pengurusannya dengan melakukan rapat koordinasi dengan SKPD pihak terkait dan melakukan konsultasi dengan instansi pemerintah diatasnya
b. Analisis penggunaan sumber daya : - Menggunakan telephone untuk sarana pelaksanaan konsultasi lebih banyak
dilakukan daripada melakukan kunjungan ke instansi pemerintah diatasnya; - Membentuk tim fasilitasi dengan keanggotaan yang berasal dari Bagian
Pemdes dan SKPD terkait yang kompeten dibidangnya; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan tingkat efisiensi sebesar 23 dari anggaran sebesar Rp.
36.781.750,00 digunakan sebesar Rp. 28.357.850,00.
c. Analisis programkegiatan : Programkegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja ini
dilaksanakan dengan program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan kegiatan Penataan, pengelolaan, pemanfaatan, pelepasan dan Alih
fungsi tanah kas desa. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat
akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja. Sedangkan untuk pencapaiannya dilaksakan dengan cara melakukan rapat
koordinasi antara pemerintah desa dengan instansi pihak terkait untuk menyamakan persepsi dan penelitian kelengkapan persyaratan sebelum
melakukuan cheking di lapangan.
67. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Tabel 3.67 Pencapaian Kinerja Sasaran 67
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun 2016
Transisi Ta
rg et
N as
io n
al Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013 Tahun 2014
Tahun 2015 Tahun 2016
K at
eg or
i Koordinator
SKPD Pengampu
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an Ta
rg et
R ea
lis as
i C
ap ai
an 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
1 Meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah sebesar 35
selama 5 tahun Rp
000 232.191
- 96,489 118,55 124.548
157 160.750 129 225.336 240,96 127.725 135,34 232191 292268 125,87 A
DPPKAD 2
Meningkatkan proporsi PAD terhadap seluruh
Pendapatan menjadi 10.13
12,38 -
8,8 107,32 9,8
114 11 111,45
13,6 136
12,38 122,21 12,38 14,66 118,42 A
DPPKAD 3
Persentase SKPD yang telah menyusun
laporan asset sesuai peraturan
100 -
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 B DPPKAD
4 Tercapainya
Pengamanan Aset Daerah berupa tanah
dan bangunan 100
- 21
70 10 14,2
49 70
70 70
40 40
100 100
100 B DPPKAD
5 Opini BPK terhadap
Laporan Keuangan Daerah adalah WTP
Wajar tanpa pengecualian
100 -
50 100
100 100
100 100
100 100
100 100,00 100
100 100 B
DPPKAD
Rata-rata 99,17
97,04 102,11
129,39 99,51
88,86 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 5 lima indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 88,86 kategori baik terdiri dari 2 dua indikator kategori sangat baik 40, dan 3 tiga indikator kategori baik 60. Berikut analisis
capaian kinerja dari sasaran 11 sebelas per indikator :
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 225
1 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah sebesar 35 selama 5 tahun 2 Meningkatkan proporsi PAD terhadap seluruh Pendapatan menjadi 10.13
Berikut analisis untuk 2 dua indikator di atas :
a.
Keberhasilan capaian indikator dikarenakan dikarenakan adanya wajib pajak baru, dan kegiatan investasi yang meningkat sehingga berimplikasi terhadap
pajak dan retribusi daerah yang meningkat serta terdapatnya sumber-sumber pendapatan baru;
Grafik 3.28 Grafik Peningkatan PAD dari tahun 2011 sd 2016 b. Efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Pembuatan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pendapatan daerah, sehingga dapat mempermudah dan menyederhanakan
langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan, sehingga dapat tercapai efisiensi sebesar 20,40 dari anggaran Rp. 7.102.976.000,00 dengan realisasi Rp.
5.653.742.741,00.
c. Analisis programkegiatan : Indikator ini dilaksanakan dengan program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan Penyusunan standar satuan harga, Penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah , Penyusunan
sistem dan prosedur pengelolaan keuangan Daerah, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD, Penyusunan Rancangan KDH tentang
penjabaran APBD, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD, Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran perubahan
APBD, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Penyusunan sistem informasi pengelolaan keuangan
daerah, Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah, Peningkatan manajemen asetbarang daerah, Peningkatan manajemen investasi
daerah, Revaluasiappraisal asetbarang daerah, Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, Intensifikasi pajak Daerah, Intensifikasi dan
Ekstensifikasi PBB dan BPHTB, Intensifikasi pendapatan lain-lain, Koordinasi dan Rekonsiliasi pengelolaan keuangan daerah, Perencanaan Pengelolaan
Administrasi barang milik daerah, Penatausahaan barang milik Daerah, Pemanfaatan barang milik daerah, Pengamanan dan pemeliharaan Aset
Daerah, Penghapusan dan pemindah Tanganan Aset Daerah, Penyusunan surat penyediaan Dana Anggaran Belanja Daerah, Pengendalian pengeluaran
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 226
keuangan Daerah, Penyelengaraan rapat koordinasi Bendahara pengeluaran, Pengendalian Operasional Pendapatan Daerah, Pengelolaan Kas Daerah,
Fasilitasi penyusunan dokumen pelaksanaan Anggaran SKPD, Peningkatan pengelolaan Dana bantuan Daerah, Pemeliharaan data PBB dan BPHTB,
Peningkatan pelayanan publik bidang PBB dan BPHTB, Pengembangan Pengelolaan Gaji, Bintek Peraturan Perundang-undangan. Programkegiatan
yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat
baik, dan berhasil memenuhi target kinerja. Namun perlu adanya langkah- langkah untuk lebih memaksimalkan pencapaian pendapatan, diantaranya:
- Perlunya sosialisasi pendekatan persuasif terhadap WP dan Calon WP tentang ketentuan Pajak Daerah;
- Melakukan survei lapangan untuk mengetahui omset sebenarnya.
3 Persentase SKPD yang telah menyusun laporan asset sesuai peraturan
a.
Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan target sejumlah 179 SKPDUPT telah melakukan entri data BMD melalui SIMDA BMD;
b. Analisis penggunaan sumber daya : Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan :
-
Mengadakan pendampingan dan bintek entri data BMD melalui SIMDA BMD;
-
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, sehingga dapat tercapai efisiensi sebesar
sebesar 35 yaitu dari anggaran sebesar Rp. 213.578.000,00 digunakan sebesar Rp. 138.687.250,00.
c. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai indikator ini dilaksanakan dengan program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan Penatausahaan barang milik Daerah. Programkegiatan yang dilakukan sesuai
dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil
memenuhi target kinerja, namun ada beberapa kendala dalam pencapaian target kinerja, sehingga perlu diupayakan langkah-langkah, antara lain :
- Perlu adanya penambahan personil di setiap SKPD sehingga akan terpenuhi dalam pengelolaan aset di setiap SKPDUPT yang sesuai dengan tugas-
tugasnya; - Perlu adanya peningkatan pengetahuan SDM tentang pengelolan aset melalui
Diklat dan Sosialisasi tentang penatausahaan yang berlaku serta adanya peningkatan kesejahteraan kepada masing-masing pengelola barang. Harus
ada target untuk penyelesaian untuk SKPD besar, terutama yang mempunyai UPT.
4
Tercapainya Pengamanan Aset Daerah berupa tanah dan bangunan. a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini disebabkan telah dilakukan koordinasi
dengan Badan Pertanahan Nasional. b. Analisis penggunaan sumber daya :
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 227
Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan : - Melengkapi persyaratan dalam pembuatan sertifikat;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, sehingga dapat tercapai efisiensi sebesar
5, yaitu dari anggaran Rp. 775.375.000,00 digunakan sebesar Rp. 739.627.086.00.
c. Analisis programkegiatan : Dilaksanakan dengan program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah dengan kegiatan Pengamanan dan pemeliharaan Aset Daerah. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja. Faktor yang
paling berperan dalam indikator ini adalah, persyaratan dalam proses pensetifikatan dan kerjasama juga komunikasi dengan BPN.
