Pendekatan Problem Based Learning Kemampuan Komunikasi Matematik

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 144 siswa memilih gambar orang tersenyum yang melambangkan mereka senang selama pembelajaran berlangsung. Bahkan menurut skala sikap pun menunjukan 4,02 siswa positif berminat terhadap penerapan Problem Based Learning PBL dan 4,2 siswa positif termotivasi terhadap penerapan Problem Based Learning PBL. Pada pembelajarannya di pertemuan pertama siswa membuat model kue ulang tahun dan berkomunikasi lisan untuk menceritakan proses pembuatan kue ulang tahunnya. Pada pertemuan ini, para siswa lebih aktif menunangkan ide-ide kreativitasnya dalam membentuk model kue ulang tahun. Namun, para siswa tampak malu-malu ketika diminta untuk berbicara di depan kelas. Di pertemuan ke-2, siswa hanya diberikan LKS yang berisi soal mengenai pecahan melalui gambar mengolesi kue ulang tahun dengan selai dan siswa mengkomunikasikan proses tersebut ke dalam bahasa tulisan. Aktivitas siswa di pertemuan kedua mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dirasakan siswa monoton, berbeda dengan pertemuan pertama. Selanjutnya pertemuan ke-3 siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematik.Hasil postesnya, Kelompok eksperimen yang berjumlah 47 siswa memiliki rata-rata nilai 66,8 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 39,0. Adapun nilai rata-rata gain untuk kelompok eksperimen adalah 0,55.

b. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik di Kelompok

Kontrol yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional dalam Pembelajaran Tematik Untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik dengan penerapan Pendekatan Konvensional sebenarnya dapat dilihat dari uji coba hipotesis pada rumusan masalah II. Berdasarkan perhitungan SPSS 16 for windows pada uji hipotesis rumusan masalah II nilai P-value sig. = 0,000 � 0,05, sehingga H ditolak artinya Pendekatan Konvensional mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa secara signifikan. Selain itu juga, dilihat dari nilai rata-rata gain kelompok kontrol mencapai 0,46 sedikit lebih rendah dari nilai gain kelompok eksperimen. Bahkan terdapat siswa yang mencapai nilai gain tertinggi yaitu 0,82 dan terendah mencapai 0,00. Sebenarnya ini jauh dibawah kelompok eksperimen.Selanjutnya, berdasarkan jurnal siswa yang telah diisi oleh siswa di kelompok eksperimen menunjukan 100 siswa memilih gambar orang tersenyum yang melambangkan mereka senang selama pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran, para siswa diberikan terlebih dahulu materi yang akan dipelajari sesuai dengan kebiasaan yang sering dilakukan oleh guru. Lalu, siswa dibentuk berkelompok untuk mengerjakan LKS. Di pertemuan pertama, siswa mengolesi roti untuk membentuk besar pecahan Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 145 tertentu yang diminta oleh soal dan siswa berkomunikasi mengenai proses mengolesi roti secara lisan. Di pertemuan kedua siswa hanya melakukan komunikasi tertulis mengenai proses mengolesi roti melalui media yang disediakan guru. Di pertemuan ketiga siswa diberikan evaluasi dengan soal yang sama untuk kelompok kontrol. Hal ini bermaksud untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa kelompok kontrol dan menjadi pembanding terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa kelompok eksperimen.Hasil postesnya, kelompok kontrol yang berjumlah 48 siswa memiliki rata-rata nilai 56,7 dengan nilai tertinggi 85,4 dan nilai terendah 18,3. Adapun nilai rata-rata gain untuk kelompok kontrol adalah 0,46.

c. Keefektifan Pendekatan

Berdasarkan data yang didapat dari rata-rata nilai gain, jurnal siswa, persentase peningkatan aktivitas siswa, persentase peningkatan kinerja guru dan hasil bercerita siswa lisan, dan nilai postes menunjukan Pendekatan Problem Based Learning PBL lebih efektif meningkatkan kemampuan komunikasi matematik daripada Pendekatan Konvensional. Hanya berdasarkan hasil bercerita siswa secara tulisan yang menunjukan Pendekatan Konvensional lebih baik dari Pendekatan Problem Based Learning PBL.Hal ini disebabkan para siswa di kelompok kontrol diberikan media yang membantu mereka untuk lebih memudahkan menuangkan ide. Sementara, kelompok eksperimen mereka dituntut untuk mengkontruksi sendiri pengetahuan dan didasarkan pada pengalaman.

d. Respon Siswa terhadap Penerapan Problem Based Learning PBL

pada Pembelajaran Matematika Tabel 1 Hasil Respon siswa terhadap penerapan PBL No. Instrumen yang digunakan Hasil Keterangan 1 Jurnal siswa 100 siswa memilih gambar saya senang Siswa memberikan respon positif 2. Skala sikap Minat siswa terhadap PBL Motivasi siswa terhadap PBL 4,06 4,2 Minat siswa positif Motivasi siswa positif