Mekanisme Korosi pada Besi

51 Reaksi Redoks dan Elekt rokim ia Besi memiliki permukaan tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga akibat perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah tertentu lebih tinggi dari daerah lainnya. Pada daerah anodik daerah permukaan yang bersentuhan dengan air terjadi pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron mem- bentuk ion Fe 2+ yang larut dalam air. Fes ⎯⎯ → Fe 2+ aq + 2e – Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron mengalir melalui rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga terjadi reduksi gas oksigen dari udara: O 2 g + 2H 2 Og + 2e – ⎯⎯ → 4OH – aq Ion Fe 2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana ion-ion melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-ion O H – membentuk FeO H 2 . FeO H 2 yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen membentuk karat. Fe 2+ aq + 4OH – aq ⎯⎯ → FeOH 2 s 2FeOH 2 s + O 2 g ⎯⎯ → Fe 2 O 3 .nH 2 Os Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut lihat mekanisme pada Gambar 2.13: 4Fes + 3O 2 g + n H 2 O A ⎯⎯ → 2Fe 2 O 3 .nH 2 Os Karat Akibat adanya migrasi ion dan elektron, karat sering terbentuk pada daerah yang agak jauh dari permukaan besi yang terkorosi lubang. Warna pada karat beragam mulai dari warna kuning hingga cokelat- merah bahkan sampai berwarna hitam. Warna ini bergantung pada jumlah molekul H 2 O yang terikat pada karat.

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Korosi

Berdasarkan pengetahuan tentang mekanisme korosi, Anda tentu dapat menyimpulkan faktor-faktor apa yang menyebabkan terbentuknya korosi pada logam sehingga korosi dapat dihindari. Gambaran umum proses korosi besi FeOH 2 s + O 2 g → Karat OH – aq Fe 2+ aq O 2 g + H 2 O g + 2e – Fes Daerah kat odik Daerah anodik Gambar 2.13 Mekanism e korosi pada besi Kata Kunci • Korosi • Daerah katodik • Daerah anodik Aktivitas Kimia 2.4 Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan Korosi Tujuan Menjelaskan fakt or-fakt or yang dapat m enyebabkan korosi. Alat 1. Tabung reaksi 2. Paku 3. Am pelas Bahan 1. Air 2. CaCl 2 3. Oli 4. NaCl 0,5 5. Aset on 1 2 3 4 5 udara + air udara tanpa air air tanpa udara tanpa udara dan air udara + air + garam o l i Kapas + CaCl 2 Air sudah dididihkan paku 52 Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII Setelah dibiarkan beberapa hari, logam besi paku akan terkorosi yang dibuktikan oleh terbentuknya karat karat adalah produk dari peristiwa korosi. Korosi dapat terjadi jika ada udara khususnya gas O 2 dan air. Jika hanya ada air atau gas O 2 saja, korosi tidak terjadi. Adanya garam terlarut dalam air akan mempercepat proses korosi. Hal ini disebabkan dalam larutan garam terdapat ion-ion yang membantu mempercepat hantaran ion-ion Fe 2+ hasil oksidasi. Kekerasan karat meningkat dengan cepat oleh adanya garam sebab kelarutan garam meningkatkan daya hantar ion-ion oleh larutan sehingga mempercepat proses korosi. Ion-ion klorida juga membentuk senyawa kompleks yang stabil dengan ion Fe 3+ . Faktor ini cenderung meningkatkan kelarutan besi sehingga dapat mempercepat korosi.

4. Pengendalian Korosi

Korosi logam tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan seminimal mungkin. Ada tiga metode umum untuk mengendalikan korosi, yaitu pelapisan coating, proteksi katodik, dan penambahan zat inhibitor korosi.

a. Metode Pelapisan

Coating Metode pelapisan adalah suatu upaya mengendalikan korosi dengan menerapkan suatu lapisan pada permukaan logam besi. Misalnya, dengan pengecatan atau penyepuhan logam. Penyepuhan besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedua logam ini dapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat pasivasi sehingga besi terlindung dari korosi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan film permukaan dari oksida logam hasil oksidasi yang tahan terhadap korosi sehingga dapat mencegah korosi lebih lanjut. Logam seng juga digunakan untuk melapisi besi galvanisir, tetapi seng tidak membentuk lapisan oksida seperti pada krom atau timah, melainkan berkorban demi besi. Seng adalah logam yang lebih reaktif dari besi, seperti dapat dilihat dari potensial setengah reaksi oksidasinya: Zns ⎯⎯ → Zn 2+ aq + 2e – E o = –0,44 V Fes ⎯⎯ → Fe 2+ g + 2e – E o = –0,76 V Langkah Kerja 1. Sediakan 5 buah tabung. Masing-masing diisi dengan paku yang permukaannya sudah diam pelas dan dibersihkan dengan aset on. 2. Tabung 1 diisi dengan sedikit air agar sebagian paku terendam air dan sebagian lagi bersent uhan dengan udara. 3. Tabung 2 diisi dengan udara tanpa uap air tambahkan CaCl 2 untuk menyerap uap air dari udara dan tabung ditutup rapat. 4. Tabung 3 diisi dengan air tanpa udara terlarut, yaitu air yang sudah dididihkan dan tabung ditutup rapat. 5. Tabung 4 diisi dengan oli agar tidak ada udara maupun uap air yang masuk. 6. Tab ung 5 d iisi d engan sed ikit larut an NaCl 0,5 seb agian p aku t erend am larut an dan sebagian lagi bersent uhan dengan udara. 7. Amati perubahan yang terjadi pada paku setiap hari selama 3 hari. Pertanyaan 1. Bagaim ana kondisi p aku p ada set iap t ab ung reaksi? Pada t ab ung m anakah paku berkarat dan tidak berkarat? 2. Ap a kesim p u lan An d a t en t an g p erco b aan in i? Disku sikan d en g an t em an sekelom pok Anda.