RUMUSAN MASALAH Simpulan dan Saran

Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 65 3 Konsep Kreativitas Menurut Supanadi dalam Munandar, 1999, hlm.16 mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda. Sedangkan Munandar sendiri 1999, hlm.20 mengungkapkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah. Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kemampuan kreatif setiap orang dimiliki sejak lahir dan dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu. Kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks dan menimbulkan adanya perbedaan dalam mendefinisikan arti kreativitas itu sendiri. 4 Ciri-Ciri Kemampuan Kreatif Munandar 1999, hlm.88 mengemukakan ada lima ciri kemampuan kreatif. Kelima ciri tersebut adalah kemampuan berpikir lancar fluency, kemampuan berpikir luwes flexibility, kemampuan berpikir orisinal originality, kemampuan berpikir memerinci elaboraty dan kemampuan berpikir evaluasi evaluaty. Adapun penjabaran dari ciri-ciri berpikir kreatif adalah sebagai berikut: a Kemampuan berpikir lancar fluency, yaitu kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan. Artinya siswa harus mampu menciptakan beberapa ide dan penyelesaian dengan waktu yang cepat. b Kemampuan berpikir luwes flexibility, yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah, menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi. Kemampuan berfikir luwes ini tidak jauh berbeda dengan kemampuan berfikir lancar, karena pada dasarnya siswa harus mampu menghasilkan banyak ide yang bervariasi. c Kemampuan berpikir orisinal originality, yaitu kemampuan untuk mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik. Siswa dituntut untuk mampu menghsilkan produk yang baru maupun hasil modifikasi dari produk yang sudah ada. d Kemampuan berpikir memerinci elaboraty, yaitu kemampuan untuk memperkaya atau mengembangkan suatu gagasan atau produk dengan lebih terperinci dan detail. e Kemampuan berpikir evaluasi evaluaty, yaitu kemampuan dalam menentukan patokan penilaian sendiri dan memberikan penilaian terhadap suatu permasalahan. Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 66 f Kemampuan berpikir merumuskan kembali redefinity, yaitu kemampuan untuk merekontruksikan pengetahuan atau pengalaman yang didapat untuk menjadikan sebuah gagasan baru sesuai dengan pendapat sendiri. g Kemampuan kepekaan sensitivity, yaitu kemampuan menangkap gagasan untuk menanggapi sebuah situasi.

b. Proses pembelajaran metode BCCT dalam mengembangkan

kemandirian dan kreativitas siswa SD Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan di atas dalam implementasinya pembelajaran menggunakan metode BCCT yang memanfaatkan permainan tradisional adalah membuat dan mendesain sentra-sentra pembelajaran berbasis permainan tradisional. Proses pembelajaran sendiri yaitu terdiri dari 8-10 siswa dengan satu guru pendamping dalam setiap sentra. Kemudian guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator dalam sentranya masing-masing. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran dapat terpantau dengan baik dan semua siswa merasa diperhatikan oleh gurunya. Sehingga diharapkan akan menjadi pembelajaran yang nyaman, meningkatkan motivasi belajar siswa, dan tercapainya ketuntasan belajar secara maksimal. Selain itu, siswa juga dilatih untuk berfikir kreatif dan mandiri diantaranya adalah kemampuan berfikir lancar, original, memerinci, merumuskan kembali, bertanggungjawab, dan mampu menyelesaikan masalah sendiri. Kemampuan kreatif dan mandiri didapat dari pengalaman bermain yang dikontruksikan kedalam pembelajaran. Sehingga pengalaman yang didapat menjadi bermakna dan siswa dapat mengetahui alasan kenapa dia harus belajar dan apa fungsi yang didapat jika dia mempelajari suatu hal. Diharapkan dengan seperti itu siswa akan lebih semangat dalam melaksanakan proses pembelajaran. Langkah-langkah atau tahapan dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode Beyond Center and Circle Times BCCT yang memanfaatkan permainan tradisional, diantaranya sebagai berikut. 1 Persiapan Pre-Learning Guru dan pihak sekolah menyiapkan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan pembelajaran seperti: sentra permainan, administrasi kelompok, catatan perkembangan siswa, sampai dengan pengenalan metode kepada orangtua siswa. 2 Penataan lingkungan main a Sebelum anak datang, pendidik menyiapkan bahan dan alat main yang akan digunakan sesuai rencana dan jadwal