Semakin mudahnya akses petani dalam mengakses permodalan untuk

c. Dilaksanakan dengan programkegiatan Peningkatan penerapan teknologi pertanian. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja, akan tetapi program dan kegiatan indikator ini sudah tidak dianggarkan karena termasuk dalam tupoksi Dispertanbunhut, BLH dan DPU ESDM sehingga perlu dilakukan upaya yaitu memaksimalkan koordinasi dengan Dispertanbunhut, BLH dan DPU ESDM.

12. Semakin mudahnya akses petani dalam mengakses permodalan untuk

pengembangan agribisnis pertanian Tabel 3.12 Pencapaian Kinerja Sasaran 12 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Terbentuknya kelembagaan usaha tani dalam rangka peningkatan nilai tambah daya saing ekspor lembaga 2 - 5 166,67 3 75 5 250 6 200 9 300 2 2 100 B Dipertanbunhut Rata-rata 166,67 75 250 200 300 100 B Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 1 satu indikator kategori sangat baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 12 dua belas per indikator : 1 Terbentuknya kelembagaan usaha tani dalam rangka peningkatan nilai tambah daya saing ekspor a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena semakin tingginya kesadaran petani untuk menghasilkan produk organik yang sehat untuk dikonsumsi serta kepedulian untuk melaksanakan sistem pertanian berkelanjutan. Hal ini dapat dibuktikan dengan bertambahnya jumlah kelompok tani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Peduli Lahan Lestari P3LL dan Asosiasi Petani Organik Boyolali APOB yang turut serta dalam sistem pertanian organik baik untuk komoditas padi dan palawija. Pada tahun 2015, terdapat 5 lima KT bimbingan P3LL dan 3 tiga KT binaan APOB yang memperoleh sertifikat organik, sedangkan pada tahun 2016 terdapat 6 enam KT binaan P3LL dan 5 lima KT binaan APOB yang memperoleh sertifikat organik Standart Nasional Indonesia 6729-2013 yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman LeSOS. Dengan diperolehnya sertifikat organik maka dapat meningkatkan daya saing produk sehingga diharapkan kelompok tani dapat mempromosikan produk organik ke pasar yang lebih luas dengan harga yang lebih layak. b. Analisis penggunaan sumber daya : Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan : - Terdapatnya komunikasi intensif antara Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, organisasi petani seperti P3LL dan APOB, serta lembaga non pemerintah seperti Lembaga Study Kemasyarakatan dan Bina Bakat LSKBB dan VECO yang bergerak di bidang pertanian organik. Selain itu juga dijalin komunikasi antara petani dan eksportir untuk membantu pemasaran hasil pertanian organik; LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-53 - Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas kegiatan yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target, sehingga penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 18 dari anggaran Rp. 32.000.000,00 digunakan Rp. 26.238.500,00. a. Analisis programkegiatan : Program kegiatan yang mendukung capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan dengan Kegiatan Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan. Bahwasanya programkegiatan yang ada telah mendukung tercapainya indikator yaitu bertambahnya jumlah petani penghasil padi organik yang tergabung dalam 2 lembaga yaitu APOB dan P3LL, yang terdiri dari 11 kelompok tani. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan fasilitasi sertifikat padi organik. Dengan terdapatnya fasilitasi sertifikat organik dapat membantu petani dalam melakukan budidaya secara organik sehingga produk yang dihasilkan lebih aman dikonsumsi serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani. Kelompok tani yang memperoleh sertifikat organik pada tahun 2016 yang tergabung dalam 2 dua lembaga adalah sebagai berikut: - Paguyuban Petani Peduli Lahan Lestari P3LL meliputi :  Kelompok Trisno maju, Desa Pelemrejo, Kec. Andong;  Kelompok Setyo Mulyo, Desa Pranggong, Kec. Andong;  Kelompok Ngrawan Makmur, Desa Pranggong, Kec. Andong;  Kelompok Sumber Rejeki, Desa Pranggong, Kec. Andong;  Kelompok Sayuk Rukun, Desa Kedungdowo, Kec. Andong;  Kelompok Mukun Maharjo, Desa Kedungdowo, Kec. Andong. - Asosiasi Petani Organik Boyolali APOB meliputi :  Kelompok Sedyo Makmur, Desa Bendosari, Kec. Sawit;  Kelompok Subur Raharjo, Desa Jembungan, Kec.Banyudono;  Kelompok Tani Rahayu 3, Desa Jenengan, Kec. Sawit;  Kelompok Tirto Mukti, Desa Dukuh, Kec. Banyudono;  Kelompok Tani Makmur, Desa Cepokosawit, Kec.Sawit.

13. Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadainya