Analisis untuk 3 tiga indikator di atas :
a.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat
mengurangi penggunaan anggaran kegiatan dengan efisiensi 1,48 dari anggaran Rp. 1.604.872.600,- digunakan Rp. 1.581.066.200,00;
b. Analisis Program kegiatan yang menunjang keberhasilan: Dilaksanakan dengan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan
Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAK.
20. Semakin baiknya sistem pengelolaan hutan termasuk pengawasan dan
penegakan hokum
Tabel 3.20 Pencapaian Kinerja Sasaran 20
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun 2016
Transisi Ta
rg et
N as
io n
al Tahun 2011
Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016 K
at eg
or i
Koordinator SKPD
Pengampu R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
Ta rg
et R
ea lis
as i
C ap
ai an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
1 Terselenggaranya sosialisasi
peraturan pemanfaatan hasil hutan hingga 19 kecamatan
kec 10
- -
- 19
475 15
78,95 19 126,67
19 190
10 10
100 B Dipertanbunhut
2 Meningkatnya industri hasil
hutan kayu yang berijin industri
23 -
27 112,5
20 95,23
20 100
21 95,45
23 92
23 23
100 B Dipertanbunhut
Rata-rata 112,50
263,17 89,47
111,06 141
100 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 2 dua indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 2 dua indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 20 dua puluh per indikator :
1 Terselenggaranya sosialisasi peraturan pemanfaatan hasil hutan hingga 19 kecamatan.
a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena telah dilaksanakan sosialisasi ke kecamatan yang memiliki potensi hutan rakyat yang cukup besar,
yaitu Juwangi, Kemusu, Karanggede, Klego, Simo, Ampel, Musuk, Cepogo, Nogosari, Andong, kepada mantan penerbit Surat Keterangan Asal Usul Kayu
SKAU, Penyuluh Kehutanan dan KaUPT Pertanian;
b.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat
mengurangi penggunaan anggaran kegiatan dengan efisiensi 1,60 dari anggaran Rp. 75.000.000,00 digunakan Rp73.796.800,00;
c. Analisis Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan bahwasanya prgramkegiatan yang ada telah mendukung pencapaian target dengan
melakukan sosialisasi peraturan pemanfaatan hasil hutan di 10 kecamatan. Dilaksanakan dengann program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
dengan kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan.
2 Meningkatnya industri hasil hutan kayu yang berijin
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-89
a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena kesadaran pengusaha hasil hutan kayu untuk mematuhi peraturan perijinan yang terkait.
Hambatan permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah karena adanya perubahan regulasi terkait Ijin Usaha Industri Pengolahan Hasil
Hutan Kayu IUIPHHK, Kabupaten Kota sudah tidak memiliki kewenangan dalam menerbitkan IUIPHHK sehingga tidak ada penambahan industri
pengolahan kayu yang berijin.
Alternatif solusi yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah dilakukan pengawasan yang terintegrasi mulai lini desa hingga lini pusat.
b. Bahwasanya programkegiatan yang berkaitan dengan meningkatnya industri hasil hutan kayu yang berijin bukan merupakan kewenangan Pemerintah Daerah
tidak terdapat alokasi anggaran maka tidak ada programkegiatan yang dilaksanakan sehingga tidak terdapat efesiensi penggunaan sumberdaya.
Namun demikian target meningkatnya industri hasil hutan kayu yang berijin sebesar 23 industri
dapat terealisasi sebanyak 23 industri.
21. Semakin rendahnya pemanfaatan sumber daya hutan dan lahan secara