Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadainya

- Efesiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas kegiatan yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target, sehingga penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 18 dari anggaran Rp. 32.000.000,00 digunakan Rp. 26.238.500,00. a. Analisis programkegiatan : Program kegiatan yang mendukung capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan dengan Kegiatan Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan. Bahwasanya programkegiatan yang ada telah mendukung tercapainya indikator yaitu bertambahnya jumlah petani penghasil padi organik yang tergabung dalam 2 lembaga yaitu APOB dan P3LL, yang terdiri dari 11 kelompok tani. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan fasilitasi sertifikat padi organik. Dengan terdapatnya fasilitasi sertifikat organik dapat membantu petani dalam melakukan budidaya secara organik sehingga produk yang dihasilkan lebih aman dikonsumsi serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani. Kelompok tani yang memperoleh sertifikat organik pada tahun 2016 yang tergabung dalam 2 dua lembaga adalah sebagai berikut: - Paguyuban Petani Peduli Lahan Lestari P3LL meliputi :  Kelompok Trisno maju, Desa Pelemrejo, Kec. Andong;  Kelompok Setyo Mulyo, Desa Pranggong, Kec. Andong;  Kelompok Ngrawan Makmur, Desa Pranggong, Kec. Andong;  Kelompok Sumber Rejeki, Desa Pranggong, Kec. Andong;  Kelompok Sayuk Rukun, Desa Kedungdowo, Kec. Andong;  Kelompok Mukun Maharjo, Desa Kedungdowo, Kec. Andong. - Asosiasi Petani Organik Boyolali APOB meliputi :  Kelompok Sedyo Makmur, Desa Bendosari, Kec. Sawit;  Kelompok Subur Raharjo, Desa Jembungan, Kec.Banyudono;  Kelompok Tani Rahayu 3, Desa Jenengan, Kec. Sawit;  Kelompok Tirto Mukti, Desa Dukuh, Kec. Banyudono;  Kelompok Tani Makmur, Desa Cepokosawit, Kec.Sawit.

13. Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadainya

infrastruktur fisik dan non fisik di sektor pertanian Tabel 3.13 Pencapaian Kinerja Sasaran 13 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Penambahan penumbuhan kelompok P3A Perkumpulan Petani Pemakai Air kelompok 3 - 7 56 25 125 16 94,12 18 100 3 100 3 3 100 B Dipertanbunhut 2 Penambahan perbaikan jaringan irigasi desa JIDES 15 unit pertahun. unit 35 - - - - - - 138 405,88 35 0 D Dipertanbunhut LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-54 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 Penambahan pembangunan embung 2 unit pertahun. unit 4 - 7 350 6 100 3 150 4 100 5 250 4 15 375 A Dipertanbunhut 4 Penambahan pembuatan sumur pantek 15 unit pertahun. unit 10 - - 12 100 - - - - 45 225 10 119 1190 A Dipertanbunhut Rata-rata 203 162,50 122,059 100 245,22 416,25 A Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 4 empat indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 416,25 kategori sangat baik terdiri dari 2 dua indikator kategori sangat baik 50, 1 satu indikator kategori baik 25, dan 1 satu indikator kategori kurang 25. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 13 tiga belas per indikator : 1 Penambahan penumbuhan kelompok P3A Perkumpulan Petani Pemakai Air a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena dukungan dana dari Loanhibah dan APBD, peran serta pemerintah daerah selaku kelembagaan pengelola irigasi Bappeda, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, dan Dinas Pekerjaan Umum. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah : - Partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air yang masih rendah dalam meningkatkan peran P3A pada pembangunan pertanian; - Kemampuan P3A pada aspek kelembagaan, teknis dan ekonomi masih rendah; - Keterbatasan narasumber dari pihak perbankan dalam memfasilitasi Akses Informasi dan Kredit Pertanian bagi P3AGP3A dalam mengatasi permasalahan permodalan usaha tani petani maupun kelembagaan petani. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah - Peningkatan penguatan kelembagaan dan peningkatan kemampuan P3AGP3A pada aspek kelembagaan, teknis, keuangan dan bidang usaha kepada pengurus dan anggota melalui pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan secara rutin oleh semua stakeholder yang terkait, sehingga menjadikan P3AGP3A kuat, mandiri, berkelanjutan, mengakar di masyarakat, dan mampu merencanakan kegiatannya, serta mampu mengembangkan potensi sumber daya lokal dalam rangka pengelolaan irigasi partisipatif, serta penanaman kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan pembinaan, pelatihan dan pendampingan secara intensif; - Perlunya dilakukan pertemuan koordinasi secara rutin antar kelembagaan pengelola irigasi, sehingga permasalahan dan hambatan yang ada di lapangan dapat diminimalisir dan dicari penyelesaian dan solusi terbaik; - Melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM dalam rangka memecahkan salah satu permasalahan di sektor pertanian yaitu keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga melalui informasi produk-produk kredit pertanian yang dapat diakses petani kelembagaan petani. b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan: LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-55 - Sumber daya manusia yang sama, realisasi kinerja terjadi sama dibanding tahun lalu; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran. Pencapaian target kinerja ini didukung oleh 2 dua sumber dana, yaitu dana LOANHibah dengan efisiensi 11,40 dari anggaran sebesar Rp38.360.000,00 digunakan sebesar Rp33.986.400,00 dan efisien anggaran sebesar 9,27 dari anggaran sebesar Rp223.852.300,00 digunakan sebesar Rp203.104.150,00. c. Analisis programkegiatan : Program kegiatan yang mendukung capaian indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Program Pembangunan Daerah Terpadu dengan Kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan P3AGP3A dengan bentuk kegiatan adalah Melakukan kegiatan Pelatihan Pengajuan dan Pelaksanaan Dana Inventaris Agribisnis pada Kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan P3AGP3A dan dengan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya dengan Kegiatan Rehabilitasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Denganb bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah : - Fasilitasi akses informasi dan kredit pertanian; - Pelatihan usha intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi; - Pelatihan GP3A dalam pascapanen dan pemasaran hasil; - Sekolah Lapang Iklim disertai pemberian benih padi dan alat peraga Sekolah Lapang Iklim berupa Thremohygrometer dan pH meter; - Sosialisasi Dem Area SRI disertai pemberian benih padi, pupuk organik, dan pestisida organik; - Studi banding SRI; - Anjangsana SL Iklim. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja. 2 Penambahan perbaikan jaringan irigasi desa JIDES 15 unit pertahun. Indikator kinerja ini tidak dilaksanakan, dikarenakan : - Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus DAK Bidang Kedaulatan Pangan Tahun Anggaran 2016 tidak diperbolehkan untuk PembangunanRehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier; - Tidak ada dukungan anggaran dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2016 untuk pembangunanrehabilitasi jaringan irigasi tersier. 3 Penambahan pembangunan embung 2 unit pertahun. a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena dukungan dana dari Dana Alokasi Khusus sebanyak 4 unit, APBN Tugas Pembantuan sebanyak 8 unit dan APBN Pusat sebanyak 3 unit. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah : LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-56 - Pada lokasi pembangunan embung yang diharapkan ada sumber air selain air hujan yang dapat mengisi embung, namun lokasi yang ada lebih banyak mengandalkan air hujan untuk mengisi embung dan lokasi yang biasa digunakan adalah tanah kas desa. DAK maupun APBN; - Lambatnya penyelesaian Detail Engeneering Design DED oleh penyedia jasa konsultan perencana sehingga mengakibatkan waktu pelaksanaan konstruksi mundur menunggu design selesai DAK; - Kurangnya personil untuk PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan dan Pengawas Lapangan yang cakap dan paham dalam menilai kualitas bangunan dan kesesuaian dengan spesifikasi. Dalam pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan oleh UPT DPU ESDM Kecamatan. Namun personil UPT DPU-ESDM mempunyai kesibukan di internal satker ataupun sebagai PPHPpengawas lapangan pada kegiatan konstruksi di satker lain. Sedangkan untuk pengawas lapangan menggunakan personil intern yang ada di Dispertanbunhut Kabupaten Boyolali maupun UPT Pertanian Kecamatan yang dinilai masih kurang memahami konstruksi bangunan DAK. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah - Kedepannya dalam penentuan lokasi embung sebaiknya diperhatikan persyaratan teknis lokasi adanya sumber air selain air hujan dengan melakukan identifikasi dulu terhadap usulan pembangunan embung; - Meningkatkan jumlah penyedia jasa konsultansi perencanaan di Kabupaten Boyolali, karena jumlah konsultan perencana sangat sedikit dan pekerjaannya lingkup se-Kabupaten Boyolali. Banyak pekerjaan konstruksi tertunda pelaksanaannya dikarenakan DED yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan belum selesai sampai target waktu yang ditentukan; - Kedepannya diharapkan dapat melibatkan penyedia jasa pengawasan dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan; b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Untuk melaksanakan indikator diatas terjadi efisiensi penggunaan sumber daya, dengan sumber daya manusia yang sama, realisasi kinerja terjadi meningkat dibanding tahun lalu; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran. dengan efisiensi 11,40 dari anggaran sebesar Rp. 38.360.000,00 digunakan sebesar Rp. 33.986.400,00. c. Analisis program kegiatan : Program kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini dilaksanakan dengan program Program Peningkatan Produksi Pertanian Perkebunan dengan Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Perkebunan DAK Pekerjaan Pembangunan Embung serta Program Pengembangan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana dengan Kegiatan Penyediaan Air Irigasi Untuk Pertanian APBN-TP dan Kegiatan Kegiatan Penyediaan Air Irigasi Untuk Pertanian APBN-Pusat. Dengan membangun embung sebanyak 15 unit dengan dukungan dana dari Dana Alokasi Khusus sebanyak 4 unit, APBN Tugas Pembantuan sebanyak 8 unit dan APBN Pusat sebanyak 3 unit. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja. LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-57 4 Penambahan pembuatan sumur pantek 15 unit pertahun. a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya dukungan dana dari Dana Alokasi Khusus sebanyak 10 unit, SILPA 2015 sebanyak 9 unit dan APBN Pusat sebanyak 100 unit; b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Untuk melaksanakan indikator diatas terjadi efisiensi penggunaan sumber daya, dengan sumber daya manusia yang sama, realisasi kinerja terjadi meningkat dibanding tahun lalu; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran. dengan efisiensi 5,67 dari anggaran sebesar Rp. 304.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 286.772.000,00. c. Analisis Program kegiatan : Program kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini dilaksanakan dengan program Program Peningkatan Produksi PertanianPerkebunan dengan Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Perkebunan DAK dan SILPA serta Program Percontohan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian dengan Kegiatan Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja.

14. Semakin tingginya produksi dan produktivitas hasil pertanian dengan rendahnya