Subjek Penelitian Analisis Situasi Didaktis
Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 379
suasana diskusi masih mempengaruhi kondisi fisik dan emosi mahasiswa. Lalu, ada mahasiswa yang mengeluh dengan tugas yang diberikan, mungkin
mahasiswa tersebut tidak terbiasa dengan perkuliahan yang memberikan tugas terstruktur dengan masalah menantang.
3.
Contoh Masalah
Matematis dalam
Bahan Ajar
untuk Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Investigatif Matematis Soal Pertama:
Dalam suatu permainan, Amir memegang 6 utas tali seperti pada gambar a di bawah ini. Lalu Beni, mengikat tiap dua ujung tali dalam satu kesempatan, sehingga
membentuk 3 ikatan simpul terpisah, baik pada bagian atas maupun bagian bawah, seperti pada gambar b. Jika ikatan tersebut membentuk sebuah ikatan tertutup
melingkar seperti pada gambar c, berarti Beni menang dan akan mendapatkan hadiah. Tentukan berapa peluang beni memenangkan hadiah?
Soal Kedua:
Berdasarkan gambar di bawah ini, tentukan berapa banyak jalan terpendek dari A ke B.
Soal Ketiga: Dalam suatu acara kuis, seorang peserta berdiri di lorong masuk yang akan
menghubungkannya ke dalam dua ruangan. Pada salahsatu ruangan itu terdapat mobil mewah sebagai hadiah, dan jebakan pada ruangan lainnya.
Peserta tersebut harus berjalan melalui lorong untuk memasuki salahsatu ruangan dan mendapatkan sesuatu entah mobil atau jebakan. Jika si peserta
membuat keputusan untuk memilih lorong secara acak, maka pada ruang yang mana hadiah mobil harus ditempatkan agar si peserta dapat
memperoleh kesempatan terbaik untuk menang?
Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 380
L
4. Skala Disposisi Investigatif Matematis Penelitian yang dilakukan ini sebenarnya merupakan bagian dari
sebuah penelitian desain didaktis didactical design research dan eksperimen yang kajiannya lebih besar dan lebih luas. Penelitian yang
diungkap di dalam karya tulis ini difokuskan kepada penggambaran deskripsi kualitatif dari salahsatu hasil temuan seputar pengembangan
instrumen dan bahan ajar yang dapat mengukur dan mengembangkan kemampuan dan disposisi berpikir investigatif mahasiswa PGSD sebagai
calon guru SD.
Instrumen kualitatif yang berhasil dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa skala disposisi berpikir investigatif matematis yang terdiri dari
31 butir pernyataan dalam bentuk pilihan frekuensi kegiatan, yakni Ss sangat sering Sr sering, Kd kadang-kadang, Jr jarang, dan Tp tidak pernah.
Setelah dilakukan ujicoba, butir pernyataan valid yang diambil pada skala disposisi berpikir investigatif tersebut adalah sebanyak 28 pernyataan,
dengan tingkat reliabilitas mencapai 0,70 atau dapat dikategorikan ke dalam reliabilitas yang tinggi. Berikut ini adalah instrumen yang berhasil dirancang
sebagai alat untuk mengukur seberapa besar disposisi investigatif mahasiswa PGSD.
Tabel 1 Instrumen untuk Mengukur Disposisi Investigatif Matematis
No. Pernyataan
Jenis
1. Saat menghadapi masalah yang harus dipecahkan, bersama teman
sekelompok mencari jawaban secara kooperatif. Positif
2. Menemukan cara menyelesaikan masalah kemudian berbagi dengan teman
tentang temuan itu. Positif
3. Ketika tersaji beberapa jawaban, bersama teman sekelompok memilih
jawaban dengan cara terbaik. Positif
4. Merasa bahwa setiap masalah yang dihadapi memunculkan ide untuk
memecahkannya. Positif
5. Penasaran untuk mencoba ide apapun dalam menyelesaikan suatu masalah.
Positif 6.
Mencoba saranide dari teman dalam menyelesaikan masalah. Positif
7. Dari sekian banyak cara atau jawaban, saya memilih cara yang paling
pendek. Negatif
Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 381 8.
Memilih informasi yang penting, kemudian dicatat karena mungkin berguna untuk menyelesaikan masalah.
Positif 9.
Pikiran menjadi buntu ketika menghadapi masalah yang rumitkompleks. Negatif
10. Menunggu teman menemukan jawaban untuk ditiru. Negatif
11. Jika terdapat banyak cara untuk menjawab, saya memilih cara yang paling dipahami.
Positif 12. Membuat jawabanpenyelesaian masalah dengan langkah yang terperinci.
Positif 13. Dalam proses pembelajaran, merasa cukup memperhatikan apa yang
dijelaskan dosenteman, tanpa harus mencatatnya. Negatif
14. Ketika diskusi, tugas mencatat diserahkan kepada teman lain dalam kelompok.
Negatif 15. Saat mengisi lembar kerja, saya merasakan tekanan dari dosen atau sesama
teman. Negatif
16. Ketikan mengerjakan tugas di kelas, saya merasa maluminder karena merasa kesulitan.
Negatif 17. Merasa tidak nyaman ketika harus berdebat karena berbeda pendapat
dengan teman lain. Negatif
18. Memaksakan jawaban sendiri karena yakin bahwa itu jawaban yang paling benar.
Negatif 19. Bertanya kepada teman ketika menemui kesulitan dalam menjawab
permasalahan. Positif
20. Sengaja bertanya kepada dosen karena bingung memahami permasalahan. Positif
21. ”Enjoy” saat memecahkan masalah bersama teman sekelompok.
Positif 22 Merasa ikut bertanggung jawab jika ada teman sekelompok yang belum
memahami materi. Positif
23. Berusaha memahami strategi penyelesaian masalah yang diajukan oleh sesama teman.
Positif 24. Di setiap masalah yang dihadapi, saya membuat dugaan jawaban sebelum
langsung mengerjakannya. Positif
25. Merasa bahwa dugaan jawaban yang dibuat sudah pasti benarnya. Negatif
26. Ketika tak ada teman yang mampu menemukan cara untuk menjawab permasalahan, saya diam saja.
Negatif 27. Merasa penasaran untuk membuktikan kebenaran dugaan jawaban.
Positif 28. Jika banyak dugaan jawaban, saya berupaya untuk membuktikannya satu
per satu. Positif