2 Cakupan penyuluhan kehutanan
terhadap lembaga kehutanan masyarakat
80 -
26 100
- 120
47 313,33
70 142,86
80 100
80 80
100 B Dipertanbunhut
Rata-rata 100
90 250,67
107,14 100
100 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 3 tiga indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 2 satu indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 18 delapan belas per
indikator :
1 Persentase lembaga masyarakat desa hutan LMDH yang aktif Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena sebanyak 35 dari 43
kelompok LMDH sudah aktif dalam rangka pertemuan, pelaporan, dan kegiatan pengolahan lahan di bawah tegakan, bekerjasama dengan Perum Perhutani.
2 Cakupan penyuluhan kehutanan terhadap lembaga kehutanan masyarakat. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena dengan aktifnya 35 kelompok
LMDH, maka cakupan penyuluhan kehutanan terhadap lembaga kehutanan masyarakat dapat mencapai 80.
Analisis untuk 2 dua indikator di atas : a. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
tidak semua anggota kelompok aktif dalam pertemuan Alternatif solusi yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah:
- Penyuluhan secara intensif kepada anggota LMDH dengan melibatkan Penyuluh Kehutanan dan Perum Perhutani;
- Pemberian stimulan berupa pengembangan tanaman di bawah tegakan. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya:
- Koordinasi dengan Penyuluh Kehutanan dan Perum Perhutani agar LMDH dapat lebih aktif;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
kegiatan dengan efisiensi 3,90 dari anggaran Rp. 70.000.000,00 digunakan Rp. 67.273.000,00.
c. Analisis Program Kegiatan yang menunjang keberhasilan bahwasanya prgramkegiatan yang ada telah mendukung pencapaian target LMDH yang aktif
sebanyak 80. Dilaksanakan dengan program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dengan kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan.
Terfasilitisasinya LMDH dengan pengembangan tanaman di bawah tegakan dengan budidaya tanaman komoditas jagung seluas 10 Ha, jahe seluad 5 Ha,
dan kedelai seluas 0,5 Ha, serta pemberian pupuk organik sebanyak 10 Ton. Bantuan tersebut tersebar di 5 kecamatan yaitu Kec. Juwangi, Kec. Karanggede,
Kec. Kemusu, Kec. Klego, Kec. Wonosegoro.
19. Semakin rendahnya luasan lahan kritis melalui rehabilitasi serta semakin
tingginya luasan kawasan hutan milik rakyat.
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-87
Tabel 3.19 Pencapaian Kinerja Sasaran 19
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun 2016
Transisi Ta
rg et
N as
io n
al Tahun 2011
Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016 K
at eg
or i
Koordinator SKPD
Pengampu R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
Ta rg
et R
ea lis
as i
C ap
ai an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
1 Rasio hutan dan lahan kritis
yang direhabilitasi 62
- 40
180 27
180 52,67 110,88
55 100 62,89
105 62
62 100
B Dipertanbunhut 2
Pengkayaan hutan rakyat 700 ha. Peningkatan
ha 475
- -
- -
100 100
210 105
460 177
475 475
100 B Dipertanbunhut
3 Penghijauan lingkungan
188.000 batang di 19 kecamatan
batang 18840
- 3.650.000 8.491 2.971.730 8490,66 179.000 511,43 12.935 119,24 33650 105 18840 18840
100 B Dipertanbunhut
Rata-rata 4335
1754,13 240,77
108,08 128,97
100 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 3 tiga indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 100 kategori baik terdiri dari 3 tiga indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 19 Sembilan belas per
indikator :
1 Rasio hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi
a.
Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena anggaran kegiatan yang mencukupi untuk tercapainya target, serta ditambah dengan anggaran
perubahan serta kegiatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan LHK yang mendukung sasaran kegiatan;
b. Program kegiatan sangat menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja utama, yaitu rasio lahan kritis yang direhabilitasi pada tahun 2016 mencapai
62, anggaran kegiatan bersumber dari APBD yang merupakan DAK Kehutanan serta APBN murni melalui UPT Kementerian LHK RI, kegiatan rehabilitasi
tersebut diprioritaskan melalui kegiatan vegetatif Pembuatan Hutan Rakyat, Pengkayaan Hutan Rakyat, Penghijauan Lingkungan
2 Pengkayaan hutan rakyat 700 ha. Peningkatan
a.
Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena anggaran kegiatan yang mencukupi untuk tercapainya target, serta ditambah dengan anggaran
perubahan serta kegiatan dari Kementerian LHK yang mendukung sasaran kegiatan;
b. Program kegiatan sangat menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja utama, yaitu dengan telah terealisasinya pengkayaan hutan rakyat diantaranya
melalui pemberian pupuk organik dan bahan peralatan lainnya sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai target tahun 2016 seluas 475 ha
3 Penghijauan lingkungan 188.000 batang di 19 kecamatan
a.
Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena anggaran kegiatan yang mencukupi untuk tercapainya target, serta ditambah dengan anggaran
perubahan serta kegiatan dari Kementerian LHK yang mendukung sasaran kegiatan;
b.
Program kegiatan sangat menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja utama, yaitu dengan telah terealisasinya Penghijauan lingkungan di 19
kecamatan sesuai target tahun 2016 sebanyak 18.840 batang bibit tanaman kehutanan.
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III-88
Analisis untuk 3 tiga indikator di atas :
a.
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat
mengurangi penggunaan anggaran kegiatan dengan efisiensi 1,48 dari anggaran Rp. 1.604.872.600,- digunakan Rp. 1.581.066.200,00;
b. Analisis Program kegiatan yang menunjang keberhasilan: Dilaksanakan dengan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan
Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAK.
20. Semakin baiknya sistem pengelolaan hutan termasuk pengawasan dan