METODE, DESAIN, DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 143 rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Cara pengalihan pesannya dapat secara lisan maupun tulisan. Pada proses pembelajaran telah jelas akan terdapat proses komunikasi baik antar guru-siswa maupun antar siswa-siswa. Hal ini tercermin dalam kegiatan diskusi.Yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu komunikasi tertulis dan lisan.Adapun indikator yang dipilih adalah menjelaskan ide matematika secara tertulis dengan gambar, menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika dan menghubungkan gambar ke dalam ide matematika. Agar komunikasi matematik dapat berjalan baik maka ciptakan sebuah keadaan yang kondusif dalam pembelajaran sehingga kemampuan komunikasi berkembang secara optimal. Siswa sebaiknya diorganisasikan ke dalam bentuk kelompok kecil agar terjadi komunikasi antara siswa dalam pemecahan masalah sehingga komunikasi mereka jauh lebih baik Wassahua, 2009.

3. Hasil Penelitian

Data hasil pretes menunjukan kelompok eksperimen yang berjumlah 47 siswa memiliki rata-rata 26,2 dengan nilai tertinggi 57,2 dan nilai terendah 12,3. Sementara itu, kelompok kontrol yang berjumlah 48 siswa memiliki rata-rata 20,6 dengan nilai tertinggi 39,0 dan nilai terendah 6,1. Selisih nilai rata-rata kedua kelas tersebut adalah 5,2 dengan nilai rata-rata kelompok kontrol lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata kelompok eksperimen.Saat diuji tingkat kenormalannya, kelompok eksperimen tidak normal dan kelompok kontrol pun tidak normal sehingga tidak dilakukan uji homogenitas.Hanya saja pada uji perbedaan rata-rata taraf signifikansi two tailed didapatkan nilai 0,009.Kondisi demikian menunjukkan bahwa H ditolak.Dengan demikian, terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan siswa pada kelompok kontrol.

a. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik dengan Penerapan

Pendekatan Problem Based Learning PBL Siswa Kelas III SD dalam Pembelajaran Tematik Untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik dengan penerapan Pendekatan Problem Based Learning PBL sebenarnya dapat dilihat dari uji coba hipotesis pada rumusan masalah 1. Berdasarkan perhitungan SPSS 16 for windowsnilai P-value sig. = 0,000 � 0,05, sehingga H ditolak artinya Pendekatan Problem Based Learning PBL mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa secara signifikan. Selain itu juga, dilihat dari nilai rata-rata gain kelompok eksperimen mencapai 0,55. Bahkan terdapat siswa yang mencapai nilai gain tertinggi yaitu 1 dan terendah mencapai 0,19. Selanjutnya berdasarkan jurnal siswa yang telah diisi oleh siswa di kelompok eksperimen menunjukan 100 Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 144 siswa memilih gambar orang tersenyum yang melambangkan mereka senang selama pembelajaran berlangsung. Bahkan menurut skala sikap pun menunjukan 4,02 siswa positif berminat terhadap penerapan Problem Based Learning PBL dan 4,2 siswa positif termotivasi terhadap penerapan Problem Based Learning PBL. Pada pembelajarannya di pertemuan pertama siswa membuat model kue ulang tahun dan berkomunikasi lisan untuk menceritakan proses pembuatan kue ulang tahunnya. Pada pertemuan ini, para siswa lebih aktif menunangkan ide-ide kreativitasnya dalam membentuk model kue ulang tahun. Namun, para siswa tampak malu-malu ketika diminta untuk berbicara di depan kelas. Di pertemuan ke-2, siswa hanya diberikan LKS yang berisi soal mengenai pecahan melalui gambar mengolesi kue ulang tahun dengan selai dan siswa mengkomunikasikan proses tersebut ke dalam bahasa tulisan. Aktivitas siswa di pertemuan kedua mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dirasakan siswa monoton, berbeda dengan pertemuan pertama. Selanjutnya pertemuan ke-3 siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematik.Hasil postesnya, Kelompok eksperimen yang berjumlah 47 siswa memiliki rata-rata nilai 66,8 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 39,0. Adapun nilai rata-rata gain untuk kelompok eksperimen adalah 0,55.

b. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik di Kelompok

Kontrol yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional dalam Pembelajaran Tematik Untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik dengan penerapan Pendekatan Konvensional sebenarnya dapat dilihat dari uji coba hipotesis pada rumusan masalah II. Berdasarkan perhitungan SPSS 16 for windows pada uji hipotesis rumusan masalah II nilai P-value sig. = 0,000 � 0,05, sehingga H ditolak artinya Pendekatan Konvensional mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa secara signifikan. Selain itu juga, dilihat dari nilai rata-rata gain kelompok kontrol mencapai 0,46 sedikit lebih rendah dari nilai gain kelompok eksperimen. Bahkan terdapat siswa yang mencapai nilai gain tertinggi yaitu 0,82 dan terendah mencapai 0,00. Sebenarnya ini jauh dibawah kelompok eksperimen.Selanjutnya, berdasarkan jurnal siswa yang telah diisi oleh siswa di kelompok eksperimen menunjukan 100 siswa memilih gambar orang tersenyum yang melambangkan mereka senang selama pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran, para siswa diberikan terlebih dahulu materi yang akan dipelajari sesuai dengan kebiasaan yang sering dilakukan oleh guru. Lalu, siswa dibentuk berkelompok untuk mengerjakan LKS. Di pertemuan pertama, siswa mengolesi roti untuk membentuk besar pecahan