Kesimpulan dan Saran Simpulan dan Saran

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 62 PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL MELALUI METODE BEYOND CENTER CIRCLE TIME BCCT SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR Oni Nurhayati Email: oninurhayatigmail.com Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Abstrak Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan pembinaan dan pendidikan yang paling baik. Pentingnya pendidikan anak mengakibatkan pentingnya sebuah metode tertentu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Salah satu metode tersebut adalah metode Beyond Centers and Circle Time BCCT. Metode BCCT adalah sebuah metode yang menekankan pada sentra-sentra permainan. Setiap sentra permainan terdiri dari 8-10 orang siswa yang dibimbing oleh satu orang guru sebagai pendamping. Permainan yang digunakan dalam setiap sentra yaitu memanfaatkan permaian tradisional yang dimodifikasi. Tujuan metode BCCT dengan memanfaatkan permainan tradisional adalah meningkatkan kemandirian, daya kreativitas siswa, dan membantu mengefektifkan kegiatan proses belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa SD. Dimana pada usia siswa SD masih tertarik dan menyukai permainan. Melalui permainan tradisional juga dapat dijadikan sebagai pengenalan budaya. Oleh karena itu, metode BCCT dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran melalui permainan tradisional sebagai pengenalan budaya bangsa. Kata Kunci: BCCT, Permainan Tradisional, Kemandirian, Krativitas

1. Pendahuluan

Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan pembinaan dan pendidikan yang paling baik. Pentingnya pendidikan anak mengakibatkan pentingnya sebuah metode tertentu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Salah satu metode Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 63 tersebut adalah metode Beyond Centers and Circle Time BCCT. Metode BCCT ialah metode yang digunakan untuk melatih perkembangan anak dengan menggunakan permainan yang di didesain dalam bentuk sentra. Dunia bermain memang dunia yang penuh warna dan menyenangkan. Para pelaku permainan akan merasa terhibur dan senang melakukannya. Dewasa ini banyak sekali ragam permainan yang berkembang. Permainan sendiri memiliki dua jenis yakni permainan tradisional dan permainan modern. Saat ini permainan tradisional sudah tergolong hampir punah karena banyaknya anak-anak yang lebih memilih untuk bermain permainan modern seperti Play Station PS, game online , dan lainnya. Jika kita lihat dari segi aspek manfaat bagi anak, maka permainan tradisional ternyata lebih banyak memiliki manfaat baik manfaat fisik maupun bagi perkembangan otak anak, karena rata-rata dipermainan tradisional anak dituntut untuk bergerak aktif dan berfikir kreatif. Seperti yang dikemukakan oleh Danandjaja dalam sutrisna, 2012, hlm.83, permainan tradisional mempunyai berbagai kelebihan dan manfaat diantaranya yaitu, melatih kreativitas anak; mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak; mendekatkan anak-anak pada alam sebagai media pembelajaran nilai- nilai; mengembangkan kemampuan motorik anak; dan meningkatkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi. Jadi, jika permainan tradisonal dengan metode BCCT dikorelasikan pada pembelajaran, maka akan menemukan sebuah kecocokan didalamnya. Diantaranya yaitu untuk mengembangkan daya kretifitas anak, sportifitas, dan kemandirian dalam diri anak. Selain itu, hal ini juga akan mendukung pertumbuhan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, penulis memunculkan istilah pemanfaatan permainan tradisional melalui metode Beyond Center and Circle Time BCCT sebagai upaya pengembangan kemandirian dan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah: „Bagaimana penggunaan permainan tradisional melalui metode BCCT dalam mengembangkan kemandirian dan kreativitas siswa SD pada proses belajar mengajar? Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 64

3. PEMBAHASAN

a. Kemandirian dan Kreativitas Siswa SD

1 Konsep kemandirian Menurut Masrun dalam Thoha, 1993, hlm.119 kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Mampu berfikir dan bertindak original atau kreatif tapi penuh dengan inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh keputusan dari usahanya. Sedangkan menurut Antonius dalam Thoha, 1993, hlm.125 mengemukakan bahwa mandiri adalah dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendakkeinginan dirinya yang terlihat dalam tindakanperbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu barangjasa demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya. Yang terakhir Menurut Brawer dalam Chabib Toha, 1993, hlm.121 kemandirian adalah suatu perasaan otonomi, sehingga pengertian perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, dan perasaan otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena terpengaruh oleh orang lain. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian adalah sikap yang menghendaki seseorang untuk bertindak bebas. Artinya dapat melakukan sesuatu atas dorongan sendiri sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai seorang manusia, yaitu harus mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. 2 Ciri-ciri Kemandirian Berdasarkan konsep kemandirian di atas kita dapat mengetahui ciri-ciri kemandirian, diantaranya: mampu menyelesaikan permasalah sendiri, memiliki tanggung awab, dan mampu berfikir kreatif. Seperti halnya yang dikemukakan Gilmore dalam Thoha, 1993, hlm.123 bahwasannya ciri kemandirian terbagi menjadi 4, sebagai berikut: a Ada rasa tanggung jawab b Memiliki pertimbangan dalam menilai problem yang dihadapi secara intelegen c Adanya perasaan aman bila memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain d Adanya sikap kreatif sehingga menghasilkan ide yang berguna bagi orang lain.