Meningkatnya pengendalian tata ruang

60. Meningkatnya pengendalian tata ruang

Tabel 3.60 Pencapaian Kinerja Sasaran 60 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Rasio bangunan rumah ber IMB 3,8 - 0,49 65,33 2,61 303,4 3,25 335,05 3,48 107,08 3,77 104,72 3,80 4,03 106,05 A BPMP2T 2 Persentase penggunaan tata ruang sesuai peruntukkannya 100 - 80 100 80 94,18 83 83 95 100 100 100 100 86 86 B Bappeda 3 Cakupan masyarakat dan dunia usaha yang telah mendapat sosialisasi tata ruang kec 19 - - - 19 380 - - - - 19 380 19 19 100 B Bappeda 4 Persentase pembangunan tower seluler RBS yang sesuai dengan tata ruang 100 - 80 100 100 125 100 100 95 95 95 95 100 100 100 B Bappeda Rata-rata 88,44 300,86 172,68 100,69 169,93 98,01 B Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 4 empat indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 98,01 kategori baik terdiri dari 1 satu indikator kategori sangat baik 25, dan 3 tiga indikator kategori baik 75. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 60 enam puluh per indikator : 1 Rasio bangunan rumah ber IMB a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan karena kesadaran masyarakat dalam melakukan pengurusan IMB, hal ini terjadi karena sosialisasi yang giat dilaksanakan oleh BPMP2T; b. Efesiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 20,82 dari anggaran sebesar Rp 380.630.750,00 digunakan sebesar Rp. 301.399.850,00; c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dan kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perijinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal. Dengan melaksanakan pendataan terhadap pemohon ijin yang mengajukan Ijin Mendirikan Bangunan sedangkan data bangunan di seluruh Kabupaten Boyolali di peroleh dari BPS Kab. Boyolali dalam Boyolali Dalam Angka Tahun 2015. Program kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 2 Persentase penggunaan tata ruang sesuai peruntukkannya Kegagalan capaian target indikator kinerja ini disebabkan belum optimalnya penyelenggaraan penataan ruang yang baik. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah lahan pangan pertanian berkelanjutan digunakan untuk fungsi lain non pertanian. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja mengendalikan lahan pangan pertanian berkelanjutan digunakan untuk fungsi lain non pertanian . LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III- 193 3 Cakupan masyarakat dan dunia usaha yang telah mendapat sosialisasi tata ruang Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dikarenakan telah dilakukan sosialisasi Perda Kabupaten Boyolali No 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah kepada pamong desa, tokoh masyarakat dan dunia usaha di 19 Kecamatan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Belum maksimalnya masyarakat dalam memahami Perda Kabupaten Boyolali No 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan memaksimalkan sosialisasi Perda melalui media massa dan media elektronik . 4 Persentase pembangunan tower seluler RBS yang sesuai dengan tata ruang Kegagalan capaian target kinerja indikator ini disebabkan telah ada regulasi yang mengatur pembangunan tower seluler agar sesuai dengan tata ruang. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah terdapat pembangun tower yang mendahului proses pembangunan sebelum diterbitkan ijin dari BPMPPT. Sedangkan Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah informasi tata ruang dari Bappeda dikeluarkan dengan isi yang jelas dan tegas tentang kemungkinan rencana pembangunan tower seluler yang sesuaitidak sesuai dengan tata ruang. Jika tidak sesuai dengan Perda RTRW, rekomendasi dari Bappeda bisa dipakai sebagai dasar untuk tidak menerbitkan ijin pembangunan tower seluler. Analisis untuk 3 tiga indikator di atas : a. Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 5,11 dari anggaran sebesar Rp. 479.300.000,00 digunakan sebesar Rp. 454.818.400,00; b. Indikator ini dilaksanakan dengan program perencanaan tata ruang dengan 3 3 kegiatan yaitu Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang, Revisi Rencana Tata Ruang dan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, walaupun ada yang belum berhasil memenuhi target kinerja.

61. Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional,