Homopolimer dan Kopolimer Polimer

224 Mudah dan Akt if Belajar Kim ia unt uk Kelas XII Laju polimerisasi dapat dikendalikan dengan menggunakan zat penghambat inhibitor dan pelambat retarder. Penghambat bereaksi dengan radikal bebas ketika radikal bebas terbentuk. Polimerisasi tidak akan berlanjut sebelum seluruh zat penghambat habis terpakai. Kuinon dapat bertindak sebagai zat penghambat bagi banyak sistem polimerisasi sebab kuinon bereaksi dengan radikal bebas menghasilkan radikal yang mantap akibat resonansi. Radikal bebas yang mantap ini tidak dapat memicu polimerisasi lebih lanjut. Zat pelambat yang biasa digunakan adalah gas oksigen. Gas ini kurang reaktif dibandingkan dengan penghambat. Cara kerja zat pelambat adalah melalui persaingan dengan monomer untuk bereaksi dengan radikal bebas sehingga laju polimerisasi menurun. Persamaannya: R CH 2 – CHX• + O 2 ⎯ → ⎯ R – CH 2 CH 2 X – O – O – 2 Polimerisasi Ionik Polimerisasi adisi dapat terjadi melalui mekanisme yang tidak melibatkan radikal bebas. Dalam hal ini, pembawa rantai dapat berupa ion karbonium polimerisasi kation atau ion karbanion polimerisasi anion. Dalam polimerisasi kation, monomer pembawa rantai adalah ion karbonium. Katalis untuk reaksi ini adalah asam Lewis, seperti AlCl 3 , BF 3 , TiCl 4 , SnCl 4 , H 2 SO 4 , dan asam kuat lainnya. Polimerisasi radikal bebas memerlukan energi atau suhu tinggi, sebaliknya polimerisasi kation paling baik dilakukan pada suhu rendah. Misalnya, polimerisasi 2–metilpropena berlangsung optimum pada –100 o C dengan adanya katalis BF 3 atau AlCl 3 . Polimerisasi kation terjadi pada monomer yang memiliki gugus yang mudah melepaskan elektron. Dalam polimerisasi yang dikatalis oleh asam, tahap pemicuan dapat digambarkan sebagai berikut. HA adalah molekul asam, seperti HCl, H 2 SO 4 , dan HClO 4 . Pada tahap pemicuan, proton dialihkan dari asam ke monomer sehingga menghasilkan ion karbonium C + . Gambar 8.5 Pada kem asan plast ik biasanya t erdapat sim bol di bagian baw ahnya, sim b ol t erseb ut m enunjukkan kom posisi polim ernya. HA + H 2 C = CHX ⎯ → ⎯ C + H 3 C H X + A – C + H 3 C H X + H 2 C = CHX ⎯ → ⎯ C H 2 C H X H 2 C C + H X Sumber: Chemistry: The Central Science, 2000 Sekilas Kimia Nilon Nilon merupakan suatu jenis polimer sintetik yang diciptakan pada 1935 oleh Wallace Carothers di DuPont. Produk pertama adalah sikat gigi berbulu nilon 1938, dilanjutkan dengan stoking untuk wanita pada 1940. Nilon tersusun atas monomer yang dihubungkan dengan ikatan peptida ikatan amida dan sering diistilahkan dengan poliamida PA. Nilon merupakan polimer pertama yang sukses secara komersial dan merupakan serat sintetik pertama yang dibuat seluruhnya dari bahan anorganik batu bara, air, dan udara. Nilon digunakan sebagai bahan parasut setelah Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II 1941. Oleh karenanya, stoking sulit diperoleh hingga Perang Dunia II berakhir. Perambatan berupa adisi monomer terhadap ion karbonium, prosesnya hampir sama dengan perambatan pada radikal bebas. 1 2 3 4 5 6 Nomor Singkatan Polimer PET HDPE PVC LDPE PP PS Polyethyleneterephthalate High density polyethylene Polyvinyl chloride o density polyethylene Polypropylene Polystyrene Tabel 8.1 Beberapa Singkatan Polimer