Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka

a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dilaksanakan melalui upaya intensif antara lain sosialisasi, pemicuan, pendampingan dan penguatan komitmen di RTRWDesa dan fasilitasi pendampingan, serta ketersediaan stimulan jamban bagi penduduk miskin yang telah terpicu namun belum mempunyai sarana jamban. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah : - Keterbatasan anggaran yang tersedia, masih banyak masyarakat yang berpandangan mau berubah jika diberi stimulan jamban. - Kebiasaan masyarakat masih menyukai buang air besar di saluran air, sungai; Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Upaya komitmen ditingkat desa RT RT. Gambar 3. 3 Presentase Penduduk Yang Buang Air Besar di Jamban b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dengan realisasi Rp. 983.562.000,00 sehingga terjadi efisiensi sebesar 1,64; c. Indikator ini dicapai dengan dengan program Pengembangan lingkungan sehat kegiatan Penyediaanpengawasan sarana air bersih, jamban dan SPAL dan kegiatan Pengembangan Desa Sehat. Dengan memberikan bantuan jamban kepada masyarakat miskin.

34. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka

mengatasi masalah kesehatan Tabel 3.34 Pencapaian Kinerja Sasaran 34 Indikator kinerja Satuan Target RPJM Tahun 2016 Transisi Ta rg et N as io n al Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 K at eg or i Koordinator SKPD Pengampu R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an R ea lis as i C ap ai an Ta rg et R ea lis as i C ap ai an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Cakupan rumah tangga ber PHBS setrata utama dan paripurna 80 - 70 107,69 70 116,67 74,56 114,71 78,92 112,74 81,4 116,29 80 81,92 102,40 A Dinkes 2 Cakupan desa siaga 15 80 50 100 100 100 100 100 100 100,00 100 100 15 15 100 B Dinkes 3 Cakupan Posyandu purnama dan mandiri 60 - 35 100 51 127,5 53,88 119,73 60 120,18 65,74 131,48 60 68 113,33 A Dinkes 4 Cakupan kampanye kesehatan melalui media promkes 100 - 100 100 100 100 92 92 95 95,00 100 100 100 100 100 B Dinkes Rata-rata 101,92 104,83 106,61 106,98 111,94 103,93 A Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III- 124 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 4 empat indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan rata-rata 103,93 kategori sangat baik terdiri dari 2 dua indikator kategori sangat baik 50, dan 2 dua indikator kategori baik 50. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 34 tiga puluh empat per indikator : 1 Cakupan rumah tangga ber PHBS setrata utama dan paripurna a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dikarenakan telah dilaksanakannya koordinasi lintas program dan puskesmas, dengan melakukan promosi kesehatan bagi masyarakat dalam event tertentu. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah pendataan tidak tepat waktu. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah Peningkatan koordinasi dan singkronisasi program kegiatan antara Dinas dan Puskesmas. b. Efesiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 57.426.750,00 dengan realisasi Rp. 56.543.250,00 sehingga terjadi efisiensi sebesar 1,54; c. Dilaksanakan dengan program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat. Dinas Kesehatan berkewajiban untuk mendorong dan mengkoordinasikan kegiatan dan hasilnya, dan mengevaluasi kegiatan pendataan PHBS di Desa oleh petugas kesehatan Puskesmas, sehingga diperoleh data PHBS Rumah Tangga, yang dipantau berjumlah 200.087, untuk jumlah PHBS strata Utama sebanyak 145.288 dan strata Paripurna 18.607. Jumlah keseluruhan rumah tangga ber PHBS Strata Utama dan Paripurna adalah 163.895. 2 Cakupan desa siaga a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan menyelenggarakan pertemuan Rakor Pokjanal Desa Siaga Tk. Kabupaten, Pembinaan desa siaga di semua wilayah Puskesmas. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah belum semua desa berstrata desa Siaga Aktif Mandiri, sehingga diperlukan lagi upaya untuk mendorong meningkatkan strata desa siaga menjadi desa siaga aktif mandiri. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan melakukan Revitalisasi Desa Siaga, sehingga semakin berkembang, dan Revitalisasi Forum Komunikasi Desa dalam membahas masalah kesehatan. b. Efesiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 14.674.250,00 dengan realisasi Rp. 11.732.750,00 sehingga terjadi efisiensi sebesar 20,05; c. Dilaksanakan dengan program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Penyelenggaraan Penyuluhan Kesehatan, dengan upaya yang mendukung yaitu melakukan koordinasi lintas sektor dengan pertemuan Forkom Kesehatan Kecamatan di Tingkat Kabupaten. Program kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja. 3 Cakupan Posyandu purnama dan mandiri LKjIP Kabupaten Boyolali 2016 III- 125 a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan bekerja sama lintas bidang dan sektoral untuk kegiatan Posyandu di desa, melibatkan kader kesehatan di desa, bidan desa, petugas Promkes dan Kepala Puskesmas serta adanya dana BOK untuk pertemuan peningkatan pengetahuan Kader Posyandu di desa untuk penghitungan ulang tentang Strata Posyandu. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja masih banyak posyandu yang belum memenuhi standar penghitungan Strata Kuantitatif Jawa Tengah yang ditetapkan Gubernur Jawa Tengah tahun 2007. Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan Tim Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten serta kembali menyamakan persepsi tentang penghitungan Standar Strata Posyandu melalui petugas promkes, bidan coordinator Puskesmas, Kecamatan sampai ke Desa. b. Efesiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan : - Terbitnya SK Bupati tentang Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten dan evaluasi Posyandu ke Puskesmas; - Menggunakan anggaran sebesar Rp. 18.215.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 17.715.500,00 sehingga terjadi efisiensi sebesar 2,74. c. Analisis penggunaan program dan kegiatan : Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Peningkatan Pelayanan Terpadu. Dilaksanakan upaya yang menunjang berupa Pertemuan Tim Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten dan evaluasi kegiatan Posyandu melalui Puskesmas, Kecamatan dan desa, juga pendataan ulang Strata Posyandu. 4 Cakupan kampanye kesehatan melalui media promkes a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena telah dilaksanakan pelaksanaan kampanye kesehatan dengan media promosi berupa leaflet,poster, stiker, spanduk, MMT, radio Spot, dan Talk show radio yang berisi informasi kesehatan kepada masyarakat menuju perilaku hidup sehat dengan kesadaran sendiri. Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemukan kendala yang berarti, namun demikian diperlukan inovasi di tahun berikutnya agar masyarakat sasaran lebih dapat menerima sesuai dengan kemajuan teknologi informasi b. Efesiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 60.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 59.262.450,00 sehingga terjadi efisiensi sebesar 1,23; c. Untuk mencapai indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Pengembangan media Promosi dan Informasi sadar Hidup Sehat. Kegiatan dilakukan dengan melakukan cetak poster, maupun talk show di radio, serta pembuatan film pendek kesehatan, untuk menggugah perilaku masyarakat dalam melaksanakan pola hidup yang sehat. Programkegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja.

35. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat