmani dimana media pembelajaran memegang peran penting dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang maksimal. Namun yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran jasmani ialah pengembangan media pembelajaran masih sangat sulit dan terbatas untuk dilakukan.. Hingga saat ini media pembelajaran dalam pendidikan jasmani masih hanya berupa peluit saja. Di sisi lain mengadopsi media pembelajaran yang digunakan di kelas terkadang kurang relevan dan membutuhkan fasilitas yang sulit untuk digunakan dan dibawa ke luar kelas sedangkan pembelajaran pendidikan jasmani sendiri notabene hampir selalu dilakukan di luar kelas. Jadi masalah utama dalam pengembangan media pembelajaran pendidikan jasmani adalah bagaimana cara membuat media yang relevan dan fleksibel untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di luar kelas sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan optimal. Sebab bila dibandingkan dengan media pembelajaran di kelas penggunaan media pembelajaran dalam pendidikan jasmani sangat penting dalam membantu proses belajar. Jika dalam pembelajaran di kelas media pembelajaran harus mampu membantu murid mempelajari, memahami, dan mengingat materi pembelajaran. Maka lain halnya dengan pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam pendidikan jasmani selain untuk membantu murid mempelajari, memahami, dan mengingat materi pembelajaran, media pembelajaran juga harus dapat memfasilitasi murid untuk melakukan tugas gerak gerak dasar dan gerak dasar pengayaan yang diajarkan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Media Pembelajaran Penjas

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Secara etimologi bahasa kata media berasal dari bahasa Inggris yaitu Medium yang berarti perantara atau pengantar alam yang menyampaikan pesan komunikasi. Sedangkan secara harfiah, media dapat diartikan sebagai perantara penyampaian pesan komunikasi yang mempermudah proses penyampaian informasi dari komunikator pengirim informasi kepada komunikan penerima informasi. Sedangkan media pembelajaran Isniatun M, dkk 2007: 35 adalah “Segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajar an” Pendapat mengenai media juga dikemukakan oleh Griggs dalam Sopandi, Udin, 1987 : 195 yang berpendapat bahwa : “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang untuk belajar”. Senada dengan pernyataan tersebut, Gagne dalam Sadiman, Arif S et. al, 1984 : 6 menyatakan bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 6 dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat Briggs dalam Sadiman, Arif S. et. al, 1984 : 6 yang menyata kan bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh- contohnnya”. Sedangkan menurut Asosiasi Pendidikan Nasional National Education AssociationNEA dalam Sadiman, Arif S et. al , 1984 : 7 menyatakan bahwa “Media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya”. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan keadaan yang kondusif untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar learning material yang diterima siswa diperoleh melalui media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam penyampaian yang berlangsung dalam proses belajar. Maka berdasarkan paparan mengenai beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala jenis perangkat yang memiliki makna komunikatif dan mampu membangkitkan minat siswa terhadap materi pembelajaran, sehingga materi yang ingin disampaikan dari guru dapat diterima dan dipahami oleh siswa dengan benar dan tepat.

b. Jenis-jenis Media

Secara umum sebuah media diidentifikasi dan diklasifikasi berdasarkan karakteristik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi menurut kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Sejalan dengan klasifikasi tersebut, Nana Sujana dan Ahmad Rivai, 1991 : 3 membagi beberapa jenis media pengajaran sebagai berikut : 1 Visual, dalam bentuk grafis sket, gambar, foto, diagram, table, dan lain-lain. Media grafis juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. 2 Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja, mock up , diorama, dan lain-lain. 3 Media proyeksi, seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. 4 Media audio, yakni bahan yang mengandung pesan auditif pita suara atau piringan suara, yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. 5 Lingkungan sebagai media pengajaran dan sumber belajar. Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 7 Hampir serupa dengan pendapat sebelumnya, pembagian jenis media menurut Asrah dkk 2006: 7 dibagi menjadi beberapa media sebagai berikut : 1 Media visual: yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual, seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama dan mokeup. 2 Media Audio: adalah media yang hanya dapat didengar saja, seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod. 3 Media Audio Visual : yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi, sound slide. 4 Multimedia: adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikkan dengan computer, internet, dan pembelajaran berbasis computer CBI. 5 Media Realia: yaitu semua media nyata yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.

c. Manfaat Media

Dalam kajian mengenai media ditemukan beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai manfaat atau kegunaan media. Sehubungan dengan hal tersebut, Arif S. Sadiman, dkk. 2008 : 17 mengungkapkan bahwa manfaat media adalah sebagai berikut : 1 Menimbulkan kegairahan belajar. 2 Memungkinkan interaksi yang lebih berlangsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. 3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Sedangkan menurut Nana Sujana, Ahmad Rivai, 2002 : 2 menjelaskan tentang manfaat media dalam proses belajar siswa sebagai berikut: 1 Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi. 2 Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik. 3 Bahan pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.