5
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah adalah WTP Wajar tanpa pengecualian
a. Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah tahun 2015 adalah WTP berdasarkan hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Boyolali TA 2014 nomor : 235SXVIII.SMG052015 tanggal 27 Mei 2015. Hal ini disebabkan karena :
-
Penyerahan laporan keuangan ke BPK RI perwakilan Jawa Tengah tepat waktu;
-
Laporan Pertanggungjawaban sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 71 tahun 2010 tentang standart akuntansi pemerintah dan Peraturan menteri
dalam negeri no 64 tahun 2013 tentang penerapan standart akuntansi pemerintahan berbasis akrual sesuai peraturan perundang-undangan;
-
Agenda pembahasan ranperda pertanggungjawaban APBD dari proses sampai evaluasi gubernur tepat waktu;
-
Laporan keuangan khususnya asset dilaksanakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang telah disusun;
-
Penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan ke Departemen Keuangan dan Departemen Dalam Negeri sesuai jadwal yang sudah
ditentukan tepat waktu.
b. Efesiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan :
-
Menggunakan aplikasi berbasis web untuk pengelolaan keuangan dan asset;
-
Menggunakan seluruh anggaran di DPPKAD untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, sehingga dapat tercapai
efisiensi sebesar 5, yaitu dari anggaran Rp. 7.562.063.000,00 digunakan sebesar Rp. 5.968.780.941.00
c. Inidkator ini dilaksanakan dengan seluruh program dan kegiatan yang ada di DPPKAD yaitu program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah dengan kegiatan Penyusunan standar satuan harga, Penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah , Penyusunan sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan Daerah, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD, Penyusunan Rancangan KDH tentang penjabaran APBD,
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD,
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 228
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran perubahan APBD, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD, Penyusunan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah,
Peningkatan manajemen asetbarang daerah, Peningkatan manajemen investasi daerah, Revaluasiappraisal asetbarang daerah, Intensifikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan daerah, Intensifikasi pajak Daerah, Intensifikasi dan Ekstensifikasi PBB dan BPHTB, Intensifikasi pendapatan lain-lain, Koordinasi
dan Rekonsiliasi pengelolaan keuangan daerah, Perencanaan Pengelolaan Administrasi barang milik daerah, Penatausahaan barang milik Daerah,
Pemanfaatan barang milik daerah, Pengamanan dan pemeliharaan Aset Daerah, Penghapusan dan pemindah Tanganan Aset Daerah, Penyusunan surat
penyediaan Dana Anggaran Belanja Daerah, Pengendalian pengeluaran keuangan Daerah, Penyelengaraan rapat koordinasi Bendahara pengeluaran,
Pengendalian Operasional Pendapatan Daerah, Pengelolaan Kas Daerah, Fasilitasi penyusunan dokumen pelaksanaan Anggaran SKPD, Peningkatan
pengelolaan Dana bantuan Daerah, Pemeliharaan data PBB dan BPHTB, Peningkatan pelayanan publik bidang PBB dan BPHTB, Pengembangan
Pengelolaan Gaji, Bintek Peraturan Perundang-undangan, Program optimalisasi pemanfaatan tehnologi informasi dengan kegiatan Penyusunan sistem informasi
terhadap layanan public, program Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan Keuangan Kabupaten Kota dengan kegiatan Evaluasi Administrasi Pengelolaan
Keuangan Daerah dan kegiatan Evaluasi dan Monitoring bantuan keuangan kepada masyarakat, program Pengendalian Kerugian Daerah dengan kegiatan
Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan TPTGR, program Peningkatan kapasitas Sumberdaya Aparatur dengan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
formal, serta program Pembangunan Daerah terpadu dengan kegiatan Pelaksanaan dana WISMP-2 dan kegiatan Koordinasi penyusunan laporan dana
tugas pembantuan.
68. Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat