Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan.

a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan: - Semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang regulasi terkait perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan; - Telah dilaksanakan seminar tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak baik di masyarakat maupun di sekolah melalui Forum Anak maupun pembentukan PIK Remaja Pusat Informasi Konseling; - Sosialisasi tentang Undang – undang maupun Perda Perlindungan Anak baik melalui media elektronik maupun media cetak serta pada even tertentu seperti Car Free Day dan kampanye 16 hari tanpa kekerasan. b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Pembentukan PPT Pusat Pelayanan Terpadu di kecamatan sebagai layanan pengaduan di tingkat kecamatan sehingga apabila terjadi kasus kekerasan dapat diselesaikan di tingkat kecamatan; - Memberdayakan kelompok-kelompok sosial masyarakat seperti Karang Taruna, PKK, organisasi keagamaan, dan lainnya; - Melakukan kerjasama dengan kelompok masyarakat untuk melaksanakan sosialisasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak; - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 12,58 dari anggaran sebesar Rp. 225.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 196.684.750,00. c. Indikator ini dilaksanakan dengan program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak dengan kegiatan Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan P2TP2, Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dan Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak dengan kegiatan Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan terhadap Kekerasan. Bentuk pelaksanaan kegiatan yaitu dengan : - Kegiatan Fasilitasi Forum Anak, sosialisasi pembentukan Desa Layak Anak di 19 desa serta pembentukan PPT kecamatan; - Pelatihan bagi petugas pelayanan pengaduan dengan tujuan setiap petugas mampu melayani pengaduan sesuai prosedur; - Pendampingan terhadap korban kekerasan baik pendampingan mental maupun pemberian bantuan sembako. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja. namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih focus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai antara lain penanganan tindak kekerasan bisa naik dan bisa turun namun tingkat penyelesaian yang berbeda-beda dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar semakin paham terkait aturan-aturan sehingga korban berani untuk melapor apabila mengalami tindak kekerasan .

43. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan.

LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III- 150 Tabel 3.43 Pencapaian Kinerja Sasaran 43 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 30 - 45,81 305,4 15,79 78,95 33,25 133 33,25 110,83 49 163,33 30 50,87 169,57 A BP3AKB Rata-rata 305,40 79 133,00 110,83 163,33 169,57 A Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 1 satu indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 169,57 kategori sangat baik terdiri dari 1 satu indikator kategori sangat baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 43 empat puluh tiga per indikator : 1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan kesetaraan gender sudah diaplikasikan sehingga tidak ada hambatan bagi perempuan untuk menempuh pendidikan dan kesempatan perempuan untuk menduduki jabatan struktural tidak dibatasi; b. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan : - Adanya SE Bupati tentang PPRG Perencanaan Penganggaran Responsif Gender mendorong SKPD untuk memberikan keseimbangan manfaat yang setara antara laki-laki dan perempuan; - peningkatan kualitas koordinasi dan penguatan - Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan semaksimal mungkin yaitu dari anggaran sebesar Rp. 30.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 30.000.000,00 c. Analisis programkegiatan : untuk mencapai indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan dan kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja.

44. Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera yang keluarga