- Bekerjasama dan koordinasi dengan instansi atau satker terkait dalam hal penanganan daerah rawan pangan;
- Meningkatkan dan memperbaiki penyusunan peta kerawanan pangan, sehingga diperoleh database yang akurat.
b.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya : Pencapaian target kinerja melibatkan sumber daya di Bidang Ketersediaan
dan Distribusi Pangan dan aparat desa setempat, serta beberapa SKPD terkait. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan cara:
- Melakukan pemetaan wilayah daerah yang terjadi atau berpotensi terjadi
rawan pangan; -
Membentuk tim SKPG Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi -
Menggunakan anggaran untuk aktifitas dan kegiatan yang benar-benar mendukung pencapaian target kinerja, dengan anggaran sebesar Rp.
64.916.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 63.844.461,00 sehingga diperoleh efisiensi anggaran sebesar Rp. 1.071.539,00 1,65.
c. Analisis programkegiatan : Capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan
ketahanan pangan pertanian perkebunan dan kegiatan Penanganan daerah rawan pangan dengan cara melakukan pemetaan wilayah daerah yang terjadi
atau berpotensi terjadi rawan pangan. Program dan kegiatan yang dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan akuntabilitas kinerja yang baik.
Untuk meningkatkan capaian kinerja secara kualitatif, diperlukan keterpaduan dengan SKPD terkait dalam hal upaya intervensi daerah rentan rawan pangan.
Selain itu diperlukan upaya untuk meningkatkan keakuratan data mengenai peta wilayah rentan rawan pangan.
8. Meningkatnya Efisiensi dan efektifitas distribusi pangan
Tabel 3.8 Pencapaian Kinerja Sasaran 8
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun 2016
Transisi Ta
rg et
N as
io n
al Tahun
2011 Tahun
2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016 K
at eg
or i
Koordinator SKPD
Pengampu R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
Ta rg
et R
ea lis
as i
C ap
ai an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
1 Terpantaunya pola dan jalur distribusi
pangan kab Boyolali kec
19 -
19 100
19 100
19 100
19 100
19 100
19 19
100 B
BKP3
Rata-rata 100
100 100
100 100
100 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 1 satu indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 7 tujuh per indikator :
1 Terpantaunya pola dan jalur distribusi pangan kab Boyolali
a.
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini disebabkan pola dan jalur distribusi pangan, yang meliputi kondisi pasokan, harga dan akses pangan masyarakat di
19 kecamatan dapat terpantau dan terdata secara kontinyu selama 12 bulan.
Kendala dan hambatan dalam pencapaian target adalah keterlambatan dan kekuranglengkapan data yang dapat dikumpulkan. Sedangkan alternatif solusi
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-42
yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan koordinasi dan pemantauan secara rutin untuk memperoleh informasi dan data dukung yang lebih lengkap;
b.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Pencapaian target kinerja melibatkan sumber daya di Sekretariat, Bidang
Ketersediaan dan Distribusi Pangan dan petugas di 19 kecamatan koordinator penyuluh. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan cara:
- Membentuk Tim Pemantau dan penyusun laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah serta tim akses dan harga pangan;
- Merintis media informasi yang terkait data-data pangan melalui aplikasi website;
- Mengoptimalkan SDM dan anggaran yang ada untuk mencapai target kinerja melalui rapat koordinasi persiapan dan evaluasi kegiatan, dari anggaran Rp.
124.290.000,00 dapat terealisasi Rp. 113.969.667,00 sehingga diperoleh efisiensi sebesar 8,30.
c. Analisis programkegiatan : Capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan
ketahanan pangan pertanian perkebunan dengan 2 dua kegiatan yaitu Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah dan Pemantauan dan analisis
harga pangan pokok. Program dan kegiatan yang dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan akuntabilitas kinerja yang baik, akan tetapi secara
kualitatif data yang terkumpul belum lengkap, salah satunya yaitu data jumlah bahan pangan yang keluar dan masuk Kabupaten Boyolali. Kedepan diperlukan
perbaikan dalam beberapa sub kegiatan dan koordinasi yang lebih intensif dengan pihak-pihak terkait.
9. Meningkatnya akses masyarakat terhadap kebutuhan teknologi pangan dan