Meningkatnya pemanfaatan teknologi dalam pengolahan serta berkembangnya

41 Kedele a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena kesadaran petani dalam membudidayakan benihbit varietas unggul kedelai. Petani menyadari bahwa tanaman kedelai komoditas kedelai sangat rentan terhadap perubahan pengaruh iklim maupun serangan hama penyakit, sehingga penggunaan varietas unggul kedelai selain meningkatkan produksi maupun produktivitas dapat mengurangi serangan OPT. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih terdapat petani yang menggunakan varietas kedelai lokal. Alternatif solusi yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah melakukan pembinaan secara intensif kepada petani untuk melakukan penggunaan varietas uggul kedelai. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya: - Melibatkan penyuluh pertanian dalam pembinaan penggunaan kedelai varietas unggul; - Melibatkan POPT dalam pengawasan dan pengendalian OPT - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 4,67 dari anggaran sebesar Rp. 4.530.880.000,00 digunakan sebesar Rp. 4.319.119.000,00, efisiensi sebesar 0,64 dari anggaran sebesar Rp. 240.155.000,00 digunakan sebesar Rp. 238.616.000,00, efisiensi sebesar 3,84 dari anggaran sebesar Anggaran Rp. 5.165.731.760,00 digunakan sebesar Rp. 4.967.339.550,00. c. Analisis Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah terdapat dukungan kegiatan APBN untuk pengembangan komoditas kedelai sehingga target luas lahan yang menggunakan benihbibit varietas unggul kedelai seluas 87,35 dapat terealisasi seluas 95,68. Dilaksanakan dengan program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan dengan kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi - Peningkatan Produksi Kedelai APBN-TP, bentuk kegiatan yang dilakukan diantaranya memberikan bantuan biaya untuk melakukan pengembangan budidaya kedelai, program Peningkatan Produksi Pertanian Perkebunan dengan kegiatan Perlindungan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, dan kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Perkebunan 19 Kecamatan DAK.

15. Meningkatnya pemanfaatan teknologi dalam pengolahan serta berkembangnya

sistem agribisnis dengan pengintegrasian kegiatan usahatani Tabel 3.15 Pencapaian Kinerja Sasaran 15 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Bertambahnya kelompok petani yg telah mengintegrasikan usahataninya kelompok tani 60 - 14 36,84 5 100 11 42,31 10 250 45 112,50 60 60 100 B Dipertanbunhut LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-82 Semakin tingginya pemanfaatan teknologi dan bertambahnya jumlah kelompoktani yang menerapkan teknologi penanganan segar produk pertanian : Dipertanbunhut 2 - hortikultura sayuran kelompok tani 3 - 7 100 - - 5 100 - - 12 109,09 3 6 200 A Dipertanbunhut 3 - hortikultura buah kelompok tani 3 - 7 100 2 100 7 100 - - 8 100 3 3 100 B Dipertanbunhut Rata-rata 78,95 100 80,77 250 107,20 133,33 A Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 3 tiga indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 133,33 kategori sangat baik terdiri dari 1 satu indikator kategori sangat baik 33,33, dan 2 dua indikator kategori baik 66,67. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 15 lima belas per indikator : 1 Bertambahnya kelompok petani yg telah mengintegrasikan usahataninya a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena: - Kesadaran petani untuk mengintegrasikan tanaman tembakau dengan tanaman lain, misalnya tanaman cengkeh dengan tanaman tembakau, tanaman kopi dengan tanaman tembakau; - Petani sudah merasakan hasil integrasi, dan mendapatkan penghasilan lain selain dari tembakau; - Beberapa kawasan yang sudah mengintegrasikan usahataninya adalah petani tembakau di Kecamatan Selo, Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, Kecamatan Ampel. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah persaingan lahan antara tanaman perkebunan dengan tanaman hortikultura maupun tanaman kehutanan. Alternatif solusi yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah memanfaatkan lahan seefisien mungkin dan diintegrasikan dengan tanaman lain yang tidak mengganggu tanaman tembakau. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya: - Menggunakan dukungan dana pada komoditas yang menjadi prioritas secara efisien dan pasti, guna pencapaian target; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 0,63 dari anggaran sebesar Rp. 100.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 99.366.050,00. c. Analisis Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah programkegiatan yang ada telah mendukung bertambahnya kelompok tani yang telah mengintegrasikan usahataninya sebanyak 60 kelompok tani. Dilaksanakan dengan program Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan dengan kegiatan Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar, bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan monitoring 60 kelompok tani untuk mengintegrasikan tanaman tembakau dengan tanaman lain. Semakin tingginya pemanfaatan teknologi dan bertambahnya jumlah kelompoktani yang menerapkan teknologi penanganan segar produk pertanian : 2 Hortikultura sayuran LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-83 a. Keberhasilan capaian Indikator ini disebabkan karena: - Teralisasinya 6 enam kelompok tani yang menerapkan teknologi penanganan segar produk pertanian utamanya hortukultura sayuran; - Kesediaan anggota kelompok tani menerima teknologi baru dalam berbudidaya; - Pembinaan dan pelatihan cara budidaya yang benar dan ramah lingkungan Sekolah Lapang Good Agricultural Practices SL-GAP dan penanganan pasca panen yang benar Sekolah Lapang Good Handling Practices SL-GHP kepada kelompok tani. b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran kegiatan dengan efisiensi 2,09 dari anggaran Rp. 2.710.340.000,00 digunakan Rp. 2.653.702.000,00; c. Analisis Program kegiatan yang menunjang keberhasilan: Program kegiatan sangat menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja utama, terdapat penambahan 6 enam kelompok tani yang menerapkan teknologi penanganan segar produk pertanian hortikultura sayuran, khususnya untuk komoditas cabai. Dilaksanakan dengan program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan dengan kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan - Pengembangan Kawasan Cabai Besar dan Cabai Rawit APBN- TP, bentuk kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan kawasan cabai rawit seluas 55 Ha. 3 Hortikultura buah a. Keberhasilan capaian Indikator ini disebabkan karena : - Teralisasinya 3 tiga kelompok tani yang menerapkan teknologi penanganan segar produk pertanian utamanya hortukultura buah, utamanya buah pepaya, sebagaimana tersebut di bawah ini:  Kelompok Tani Ngudi Mulyo I, Desa Teras,Kecamatan Teras;  Kelompok Tani Ngudi Mulyo II, Desa Teras,Kecamatan Teras;  Kelompok Tani Ngudi Mulyo IV, Desa Teras,Kecamatan Teras. - Kesediaan anggota kelompok tani menerima teknologi baru dalam berbudidaya; - Dukungan kegiatan APBD Kab. Boyolali berupa pelatihan budidaya pepaya, pemberian bibit Pepaya Calina sebanyak 16.070 batang serta pupuk organik sebanyak 45.950 Kg. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran kegiatan dengan efisiensi 1,29 dari anggaran Rp. 100.000.000,00 digunakan Rp. 98.710.350,00; c. Analisis Program kegiatan yang menunjang keberhasilan: Program kegiatan sangat menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja utama, terdapat penambahan 3 tiga kelompok tani yang menerapkan teknologi LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-84 penanganan segar produk pertanian hortikultura buah, khususnya untuk komoditas pepaya. Dilaksnakan dengan program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan dengan kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah Lingkungan, bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain bantuan Bibit Pepaya Calina sebanyak 16.00 batang serta 45.000 kg pupuk organik.

16. Tingginya peran kelembagaan petani sebagai pusat pemberdayaan masyarakat