Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan

Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah SDM Koperasi yang masih perlu pembinaan, sulitnya membubarkan Koperasi yang sudah tidak aktif. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah secara rutinitas mengadakan pembinaan Ke koperasi b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan mengundang koperasi untuk diadakan pembinaan dan pelatihan. 5 Peningkatan jumlah produksi UMKM a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pasar. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah adanya kesulitan bahan baku. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian terget kinerja adalah mencari bahan pengganti yang lain b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan sharing dengan dengan UMKM. Analisis untuk 5 lima indikator di atas : a. Analisis penggunaan sumber daya : Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan mengunakan anggaran untuk aktivitas kegiatan yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 9,14 dari anggaran sebesar Rp. 539.569.000,00 digunakan sebesar Rp. 490.208.624,00. b. Analisis programkegiatan : Kelima indikator di atas dilaksanakan dengan program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah dengan 3 tiga kegiatan yaitu Fasilitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi, Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan, dan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan, dan program Peningkatan kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan Koperasi dan kegiatan Pembinaan,pengawasan dan penghargaan Koperasi berprestasi. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja walapun ada yang belum berhasil memenuhi target kinerja.

3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan

mikro LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi. Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Meningkatnya jumlah KSPKJKS dan LKM yang laporan keuangannya dinilai sehatcukup sehat. koperasi 110 - 22 110 60 150 123 205 125 156,25 110 110 110 110 100 B Dinkop dan UMKM LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-30 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 Persentase Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam UED-SP yang sehat 82,95 - 80 322,45 52 142,74 96,09 185 73 108,24 60 72,33 82,95 100 121 A Bapermasdes Rata-rata 146,37 146,37 195 132,25 91,17 110,28 A Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 2 dua indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 110,28 kategori sangat baik terdiri dari 2 dua indikator kategori sangat baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 3 tiga per indikator : 1 Meningkatnya jumlah KSPKJKS dan LKM yang laporan keuangannya dinilai sehatcukup sehat. a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena kesadaran Koperasi akan pentingnya penilaian kesehatan untuk perkembangan usaha Koperasi , selain itu hasil dari penilaian kesehatan Koperasi juga di gunakan sebagai persyaratan untuk meraih dana dari pihak ketiga. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya tenaga penilai yang memiliki sertifikat. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah pengkaderan dengan mengikut sertakan pegawai Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengikuti pelatihan penilaian kesehatan di tingkat provinsi. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya yang diakukan adalah dengan : - Mengundang pengelola Koperasi tahu tata cara penilaian kesehatan untuk perkembangan dan pengendalian Koperasi, laporan dari Koperasi di nilai oleh tenaga ahli Dinas Koperasi dan UMKMN yang telah memiliki srtifikat penilaian kesehatan Koperasi; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas kegiatan yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 6,71 dari anggaran sebesar Rp. 420.500.000,00 digunakan sebesar Rp. 392.271.987,00. c. Analisis programkegiatan : Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan dari indikator ini yaitu Program Peningkatan kualitas Kelembagaan Koperasi dengan 5 lima kegiatan yaitu Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi, Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian, Sosialisasi prinsip-prinsip pemahman perkoperasian, Pembinaan Pengawasan dan penghargaan Koperasi berprestasi, Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha Koperasi. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja. 2 Persentase Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam UED-SP yang sehat a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan telah dilakukan pembinaan dan pelatihan kelompok pengelola UED-SP. LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III-31 b. Untuk mendorong terlaksananya usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam UED-SP yang sehat telah dilakukan sumber daya antara lain dilakukan dengan: - Pembuatan kebijakan surat edaran yang berisi Pedoman Pengelolaan Pemanfatan Dana Perguliran oleh pemanfaat; - Penambahan modal UED-SP kepada kelompok; - Penggunaan anggaran untuk aktivitas kegiatan yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 12,19 dari anggaran sebesar Rp. 90.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 79.027.250,00. c. Analisis programkegiatan : Indikator ini dilaksanakan dengan Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan dengan kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Monitoring, Evaluasi Pembinaan UED-SP serta dengan program Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan dengan kegiatan Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga teknis dan masyarakat pelatihan UED-SP. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja walapun belum berhasil memenuhi target kinerja. Yaitu dengan melakukan : - Pembinaan Pengurus Kelompok Pengelolaan Dana UED – SP; - Peningkatan kapasitas Pengurus Pengelola Dana UED-SP; - Melakukan pembinaan kepada Pengurus Kelompok UED-SP melalui monitoring.

4. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi