Reaksi Fisi Reaksi Fisi dan Fusi
139
Kerad ioakt ifan
Gambar 5.19
Ledakan bom menyerupai cendawan.
Gambar 5.20
Skema bagian inti dari reaktor nuklir
Sumber: Chemistry,2001
Gambar 5.18
Konstruksi bom atom
Sumber: Chemistry: The Central Science, 2000
Agar dapat memanfaatkan reaksi berantai dari suatu sampel radioaktif yang berpotensi fisi maka reaksi fisi harus dikendalikan dengan cara
mengendalikan neutron yang dilepaskan dari reaksi itu. Dengan demikian, hanya satu neutron yang dapat melangsungkan reaksi fisi
berikutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, jika sampel radioaktif terlalu sedikit, neutron-neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi meninggalkan sampel
radioaktif sebelum neutron-neutron itu memiliki kesempatan untuk bereaksi dengan inti-inti radioaktif yang lain. Dengan kata lain, terdapat
massa kritis untuk bahan tertentu yang berpotensi fisi, yang dapat melangsungkan reaksi berantai lihat Gambar 5.18. Massa kritis adalah
massa terkecil dari suatu sampel yang dapat melakukan reaksi berantai.
Jika massa terlalu besar super kritis, jumlah inti yang pecah berlipat secara cepat sehingga dapat menimbulkan ledakan dan petaka bagi
manusia, seperti pada bom atom. Bom atom merupakan kumpulan massa subkritis yang dapat melakukan reaksi berantai. Ketika dijatuhkan massa
subkritis menyatu membentuk massa super kritis sehingga terjadi ledakan yang sangat dahsyat Gambar 5.19.
Reaktor fisi nuklir adalah suatu tempat untuk melangsungkan reaksi berantai dari reaksi fisi yang terkendali. Energi yang dihasilkan dari reaktor
ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi nuklir. Reaktor nuklir terdiri atas pipa-pipa berisi bahan bakar radioaktif
dan batang pengendali neutron yang disisipkan ke dalam pipa bahan bakar nuklir tersebut. Perhatikan Gambar 5.20.
Pendorong bat ang pengendali
Bat ang p engendali
Pipa bahan bakar
Sirkulasi air pendingin
Sumber: Chemistry : The Central Science, 2000
Pipa bahan bakar berbentuk silinder mengandung bahan yang berpotensi fisi. Dalam reaktor air ringan
1
H
2
O, pipa bahan bakar berisi uranium yang berpotensi melangsungkan reaksi fisi.
Uranium yang digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir mengandung isotop
235
U sekitar 3. Batang pengendali neutron dibuat dari bahan yang dapat menyerap neutron, seperti boron dan kadmium
sehingga dapat mengendalikan reaksi berantai.
Massa subkritis
235
U Bahan
eksp losif
140
Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII
Pengendalian neutron dilakukan dengan cara menaikkan atau menurunkan batang pengendali yang disisipkan dalam pipa bahan bakar.
Dalam keadaan darurat, batang-batang pengendali ini, dapat dimasukkan seluruhnya ke dalam pipa bahan bakar guna menghentikan reaksi fisi.
Selain batang pengendali, terdapat alat yang disebut moderator Moderator ini berguna untuk memperlambat gerakan neutron. Moderator
dipasang jika bahan bakar uranium–235 merupakan fraksi terbanyak dari total bahan bakar. Moderator yang dipakai umumnya air berat
2
H
2
O, air ringan
1
H
2
O, atau grafit. Bahan bakar nuklir, selain uranium–235, juga uranium–238 dapat
dijadikan bahan bakar. Keunggulan dan kelemahan dari kedua bahan bakar tersebut, yaitu jika uranium–238, bereaksi lebih cepat dengan
neutron hasil reaksi fisi dibandingkan uranium–235, tetapi uranium–235 bereaksi lebih cepat dengan neutron yang telah diperlambat oleh
moderator.
Pada reaktor air ringan,
1
H
2
O berperan sebagai moderator, sekaligus sebagai pendingin. Gambar berikut menunjukkan rancang bangun reaktor
air bertekanan atau reaktor air ringan.
Air dalam reaktor dipertahankan sekitar 350°C pada tekanan 150 atm agar tidak terjadi pendidihan. Air panas ini disirkulasikan menuju
penukar kalor, di mana kalor digunakan untuk menghasilkan uap, dan uap tersebut menuju turbin untuk pembangkit listrik.
Setelah periode waktu tertentu, hasil reaksi fisi yang menyerap neutron berakumulasi dalam pipa bahan bakar. Hal ini menimbulkan
interferensi dengan reaksi rantai sehingga pipa bahan bakar harus diganti secara berkala.
Gambar 5.21
Reaktor nuklir air ringan konstruksi air bertekanan
Batang bahan bakar memanaskan air yang disirkulasikan ke penukar kalor.
Uap yang dihasilkan dalam penukar kalor dilewatkan ke turbin yang
m endorong generat or list rik. Turbin uap
Gen erat or list rik Kond ensat or
Sungai 38°C
27°C Pom pa
Pem b ang kit uap
Air at au Nat rium cair
Uap
Sumber: Chemistry: The Central Science, 2000
Mengapa isotop
238
U tidak dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir, melainkan isotop
235
U? Jelaskan berdasarkan hasil reaksi inti uranium dengan neutron.
Kegiatan Inkuiri Kata Kunci
• Reakt or nuklir
• Reaksi fisi
• Reaksi fusi
• Reaksi berant ai
• Part ikel pem bom proyekt il
• Tolakan elekt rolisis
141
Kerad ioakt ifan
Buangan sisa bahan bakar menjadi limbah nuklir. Limbah ini dapat diproses ulang. Bahan bakar sisa tersebut dipisahkan secara kimia dari
limbah radioaktif. Plutonium–239 adalah salah satu jenis bahan bakar hasil pemisahan dari buangan limbah nuklir. Isotop ini diproduksi selama
reaktor beroperasi, yaitu pemboman uranium–238 oleh neutron. Isotop plutonium–239 juga berpotensi fisi dan dipakai untuk membuat bom atom
atau senjata nuklir.
Ketersediaan isotop plutonium–239 dalam jumlah besar akan meningkatkan kesempatan negara-negara maju untuk menyalahgunakan
plutonium dijadikan bom atom atau senjata nuklir pemusnah masal. Sisa bahan bakar nuklir sebaiknya tidak didaur-ulang. Masalah utama bagi
lembaga tenaga nuklir adalah bagaimana membuang sampah radioaktif yang aman.
Gambar 5.22
a Gedung reakt or nuklir b Bagian pusat dari reaktor nuklir
a b
Sumber: Chemistry: The Central Science, 2000