pendidikan keaksaraan, dan Pengembangan pendidikan kecakapan hidup. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan walaupun
belum memenuhi target kinerja, melalui keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan maupun workshop yang diselenggarakan di tingkat provinsi maupun pusat,
meningkatkan jumlah lembaga pendidikan ketrampilan kursus dan mendorong berkembanganya PKBM dan TBM.
28. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas.
Tabel 3.28 Pencapaian Kinerja Sasaran 28
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun
2016 Transisi
Ta rg
et N
as io
n al
Tahun 2011 Tahun
2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016 K
at eg
or i
Koordinator SKPD
Pengampu R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
Ta rg
et R
ea lis
as i
C ap
ai an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
1 SNP
100 -
80 100
75 88,24
90 100
93 97,89
94 94
100 94
94 B
Disdikpora
Rata-rata 88,24
88,24 100
97,89 94
94 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 94 kategori baik terdiri dari 1 satu indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 28 dua puluh delapan per
indikator :
1 SNP a. Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan belum optimalnya evaluasi
dan pengendalian penerapan Standar Nasional Pendidikan.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Standar pendidik dan tenaga kependidikan baik jumlah dan kualitasnya, yang
belum memenuhi standar nasional pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah :
- Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, dan
mencukupi kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan;
- Perlunya perbaikan mutu tenaga edukasi dengan memberikan beasiswa guru
yang belum Sarjana S1 untuk kuliah;
- Menambah frekuensi pelatihan dan pendidikan diklat yang berhubungan
dengan 4 kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesionalitas dan kompetensi sosial. Kemampuan akademik dan
profesional serta jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan terus ditingkatkan;
b. Analisis penggunaan sumber daya :
- Pemberian kesra yang memadai khususnya kepada guru wiyata Bhakti;
- Memberikan beasiswa guru yang belum Sarjana S1 untuk kuliah;
- Memberikan jaminan kesejahteraan untuk tenaga kependidikan;
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 103
- Mencukupi kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan, Kualitas guru yang
belum memenuhi standar nasional pendidikan. c. Analisis programkegiatan
Indikator ini dilaksanakan dengan program program pendidikan yang meliputi Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah dan Program Non Formal. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan walaupun
belum memenuhi target kinerja, dilakukan dengan meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pemberian kesra yang memadai khususnya
kepada guru wiyata Bhakti, dan mencukupi kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan, Kualitas guru yang belum memenuhi standar nasional pendidikan,
Perlunya perbaikan mutu tenaga edukasi dengan memberikan beasiswa guru yang belum Sarjana S1 untuk kuliah serta menambah frekuensi pelatihan dan
pendidikan diklat yang berhubungan dengan 4 kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesionalitas dan kompetensi sosial. Kemampuan
akademik dan profesional serta jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan terus ditingkatkan.
29. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan