c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku dengan kegiatan Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pembawa, Pembangunan sumur-sumur air tanah,
Monitoring, evaluasi dan pelaporan, dan Studi Potensi Pengembangan Pemanfaatan Air Baku Kabupaten Boyolali, dengan bentuk kegiatannya adalah
melakukan penelitian geolistrik secara berkala dengan memanfaatkan alat yang telah dimiliki serta untuk mencukupi data potensi air tanah. Programkegiatan
yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja.
24. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat
Tabel 3.24 Pencapaian Kinerja Sasaran 24
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun 2016
Transisi Ta
rg et
N as
io n
al Tahun 2011 Tahun 2012
Tahun 2013 Tahun
2014 Tahun 2015
Tahun 2016 K
at eg
or i
Koordinator SKPD
Pengampu R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
Ta rg
et R
ea lis
as i
C ap
ai an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
1 Angka PAUD jumlah
siswa TKRAPenitipan anak dibandingkan jumlah anak
usia 4-6 tahun 76
- 50,79 230,86 21,35 88,95 61,85
82,47 66,21 236,46 69,8
90,65 76
71,80 94,47 B
Disdikpora 2
APK SDMI Paket A 101,2
- 99,49 98,31
98,7 97,53 98,97
97,8 99,27 98,09 99,35 98,17 101,20
99,53 98,35 B
Disdikpora 3
APK SMPMTs Paket B 98
- 92,56 96,67
91,5 95,31 92,08
95,67 93,62 96,52 94,2
96,12 98
94,35 96,28 B
Disdikpora 4
APK SMAMASMK Paket C 70
- 68,05 102,33 68,08 101,61 69,45 102,89 69,91 102,06 72,89 104,13 70
78,33 111,90 A Disdikpora
5 APM SDMI dan Paket A
85 - 84,66
99,89 83,93 98,86 83,72
98,49 84,71 99,66 86,01 101,19 85
86,00 101,18 A Disdikpora
6 APM SMPMTs dan Paket B
73,48 - 66,85
92,22 65,53 90,1 72,05
98,73 68,61 93,69 69,95 95,20
73,48 68,10
92,68 B Disdikpora
7 APM SMAMASMK Paket C
49,19 - 46,02
98,84 47,71 102,13 48,57 103,63 49,71 105,69 49,02 103,87 49,19
50,91 103,50 A Disdikpora
8 APS SDMI
0,03 -
0,1 125,00 0,06 111,71
0,07 71,43
0,03 113,78 0,05
56,30 0,03
0,03 100 B
Disdikpora 9
APS SMPMTs 0,23
- 0,31
56,36 0,27 139,04
0,33 106,06 0,36 41,24
0,21 107,39 0,23
0,09 160,87 A Disdikpora
10 APS SMAMASMK
0,26 -
0,68 107,94 0,77 46,611
0,47 85,11
0,48 13,24 0,41
40,48 0,26
0,32 76,92 B
Disdikpora 11
Angka Melanjutkan AM dari SDMI ke SMPMTs
99,54 - 95,58 100,61 95,64
98,7 93,73 94,83 97,54 98,41
98,4 98,85
99,54 98,16
98,61 B Disdikpora
12 Angka Melanjutkan AM dari
SMPMTs ke SMAMASMK 99,74
- 97,85 104,89 71,36 73,98
74,3 74,49 76,11 76,31 79,33
79,54 99,74
81,23 81,44 B
Disdikpora Ratio murid dgn kelas
- Disdikpora
13 SDMI
orang 18,1
- 20
95,24 19,93 100,1 19,51 102,68
20 116,93 19,02 111,20 18,10
19,04 105,19 A Disdikpora
14 SMPMTs
orang 29,8
- 21
58,33 31,01 109,33 30,07 93,97
31 105,72 30,15 102,82 29,80
29,97 100,57 A Disdikpora
15 SMMA
orang 27,8
- -
0,00 30 104,31
28 93,33
28 104,17 28,41 105,70 27,80
28,34 101,94 A Disdikpora
Ratio murid dgn guru -
Disdikpora 16
SDMI orang
13 -
13 92,86 12,72
115,2 12,62 78,88
13 76,47 12,23 67,94
13 12,25
94,23 B Disdikpora
17 SMPMTs
orang 14,25
- 13
100 12,55 98,38 12,78
106,5 14 132,22 13,71 129,48
14,25 13,83
97,05 B Disdikpora
18 SMMA
orang 12
- 11
33,33 12 161,72
11 36,67
11 40,92 11,4
42,41 12
11,96 99,67 B
Disdikpora Ratio murid dgn sekolah
- Disdikpora
19 SDMI
orang 153,15
- 124
98,41 122,56 107,36 121,26 87,24
120 78,35 119,83 78,24 153,15 120,33
78,57 B Disdikpora
20 SMPMTs
orang 441,23
- 347
95,59 339,4 110,95 339
84,75 350 79,32 352,65
79,92 441,23 343,41 77,83 B
Disdikpora 21
SMMA orang
443,66 -
346 94,79
363 105,28 347
86,32 365 82,27 368,72
83,11 443,66 387,59 87,36 B
Disdikpora Ratio kelas dgn ruang kelas
- Disdikpora
22 SDMI
Ruang 1,05
- 0,98 101,03
0,97 98,04
0,99 98,02
0,99 94,29 1
95,24 1,05
0,99 94,29 B
Disdikpora 23
SMPMTs Ruang
1,02 -
1,57 167,02 1,03 107,43
0,97 98,98
0,99 97,30 0,98
96,32 1,02
0,98 96,08 B
Disdikpora 24
SMMA Ruang
1,09 -
0,98 91,59
1,06 98,57
1,07 99,07
1,08 98,94 1,03
94,36 1,09
1,06 97,25 B
Disdikpora 25
Angka buta aksara -
1,81 67,79
1,75 25
100 100
0,34 99,66
0,32 68 C
Disdikpora
Rata-rata 96,40
99,45 91,12
95,28 90,33
96,57 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 25 dua puluh lima indikator kinerja dengan
capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 96,57 kategori baik terdiri dari 7 tujuh indikator kategori sangat baik 28, 17 tujuh belas indikator kategori baik
68, 1 satu indikator kategori cukup 4. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 24 dua puluh empat per indikator :
1 Angka PAUD jumlah siswa TKRAPenitipan anak dibandingkan jumlah anak usia 4-6 tahun
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-94
a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dicapai melalui peningkatan hubungan silaturahmi dan kerja sama antara lembaga PAUD dengan orang tua anak didik,
terutama dalam hal perencanaan program agar tujuan dari program bisa dicapai secara maksimal dan meningkatkan peranan orang tua murid dalam
pelaksanaan program-program lembaga.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya akses anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga kategori
miskin khususnya dan pemahaman orang tuanya yang masih rendah akan pentingnya pendidikan anak pada usia dini. Penyelenggaraan PAUD dengan
biaya pendidikan murah belum dapat diwujudkan sepenuhnya, kurangnya sarana dan prasarana, serta masih perlunya peningkatan partisipasi masyarakat
dalam pendidikan anak usia dini khususnya pada masyarakat pedesaan.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mendorong pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam
pendirian lembaga PAUD, memperkuat pelayanan PAUD di daerah-daerah terpencil dan pelosok, dengan demikian, akan tercipta pemerataan pendidikan
usia dini.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya, melalui penggunaan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp. 1.234.022.000,00
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.106.304.000,00 sehingga ada efisiensi anggaran sebesar 10,35;
c. Analisis programkerja Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan program Pendidikan
Anak Usia Dini dengan kegiatan Pembangunan gedung sekolah, Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, Pengadaan mebeluer sekolah, Pelatihan kompetensi
tenaga pendidik, Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini.
Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat memenuhi target kinerja.
2 APK SDMI Paket A a. Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan masih kurangnya perluasan
akses dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah, sedangkan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah
optimalisasi kegiatan yang mempunyai output perluasan akses dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan, seperti Pendampingan Bantuan
Operasional Sekolah BOS jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali;
b. Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang SDMISDLB dan SMPMTS serta
pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP; Penyediaan dana pengembangansekolah Untuk SDMISDLB dan SMPMTS;
Penyelenggaraan Paket A Setara SD dan Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.
3 APK SMPMTs Paket B a. Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan masih kurangnya perluasan
akses dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah, sedangkan upaya yang
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-95
dilakukan adalah dengan memberikan lebih banyak lagi subsidi untuk membantu anak dalam menjangkau hak pendidikannya, seperti beasiswa bagi siswa dari
keluarga miskin dan optimalisasi SMP Terbuka yang bertujuan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anak-anak lulusan SD atau sederajat
yang tidak dapat mengikuti pendidikan SMP Reguler karena berbagai hambatan yang dihadapinya;
b. Keberhasilan capaian indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang SDMISDLB dan SMPMTS serta
pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP; Penyediaan dana pengembangansekolah Untuk SDMISDLB dan SMPMTS;
Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.
4 APK SMAMASMK Paket C a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini disebabkan telah diupayakan sekolah
murah; b. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini didukung dengan telah
dilaksanakannya kegiatan Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu; Penyelenggaraan paket C setara SMU; Penyediaan Bantuan Operasional
Sekolah Jenjang SMA; Penyelenggaraan belajar mengajar jenjang SLTA; dan Penyelenggaraan belajar mengajar siswa berprestasi jenjang SLTA.
5 APM SDMI dan Paket A a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini disebabkan telah dilaksanakannya
perluasan akses, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan serta Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang pendidikan dasar
dari APBD Kabupaten Boyolali;
b. Keberhasilan capaian indikator ini didukung adanya Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang SDMISDLB dan SMPMTS serta pesantren
Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP, Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SDMISDLB dan SMPMTS.
6 APM SMPMTs dan Paket B a. Kegagalan capaian kinerja indikator ini disebabkan masih terbatasnya akses usia
pendidikan menengah ke jenjang SMP. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi
ketersediaanketerjangkauan sekolah. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah kinerja
mengupayakan subsidi pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang mampu untuk seragam, transportasi dan lainnya dan mengupayakan
jumlah ketersediaan sekolah;
b. Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang SDMISDLB dan SMPMTS baik dari
anggaran pusat maupun APBD Kabupaten Boyolali.
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-96
7 APM SMAMASMK Paket C a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini disebabkan adanya dana bantuan
khususnya bagi siswa miskin dan berprestasi, mengupayakan sekolah murah dan dari sisi ketersediaan serta keterjangkauan sekolah;
b. Keberhasilan pencapaian target indikator ini dilaksakan melalui kegiatan Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu; Penyelenggaraan paket C
setara SMU, Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah Jenjang SMA, Penyelenggaraan belajar mengajar jenjang SLTA, dan Penyelenggaraan belajar
mengajar siswa berprestasi jenjang SLTA.
8 APS SDMI a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dikarenakan telah dilakukannya
pemberian beasiswa untuk siswa miskin, mendekatkan akses kepada anak di daerah pedesaan dan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus;
b. Ketercapaian target kinerja indikator APS SDMI dilakukan dengan Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.
9 APS SMPMTs a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan adanya beasiswa retrieval,
pemberian pengertian kepada orang tua melalui gurutokoh masyarakat; b. Ketercapaian target kinerja indikator APS SDMI dilakukan dengan Penyediaan
beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.
10 APS SMAMASMK a. Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan dikarenakan faktor
ketidakmampuankemiskinan, biaya pendidikan, lingkunganbudaya, minat anak dan aksesibilitas wilayah, sedangkan upaya yang dilakukan adalah memberikan
beasiswa khususnya bagi siswa dari keluarga miskin untuk mendapatkan akses pendidikan menengah;
b. Capaian indikator ini dilaksanakan dengan adanya penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu.
11 Angka Melanjutkan AM dari SDMI ke SMPMTs a. Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan dikarenakan faktor biaya
yang masih tinggi. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis dan sisi
ketersediaan sekolah. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang mampu untuk seragam, transportasi dan lainnya dan Pendampingan Bantuan Operasional
Sekolah BOS jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali;
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-97
b. Capaian indikator ini dilaksanakan degan adanya Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang SDMISDLB dan SMPMTS untuk mewujudkan sekolah murah.
12 Angka Melanjutkan AM dari SMPMTs ke SMAMASMK a. Kegagalan capaian indikator ini dikarenakan belum optimalnya pembiayaan atau
dana, budaya, geografis dan sisi ketersediaan sekolah dengan biaya murah. Sedangkan upaya yang dilakukan adalah mengupayakan subsidi pembiayaan
atau dana operasional sekolah bagi anak kurang mampu untuk seragam, transportasi dan lainnya dan mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah
murah;
b. Capaian pada indikator ini dilaksanakan dengan adanya kebijakan sekolah gratis bagi siswa berprestasi di jenjang SMA dan SMK.
Ratio murid dgn kelas
13 SDMI Keberhasilan capaian indikator kinerja indikator ini disebabkan adanya kegiatan
pembangunan ruang kelas baru.
14 SMPMTs Keberhasilan capaian indikator kinerja indikator ini disebabkan adanya kegiatan
pembangunan ruang kelas baru.
15 SMMA Kegagalan capaian indikator kinerja indikator ini disebabkan bertambahnya ruang
kelas rusak dan masih terbatasnya dana rehabilitasi ruang kelas untuk menjangkau keseluruhan ruang kelas rusak;
Ratio murid dengan guru
16 SDMI 17 SMPMTs
18 SMMA Kegagalan capaian untuk 3 tiga indikator kinerja di atas dikarenakan tidak adanya
penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil, sedangkan solusi yang dilakukan adalah
dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia guru wiyata bhakti dan guru mengampu di beberapa sekolah.
Ratio murid dengan sekolah
19 SDMI 20 SMPMTs
21 SMMA Kegagalan capaian target dari 3 tiga indikator diatas dikarenakan belum idealnya
rasio jumlah rombongan belajar, sekolah, siswa dan tenaga pendidik. Sedangkan
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-98
upaya yang dilakukan adalah dengan pendirian unit sekolah baru pada jenjang pendidikan menengah di wilayah kecamatan dan melakukan regrouping SD.
Ratio kelas dengan ruang kelas
22 SDMI 23 SMPMTs
24 SMMA Kegagalan capaian target dari 3 tiga indikator diatas dikarenakan masih adanya
ruang kelas yang tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar dan memerlukan rehabilitasi, dan belum optimalnya kegiatan penambahan maupun rehabilitasi ruang
kelas serta masih kurangnya ruang kelas bagi kegiatan belajar mengajar. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
keterbatasan kemampuan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru. Upaya- upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah
memaksimalkan kegiatan dan anggaran rehabilitasi ruang kelas yang rusak ringansedangberat.
25 Angka buta aksara Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan bayak masyarakat berasal dari
keluarga miskin. Kemiskinan sering kali menjadi kendala sangat praktis dalam upaya pembelajaran masyarakat, dan masyarakat penyandang buta aksara sudah
terlalu tua sehingga kemampuan menyerap ilmu lebih lambat;
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah karena mereka berasal dari keluarga miskin. Kemiskinan sering kali menjadi
kendala sangat praktis dalam upaya pembelajaran masyarakat, Banyak masyarakat penyandang buta aksara sudah terlalu tua sehingga kemampuan menyerap ilmu
lebih lambat.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti dengan organisasi
perempuan, organisasi keagamaan, dan swasta
Analisis untuk 24 dua puluh empat indikator di atas : a. Analisis efesieni penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah :
Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target untuk :
- Jenjang Wajardikdas SD dan SMP sebesar Rp. 33.160.953.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 32.671.009.854,00 sehingga terdapat
efisiensi sebesar 1,48; - Jenjang Pendidikan Menengah SMA dan SMK sebesar Rp.
12.930.440.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 12.507.989.732,00 sehingga terdapat efisiensi sebesar 3,27;
- Jenjang Pendidikan Non Formal sebesar Rp. 266.150.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 202.242.423,00 sehingga terdapat efisiensi
sebesar 24,01;
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-99
b.
Kesembilan indikagtor di atas dilaksanakan dengan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan kegiatan Pembangunan gedung
sekolah, Penambahan ruang kelas sekolah, Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah, Pembangunan pepustakaan sekolah, Pembanguna sarana air bersih
dan sanitary, Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa, Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, Pengadaan mebeluer sekolah, Rehabilitasi sedangberat
bangunan sekolah, Pelatihan kompetensi siswa berprestasi, Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah BOS jenjang SDMISDLB dan SMPMTS serta
pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP, Penyediaan dana pengembangansekolah Untuk SDMISDLB dan SMPMTS,
Penyelenggaraan Paket A Setara SD, Penyelenggaraan Paket B Setara SMP, Pembinaaan minat, bakat, dan kreativitas siswa, Penyediaan beasiswa retrieval
untuk anak putus sekolah, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, dan kegiatan Peningkatan Manajemen Operasional Sekolah, program Program Pendidikan
Menengah dengan kegiatan Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya, Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa, Pengadaan alat
praktik dan peraga siswa, Pengadaan mebeluer sekolah, Pemeliharaan rutinberkala sarana air bersih dan sanitary, Penyediaan beasiswa bagi keluarga
tidak mampu, Penyelenggaraan paket C setara SMU, Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
MBS, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Penyelenggaraan Lomba Peningkatan Prestasi Siswa Geguritan, Rumpun Mapel, Pidato, dll, Penyediaan
Bantuan Operasional Sekolah Jenjang SMA, Penyelenggaraan belajar mengajar jenjang SLTA, dan kegiatan Penyelenggaraan belajar mengajar siswa berprestasi
jenjang SLTA, program Pendidikan Non Formal dengan kegiatan Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan, Pengembangan pendidikan keaksaraan,
Pengembangan pendidikan kecakapan hidup, Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, dan kegiatan
Penyelenggaraan Kelompok Belajar Usaha.
25. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar.