Guru Sebagai Model atau Tokoh Idola

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 272 Dalam penerapannya seorang guru dapat mengawali pembelajaran dengan bert anya “bagaimana harimu?” kemudian dilanjutkan dengan bertanya “apakah ada yang ingin membagikan tingkat tanggung jawab kalian hari ini?”. Peserta didik biasanya sangat jujur ketika menjawab. Setelah mereka menilai diri mere ka sendiri, maka guru berkata “jadi, apa yang akan kalian lakukan untu k memperbaiki diri besok pagi?” Lickona, 2012. Dengan adanya penilaian terhadap tanggung jawab, diharapkan karakter tanggung jawab bisa melekat pada diri peserta didik, dan dengan adanya kegiatan tersebut yang dilakukan setiap hari saat mengawali pembelajaran, maka peserta didik akan memiliki karakter tanggung jawab yang terus meningkat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

F. Penutup

Kondisi bangsa ini sudah semakin terpuruk. Data-data menunjukan bahwa bangsa ini menjadi bangsa yang mendapatkan peringkat tinggi sebagai bangsa terkorup. Tidak hanya itu, kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh kaum terpelajar juga sudah menjadi hal yang umum dan lazim untuk di tonton. Pembunuhan, seks bebas, pengangguran merajalela dimana-mana. Ironis jika sebagai kaum terdidik membiarkan keterpurukan ini terus berlanjut. Sebagai kaum terdidik khususnya guru-guru harus mampu menghentikan paradigm negative itu. Sudah saatnya pendidikan sebagai solusi untuk mengatasi krisis moral tersebut. Karena untuk menjadi bangsa yang maju, beradab, dan sejahtera. Tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alam dan keberagaman budaya bangsa itu sendiri, melainkan ada faktor penting lain yaitu karakter akhlak mulia. Jika di dalam diri masyarakat sudah tertanam karakter jujur, disiplin, santun, percaya diri, tanggung jawab, dan peduli. Maka bangsa ini akan jauh dari para koruptor, para pelaku kejahatan, dan perilaku amoral lainnya, dan bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju, beradab, dan sejahtera karena ditunjang juga dengan kekayaan alam yang melimpah ruah dan keberagaman budaya yang dimiliki. Dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter adalah jawabannya. Sebagai penutup tulisan ini maka akan di ulas kembali poin inti dari kegiatan ingatkan diberikan oleh orang dewasa yang hadir, tidak banyak pekerjaan yang terlihat, melakukan pembicaraan yang tidak baik, mungkin ceroboh, kadang-kadang bekerja dan kadang-kadang tidak bekerja. Level 1 Tidak bekerja Sangat sedikit atau tidak ada pekerjaan yang terlihat sama sekali di akhir waktu yang diberikan, berputar-putar, bingung. Level 0 Menganggu anak lain Berbicara dengan keras, seringkali ceroboh atau bodoh, pekerjaan yang dicapai jumlahnya minimal atau diselesaikan dengan ceroboh, tndakannya mencampuri kemampuan anak lain untuk berkonsentrasi, menyalahgunakan materi. Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 273 mendidik karakter harus dengan karakter. Pertama, guru mampu menciptakan citra positif pada diri peserta didik untuk menjadikan peserta didik memiliki pribadi yang percaya akan kemampuan dirinya sendiri dan bisa mengembangkan potensi-potensi yang dimiliknya. Kedua, guru mendidik dengan mencelupkan diri guna membangun hubungan personal dan komunikasi yang lebih dalam dengan peserta didik. Hal ini dapat menjadikan peserta didik merasa terbuka dan memiliki karakter peduli sesama, serta jujur dalam berkomunikasi. Ketiga, guru sebagai model atau idola. Cara ini dilakukan karena setiap perbuatan guru akan di ikuti oleh peserta didiknya. Untuk itu, guru harus menjadi model atau idola dari karakter-karakter yang akan ditanamkan untuk peserta didiknya. Keempat, guru dapat megenali peserta didik sebagai individu. Dengan cara ini guru dapat menjalin hubungan dengan peserta didik lebih erat, dan mengetahui permasalahan- permasalahan yang di alami peserta didik. kelima, guru membimbing peserta didik menilai tingkat tanggung jawab. Dengan adanya kegiatan menilai terhadap tingkat tanggung jawab yang dilakukan setiap hari sebelum proses pembelajaran, maka diharapkan peserta didik dapat memiliki karakter tanggung jawab yang terus meningkat menjadi lebih baik lagi. Sebagai penutup penulis menguti kata-kata bijak dari Bellah dalam Megawangi, 2004, hal. 1, yaitu “Adalah suatu kepercayaan kuat bagi para pendiri Negara ini bahwa keberhasilan sebuah Negara hanya dapat dicapai oleh para warga Negara yang bermoral yang dapat mempertahankan suatu pemerintahan yang demokratis”. Daftar Pustaka Anonymous 2014.Pendidikan karakter dalam dunia pendidikan. [Online] tersedia : http:www.pendidikankarakter.compentingnya- pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan [diakses 18 November]. Anonymous 2014a. Tukang Tambal Ban Celurit Pelajar SMK. [Online] Tersedia : http:www.tribunnews.comregional20141026tukang-tambal- ban-celurit-pelajar-smk [diakses 18 November]. Anonymous 2014b. 11 Pelajar SMP di Tangkap Saat Tawuran. [Online] Tersedia : http:www.tribunnews.commetropolitan2014110611-pelajar- smp-ditangkap-saat-tawuran [diakses 18 November]. Intruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang pendidikan karakter, pembelajaran aktif, dan Pendidikan Kewirausahaan. Kusuma, Dharma,dkk.2012.Pendidikan Karakter. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.