Tingginya peran kelembagaan petani sebagai pusat pemberdayaan masyarakat

penanganan segar produk pertanian hortikultura buah, khususnya untuk komoditas pepaya. Dilaksnakan dengan program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan dengan kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah Lingkungan, bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain bantuan Bibit Pepaya Calina sebanyak 16.00 batang serta 45.000 kg pupuk organik.

16. Tingginya peran kelembagaan petani sebagai pusat pemberdayaan masyarakat

petani Tabel 3.16 Pencapaian Kinerja Sasaran 16 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Meningkatnya cakupan kelompok tani yang mendapatkan mengembangkan dana BPLM kelom pok BPLM 20 - 16 100 9 180 25 125 20 86,96 9 45 20 10 50 D Dipertanbunhut Rata-rata 100 180 125 86,96 45 50 D Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 50 kategori kurang terdiri dari 1 satu indikator kategori kurang 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 16 enam belas per indikator : 1 Meningkatnya cakupan kelompok tani yang mendapatkan mengembangkan dana BPLM a. Kegagalan capaian target kinerja indikator ini disebabkan karena terdapat kendala kegiatan pertebuan pada tahun 2016 tidak terdapat dukungan kegiatan dari pemerintah pusat, dimana penggunaan dana BPLM adalah untuk kegiatan rawat sampai dengan bongkar ratoon, sehingga hal ini mengakibatkan perguliran dana tersendat. Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah semakin sempitnya lahan tebu mengakibatkan jumlah kelompok tani yang mengusahakan komoditas tebu menjadi berkurang. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah: - Memberikan motivasi dan fasilitasi untuk kegiatan pengembangan tebu; - Mengusulkan kegiatan pendukung pengembangan tebu kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pengawasan terhadap perguliran dan pemanfaatan dana ini dilakukan dengan ketat untuk mencegah terjadinya penyelewengan. Setiap perguliran dilengkapi dengan penandatanganan Berita Acara; c. Pengelola anggaran kegiatan ini adalah Dinas Perkebunan Prov. Jawa Tengah, pada tahun 2016 programkegiatan serta anggaran pendukung untuk kegiatan tanaman semusim tidak diambil. LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-85

17. Semakin tingginya kewaspadaan masyarakat terhadap bencana kebakaran serta