- Penggunaan sarana dan prasarana yang ada secara efektif dan efisien; - Pemilihan SDM yang berkualitas di kenaggotaan Pokja dan LPSE, walauupun
masih sangat terbatas. c. Analisis programkegiatan :
Walaupun ProgramKegiatan utama yang menaungi kinerja Unit Layanan Pengadaan belum ada, tetapi dalam pencapaian target kinerja dapat dilakukan
dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih fokus dalam menunjang kegiatan tersebut,
antara lain perlu pengkajian terhadap pembuatan Rencana Umum Pengadaan RUP pada masing-masing SKPD sehingga sesuai dengan kebutuhan,
peningkatan pelayanan baik proses pengadaan barangjasa di Unit Layanan Pengadaan maupun layanan di LPSE, peningkatan sarana dan prasarana yang
digunakan dalam menunjang pelaksanaan pengadana barangjasa, peningkatan dalam pengarsipan dokumen pemilihan yang menjadi kewenangan ULP,
penyempurnaan organisasi ULP dan perlu adanya monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan pengadaan barangjasa serta upaya
penambahan kuantitas dan kualitas aparatur pemerintah yang ada.
62. Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan
pembangunan
Tabel 3.62 Pencapaian Kinerja Sasaran 62
Indikator kinerja Satuan
Target RPJM
Tahun 2016
Transisi Ta
rg et
N as
io n
al Tahun 2011
Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016 K
at eg
or i
Koordinator SKPD
Pengampu R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
R ea
lis as
i C
ap ai
an R
ea lis
as i
C ap
ai an
Ta rg
et R
ea lis
as i
C ap
ai an
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
1 Terbangunnya sistem
manajemen database Pemerintah Kab.
Boyolali per urusan urusan
bidang 1
- 58,82
100 100
100 100
100 100
100 100
100 1
1 100
B Bappeda
2 Persentase Konsistensi
penjabaran Program RPJMD ke dalam
RKPD 100
- 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
B Bappeda
3 Persentase
programkegiatan pembangunan yang
selaras dengan RTRW 100
- -
- -
- -
- 100
133,33 100
90 90
B Bappeda
4 Tersusunnya dokumen
RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2016-
2020 sebagai dasar penyusunan
Perencanaan Tahunan dok
1 -
- -
- -
- -
- -
1 1
100 B
Bappeda
5 Tersusunnya buku
“Kabupaten dalam Angka” dan PDRB
Kabupaten buku
2 -
2 100
2 100
2 100
2 100
2 100
2 2
100 B
Bappeda
Rata-rata 100
100 100
100 86,67
98 B
Sumber : Pengukuran Kinerja Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Capaian kinerja sasaran ini meliputi 5 lima indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan rata-rata 98 kategori baik terdiri dari 5 lima indikator kategori baik 100. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 62 enam puluh dua per
indikator :
1 Persentase terbangunnya sistem manajemen database Pemerintah Kab. Boyolali per urusan
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 214
a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar SKPD yang tergabung dalam Tim Penyusun
Database Pemerintah Kabupaten Boyolali. Dukungan SKPD dalam penyajian data khususnya yang terkait dengan perencanaan pembangunan merupakan
informasi dan tolok ukur bagi pemangku kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk pencapaian visi pembangunan yang diawali dengan tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan diakhiri dengan laporan serta evaluasi tingkat keberhasilan pembangunan dengan mengacu pada ketersediaan data base
pemerintah per urusan. Keberhasilan tersebut juga didukung dengan tersedianya anggaran yang direncanakan dengan mendasarkan pada kinerja SKPD dalam
pelaksanaan program dan Kegiatan.teknis dari anggota tim serta dana yang teranggarkan.
HambatanPermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah regulasi kebijakan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat yang menjadi
dasar dan acuan dalam pelaksanaan tugas seringkali terlambat diterima oleh pmerintah daerah sehingga berimbas pada lambatnya penyusunan aplikasi
database pemerintah kabupaten, selain itu SKPD dalam menindaklanjuti pengiriman data yang dibutuhkan dalam aplikasi data base terlambat atau tidak
tepat waktu disamping data data yang terkirim kurang valid dan tidak sinkron.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah :
- Koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka percepatan penyempurnaan sistem aplikasi database;
- Lebih cermat dalam menganalisis data yang masuk agar lebih sinkron dan valid;
- Berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk ketepatan waktu pengiriman data. b. Efesiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan :
- Mengembangkan aplikasi SIPD online yang sudah dimiliki sesuai dengan database perencanaan;
- Mencari partner untuk supervisi dari aderah lain yang sudah terlebih dahulu mengembangkan sistem manajemen database;
- Menggunakan anggaran untuk aktifitas yang benar benar berpengaruh terhadap pencapaian target sehingga mengurangi penggunaan anggaran
dengan efisiensi sebesar 9,23 dari anggaran sebesar Rp 518.388.000,00 digunakan sebesar Rp. 470.565.600,00. Dengan sumber daya keuangan yang
ada diperoleh hasil yang maksimal yang sangat bermanfaat untuk kepentingan bahan perencanaan dan pemangku kepentingan yang
diintegritaskan dengan aplikasi database.
c. Analisis programkegiatan: Dilaksanakan dengan Program Pengembangan data informasi dengan kegiatan
Penyusunan Profil Daerah, Pengelolaan dan Pengembangan Web, dan Penyusunan dan Pengelolaan SIPD Online, Program Pengembangan data
informasi statistik Daerah dengan kegiatan Pengelolaan Updating dan analisis data dan statistik Daerah, dan Pengumpulan Updating Analisis Data informasi
Capaian Target kinerja Program dan Kegiatan, serta Program Perencanaan Pembangunan daerah dengan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan.
Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang
sangat baik.
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 215
2 Persentase Konsistensi penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD a. Keberhasilan capaian target indikator kinerja ini disebabkan adanya komitmen
yang baik antar SKPD, dukungan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah, Adany tim pendamping serta Sarana prasarana dan
anggaran yang mendukung.
Hambatan Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah Keterbatasan SDM dan lemahnya integrasi sinkronisasi dan sinergi baik antar
Bidang, Sub Bidang antar fungsi maupun antar SKPD, adanya percepatan perubahan regulasi yang harus selalu segera disesuaikan, terbentuknya OPD
baru yang merubah susunan SKPD yang ada di dokumen RKPD murni dan berubahnya pembagian urusan yang menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk mengadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah :
- Dilakukan peningkatan kualitas SDM sesuai dengan bidang masing masing; - Mempedomani dan mencermati regulasi terbaru yang berlaku;
- Melakukan koordiansi dengan SKPD terkait; - Adanya sinkronisasi perencanaan anggaran dengan dokumen RPJMD;
- Lebih mencermati program kegiatan agar tercipta konsistensi antara
perencanaan, penganggaran dan Pelaksanaan. b. Efisensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan menggunakan anggaran
untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 11,94 dari
anggaran sebesar Rp. 722.301.000,00 digunakan sebesar Rp. 636.071.060,00;
c. Analisis program kegiatan : Untuk mencapai target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Kerjasama Pembangunan dengan kegiatan Koordinasi dalam pemecahan masalah daerah, Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan
Penyusunan rancangan RKPD dan Fasilitasi Penyusunan Renstra SKPD, Program Pembinaan dan fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Kota
dengan kegiatan Pembahasan KUA dan PPAS, serta Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelplaan Keuangan Daerah dengan kegiatan Penyusunan
Rancangan Perda APBD. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan
tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja.
Penjabaran RPJMD baik secara substansial, kontekstual dan redaksional dilakukan dengan mengadakan koordinasi antar Bidang di Lingkup Bappeda dan
koordinasi dengan SKPD melalui rapat-rapat penyusunan RKPD yang dilakukan dengan Evaluasi dan pengumpulan data-data RKPD Tahun 2017 dan
membandingkan RKPD Tahun 2016, sehingga konsistensi penjabaran program dan kegiatan RPJMD ke RKPD lebih terarah.
3 Persentase programkegiatan pembangunan yang selaras dengan RTRW a. Kegagalan capaian target indikator kinerja ini disebabkan belum optimalnya
penyelenggaraan penataan ruang, meliputi proses perencanaan yang
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 216
mengikutsertakan masyarakat serta proses pemanfaatan lahan yang didahului dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.
Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terkait ketentuan tata ruang dan
kurangnya koordinasi antar SKPD dalam merencanakan proses pembangunan. Sedangkan solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi terus
menerus dengan berbagai macam cara kepada SKPD, masyarakat maupun pelaku usaha serta menampung aspirasi berbagai kalangan demi
menyempurnakan ketentuan tata ruang.
b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar 5,11 dari anggaran sebesar Rp. 479.300.000,00 digunakan
sebesar Rp. 454.818.400,00;
c. Analisis program kegiatan : Capaian target indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program Perencanaan
Tata Ruang dengan kegiatan Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang, Revisi rencana tata ruang, dan kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat
akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja.
Dilakukan dengan : - Rapat Koordinasi tentang Rencana Tata Ruang;
- Penyusunan Kebijakan tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang; - Revisi tentang rencana tata ruang;
- Survei dan Pemetaan; - Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang.
4
Tersusunnya dokumen RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2020 sebagai dasar penyusunan Perencanaan Tahunan.
a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dikarenakan adanya Tim Pendamping Penyusunan RPJMD, kerjasama yang baik dan dinamis dari Tim Penyusun
RPJMD yang terdiri dari sekda, Assisten, Bappeda, DPPKAD, Inspektorat dan SKPD se Kabupaten Boyolali, dan tersedianya dokumen pendukung
perencanaan Pembangunan daerah jangka panjangh dan maupun jangka menengah sebagai bahan acuan untuk penyusunann RPJMD.,serta dukungan
teknis dari anggota Tim serta dana yang teranggarkan.
Hambatan Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah karena keterbatasan jumlah maupun kemampuan SDM dari unsur perencana,
adanya perubahan regulasi yang harus diikuti, keterbatasan waktu dan rolling staf yang bersamaan dengan penyusunan dokumen perencanaan, keterbatasan
data pendukung untuk pengisian bab II RPJMD.
Solusi yang dilakukan adalah dengan : - Peningkatan intensitas Koordinasi dengan SKPD, maupun tenaga ahli
pendamping atau Provinsi;
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 217
- Mempedomani dan mengikuti percepatan perubahan regulasi yang dissuaikan dengan pememrintah Kabupaten Boyolali;
- Meningkatkan koordinasi dengan Bidang perencanaan ekonomi, sosial budaya dan IPW.
b. Efesiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi sebesar
sebasar 4.48. dari anggaran sebesar Rp
258.184.000,00.digunakan sebesar Rp. 246.622.250,00; c. Analisis programkegiatan :
Indikator ini dilaksanakan dengan program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan kegiatan Penyusunan Rancangan RPJMD. Dilakukan dengan cara
penyesuaian penyusunan RPJMD serentak menjadi dokumen teknokratik Tahun 2016-2021. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja.
5 Tersusunnya buku “Kabupaten dalam Angka” dan PDRB Kabupaten
a.
Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini disebabkan dalam proses penyusunan BDA dan PDRB terbangunnya persepsi dan kerjasama Tim
penyusun yang terdiri dari SKPD terkait baik Kabupaten, Kecamatan maupun Instansi Vertikal dalam penyediaan data dalam rangka menyusun Buku tersebut.
Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sebetulnya tak ada kendala, hanya unsur percepatan waktu penyampaian data dari masing-
masing SKPD perlu ditingkatkan. Sedangkan solusi yang dilakukan adalah dengan sesering mungkin mengkoordinasikan datanya ke SKPD pengampu dan
Tim.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan : - Penyusun tercover dalam SK Bupati sesuai dengan kebutuhan data pada
masing-masing SKPD, sehingga memerlukan personil dlm SKPD selaku anggota Tim agar lebih lancar dalam ketersediaan datanya;
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efesiensi sebesar 19,77 dari anggaran sebesar Rp. 190.499.500,00 digunakan sebesar Rp. 152.832.200,00.
c. Analisis programkegiatan : Untuk mencapai indikator kinerja ini dilaksanakan dengan program
Pengembangan data informasi statistik daerah dengan 3 tiga kegiatan yaitu Pengolahan updating dan analisis data dan statistik daerah, Penyusunan dan
pengumpulan data PDRB dan Pengolahan updating dan analisis data PDRB. Programkegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja
yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik, dan berhasil memenuhi target kinerja. Dilakukan dengan
bekerjasama dengan BPS dalam penyusunan dokumen BDA dan PDRB, dengan membentuk Tim Teknis dalam penyusunan, pengolahan dan analisis data.
LKjIP Kabupaten Boyolali 2016
III- 218
63. Meningkatnya tata kelola dan pemanfaatan arsip daerah.