Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera yang keluarga

Tabel 3.43 Pencapaian Kinerja Sasaran 43 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 30 - 45,81 305,4 15,79 78,95 33,25 133 33,25 110,83 49 163,33 30 50,87 169,57 A BP3AKB Rata-rata 305,40 79 133,00 110,83 163,33 169,57 A Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 169,57 kategori sangat baik terdiri dari 1 satu indikator kategori sangat baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 43 empat puluh tiga per indikator : 1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan kesetaraan gender sudah diaplikasikan sehingga tidak ada hambatan bagi perempuan untuk menempuh pendidikan dan kesempatan perempuan untuk menduduki jabatan struktural tidak dibatasi; b. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan : - Adanya SE Bupati tentang PPRG Perencanaan Penganggaran Responsif Gender mendorong SKPD untuk memberikan keseimbangan manfaat yang setara antara laki-laki dan perempuan; - peningkatan kualitas koordinasi dan penguatan - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan semaksimal mungkin yaitu dari anggaran sebesar Rp. 30.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 30.000.000,00 c. Analisis programkegiatan : untuk mencapai indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan dan kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja.

44. Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera yang keluarga

Berencana Tabel 3.44 Pencapaian Kinerja Sasaran 44 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Cakupan peserta KB aktif 75 - 85,82 101,92 85,45 101,36 79,4 94,08 80,02 100,03 79,99 94,77 75 80,23 106,97 A BP3AKB 2 Cakupan peserta KB laki-laki 3 - 3 100,00 2,79 84,55 2,81 82,65 2,11 74,04 3,17 93,24 3 2,16 72 C BP3AKB LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III- 151 3 Terpenuhinya kebutuhan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin 100 - 79.882 94,64 85,27 85,27 78,99 78,99 80,03 100,04 100 100 100 100 100 B BP3AKB Rata-rata 98,85 90,39 85,24 91,37 96,00 92,99 B Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 3 tiga indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 92,99 kategori baik terdiri dari 1 satu indikator kategori sangat baik 33,34, 1 satu indikator kategori baik 33,33, dan 1 satu indikator kategori cukup 33,33. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 44 empat puluh empat per indikator : 1 Cakupan peserta KB aktif a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan keberhasilan strategi pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat peduli KB, tingginya kebutuhan masyarakat terhadap KB dan keberhasilan pemenuhan alat kontrasepsi; b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Mengoptimalkan dukungan lintas sektor serta pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat peduli KB; - Mengupayakan pemenuhan standar dan prosedur pelayanan untuk menangani komplikasi serta kegagalan tindakan pemasangan kontrasepsi dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 7,60 dari anggaran sebesar Rp. 2.024.788.500,00 digunakan sebesar Rp. 1.870.881.387,00. c. Indikator ini dilaksanakan dengan program Keluarga Berencana dengan kegiatan Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin, Pelayanan KIE, Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu, Pembinaan Keluarga Berencana, Pengadaan sarana mobilitas tim KB keliling, dan Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB dan kesehatan reproduksi, program Pelayanan Kontrasepsi dengan kegiatan Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi. Program dan kegiatan seara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas yang baik, walupun belum berhasil memenuhi target kinerja. namun perlu upaya-upaya untuk ditingkatkan, antara lain : meningkatkan komitmen stakeholder terkait untuk bersama-sama mengendalikan jumlah penduduk melalui Program KB, meningkatkan kualitas pelayanan KB sesuai standart yang telah ditentukan, memberdayakan dan meningkatkan peran dokter umum dan bidan dalam memperluas jaringan pelayanan KB, meningkatkan jumlah cakupan peserta KB MKJP. 2 Cakupan peserta KB laki-laki a. Kegagalan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peran laki-laki dalam KB dan kurangnya petugas lapangan. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah kurangnya jumlah perugas lapangan, meskipun sudah ada upaya untuk mengantisipasi dengan memberdayakan kader dan kelompok masyarakat peduli KB. b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah : LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III- 152 - Mengoptimalkan dukungan lintas sektor serta pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat peduli KB; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target yang dibiayai dari anggaran APBN sebesar Rp. 10.000.000,00 dengan realisasi Rp. 9.929.600,00 sehingga terjadi efisinsi sebesar 0,70. c. Indikator ini dilaksanakan dengan program Keluarga Berencana dengan kegiatan peningkatan partisipasi pria dalam KB dan kesehatan reproduksi. Program dan kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas yang baik, walupun belum berhasil memenuhi target kinerja, hal ini disebabkan karena adanya pemahaman masyarakat bahwa urusan KB diserahkan kepada perempuan sehingga minat laki-laki dalam mengikuti program KB masih rendah, pilihan jenis alat kontrasepsi bagi laki-laki sangat terbatas atau hanya dua macam yaitu MOP dan Kondom, kompetensi petugas medis untuk pelayanan MOP jumlahnya masih sangat terbatas. 3 Terpenuhinya kebutuhan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan telah terpenuhinya logistik alat kontrasepsi dan adanya penganggaran khusus bagi keluarga miskin; b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Mengoptimalkan dukungan lintas sektor serta pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat peduli KB; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target yang dibiayai dari anggaran APBN sebesar Rp. 150.000.000,00 dengan realisasi Rp. 149.107.150,00 sehingga terjadi efisinsi sebesar 0,6. c. Analisis programkegiatan : Indikator ini dilaksanakan dengan program Keluarga Berencana dengan kegiatan Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin. Program dan kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas yang baik, dan berhasil memenuhi target kinerja.

45. Meningkatnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja KRR