Tujuan dan Manfaat PTK.

Seminar Nasional Pendidikan Dasar | 419 Bagan Penelitian Model Spiral Kemmis Mc.Taggar Rukmana, 2009:110

E. Pelaksanaan PTK 1. Pengembangan Fokus Masalah.

Jika saat mengajar merasakan ada sesuatu yang kurang, sesuatu yang tidak seharusnya atau sesuatu yang mengganjal dalam PBMnya, maka guru sedang mengalami persoalan. Hal-hal dalam pengembangan fokus masalah adalah ; Pertama; Merasakan adanya masalah. Hopkin 1993 dalam Wiriaatmadja 2005:80 menulis pertanyaan- pertanyaan untuk menolong mencari fokus masalah sebagai berikut : a. Apa sekarang yang sedang terjadi? b. Apakan yang sedang berlangsung itu mengandung masalah? c. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya? d. Saya ingin memperbaiki .... e. Saya ingin mencobakan gagasan ......di kelas saya. f. Apa yang dapat saya lakukan dengan hal semacam itu? Jika pertanyaan di atas diperhatikan dan guru menemukan pertanyaan tentang hal yang terjadi di kelas, maka guru telah menemukan fokus permasalahan PTK, dan bersiap-siap untuk melakukan langkah- langkah selanjutnya. Masalah tersebut bisa terjadi pada aspek-aspek;

a. Suasana yang kurang mendukung kelancaran PBM. b. Metode Pembelajaran yang kurang tepat.

c. Ketiadaan media pembelajaran. d. Sistem penilaian yang kurang tepat.

Hal-hal yang penting diperhatikan dalam merumuskan fokus masalah, ditulis Wiriaatmadja 2005:81 sebagi berikut: a. Jangan dimulai dengan permasalahan yang tidak mungkin guru dapat menyelesaikannya. b. Pilihlah fokus masalah yang terbatas, yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu yang relatif singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian tindakan. c. Pilihlah fokus masalah yang penting untuk diselesaikan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran sehari-hari. d. Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat. Kedua; Identifikasi masalah. Setelah merasakan adanya masalah maka lakukan identifikasi masalah dengan menjawab peertanyaan-pertanyaan berikut: a. Apakah guru bersedia dan mampu melaksanakan PTK ini dalam peran sebagai peneliti dan mitra peneliti. b. Apakah kegiatan ini tidak merepotkan dan menyita waktu guru. Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 420 c. Apakah siswa di kelas sudah disiapkan untuk melakukan kegiatan ini dan bersedia untuk berpartisipasi. d. Apakah suasana kelassekolah kondusip, antara lain apakan kepala sekolah mendukung. e. Apakah sarana sekolah memadai.. Ketiga; Analisis penyebab masalah. Pada tahap ini peneliti berusaha melalui proses pengumpulan data mencari tahu tentang latar belakang munculnya masalah. Keempat; Perumusan masalah penelitian. Setelah data-data yang diperlukan terpenuhi maka peneliti menentukan atau merumuskan masalah-masalah penelitian. Karena PTK itu bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, maka hal-hal yang dirumuskan adalah aspek-aspek yang menyangkut bagian-bagian dari manajemen pembelajaran yang meliputi perbaikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menyangkut kinerja guru dan aktivitas siswa serta evaluasi pembelajaran. 2. Perencanaan Tindakan. Sebelum melaksanakan penelitian ini, sebaiknya guru memilih siapa yang akan menjadi mitra peneliti. Untuk memperlancar penelitian pilihlah teman sejawat guru, tentukan siapa yang akan menjadi praktisi dan siapa yang akan menjadi observer. Tim peneliti akan bekerja bersama-sama mulai dari orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan, diskusi dan refleksi. Hal-hal yang dikerjakan pada saat perencanaan ini adalah segala hal yang meliputi diskusi, koordinasi, konsultasi dan persiapan administrasi dan prosedur sebelum pelaksanaan penelitian. Secara konkrit perencanaan penelitian ini adalah: a. Menyusun alternatif tindakan dalam bentuk rencana tindakan yang dituangkan dalam bentuk RPP. b. Melakukan analisis secara tim tentang RPP yang disiapkan. c. Melakukan persiapan tindakan yang meliputi berbagai fasilitas pendukung pembelajaran. d. Menyiapkan alat pengumpul data instrumen penelitian. Prinsif-prinsif perencanaan mengacu kepada DAP Development Appropiate Practice , yaitu azak ketercernaan dan kebermaknaan, yang meliputi: 1 Specific, yaitu bahan ajar harus khusus atau tertentu, tidak terlalu luas. 2 Manangabel, yaitu rencana itu harus memungkinkan untuk dilaksanakan. 3 Realistic, yaitu persiapan yang dilakukan harus terdukung oleh sumberdaya. 4 Time-Bound, yaitu dalam persiapan itu harus ada batasan waktu.