Penggunaan Alat Peraga Mistar Bilangan untuk Meningkatkan

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 195 untuk menjawab beberapa soal yang diberikan guru  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi tentang materi yang belum paham dan kelompok diskusi yang diberikan guru dengan menggunakan alat peraga yang sudah dibuat  Siswa bertanya kepada guru mengenai materi dan alat peraga yang belum dipahami 4. Evaluasi  Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses dan hasil kerja siswa pada proses pembelajaran yang sudah berlangsung  Memberikan balikan terhadap hasil kerja siswa  Guru dan siswa menyimpulkan hasil proses pembelajaran yang sudah dilakukan  Memperhatikan kekurangan yang masih ada  Mencermati dan memperhatikan balikan  Guru dan siswa menyimpulkan hasil proses pembelajaran yang sudah dilakukan

D. Penutup

a. Kesimpulan Siswa sekolah dasar yang masih berada pada tahap operasional konkrit menuntut para pendidik sekolah dasar untuk menyesuaikan diri dan berada dalam dunia anak. Dengan cara tersebut maka guru akan mudah untuk memberikan materi dan mengembangkan kemampuan siswa. Siswa yang masih senang bermain-main dapat diarahkan untuk membuat beberapa hasil karya seperti membuat alat peraga. Alat peraga tersebut bisa dijadikan jembatan untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan pikiran siswa, dan siswa akan merasa dimudahkan dalam menerima materi yang diberikan. Siswa yang sebelumnya takut akan materi yang berhubungan dengan berhitung, dengan adanya alat peraga mistar bilangan maka siswa akan Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 196 merasa senang dan menyukai hal-hal yang berhubungan dengan berhitung. Dengan adanya rasa senang maka usaha dan kemampuan siswa dalam berhitung akan meningkat, khususnya dalam pembelajaran operasi hitung pada matematika. b. Saran Dalam penulisan makalah ini, disarankan kepada para pendidik khususnya pendidik sekolah dasar untuk memanfatkan alat peraga guna menghubungkan dunia anak yang masih konkrit kepada materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Dengan dipergunakannya alat peraga tersebut diharapkan para pendidik dan para siswa sekolah dasar akan terbantu dalam proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan bangsa akan tercapai secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumiaksara Sundayana, Rostina. 2013. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika . Garut: Alfabeta Universitas Pendidikan Indonesia. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press Yusnandar, Eddy. 2012. Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 197 KETERAMPILAN BERTANYA SISWA SEKOLAH DASAR PADA TEMA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

M. Junaedi

m.junaedistudent.upi.edu Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Abstract Curriculum 2013 is a curriculum that uses an integrative approach thematic learning, namely that integrate various competencies from different subjects into the various themes. Making existing theme adapted to students lives. With the availability of a wide variety of themes, students can keep learning the meanings that have been done. In other words, students undergo a process of significance in itself. Not only guided to interpret, students were guided to be able to apply it in everyday life. Curriculum 2013 is identical with the character of student achievement that are required to be students can develop skills related to life and the environment. One of the types is the ability to develop critical thinking skills. Critical thinking in students began to be implanted by the teacher. Teachers as a manager in a classroom environment should be able to train critical thinking skills through asking. Ask is a skill that must be trained and can be done by each student. In basic education, skills asking students rarely seen. Students rarely put forward the question regarding the material presented by the teacher. This scientific paper about the difficulties students when I want to ask, how to develop questioning skills, and supported by the results of relevant research. Keywords : critical thinking, questioning skills, themes in Curriculum 2013. Pendahuluan Dikaitkan dalam dunia pendidikan, adanya pepatah “malu bertanya sesat di jalan ” merupakan bentuk nasihat kepada seseorang termasuk siswa, agar dalam menjalani kehidupan harus adanya proses interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan masyarakat sekitar. Dalam hal ini, proses interaksi dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Kelas merupakan wadah bagi siswa untuk mendapat atau menemukan suatu