Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi

c. Analisis programkegiatan : Keberhasilan capaian kinerja ini dilaksanakan dengan program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah bagi UMKM dengan 6 enam kegiatan yaitu Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan, Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk UKM dan Koperasi, Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi UMKM, Peningkatan Jaringan kerjasama antar lembaga, Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga industri kecil dan industri menengah, dan Pengembangan kebijakan dan program Peningkatan ekonomi local. Kerjasama kemitraan dilakukan dengan : - UKM alang-alang produk olahan lele bekerjasama dengan Hypermart,luwes,Palma; - UKM al-Fadh produk nolahan lele bekerjasama dengan alfamart; - UKM Hilda Vicky Roti makanan bekerjasama dengan Hypertmarat,Laris dan Cempaka; - UKM Papang Egg Roll produk roti egg roll bekerjasama dengan luwes, Hypermart, Galaxy, Niki baru, Ada baru, Roma; - UKM Rojo Koyo Pengolahan Abon Sapi bekerjasama dengan Hypermart, Assalam, dan luwes. 4 Penyaluran kredit UMKM oleh BUMD Kegagalan capaian target indicator kinerja ini dikarenakan kurangnya promosi kredit untuk UMKM dengan bunga ringan dan kurangnya kerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membina UMKM di Kabupaten Boyolali. Bagian perekonomian tidak mempunyai program kegiatan yang terkait dengan indikator ini. Data realisasi capaian kinerja berasal dari laporan BUMD, sehingga tidak ada alternatif solusi yang telah dilakukan untuk penyebab kegagalan atau penurunan kinerja. Serta tidak ada analisis penggunaan sumber daya dan analisis programkegiatan.

2. Meningkatnya produktivitas dan skala usaha UMKM dan Koperasi

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Jumlah UMKM dan Koperasi yang meningkat produktivitasnya UMKM Koperasi 265 - 224 101,82 230 100 240 100 250 100 265 106 265 265 100 B Dinkop dan UMKM 2 Persentase usaha mikro yang berkembang menjadi usaha kecil formal Usaha mikro 205 - 100 100 125 100 150 100 175 100 210 105 205 205 100 B Dinkop dan UMKM 3 Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UKM naker 96386 - 93,959 101,46 93,971 100,4 254,601 269,50 171152 179,37 96.385 100,01 96386 96386 100 B Dinkop dan UMKM 4 Persentase koperasi yang aktif 79,67 - 73,9 96,53 75,45 97,6 75,14 96,21 78,88 100 79,65 99,97 79,67 76,22 95,67 B Dinkop dan UMKM 5 Peningkatan jumlah produksi UMKM juta Rp 754,8 - 739 101,91 740,04 101 1424,89 192,62 1407,93 186,57 19.567 2592,93 754,80 754,8 100 B Dinkop dan UMKM Rata-rata 99,8 99,8 151,66 133,19 600,78 99,13 B Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-28 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 5 lima indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 99,13 kategori baik terdiri dari 5 lima indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2 dua per indikator : 1 Jumlah UMKM dan Koperasi yang meningkat produktivitasnya a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya pembinaan, sosialisasi, pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah dengan pergantian pengelolaan sering terjadi perubahan manajemen sehingga perkembangan atau kemajuan Koperasi terhambat. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah memberikan masukan kepada Koperasi untuk melakukan pengkaderanbagi pengurus maupun pengelola. b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan Mengundang Koperasi dan UMKM untuk di sosialisasi, di bintek serta diikutkan pelatihan dan promosipameran di event-event tertentu, Dinas juga melayani pengaduan permasalahan Koperasi. 2 Persentase usaha mikro yang berkembang menjadi usaha kecil formal a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya pembinaan, sosialisasi, bintek, pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah kelompok masyarakat belum tahu tata cara dan prosedur pendirian Koperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku . Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah melakukan pembinaan dan pendekatan serta pendampingan kepada pengurus bahwa Koperasi harus siap untuk menjalankan administrasi sebagai organisasi berbadan hukum Koperasi, Melakukan penerangan kepada masyarakat bahwa badan hukum Koperasi sangat penting dan perlu persyaratan yang harus dipenuhi. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yangh dilakukan adalah dengan mengundang Usaha mikro kemudian diadakan pembinaan kesadaran berkoperasi. 3 Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UKM a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan adanya peningkatan produktivitas Koperasi dan UMKM sehingga UMKM dan Koperasi perlu penambahan tenaga kerja; b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yangh dilakukan adalah dengan dilaksanakannya pembinaan kepda Koperasi dan UMKM sertaadanya pendataan. 4 Persentase koperasi yang aktif a. Kegagalan capaian indikator kinerja ini dikarenakan banyaknya koperasi yang tidak aktif sehingga prosentase koperasi aktif menurun. LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-29 Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah SDM Koperasi yang masih perlu pembinaan, sulitnya membubarkan Koperasi yang sudah tidak aktif. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah secara rutinitas mengadakan pembinaan Ke koperasi b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan mengundang koperasi untuk diadakan pembinaan dan pelatihan. 5 Peningkatan jumlah produksi UMKM a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pasar. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah adanya kesulitan bahan baku. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian terget kinerja adalah mencari bahan pengganti yang lain b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan sharing dengan dengan UMKM. Analisis untuk 5 lima indikator di atas : a. Analisis penggunaan sumber daya : Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan mengunakan anggaran untuk aktivitas kegiatan yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 9,14 dari anggaran sebesar Rp. 539.569.000,00 digunakan sebesar Rp. 490.208.624,00. b. Analisis programkegiatan : Kelima indikator di atas dilaksanakan dengan program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah dengan 3 tiga kegiatan yaitu Fasilitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi, Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan, dan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan, dan program Peningkatan kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan Koperasi dan kegiatan Pembinaan,pengawasan dan penghargaan Koperasi berprestasi. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja walapun ada yang belum berhasil memenuhi target kinerja.

3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan